DASAR HUKUM BERMADZHAB
Madzhab menurut bahasa berarti jalan,
aliran, pendapat atau paham, sedangkan menurut istilah madzhab adalah metode
dan hukum-hukum tentang berbagai macam masalah yang telah dilakukan, diyakini
dan dirumuskan oleh imam mujtahid.
Jadi, bermadzhab adalah mengikuti jalan
berpikir salah seorang mujtahid dalam mengeluarkan hukum dari sumber Al-Qur’an
dan hadits.
Setiap orang Islam diwajibkan mempelajari
ajaran agamanya dan memahami hukum-hukum yang ada dalam Al-Qur’an dan hadits.
Namun kenyataannya tidak setiap orang mampu memahami dan mengamalkan isi
kandungan dari dua sumber tersebut. Hanya sebagian saja yang mampu melakukan
hal tersebut, dengan beberapa persyaratan yang ketat agar hasil ijtihadnya
benar dan dapat dipertanggungjawabkan.
Keterangan, dari kitab Al Mizan Al Sya’rani
Fatawi Kubra dan Nihayatussul :
كان سيدي علي الخواص رحمه الله إﺫسأله انسان
عن التقيد بمﺬهب معين الآن . هل هو واجب أولا . يقول له يجب عليك التقيد بمﺬهب مادمت
لم تصل إلى شهود عين الشريعة الأولى خوفا من الوقوع فى الضلال وعليه عمل الناس اليوم
(الميزان الشعراني)
Jika tuanku yang mulia Ali Al Khawash r.h.
ditanya oleh seorang tentang mengikuti madzhab tertentu sekarang ini, apakah
wajib atau tidak? Beliau berkata : ”Anda harus mengikuti suatu madzhab selama
Anda belum sampai mengetahui inti agama, karena khawatir terjatuh pada
kesesatan”. Dan ia harus melaksanakan apa yang dilaksanakan oleh orang lain
sekarang ini.
وبأن التقليد متعين للأئمة الأربعة . وقال
لأن مﺬهبهم انتشرت حتى ظهر تقييد مطلقها وتخصيص عامها بخلاف غيرهم (الفتوي الكبرى في
باب القضاء في الجزء الربع)
Sesungguhnya bertaklid (mengikuti suatu
madzhab) itu tertentu kepada Imam yang empat (Maliki, Syafi’I, Hanafi,
Hanbali), karena madzhab-madzhab mereka terlah tersebar luas sehingga Nampak
jelas pembatasan hukum yang bersifat mutlak dan pengecualian hukum yang
bersifat umum, berbeda dengan madzhab-madzhab yang lain.
قال صلى الله عليه وسلم "اتبعوا السواد
الأعظم" . ولما اندرست المﺬاهب الحقة بانقراض . أئمتها إلا المﺬهب الأربعة التى
انتشرت أتباعها كان أتباعها أتباعا للسواد الأعظم والخرج عنها خروجا عن السواد الأعظم
(سلم الأصول شرح نهاية ؛ الجزء الربع)
Nabi SAW bersabda : ”Ikutilah mayoritas
(umat Islam)”. Dan ketika madzhab-madzhab yang benar telah tiada, dengan wafatnya
para imamnya, kecuali 4 (empat) madzhab yang mengikutinya tersebar luas, maka
mengikuti madzhab empat tersebut berarti mengikuti mayoritas, dan keluar dari
madzhab empat tersebut berarti keluar dari mayoritas.
Dari sini, dapat kita simpulkan bahwa dasar
hukum bermadzhab adalah wajib bagi orang-orang yang tidak mengerti inti dari
agama. Hal ini dikarenakan pada sebuah kekhawatiran akan tersesat dalam proses
memahami agama.
Madzhab yang tersohor dan aliran madzhabnya
telah dikodifisikan (mudawwan) digolongkan menjadi 4 (empat) madzhab. Empat
madzhab tersebut adalah :
1.
Madzhab Hanafi, yaitu madzhab yang dinisbahkan kepada Imamnya, yakni
Imam Abu Hanifah Al Nu’man bin Tsabit, beliau lahir di kota Kuffah pada tahun
80 Hijriyah dan meninggal dunia pada tahun 150 Hijriyah dan madzhab hanafi
sebenarnya kumpulan serta pendapat Imam Abu Hanifah Al Nu’man bin Tsabit
beserta murid-muridnya serta pendapat-pendapat yang berasal dari para pengganti
mereka sebagai perincian dan perluasan pemikiran yang telah digariskan oleh
mereka yang kesemuanya adalah hasil dari pada cara dan metode ijtihad
ulama-ulama Irak. Maka disebut juga, mazhab Ahlur Ra’yi masa Tsabi’it Tabi’in.
Abu Hanifah adalah seorang mujtahid yang ahli ibadah. Dalam bidang fiqh beliau
belajar kepada Hammad bin Abu Sulaiman pada awal abad kedua hijriah dan banyak
belajar pada ulama-ulama tabi’in, seperti Atha bin Abi Rabah dan Nafi’ Maula
Ibnu Umar.
a.
Dasar-dasar Mazhab Hanafi. Abu Hanifah dalam menetapkan hukum fiqh
terdiri dari tujuh pokok, yaitu :
1)
Al Kitab.2) As Sunnah.3) Perkataan para Sahabat.4) Al Qiyas.5) Al Istihsan.6) Ijma’ dan7) Uruf.
b.
Murid-murid Abu Hanifah adalah sebagai berikut :1) Abu Yusuf bin Ibrahim Al Anshari2) Zufar bin Hujail bin Qais al Kufi3) Muhammad bin Hasn bin Farqad as
Syaibani4) Hasan bin Ziyad Al Lu’lu Al
Kufi Maulana Al Anshari.
c.
Daerah-daerah Penganut Mazhab Hanafi. Mazhab Hanafi mulai tumbuh di
Kufah ,kemudian tersebar ke negara-negara Islam bagian Timur. Dan sekarang ini
mazhab Hanafi merupakan mazhab resmi di Mesir, Turki, Syiria dan Libanon. Dan
mazhab ini dianut sebagian besar penduduk
Afganistan,Pakistan,Turkistan,Muslimin India dan Tiongkok.
2.
Madzhab Maliki, yaitu kumpulan pendapat-pendapat yang berasal dari Imam
Malik dan para penerusnya di masa sesudah beliau meninggal dunia. Pendiri
madzhab Maliki adalah Imam Malik bin Anas bin Malik, beliau lahir di kota
Madinah Al Munawarah pada tahun 90 Hijriyah dan beliau meninggal dunia pada
tahun 179 Hijriyah. Imam Malik belajar pada ulama-ulama Madinah, yang menjadi
guru pertamanya ialah Abdur Rahman bin Hurmuz. Beliau juga belajar kepada Nafi’
Maula Ibnu Umar dan Ibnu Syihab Az Zuhri. Adapun yang menjadi gurunya dalam
bidang fiqh ialah Rabi’ah bin Abdur Rahman. Imam Malik adalah imam negeri
Hijaz, bahkan tokohnya semua bidang fiqh dan hadits.
a.
Dasar-dasar Mazhab Maliki. Dasar-dasar mazhab Maliki diperinci dan
diperjelas sampai tujuh belas pokok yaitu :1) Nashul Kitab2) Dzaahirul Kitab3) Dalilul Kitab4) Mafhum muwafaqah5) Tanbihul Kitab, terhadap illat6) Nash-nash Sunnah7) Dzahirus Sunnah8) Dalilus Sunnah9) Mafhum Sunnah10) Tanbihus Sunnah
11)
Ijma’12) Qiyas13) Amalu Ahlil Madinah14) Qaul Shahabi15) Istihsan16)
Muraa’atul Khilaaf 17) Saddud
Dzaraa’i.
b.
Sahabat-sahabat Imam Maliki dan Pengembangan Mazhabnya ialah :
1)
Abu Muhammad Abdullah bin Wahab bin Muslim.2) Abu Abdillah Abdur Rahman bin Qasim al
Utaqy.3) Asyhab bin Abdul Aziz al
Qaisi.4) Abu Muhammad Abdullah bin
Abdul Hakam.5) Asbagh bin Farj al
Umawi.6) Muhammad bin Abdullah bin
Abdul Hakam.7) Muhammad bin Ibrahim
bin Ziyad al Iskandari.8) Abu
Abdillah Ziyad bin Abdur Rahman al Qurthubi.9) Isa bin Dinar al Andalusi.10) Yahya bin Yahya bin Katsir Al
Laitsi.11) Abdul Malik bin Habib bin
Sulaiman As Sulami.12) Abdul Hasan Ali
bin Ziyad At Tunisi.13) Asad bin
Furat.14) Abdus Salam bin Said At
Tanukhi.15) Abdul Walid al Baji16) Abdul Hasan Al Lakhami17) Ibnu Rusyd Al Kabir18) Ibnu Rusyd Al Hafiz19) Ibnu ‘Arabi20) Ibnul Qasim bin Jizzi
c.
Daerah-daerah yang Menganut Mazhab Maliki. Awal mulanya hanya tersebar
di daerah Madinah, kemudian tersebar sampai di Marokko, Aljazair, Tunisi,
Libia, Bahrain, dan Kuwait.
3.
Madzhab Syafi’i, yaitu madzhab Imam Abu Abdillah bin Idris bin Syafi’i,
beliau lahir di kota Gazza pada tahun 150 Hijriyah dan beliau meninggal dunia
pada tahun 204 Hijriyah. Guru Imam Syafi’i yang pertama ialah Muslim bin Khalid,
seorang Mufti di Mekah. Imam Syafi’i sanggup hafal Al Qur-an pada usia sembilan
tahun. Setelah beliau hafal Al Qur-an barulah mempelajari bahasa dan syi’ir ;
kemudian beliau mempelajari hadits dan fiqh.
Mazhab Syafi’i terdiri dari dua macam ;
berdasarkan atas masa dan tempat beliau mukim. Yang pertama ialah Qaul Qadim;
yaitu mazhab yang dibentuk sewaktu hidup di Irak. Dan yang kedua ialah Qul
Jadid; yaitu mazhab yang dibentuk sewaktu beliau hidup di Mesir pindah dari
Irak.
Keistimewaan Imam Syafi’i dibanding dengan
Imam Mujtahidin yaitu bahwa beliau merupakan peletak batu pertama ilmu Ushul
Fiqh dengan kitabnya Ar Risaalah. Dan kitabnya dalam bidang fiqh yang menjadi
induk dari mazhabnya ialah : Al-Um.
a.
Dasar-dasar Mazhab Syafi’I, Dasar-dasar atau sumber hukum yang dipakai
Imam Syafi’i dalam mengistinbat hukum syara’ adalah :1) Al Kitab.2) Sunnah Mutawatirah.3) Al Ijma’.4) Khabar Ahad.5) Al Qiyas.6) Al Istishab.
b.
Sahabat-sahabat Imam Syafi’I dapat dikelompok menjadi 2, sesuai dengan
masa atau tempat beliau mukim :
1)
Sahabat-sahabat beliau yang berasal dari Irak antara lain :a) Abu Tsaur Ibrahim bin Khalid bin Yaman
al-Kalabi al-Bagdadi.b) Ahmad bin
Hanbal yang menjadi Imam Mazhab keeempat.c)
Hasan bin Muhammad bin Shabah Az Za’farani al-Bagdadi.d) Abu Ali Al Husain bin Ali Al
Karabisi.e) Ahmad bin Yahya bin Abdul
Aziz al Bagdadi.
2)
Adapun sahabat-sahabat beliau yang berasal dari Mesir, diantaranya
:a) Yusuf bin Yahya al Buwaithi al
Misri.b) Abu Ibrahim Ismail bin Yahya
al Muzani al Misri.c) Rabi’ bin Abdul
Jabbar al Muradi.d) Harmalah bin Tahya
bin Abdullah Attayibie) Yunus bin
Abdul A’la Asshodafi al Misri.f) Abu
Bakar Muhammad bin Ahmad.c.
Daerah-daerah yang Menganut Mazhab Syafi’I, Mazhab Syafi’i sampai
sekarang dianut oleh umat Islam di : Libia, Mesir, Indonesia, Pilipina,
Malaysia, Somalia, Arabia Selatan, Palestina, Yordania, Libanon, Siria, Irak,
Hijaz, Pakistan, India, Jazirah Indo China, Sunni-Rusia dan Yaman.
4.
Madzhab Hambali, yaitu madzhab Imam Ahmad bin Hambal, lahir di Marwaz
pada tahun 164 Hijriyah dan beliau meninggal dunia pada tahun 241 Hijriyah.
Imam Ahmad bin Hambal adalah seorang imam yang banyak berkunjung ke berbagai
negara untuk mencari ilmu pengetahuan, antara lain : Siria, Hijaz, Yaman, Kufah
dan Basrah. Dan beliau menghimpun 40.000 hadist dalam kitab Musnadnya.
a.
Dasar-dasar Mazhabnya. Adapun dasar-dasar mazhabnya dalam
mengistinbatkan hukum adalah :1)
Nash Al Qur-an atau nash hadits.2)
Fatwa sebagian Sahabat.3)
Pendapat sebagian Sahabat.4)
Hadits Mursal atau Hadits Doif.5)
Qiyas.
b.
Pengembang-pengembang Mazhabnya. Adapun ulama-ulama yang mengembangkan
mazhab Ahmad bin Hanbal adalah sebagai berikut :
1)
Abu Bakar Ahmad bin Muhammad bin Hani yang terkenal dengan nama Al
Atsram; dia telah mengarang Assunan Fil Fiqhi ‘Alaa Mazhabi Ahamd.2) Ahmad bin Muhammad bin Hajjaj al Marwazi
yang mengarang kitab As Sunan Bisyawaahidil Hadis.3) Ishaq bin Ibrahim yang terkenal dengan
nama Ibnu Ruhawaih al Marwazi dan termasuk ashab Ahmad terbesar yang mengarang
kitab As Sunan Fil Fiqhi.4)
Muwaquddin Ibnu Qudaamah al Maqdisi yang mengarang kitab Al
Mughni.5) Syamsuddin Ibnu Qudaamah al Maqdisi
pengarang Assyarhul Kabiir.6)
Syaikhul Islam Taqiuddin Ahmad Ibnu Taimiyah pengarang kitab terkenal Al
Fataawa.7) Ibnul Qaiyim al Jauziyah
pengarang kitab I’laamul Muwaaqi’in dan Atturuqul Hukmiyyah fis Siyaasatis
Syar’iyyah.
c.
Daerah yang Menganut Mazhab Hambali. Awal perkembangannya, mazhab
Hambali berkembang di Bagdad, Irak dan Mesir dalam waktu yang sangat lama. Pada
abad XII mazhab Hambali berkembang terutama pada masa pemerintahan Raja Abdul
Aziz As Su’udi. Dan masa sekarang ini menjadi mazhab resmi pemerintahan Saudi
Arabia dan mempunyai penganut terbesar di seluruh Jazirah Arab, Palestina,
Siria dan Irak.
Sumber
: Ahkamul Fuqaha : Solusi Problematika Aktual Hukum Islam.
Penerbit : Lajnah Ta'lif Wan Nasyr (LTN) NU
Jawa Timur bekerja sama dengan Khalista Surabaya
By Abi Azman
Jakarta
23/11/2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar