Selasa, 16 Januari 2018

KAJIAN RABIUL AKHIR



KAJIAN RABIUL AKHIR
18.Rabiul Akhir
6.Januari
😎ANTARA DUNIA DAN ALAM KUBUR🎤💞💞
Allah swt menciptakan dunia dan isinya diperuntukan khususnya manusia dan makhluk lainnya serta mereka wajib hanya beribadah kepadaNya.
Manusia tercipta dari berbagai unsur,ruh,jasmani,jiwa(anfs),qalbu,akal,ada nur Muhammad dan nur ilahi yang tidak dimiliki makhluk lainnya.
Dalam diri manusia Allah swt berikan ilham fujur atau potensi buruk dan taqwa atau potensi kebaikan sehingga perbuatannya sangat tergatung dengan potensi tsb.
Untuk itu,setiap orang semestinya memperhatikan apa yang sudah dilakukan,potensi fujurkah atau potensi taqwakah yang dikembangkan ?
Sungguh berutung bagi orang yang membersihkan jiwanya dan rajin ibadah,beramal shalih dan berakhlak mulia sehingga hidupnya tetap dijalan yang diridhai Allah swt. Sebaliknya sangat merugi bagi orang yang mengkotori jiwanya dengan kotor hati dan berbuat maksiat sehinggan hidupnya jauh dari rahmatNya.
Kembangkan potensi ketaqwaan dengan banyak berdzikir dan menghidupkan sunnah rasul sehingga hidup terasa nikmat dengan selalu bertawakal kepadaNya !
Manusia wajib hanya beribadah kepadaNya semata dengan mengikuti petunjuk rasul dan ikhlas karena Allah swt bukan riya dan sum`ah serta beribadah tanpa mempersekutukanNya dengan makhlukNya.
Islam adalah agama universal dan setiap muslim wajib menerimanya dengan kaffah menyeluruh totalitas tidak bolek pilih-pilih,ada yang wajib atau sunnah,mubah,makruh dan haram.
Islam mengajarkan kepada pemeluknya agar ikhlas beribadah,beramal shalih,bersedekah,bekerja dan setiap aktifitas adalah ladang beribadah dan ladang berjihad sepanjang benar dan karena Allah swt.
Dengan ikhlas beragama niscaya seseorang semakin meningkat ketaqwaannya kepada Tuhan yang maha Esa sehingga hidup berkah dengan berakhlak mulia.
Memang tidak mudah berakhlak mulia terhadap sesama walau muslim dan berilmu, butuh proses panjang dan perjuangan yang bersungguh-sungguh disamping berlindung dan berdoa kepadaNya sehingga lambat-laun meningkat ketaqwaannya dan akhirnya menjadi pribadi yang shalih dan berakhlak mulia.
Siapapun baik yang masih mudah terlebih yang tua semestinya banyak mengingat kematian dengan rajin beribadah,beramal shalih dan berdoa agar khusnul khatimah.
Persoalan umur manusia sangat dirahasiakan oleh Allah swt agar supaya fokus beribadah dengan ikhlas dan istiqamah disamping bekerja untuk memenuhi hajat diri dan keluarga. Sungguhpun dirahasiakan,namun Allah swt memberikan tanda-tanda kematian dengan ujian sakitnya seseorang atau faktor lainnya. Bila umur seseorang sudah habis jatanya maka Allah swt telah mengirimkan malaikat Izrail tepat waktu dan tempat,tidak ditambah dan dikurangi untuk menjemput ajalnya.
Mumpung masih ada kesempatan mari kita persiapkan modal taqwa meraih hasanah dunia,hasanah akhirat dan selamat dari siksa api neraka disamping berlindung dan berdoa kepadaNya.
Manusia terkadang berbuat dosa,terkadang berbuat baik dan terkadang seneng,terkadang gelisah adalah wajar yang terpenting jangan berlebihan. Terutama berbuat dosa dan dosa sehingga menjauhkan dari kasih sayang Allah swt.
Sebagai muslim yang beriman tentu setiap hari memperbanyak beristighfar dan bertaubat disamping rajin beribadah dan beramal shalih dengan ikhlas.
Sungguh beruntung bagi orang muslim yang mati dalam kaadaan beriman dan bertaubat nashuha serta Allah swt mengampuni dosa-dosanya.
Sebaliknya merugi bagi orang yang meninggal dalam kaadaan tidak beriman atau syirik atau munafik belum sempat bertaubat. Na`udzu billah min dzalik.
Alam kubur atau barzah adalah alam yang diapit dengan alam dunia dan alam akhirat serta Allah swt hidupkan kembali mayit seseorang yang akan dimintak menjawab oleh malaikat Mungkar dan Nangkir,siapa Tuhanmu ? siapa nabimu ? Apa agamamu ? siapa imammu ? kemana qiblatmu ? Siapa saudaramu ?
Hanya iman dan amal shalih yang akan menyertai dan menolong pertanyaan-pertanyaan tsb bagi mayit. Bagi yang bisa menjawab akan mendapat nikmat kubur dan sebaliknya jika tidak bisa menjawab maka siksa kubur yang didapat sampai hari kiamat,hari dibangkitkan manusia dari kubur.
Perhatikan ayat-ayat alquran dan hadits dibawah ini !
1.Kehidupan Dunia Menipu.
ﺍﻋْﻠَﻤُﻮﺍ ﺃَﻧَّﻤَﺎ ﺍﻟْﺤَﻴَﺎﺓُ ﺍﻟﺪُّﻧْﻴَﺎ ﻟَﻌِﺐٌ ﻭَﻟَﻬْﻮٌ ﻭَﺯِﻳﻨَﺔٌ ﻭَﺗَﻔَﺎﺧُﺮٌ
ﺑَﻴْﻨَﻜُﻢْ ﻭَﺗَﻜَﺎﺛُﺮٌ ﻓِﻲ ﺍﻟْﺄَﻣْﻮَﺍﻝِ ﻭَﺍﻟْﺄَﻭْﻟَﺎﺩِ ﻛَﻤَﺜَﻞِ ﻏَﻴْﺚٍ
ﺃَﻋْﺠَﺐَ ﺍﻟْﻜُﻔَّﺎﺭَ ﻧَﺒَﺎﺗُﻪُ ﺛُﻢَّ ﻳَﻬِﻴﺞُ ﻓَﺘَﺮَﺍﻩُ ﻣُﺼْﻔَﺮًّﺍ ﺛُﻢَّ
ﻳَﻜُﻮﻥُ ﺣُﻄَﺎﻣًﺎ ﻭَﻓِﻲ ﺍﻟْﺂﺧِﺮَﺓِ ﻋَﺬَﺍﺏٌ ﺷَﺪِﻳﺪٌ ﻭَﻣَﻐْﻔِﺮَﺓٌ
ﻣِﻦَ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﻭَﺭِﺿْﻮَﺍﻥٌ ﻭَﻣَﺎ ﺍﻟْﺤَﻴَﺎﺓُ ﺍﻟﺪُّﻧْﻴَﺎ ﺇِﻟَّﺎ ﻣَﺘَﺎﻉُ ﺍﻟْﻐُﺮُﻭﺭِ
“Ketahuilah, bahwa sesungguhnya
kehidupan dunia ini hanyalah permainan
dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah-megah antara kamu serta
berbangga-banggaan tentang banyaknya
harta dan anak, seperti hujan yang
tanam-tanamannya mengagumkan para
petani; kemudian tanaman itu menjadi
kering dan kamu lihat warnanya kuning
kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat
(nanti) ada azab yang keras dan ampunan
dari Allah serta keridhaan-Nya. Dan
kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah
kesenangan yang menipu”
(QS. al-Hadîd: 20).
2.Dunia Tempat Ujian dan Cobaan.
ﻛُﻞُّ ﻧَﻔْﺲٍ ﺫَﺍﺋِﻘَﺔُ ﺍﻟْﻤَﻮْﺕِ ﻭَﻧَﺒْﻠُﻮﻛُﻢْ ﺑِﺎﻟﺸَّﺮِّ ﻭَﺍﻟْﺨَﻴْﺮِ ﻓِﺘْﻨَﺔً ﻭَﺇِﻟَﻴْﻨَﺎ ﺗُﺮْﺟَﻌُﻮﻥَ
“Tiap-tiap yang berjiwa pasti akan merasakan mati.Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya).
Dan hanya kepada Kamilah kamu dikembalikan“
(Al-Anbiya’ :35).
3.Amal yang menyertai mayit.
ﻳَﺘْﺒَﻊُ ﺍﻟْﻤَﻴِّﺖَ ﺛَﻠَﺎﺙٌ ﻓَﻴَﺮْﺟِﻊُ ﺍﺛْﻨَﺎﻥِ ﻭَﻳَﺒْﻘَﻰ ﻭَﺍﺣِﺪٌ ﻳَﺘْﺒَﻌُﻪُ ﺃَﻫْﻠُﻪُ ﻭَﻣَﺎﻟُﻪُ ﻭَﻋَﻤَﻠُﻪُ ﻓَﻴَﺮْﺟِﻊُ ﺃَﻫْﻠُﻪُ ﻭَﻣَﺎﻟُﻪُ ﻭَﻳَﺒْﻘَﻰ ﻋَﻤَﻠُﻪُ
Mayit akan diikuti oleh tiga perkara (menuju
kuburnya), dua akan kembali, satu akan tetap. Mayit akan diikuti oleh keluarganya, hartanya, dan
amalnya. Keluarganya dan hartanya akan kembali,sedangkan amalnya akan tetap.
[HR Bukhari,
Muslim, Tirmidzi, Nasa-i]
4.Alam kubur.
ﻭَﺣَﺎﻕَ ﺑِﺂَﻝِ ﻓِﺮْﻋَﻮْﻥَ ﺳُﻮﺀُ ﺍﻟْﻌَﺬَﺍﺏِ ﺍﻟﻨَّﺎﺭُ ﻳُﻌْﺮَﺿُﻮﻥَ
ﻋَﻠَﻴْﻬَﺎ ﻏُﺪُﻭًّﺍ ﻭَﻋَﺸِﻴًّﺎ ﻭَﻳَﻮْﻡَ ﺗَﻘُﻮﻡُ ﺍﻟﺴَّﺎﻋَﺔُ ﺃَﺩْﺧِﻠُﻮﺍ ﺁَﻝَ
ﻓِﺮْﻋَﻮْﻥَ ﺃَﺷَﺪَّ ﺍﻟْﻌَﺬَﺍﺏِ
“ dan Firaun beserta kaumnya dikepung
oleh azab yang amat buruk. Kepada
mereka dinampakkan neraka pada pagi
dan petang, dan pada hari terjadinya
Kiamat. (Dikatakan kepada malaikat):
“Masukkanlah Firaun dan kaumnya ke
dalam azab yang sangat keras” .”
(QS. Al Mu’min: 45-46)
Al Hafidz Ibnu Katsir menjelaskan ayat
ini, “Arwah Fir’aun dan pengikutnya
dihadapkan ke neraka setiap pagi dan
petang terus-menerus hingga datang hari
kiamat. Ketika kiamat datang barulah
arwah dan jasad mereka sama-sama
merasakan api neraka”. Beliau juga
berkata, “Ayat-ayat ini adalah landasan
kuat bagi Ahlussunnah tentang adanya
adzab kubur”
(Tafsir Al Qur’an Azhim ,
7/146).
*ALAM KUBUR*
Benar ucapan Ali bin Abi Thalib: “ Manusia di dunia
ini sesungguhnya sedang tidur. Manakala mati,
mereka bangun” karena alam setelah kematian
menjadi gaib atau abstrak bagi manusia yang sedang
hidup, ketika manusia meninggal, alam kubur
menjadi nyata dan alam dunia ini akan menjadi alam
gaib atau abstrak baginya. Bagi orang yang telah
meninggal dunia, alam kubur dengan segala isinya
akan menjadi nyata (hidup) dan alam dunia akan
menjadi abstrak (mimpi) baginya.
Alam kubur atau alam setelah kematian tidak akan
bisa ditembus oleh jasmani manusia karena
dimensinya berbeda, itulah sebabnya bagi kalangan
awam, alam kubur itu menjadi sebuah misteri, hal
yang tidak bisa terungkap. Berbeda dengan orang
yang ruhaninya telah di isi dengan Kalimah Allah
(ruhani nya telah diajarkan) atau telah mengalami
apa yang di istilahkan oleh Rasulullah sebagai “Mati
sebelum mati” maka ruhaninya akan bisa menembus
alam kubur bahkan alam akhirat sekalipun.
Dalam surat Al-Fatihah Allah menyebutkan “Aku
adalah Raja Akhirat”, artinya Allah berada dalam
dimensi akhirat, itulah sebabnya ketika ruhani
manusia belum dihidupkan, belum bisa menembus
alam akhirat maka Allah tidak akan bisa dijangkau
sama sekali. Akal akan mengalami jalan buntu ketika
ingin menjangkau Allah yang berada di dimensi
berbeda.
...
Rasulullah SAW dalam isra’ mijrak mampu melihat
surga dan neraka, melihat hal-hal yang tidak bisa
dijangkau dengan akal karena ruhani Beliau telah
melewati batas-batas alam dunia ini. Seharusnya
ummat Nabi juga harus mampu menembus alam
duniawi sehingga ruhaninya dari sekarang sudah
berada di alam akhirat, alam Rabbani, Alam dimana
manusia dengan Tuhan begitu dekat dan akrab.
...
Kalau hanya mengandalkan amal ibadah, bagaimana
mungkin amal ibadah bisa diterima kalau semasa di dunia ruhaninya tidak mengenal Allah sama sekali.Lalu siapa yang disembah dalam setiap ibadah?
Wajah siapa yang hadir dalam ibadahnya?
Sedangkan wajah Allah Yang Maha Agung tidak
pernah dikenal sama sekali.
(sufimuda.net)
Wallah a`lam bishshawab
*KEHIDUPAN DUNIA MENIPU DAN TEMPAT UJIAN COBAAN SEDANGKAN AKHIRAT TEMPAT PEMBALASAN PERBUATAN MANUSIA DENGAN SURGA ATAU NERAKA*
*RUHANI RASULULLAH SAW MAMPU MENEROBOS ALAM KUBUR AKHIRAT DAN BERJUMPA DENGANNYA DAN MUNGKIN PARA KEKASIH JUGA ATAS RIDHANYA*
Wassalam
Anak bangsa bersyukur
😎💞🇮🇩
19.Rabiul Akhir
7.Januari
😎TIDAK BISA KEMBALI🌕🌒🌑
Allah swt telah memberikan ilham kepada diri manusia yaitu potensi fujur tabiat buruk dan tabiat taqwa kebaikan sehingga potensi mana yang dikembangkan.
Tabiat buruk yang dimiliki manusia jika diikuti maka akan mendorong berbuat dosa sedangkan sebaliknya bila tabiat kebaikan dikembangkan maka akan mendorong berbuat amal shalih.
Untuk itu setiap diri harus mawas diri terhadap dua potensi tsb sehingga dapat mengkontrol dan mengebdalikan tabiat jahat sehingga dapat terhindari jejahatannya dalam kehidupan kesehariannya dengan lebih mengikuti tabiat kebaikan yang dikembangkan dengan rajin beribadah dan beramal shalih ikhlas karena Allah swt.
Penciptaan manusia dari awal sampai sekarang tidak lain kecuali untuk beribadah kepada Tuhan yang maha Esa semata tidak punya sekutu bagiNya dengan mengikuti petunjuk rasulNya dan ikhlas karena Allah swt.
Ibadah dalam Islam sudah tertera dalam rukun islam dan rukun iman disamping ibadah ghairu mahdhah yang dilakukan karena Allah swt.Perintah beribadah kepadaNya sampai akhir hayat sebagaimana ibadahnya baginda rasulullah saw.
Beribadah dalam Islam akan diterima jika dibangun dengan kandasan keimanan kepada Allah swt dan rasulNya dan mengikuti petunjuk rasululkah saw dan ikhlas.
Ikhlas beragama berarti beribadah,beramal shalih,hidup yang islami dan ikhlas karena Allah swt tanpa pamrih,tanpa riya tanpa sum`ah dan tidak mempersekutukanNya dengan makhluk.
Buah dari pada ikhlas beragama adalah ringan beribadah,beramal shalih dan berakhlak mulia.
Berakhlak mulia terhadap diri,keluarga dan orang lain serta menerima ketetapan dan berbaik sangka kepada Allah swt. Siapapun yang menjaga dan mematuhi Allah swt niscaya akan terjaga perbuatannya yang terpuji dengan rahmatNya.
Dunia tempat ujian dan cobaan bagi manusia dan juga sebagai ladang ibadah dan beramal shalih bagi orang-orang beriman yang bertaqwa serta terbagi tiga kelompok dalam menyikapi hidup di muka bumi ini,pertama orang beriman,kedua orang ingkar dan kufur dan ketiga orang munafik.
Banyak panggilan Tuhan dalam kitab suci alquran kepada orang-orang beriman kepadaNya dan seruan agar supaya melakukan perintah yang terbaik baginya dan orang lain dan menjauhi laranganNya agar selamat dari kejahatan dan kemadharatannya.
Orang-orang muslim yang beriman tentu perilakunya baik dan jujur serta mulia akhlaknya terhadap sesama dengan menerima ajaran Islam secara totalitas dan mengamalkannya dalam kehidupan keseharian.
Sedangkan orang-orang yang tidak beriman dunia dijadikan tempat untuk bersenang-senang dan tidak menerima aturan agama sehingga hidupnya selalu berbuat dosa dan dosa.
Sedangkan orang-orang munafik dunia dijadikan untuk hiasan dan terkadang baik dan juga terkadang jahat sehingga hidupnya mempertuhankan hawa nafsunya.
Allah swt mempersiapkan tempat kembali bagi orang-orang bertaqwa adalah surga sedangkan neraka tempat kembali orang-orang yang ingkar dan kufur kepada Tuhan yang maha Esa.
Calon penghuni surga adalah mereka yang jujur,yang baik prilakunya dan beriman kepada Allah swt dan rasulNya. Sedangkan calon penghuni neraka adalah mereka yang pembohong,jahat peranginya dan tidak beriman kepada Allah swt.
Manusia bisa memilih kedua jalan antara jalan menuju surga atau jalan menuju neraka dengan petunjuk Tuhan yang maha Pengasih lagi maha Penyayang.
Mereka yang tidak bisa mendengar kebenaran,tidak bisa bicara tentang kebenaran dan tidak bisa melihat kebenaran dari Tuhan mereka itulah orang-orang yang tidak bisa kembali kejalan menuju Tuhan yang maha Dhahir lagi maha Bathin.
Perhatikan ayat-ayat alquran dan hadits dibawah ini !
1.Potensi Buruk dan Baiknya Manusia.
ﻓَﺄَﻟْﻬَﻤَﻬَﺎ ﻓُﺠُﻮﺭَﻫَﺎ ﻭَﺗَﻘْﻮَﺍﻫَﺎ
Artinya: Maka Allah mengilhamkan
kepada jiwa manusia sifat fujur dan
takwa.
2.Ikhlas Beragama dan Berakhlak Mulia.
ﻭَﺍﻟﻠَّﻪُ ﻓِﻲ ﻋَﻮْﻥِ ﺍﻟْﻌَﺒْﺪِ؛ ﻣَﺎ ﻛَﺎﻥَ ﺍﻟْﻌَﺒْﺪُ ﻓِﻲ ﻋَﻮْﻥِ ﺃَﺧِﻴﻪِ
Allâh akan membantu seorang hamba jika ia
membantu saudaranya [HR. Muslim]
3.Calon Penghuni Surga atau Neraka.
ﻭَﻣَﻦْ ﻳُﻄِﻊِ ﺍﻟﻠَّﻪَ ﻭَﺭَﺳُﻮﻟَﻪُ ﻳُﺪْﺧِﻠْﻪُ ﺟَﻨَّﺎﺕٍ ﺗَﺠْﺮِﻱ ﻣِﻦْ
ﺗَﺤْﺘِﻬَﺎ ﺍﻟْﺄَﻧْﻬَﺎﺭُ ﺧَﺎﻟِﺪِﻳﻦَ ﻓِﻴﻬَﺎ ﻭَﺫَﻟِﻚَ ﺍﻟْﻔَﻮْﺯُ ﺍﻟْﻌَﻈِﻴﻢ
“Barang siapa yang taat kepada Allah dan
Rasul-Nya, maka Allah akan memasukkannya ke dalam surga-surga
yang di bawahnya mengalir sungai-sungai,
mereka kekal di dalamnya. Itulah
kemenangan yang sangat besar.”
(Qs. an-Nisa’: 13)
*SURGA ALA SUFI*
..
Syurga bagi kaum Sufi adalah Ma’rifatullah
dengan darjat kema’rifatan yang berbeza-beza. Kerana nikmat tertinggi di syurga adalah
Ma’rifat Dzatullah. Jadi kalimat Rabi’ah
Adawiyah tentang ibadah tanpa keinginan
syurga adalah syurga fizik dengan kenikmatan
fizik yang selama ini kita persepsikan. Dan hal
demikian memang boleh menjadi penghalang
(hijab) antara hamba dengan Allah dalam
proses kema’rifatan.
Bahkan Allah pun membagi-bagi syurga
dengan simbol berbeza-beza, ada Jannatul
Ma’wa, Jannatul Khuldi, Jannatun Na’im,
Jannatul Firdaus, yang tentu saja
menunjukkan kelayakan yang bersifat lahiriyah
mahupun bathiniyah. Bagi orang beriman yang masih bergelimang dengan nafsunya, maka
persepsi tentang nikmat syurga, adalah
pantulan nafsu haiwaninya dan syahwatnya,
lalu persepsi kesenangan duniawi ingin dikorelasikan dengan rasa nikmat syurgawi
yang ideal dengan syahwatiyah.
Rabi’ah Adawiyah dan para Sufi lainnya ingin
membersihkan jiwa dan hatinya dari segala
bentuk dan motivasi selain Allah yang boleh
menghambat perjalanan menuju kepada Allah.
Dengan bahasa seni yang indah dan tajam,
mereka hanya menginginkan Allah, bukan menginginkan makhluk Allah. Amaliyah di dunia sebagi visa syurga hanyalah untuk
menentukan kelayakan syurgawnya, bukan
sebagai kunci masuk syurganya. Kerana hanya Fadhal dan RahmatNya saja yang
menyebabkan kita masuk syurga. “kerana
Fadhal dan Rahmat itulah kamu sekalian
bergembira…” Demikian dalam Al-Qur’an.
Bukan gembira kerana syurgaNya.
Syurga dan neraka adalah makhluk Allah.
Apakah seseorang boleh wushul (sampai kepada) Allah, manakala perjalanannya dari
makhluk menuju makhluk? Apakah itu tidak lebih dari sapi atau khimar yang menjalankan
roda gilingan, yang berputar-putar terus
menerus tanpa tujuan?
(jalansufi)
Wallah a`lam bishshawab
*MENOLAK KEBENARAN DARINYA MERUPAKAN KESOMBONGAN DAN TERSESAT JALAN HIDUP SESEORANG*
*SURGA BAGI KAUM SUFI ADALAH MA`RIFATULLAH*
Wassalam
Anak bangsa bersyukur
😎💞🇮🇩
20.Rabiul Akhir
8.Januari
😎UMUR BERTAMBAH AMAL SHALIH...💞💞👨👩👧
Allah swt yang maha Pengampun lagi maha Penyayang kepada orang-orang beriman yang bertaqwa dan menyukai orang-orang yang bertaubat dengan taubatan nashuha dan banyak beristighfar.
Setiap orang punya batas umur dan kelebihan dan kekurangan mading-masing yang terpenting menghadapi ujian dan cobaan dunia dapat menyikapi dengan rasa syukur atas nikmat dariNya dan sabar menerima ketetapan dariNya sehingga semua urusannya mempunyai nilai ibadah.
Umur manusia sudah ditentukan oleh Tuhan yang maha Esa dan manusia tinggal mempergunakannya untuk rajin ibadah dan berguna bagi diri sendiri,keluarga dan orang lain dalam kebaikan dan ketakwaan.
Memang rajin beribadah tidak mudah butuh perjuangan yang panjang dan keikhlasan dalam menuntut ilmu dan mengamalkannya. Islam mewajibkan menuntut ilmu dari makan bubur sampai masuk liang kubur bagi pemeluknya yang cinta alquran dan sunnah rasul.
Sebelum ajal menjemput maka perlu mempersiapkan bekal untuk hasana dunia dan hasanah akhirat serta selamat dari siksa api neraka. Sebaik-baik bekal adalah taqwa dengan ikhlas beragama.
Karena umur terbatas bagi setiap jiwa tentu perlu menjaga keimanan dan banyak berdzikrullah dengan bimbingan seorang hamba yang bertaqwa dan berakhlak mulia.
Ada dua jalan dalam meniti jalah nenuju Allah swt yang maha Zhahir dan Bathin,jalan kesurga atau ke jalan keneraka.
Hanya iman yang kuat dan lurus serta ilmu yang nafi` seseorang akan memilih jalan yang diridhai Allah swt dengan patuh beragama sehingga mendapat hidayah dariNya.
Surga adalah suatu tempat yang diberkahi dan dirahmati olehNya untuk hamba-hambaNya yang beriman dan beramal shalih,mereka yang mentaati Allah swt dan rasulNya,mereka jujur dan berakhlak mulia serta hidupnya ikut andil beramar makruf dan nahi mungkar dengan ilmu,harta dan kekuasaan atau jabatan atau doa.
Neraka dunia adalah jalan menuju kemaksiatan dan dosa,pribadi yang tidak beriman,mempersekutukan Tuhan dan berprikaku jahat dan munafik sehingga mereka jauh dari bimbingan agama,menjadi orang yang pembohong,suka bermaksiat dan yang jelas perbuatannya keji dan mungkar serta jahat peranginya.
Dalam Islam setiap pemimpin rumah tangga,pemimpin masyarakat bahkan akan dimintak pertanggungjawaban atas kepemimpinannya nanti di hari pembalasan serta kebaikan atau keburukan Allah swt membalasnya dengan keadilanNya.
Sebagai pemimpin rumah tangga tentu memberikan contoh yang terbaik kepada keluarga khususnya shalatnya,amar makruf nahi mungkar,berakhlak mulia disamping amal shalih lainnya.
Seorang ayah dan ibu sama-sama berkuwajiban menshalihkan putra-putrinya dengan bimbingan akhlak dan doa2nya.
Umur bertambah hitungannya, tapi hakekatnya berkurang dan bertambah melemah fisiknya. Untuk itu,iman dan amal shalih bekal kembali kepadaNya disamping berakhlak mulia.
Manusia sangat lemah menghadapi hawa nafsunya sehingga Allah swt sangat menganjurkan berdoa kepadaNya dengan ikhlas beribadah dan yakin akan pertolonganNya. Khususnya doa khusnul khatimah,hasanah dunia,hasanah akhirat dan selamat dari siksa api neraka.
Allahumma ahyinaa alal islam wassunnah watawaffanaa alal iman wataubah birahmati ya arhamarrahimin.
Ya Allah hidupkan kami dalam kaadaan muslim dan diatas sunnah rasul dan wafatkan kami dalam kaadaan mukmin dan bertaubat sebelum meninggal dengan rahmatMu wahai Tuhan yang maha Pengasih lagi maha Penyayang.
Perhatikan ayat-ayat alquran dan hadits dibawah ini !
1.Batas Umur Manusia.
ﺣَﺘَّﻰ ﺇِﺫَﺍ ﺟَﺎﺀَ ﺃَﺣَﺪَﻫُﻢُ ﺍﻟْﻤَﻮْﺕُ ﻗَﺎﻝَ ﺭَﺏِّ ﺍﺭْﺟِﻌُﻮﻥِ
ﻟَﻌَﻠِّﻲ ﺃَﻋْﻤَﻞُ ﺻَﺎﻟِﺤًﺎ ﻓِﻴﻤَﺎ ﺗَﺮَﻛْﺖُ ﻛَﻼ ﺇِﻧَّﻬَﺎ ﻛَﻠِﻤَﺔٌ ﻫُﻮَ
ﻗَﺎﺋِﻠُﻬَﺎ ﻭَﻣِﻦْ ﻭَﺭَﺍﺋِﻬِﻢْ ﺑَﺮْﺯَﺥٌ ﺇِﻟَﻰ ﻳَﻮْﻡِ ﻳُﺒْﻌَﺜُﻮﻥَ
“Hingga apabila datang kematian kepada
seseorang dari mereka, dia berkata: “Ya Tuhanku kembalikanlah aku (ke dunia). Agar aku berbuat amal yang saleh terhadap yang telah aku
tinggalkan. Sekali-kali tidak. Sesungguhnya itu
adalah perkataan yang diucapkannya saja. Dan dihadapan mereka ada dinding sampal hari mereka dibangkitkan”
(Al Mu’minun: 99-100).
2.Menyekamatkan Keluarga.
ﻳَﺎ ﺃَﻳُّﻬَﺎ ﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﺁﻣَﻨُﻮﺍ ﻗُﻮﺍ ﺃَﻧْﻔُﺴَﻜُﻢْ ﻭَﺃَﻫْﻠِﻴﻜُﻢْ ﻧَﺎﺭًﺍ ﻭَﻗُﻮﺩُﻫَﺎ ﺍﻟﻨَّﺎﺱُ ﻭَﺍﻟْﺤِﺠَﺎﺭَﺓُ ﻋَﻠَﻴْﻬَﺎ ﻣَﻠَﺎﺋِﻜَﺔٌ ﻏِﻠَﺎﻅٌ ﺷِﺪَﺍﺩٌ ﻟَﺎ ﻳَﻌْﺼُﻮﻥَ ﺍﻟﻠَّﻪَ ﻣَﺎ ﺃَﻣَﺮَﻫُﻢْ ﻭَﻳَﻔْﻌَﻠُﻮﻥَ ﻣَﺎ ﻳُﺆْﻣَﺮُﻭﻥَ
Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya
malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak
mendurhakai Allâh terhadap apa yang
diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.
[at-Tahrîm/66:6]
4.Istiqamah Beribadah dan Beramal Shalih.
ﻻَ ﺗَﺰُﻭﻝُ ﻗَﺪَﻣَﺎ ﻋَﺒْﺪٍ ﻳَﻮْﻡَ ﺍﻟْﻘِﻴَﺎﻣَﺔِ ﺣَﺘَّﻰ ﻳُﺴْﺄَﻝَ ﻋَﻦْ
ﻋُﻤْﺮِﻩِ ﻓِﻴﻤَﺎ ﺃَﻓْﻨَﺎﻩُ ﻭَﻋَﻦْ ﻋِﻠْﻤِﻪِ ﻓِﻴﻤَﺎ ﻓَﻌَﻞَ ﻭَﻋَﻦْ ﻣَﺎﻟِﻪِ
ﻣِﻦْ ﺃَﻳْﻦَ ﺍﻛْﺘَﺴَﺒَﻪُ ﻭَﻓِﻴﻤَﺎ ﺃَﻧْﻔَﻘَﻪُ ﻭَﻋَﻦْ ﺟِﺴْﻤِﻪِ ﻓِﻴﻤَﺎ
ﺃَﺑْﻼَﻩُ
“Kedua kaki seorang hamba tidaklah beranjak
pada hari kiamat hingga ia ditanya mengenai: (1)
umurnya di manakah ia habiskan, (2) ilmunya di
manakah ia amalkan, (3) hartanya bagaimana ia
peroleh dan (4) di mana ia infakkan dan (5)
mengenai tubuhnya di manakah usangnya. ” (HR. Tirmidzi)
*ALQURAN DIMATA SUFI*
Menurut Sufi, kemampuan seseorang dalam
memahami makna Al-Qur’an amat bergantung
kepada derajat dan kualitas keruhanian. Imam Ja’far
as-Shadiq mengatakan bahwa Kitab Allah meliputi
empat perkara: ibarat, isyarat, lathaif dan haqaiq.
Ibarat adalah bagi orang awam, isyarat adalah bagi
orang khusus, lathaif adalah bagi para Wali Allah,
dan haqaiq adalah bagi para Nabi.
Ibn Mas’ud mengatakan, “Siapa ingin memperoleh
ilmu orang-orang terdahulu dan orang-orang
kemudian, hendaklah ia membaca Al-Qur’an.”
Seorang sufi mengatakan bahwa dalam Al-Qur’an
terhimpun semua ilmu yang ada di dunia. Ini sejalan
dengan keterangan Al-Qur’an sendiri, yakni al-
Qur’an adalah “penjelasan bagi segala
sesuatu” (Q.S. 6:6) dan “Tidak Kami lewatkan dalam
al-Kitab sesuatupun” (Q. S. 6:38). Maka, tak heran
jika dikatakan bahwa mu’jizat terbesar dari
Rasulullah SAW adalah Al-Qur’an. Tentu saja
pencapaian ilmu macam ini tidak bisa diperoleh
dengan tafsir lahiriah atau akal/rasio. Dalam kasus
pengetahuan Wahyu Ilahi, agar bisa memahami dan
menguraikan pesan-pesan yang dikandungnya, kita
mesti membersihkan diri kita; atau, dalam bahasa
Islam, kita harus menjadi “buta huruf” (ummi). Pada
dasarnya kita tidak mempunyai kemampuan sendiri
untuk memahami wahyu; kita hanya bisa
menempatkan diri kita sepenuhnya dalam kekuasaan
Wahyu. Maka, agar makna terdalam dari Wahyu bisa
dipahami, kita mesti menghentikan pemikiran dan
refleksi intelektual atau akal, sebab dalam dirinya
sendiri akal adalah terbatas dan pemikiran rasional
boleh jadi dipengaruhi oleh kondisi jiwa yang kurang
bersih. Sedangkan kebenaran Wahyu adalah suci
dan tak terbatas, karena ia dari dan
merepresentasikan Tuhan Yang Maha TakTerbatas
ilmu-Nya. Yang terbatas mustahil menguasai yang
tak terbatas. Jadi, Ketika hati sepenuhnya aman dari
pemikiran reflektif dan lintasan-lintasan pikiran, maka
ini adalah keadaan “buta huruf” dan siap menerima
anugerah petunjuk Allah secara sempurna — inilah
makna mistis dari fakta bahwa “Muhammad adalah
Nabi yang buta huruf.”
Di sisi lain, perkataan Aisyah bahwa akhlak
Rasulullah adalah Al-Qur’an secara tersirat
menyatakan bahwa sesungguhnya Al-Qur’an tak lain
adalah diri kita sendiri. Yang dimaksud oleh Sufi
dalam hal ini adalah ayat-ayat Al-Qur’an
sesungguhnya sudah berada dalam diri kita sendiri.
Setelah Allah menciptakan Adam, Dia mengajarinya
“nama-nama segala hal” (Q.S. 2:31). Penamaan
karenanya menjadi bagian dari sifat manusia, karena
Allah mengajari manusia bahasa pada saat
penciptaannya. Nama-nama yang diajarkan Allah
kepada Adam adalah pengetahuan-Nya, yang
“disimpan” dalam “tubuh” Adam. Jadi setiap bagian
tubuh kita mengandung aspek tertentu dari nama-
nama Ilahi. Dengan kata lain, realitas tubuh manusia
adalah nama-nama yang memantulkan Citra-Nya:
“Allah menciptakan Adam sesuai dengan Citra-Nya.”
Setiap tubuh memantulkan nama-nama yang
berbeda. Jadi kita membeda-bedakan realitas
melalui diri kita, karena kita adalah citra yang
beragam dari satu Tuhan. Dengan cara yang sama,
kita membedakan segala sesuatu dengan memberi
nama (misalnya, kita membedakan tempat duduk
dan tempat tidur dengan memberinya nama kursi
dan ranjang). Menurut pandangan Sufi, masalahnya
adalah kita melupakan bahwa Allah telah mengajari
kita nama-nama segala hal ini sejak awal penciptaan
kita. Karena itu, untuk mengetahui “nama-nama” ini
dan mengungkapkan hakikatnya, kita harus tahu
nama-nama itu persis sebagaimana Allah
mengajarkannya kepada kita, bukan sebagaimana
yang kita pikirkan sendiri. Hal ini hanya bisa dicapai
dengan mencintai Allah. Mencintai Allah, dalam
ajaran Islam, hanya bisa dicapai melalui peniruan
perilaku dan mengamalkan ajaran Rasulullah
Muhammad. Maka, dengan mencintai Rasul, kita
akan mencintai Allah, dan Allah akan mencintai kita
dan melalui lantaran cinta inilah Allah akan
mengingatkan kita kembali tentang “nama-nama
segala hal” dan kita akan memandang sesuatu
sebagaimana adanya (hakikat), bukan sebagaimana
yang kita pikirkan.
Jadi, ringkasnya, dengan menjadikan diri kita “buta
huruf,” dan mengikuti suri tauladan akhlak Nabi
Muhammad, yakni akhlak Al-Qur’an, pada akhirnya
akan membuat kita mendapat petunjuk untuk
memahami makna terdalam dari al-Qur’an — “maka
berimanlah kepada Allah dan Rasul-Nya, yakni Nabi
yang ummi yang beriman kepada Allah dan kalimat-
kalimat-Nya; ikutilah [akhlak] Nabi [Muhammad] agar
kamu memperoleh petunjuk” (Q.S. 7:158).
(mifta19.wordpress)
Wallah a`lam bishshawab
*UMUR BERKURANG SEMESTINYA BERTAMBAH IBADAH DAN BERAMAL SHALIH*
*AKHLAK RASUL ADALAH ALQURAN PADAHAL BELIAU BUTA HURUF*
Wassalam
Anak bangsa bersyukur
😎💞🇮🇩
21.Rabiul Akhir
9.Januari
😎AMAL BERKURANG
DOSA BERTAMBAH🌕🌒🌑
Allah swt menurunkan kitab-kitab suciNya kepada para nabi dan rasulNya dan shuhuf Ibrahib wa Musa,kitab Zabur kepada nabi Dawud as,kitab Taurat kepada nabi Musa as,kitab Injil nabi Isa as dan kitab Al-Quranul Karim kepada nabi Muhammad saw. Semua nabi dan rasul hanya mengajak kaumnya agar beribadah kepada Allah swt semata tidak ada sekutu bagiNya Tuhan yang maha Esa dan berakhlak mulia.
Ummat baginda nabi Muhammad saw yang beriman kepada Allah swt dan rasulNya tentu siap menerima ajaran Islam secara kaffah menyeluruh dengan menerima rukun islam dan rukun iman disamping hukum-hukumnya.
Rumah tangga yang islami,bermasyarakat dan berbangsa sehingga menjadi hamba-hambaNya yang bertaqwa kepada Tuhan yang maha Esa dan berbudi luhur terhadap sesama.
Sebagai hamba yang bertaqwa tentu mencari petunjuk hidup yang islami yaitu alquran dan assunnah dengan suka membacanya,mempelajarinya dan mengamalkannya dengan ikhlas dan menghidupkan sunnah rasul kesehariannya sehingga hidup hasanah dunia,hasanah akhirat dan selamat dari siksa api neraka.
Memang alquran sebagai hidayah dan petunjuk manusia umumnya jika mau namun sebagai hidayah khusus bagi orang-orang beriman yang bertaqwa artinya hanyalah orang bertaqwa yang mudah menerima hidayah alquran dengan ridha dariNya.
Islam sangat peduli kepada pemeluknya agar menguatkan keimanan kepadaNya dan mewajib menuntut ilmu dengan istiqamah.
Keimanan seseorang kepadaNya terkadang naik dengan rajin beribadah dan beramal shalih dan imannya menurun ketika melalaikat berdzikir kepadaNya,mudah berbuat dosa dan dosa lagi. Untuk itu perbarui dan perbanyak berdzikir laa ilaaha illaa Allah dan berlindung dan berdoa kepadaNya khususnya usai shalat.
Demikian juga menuntut ilmu dalam Islam, fardhu ain wajib bagi setiap muslim menimba ilmu agama disamping ilmu lainnya dari doyan bubur sampai masuk liang kubur. Ilmu dalam Islam agar manusia lebih baik dan sempurnah peribadatannya disamping keikhlasannya.
Dengan iman dan ilmu lalu diamalkan dengan ikhlas dan istiqamah niscaya Allah swt menguatkan keimanannya dan pendiriannya serta terangkat derajat ketaqwaanya disisiNya.
Manusia dalam dirinya ada potensi fujur atau buruk dan potensi taqwa atau kebaikan sehingga terjadan menjadi pribadi bagus dan terkadang kurang baik tergantung potensi mana yang diikuti dan dikembangkan. Sungguh beruntung bagi orang yang mensucikan jiwa dan mengembang ketaqwaannya dan sebaliknya merugi bagi yang nengotorinya dengan bermaksiat.
Islam sangat menganjurkan intropeksi diri dengan mengenal diri dan pribadinya sehingga terkontrol perbuatannya baik atau buruk dan menyadari kekurangannya dalam ibadah dan beramal shalih lalu bersegera baertaubat dan banyak beristighfar.
Mumpung masih ada kesempatan untuk lebih baik dan maju dalam menjalani hidup ini dengan meningkatkan ibadah dan bersedekah sehingga mampu menjadi hamba Allah swt yang meningkatkan ketaqwaannya kepadaNya.
Umur bertambah hitungannya namun hakekatnya berkurang jatanya. Oleh karena itu jalan yang tepat adalah bertaubat dengan taubat nashuha dan banyak beristighfar serta ikhlas beragama dan berakhlakul karimah,berbudi luhur terhadap sesama.
Sungguh merugi seseorang jika amal shalih berkurang dan dosa bertambah saat umur berkurang. Untuk itu,perbanyak berdzikrullah dengan kalimat-kalimat thaiyibat disamping rajin beribadah dan beramal shalih karena Allah swt.
Perhatikan ayat-ayat alquran dan hadits dibawah ini !
1.Keutamaan Iman dan Ilmu.
ﻳَﺎ ﺃَﻳُّﻬَﺎ ﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﺁﻣَﻨُﻮﺍ ﺇِﺫَﺍ ﻗِﻴﻞَ ﻟَﻜُﻢْ ﺗَﻔَﺴَّﺤُﻮﺍ ﻓِﻲ ﺍﻟْﻤَﺠَﺎﻟِﺲِ
ﻓَﺎﻓْﺴَﺤُﻮﺍ ﻳَﻔْﺴَﺢِ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻟَﻜُﻢْ ۖ ﻭَﺇِﺫَﺍ ﻗِﻴﻞَ ﺍﻧﺸُﺰُﻭﺍ ﻓَﺎﻧﺸُﺰُﻭﺍ ﻳَﺮْﻓَﻊِ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﺁﻣَﻨُﻮﺍ ﻣِﻨﻜُﻢْ ﻭَﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﺃُﻭﺗُﻮﺍ ﺍﻟْﻌِﻠْﻢَ ﺩَﺭَﺟَﺎﺕٍ ۚ ﻭَﺍﻟﻠَّﻪُ ﺑِﻤَﺎ ﺗَﻌْﻤَﻠُﻮﻥَ ﺧَﺒِﻴﺮٌ
“Wahai orang-orang yang beriman! Apabila
dikatakan kepadamu: ‘Berilah kelapangan dalam majelis’, maka lapangkanlah niscaya Allah akan
memberi kelapangan untukmu. Dan apabila
dikatakan: ‘Berdirilah kamu’, maka berdirilah,
niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang
beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi
ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.”
[Al-Mujaadilah : 11]
2.Bertaubat sebelum Mati.
ﻓَﺈِﻥ ﺗُﺒْﺘُﻢْ ﻓَﻬُﻮَ ﺧَﻴْﺮٌ ﻟَّﻜُﻢْ
“Apabila kalian bertaubat maka
sesungguhnya hal itu baik bagi
kalian.”
(QS. At Taubah: 3)
3.Dzikrullah yang paling Utama.
ﺟَﺎﺑِﺮَ ﺑْﻦَ ﻋَﺒْﺪِ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﺭَﺿِﻲَ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻋَﻨْﻬُﻤَﺎ ﻳَﻘُﻮﻝُ ﺳَﻤِﻌْﺖُ ﺭَﺳُﻮﻝَ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ
ﻳَﻘُﻮﻝُ ﺃَﻓْﻀَﻞُ ﺍﻟﺬِّﻛْﺮِ ﻟَﺎ ﺇِﻟَﻪَ ﺇِﻟَّﺎ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻭَﺃَﻓْﻀَﻞُ ﺍﻟﺪُّﻋَﺎﺀِ ﺍﻟْﺤَﻤْﺪُ ﻟِﻠَّﻪِ
Jabir bin ‘Abdullah radhillahu ‘anhuma berkata; saya
mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam
bersabda: “Sebaik-baik dzikir adalah LAA ILAAHA
ILLALLAAH (Tidak ada tuhan yang berhak disembah
kecuali Allâh) dan sebaik-baik doa adalah AL
HAMDULILLAAHI (Segala puji bagi Allâh).” [HR Tarmidzi]
*TUJUAN HIDUP SUFI*
Tujuan hidup yang hakiki adalah menemukan Allah,
memandang keindahan wajah-Nya yang kekal abadi,
barulah kemudian menghambakan diri dan
mencintainya dengan sebenar-benar cinta, dari
sanalah sumber hikmah dan karunia mengalir dengan
deras, laksana guyuran air hujan dari langit.
Menurut al-Ghazali, cinta kepada Allah merupakan
benih kebahagiaan, dan kebahagiaan adalah tujuan
akhir jalan para sufi, sebagai buah pengenalan
terhadap Allah swt ( ma’rifatullah ).
Menurut Jalaluddin Rumi, kebahagiaan tertinggi
dalam perjalanan hidup adalah terletak pada
pengetahuan sejati tentang Allah swt ( Ma’rifatullah ).
Yang dapat diperoleh langsung melalui pengalaman
bathin, yaitu hati (intuisi) yang bersih dan jernih akan
materi-materi lewat bimbingan seorang Guru Mursyid
yang Kamil dan sangat pengerti keadaan spiritual
muridnya. Bukan dengan pendekatan intelektual-
teologi, filsafat, atau indera lahiriah semata.
Rumi juga memandang bahwa ma’rifat adalah buah
dari fana’ . Dengan kata lain, ke -fana’ -an adalah
ma’rifat itu sendiri. Disinilah Rumi menemukan
kebahagiaan tertinggi, yaitu ketika ia sampai pada
tahap ke- fana’ -an atau penyaksiaan kesatuan.
“Sesaat engkau fana pada-Ku, lebih baik itu pada
dari engkau beramal seribu bulan ”, fana’ itulah
hakikat dari Lailatul Qadar, apabila orang
menemukan malam itu lebih baik dari beribadah
selama 1000 bulan.
[sufimuda.net]
Wallah a`lam bishshawab
*MERUGI UMUR SEMAKIN DEKAT JUSTRU BERKURANG BERSEDEKAH DAN BERTAMBAH DOSA SERTA DUNIA MENJADI TUJUAN*
*TUJUAN HIDUP YANG HAKIKI ADALAH MA`RIFATULLAH DAN BAHAGIA BERJUMPA DENGANNYA*
Wassalam
Anak bangsa bersyukur
😎💞🇮🇩
22.Rabiul Akhir
10.Januari
😎PAHITNYA KE SURGA DAN MANISNYA KE NERAKA🎤🎤🎤
Surga dan neraka adalah makhluk Tuhan yang maha Kuasa atas segala sesuatu dan Allah swt sudah memberikan petunjuk dua jalan,pertama jalan menuju surga dengan ketaqwaan kepadaNya dan kedua jalan menuju neraka dengan dosa dan permusuhan.
Manusia tinggal memih diantara dua jalan tsb dan perbuatannya akan mendapat balasan dariNya. Kebaikan dengan balasan yang sebaik-baik balasan dan sebaliknya keburukan juga dibalas dengan balasan yang setimpal dengan perbuatannya.
Manusia tercipta hanya untuk beribadah kepadaNya semata bukan kepada yang lain dan sesama manusia juga harus saling menolong dalam kebaikan dan taqwa disamping berakhlak mulia.
Ibadah yang perlu diperhatikan adalah pelaksanaannya,pertama beriman kepada Allah swt dan rasulNya,kedua sesuai dengan petunjuk rasulullah saw dan ikhlas karena Allah swt bersih dari riya dan ujub.
Memang tidak mudah berlaku ikhlas dalam beragama perlu iman yang kuat,perlu ilmu dan bimbingan dari seorang guru yang ikhlas dan cerdas dan berakhlak mulia.
Kehidupan dunia adalah tempat ujian dan cobaan dan Allah swt akan menguji manusia sesuai dengan kadar keimanan dan agamanya. Semakin patuh kepadaNya maka ujiannya semakin berat dan Allah swt akan memberi pertolongan kepada hambaNya yang bersabar dan yang berdoa kepadaNya serta yakin doanya akan dikabulkan.
Ujian harta seperti Qarun yang sombong dan bakhil akhirnya mati dalam kaadaan suul khatimah;Bal am yang menantang gurunya Nabi Musa as karena demi dunia akhirnya mati suul khatimah;Raja FIraun yang sombong dan zhalim juga mati dalam kaadaan suul khatimah.
Ujian tersebut juga bisa menjadi ibrah bagi orang-orang berman yang bertaqwa dengan harta bisa menjadi ladang bersedekah,dengan ilmu dapat menjadi ladang beramal shalih dan beramar makruf nahi mungkar dan jabatan atau kekuasaan bisa jadi ladang mensejahterakan rakyat dan menegakkan syiar agama disamping amal shalih lainnya.
Beribadah dalam keseharian dilakukan dengan benar dan ikhlas niscaya dapat meningkatkan ketaqwaan seseorang dan semakin bagus akhlaknya terhadap sesama tentu atas kehendak dan ridha dariNya.
Berakhlak mulia merupakan anugerah dariNya yang semestinya dimiliki oleh setiap muslim yang beriman dan yang bertaqwa. Jika tidak memiliki akhlak mulia dipertanyakan agamabya ? Dengan akhlak hidup akan menjadi tenang,hasanah dunia dan hasanah akhirat serta selamat dari siksa api neraka.
Sungguhpun demikian tetap ada saudara kita muslim yang terkadang baik dan terkadang tidak baik tergantung iman dan ilmunya serta hidayah dariNya.
Manusia yang tidak beriman dan memoersekutukan Tuhan dan orang-orang yang pura-pura beriman dan baik atau sebut saja orang munafik sungguh merugi dan jauh dari rahmatNya karena peranginya jahat dan melakukan dosa besar. Masih ada waktu untuk bertaubat kembali kejalan yang lurus yaitu menerima Islam secara kaffah. Jika bertaubat maka Allah swt akan mengampuni dan menerima taubatnya dan mencintainya.
Jalan menuju neraka manis rasanya dengan mengumbar hawa nafsu dan dunia menjadi tujuan hidupnya sedangkan jalan menuju surga pahit rasanya dengan mengendalikan hawa nafsu dan kehidupan akhirat menjadi harapannya dan perjumpaan dengan Tuhan yang maha Pengasih lagi maha Penyayang di surga kelak nanti tentu dengan rahmat dan ridhaNya.
Perhatikan ayat-ayat alquran dan hadits dibawah ini !
1.Ujian dan Cobaan Hidup.
ﻛُﻞُّ ﻧَﻔْﺲٍ ﺫَﺍﺋِﻘَﺔُ ﺍﻟْﻤَﻮْﺕِ ﻭَﻧَﺒْﻠُﻮﻛُﻢْ ﺑِﺎﻟﺸَّﺮِّ ﻭَﺍﻟْﺨَﻴْﺮِ ﻓِﺘْﻨَﺔً ﻭَﺇِﻟَﻴْﻨَﺎ
ﺗُﺮْﺟَﻌُﻮﻥَ
Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati.
Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan
kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-
benarnya). Dan hanya kepada Kamilah kamu
dikembalikan
[al-Anbiyâ’/21 : 35]
2.Berakhlak Mulia.
ﻭَﺍﻟﻠَّﻪُ ﻓِﻲ ﻋَﻮْﻥِ ﺍﻟْﻌَﺒْﺪِ؛ ﻣَﺎ ﻛَﺎﻥَ ﺍﻟْﻌَﺒْﺪُ ﻓِﻲ ﻋَﻮْﻥِ ﺃَﺧِﻴﻪِ
Allâh akan membantu seorang hamba jika ia
membantu saudaranya [HR. Muslim]
3.Penghuni Surga atau Calon Penghuni Neraka.
ﻭَﺑَﺸِّﺮِ ﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﺁَﻣَﻨُﻮﺍ ﻭَﻋَﻤِﻠُﻮﺍ ﺍﻟﺼَّﺎﻟِﺤَﺎﺕِ ﺃَﻥَّ ﻟَﻬُﻢْ ﺟَﻨَّﺎﺕٍ
ﺗَﺠْﺮِﻱ ﻣِﻦْ ﺗَﺤْﺘِﻬَﺎ ﺍﻟْﺄَﻧْﻬَﺎﺭُ
“Berikanlah kabar gembira kepada orang-
orang yang beriman dan beramal salih
bahwasanya mereka akan mendapatkan
balasan berupa surga yang di bawahnya
mengalir sungai-sungai…”
(Qs. al-Baqarah: 25)
ﺍﻃﻠﻌﺖ ﻓﻲ ﺍﻟﺠﻨﺔ، ﻓﺮﺃﻳﺖ ﺃﻛﺜﺮ ﺃﻫﻠﻬﺎ ﺍﻟﻔﻘﺮﺍﺀ
“Saya pernah melihat surga, aku lihat kebanyakan
penduduknya adalah orang miskin .”
(HR. Bukhari dan
Muslim)
*_10 WASIAT_*
*Rosulullah SAW*
Kepada *FATHIMAH* Puterinya :
1. *Wahai Fatimah*
Sesungguhnya wanita yang membuat tepung untuk suami dan anak-anaknya, kelak Allah akan tetapkan baginya kebaikan dari setiap biji gandum yang diadonnya, dan juga Allah akan melebur kejelekan serta meningkatkan derajatnya.
2. *Wahai Fatimah*
Sesungguhnya wanita yang berkeringat ketika menumbuk tepung untuk suami dan anak-anaknya, niscaya Allah akan menjadikan antara neraka dan dirinya tujuh tabir pemisah.
3. *Wahai Fatimah*
Sesungguhnya wanita yang meminyaki rambut anak-anaknya lalu menyisirnya dan kemudian mencuci pakaiannya, maka Allah akan tetapkan pahala baginya seperti pahala memberi makan seribu orang yang kelaparan dan memberi pakaian seribu orang yang telanjang.
4. *Wahai Fatimah*
Sesungguhnya wanita yang membantu kebutuhan tetangga-tetangganya, maka Allah akan membantunya untuk dapat meminum Telaga Kautsar pada hari kiamat nanti.
5. *Wahai Fatimah*
Yang lebih utama dari seluruh keutamaan di atas adalah keridhaan suami terhadap isteri.
Andaikata suamimu tidak ridha kepadamu,maka aku tidak akan mendoakanmu. Ketahuilah Fatimah, Kemarahan suami adalah kemurkaan Allah.
6. *Wahai Fatimah*
Disaat seorang wanita hamil, maka malaikat memohonkan ampunan baginya, dan Allah tetapkan baginya setiap hari seribu kebaikan, serta melebur seribu kejelekan.
Ketika seorang wanita merasa sakit akan melahirkan, maka Allah tetapkan pahala baginya sama dengan pahala para Pejuang Allah.
Disaat seorang wanita melahirkan kandungannya, maka bersihlah dosa-dosanya seperti ketika dia dilahirkan dari kandungan ibunya.
Disaat seorang wanita meninggal karena melahirkan, maka dia tidak akan membawa dosa sedikit pun, didalam kubur akan mendapat taman
yang indah yang merupakan bagian dari taman surga.
Allah memberikan padanya pahala yang sama dengan pahala seribu orang yang melaksanakan ibadah haji dan umrah, dan seribu malaikat memohonkan ampunan baginya hingga hari kiamat.
7. *Wahai Fatimah*
Disaat seorang isteri melayani suaminya selama sehari semalam, dengan rasa senang dan ikhlas, maka Allah akan mengampuni dosa-dosanya serta memakaikan pakaian padanya dihari kiamat berupa pakaian yang serba hijau, dan menetapkan baginya setiap rambut pada tubuhnya seribu kebaikan.
Allahpun akan memberikan kepadanya pahala seratus kali ibadah haji dan umrah.
8. *Wahai Fatimah*
Disaat seorang isteri tersenyum dihadapan suaminya, maka Allah akan memandangnya dengan pandangan penuh kasih.
9. *Wahai Fatimah*
Disaat seorang isteri membentangkan alas tidur untuk suaminya dengan rasa senang hati, maka para malaikat yang memanggil dari langit menyeru wanita itu agar menyaksikan pahala amalnya, dan Allah mengampuni dosa-dosanya yang telah lalu dan yang akan datang.
10. *Wahai Fatimah*
Disaat seorang wanita meminyaki kepala suami dan menyisirnya, meminyaki jenggotnya dan memotong kumisnya serta kuku-kukunya, maka Allah akan memberi minuman yang dikemas indah kepadanya, yang didatangkan dari sungai-sungai surga.
Allah pun akan mempermudah sakaratul maut baginya, serta menjadikan kuburnya bagian dari taman surga. Allah pun menetapkan baginya bebas dari siksa neraka serta dapat melintasi shirathal mustaqim dengan selamat.
Subhaanallah
Betapa Agung dan Mulianya Posisi Wanita dalam rumah tangga ketika ia rela dan ikhlas menjalani Fitrahnya.
Wallah a`lam bishshawab
*NERAKA ITU PAHIT TAPI JALAN MENUJUNYA SANGAT MANIS*
*SURGA ITU MANIS TAPI JALAN MENUJUNYA SANGAT PAHIT*
*KUNCI SURGA LAA ILAAHA ILLA ALLAH DAN BERAKHLAK MULIA*
*ISTRI SHALIHAH IKHLAS BERAGAMA DAN MENDAPAT RIDHA SUAMI YANG SHALIH SERTA MULIA DISISI ALLAH SWT*
Wassalam
Anak bangsa bersyukur
😎💞🇮🇩
READ MORE - KAJIAN RABIUL AKHIR

Senin, 08 Januari 2018

KAJIAN RABIUL AKHIR


KAJIAN RABIUL AKHIR
13.Rabiul Akhir
1.Januari 2018
😎MEMPERBARUI NIAT🎤🎤🎤
Manusia adalah makhluk yang paling sempurna penciptaannya dibanding dengan makhluk lainnya,dia punya jasmani,ruhani,nafs,qalbu,akal,nur Muhammad saw dan nur ilahi...dan dibebani hanya beribadah kepada Allah swt semata Dia maha Esa,Dia tempat semua makhluk bergantung,tidak beranak dan tidak diperanakkan dan tidak ada seirangpun menyamaiNya.
Dalam Islam perintah beribadah banyak ragamnya,menerima ajaran Islam secarah kaffah,menerima rukun islam dan rukun iman,hukum2nya seperti hukum wajib,sunnah,mubah dan menjauhi hukum haram dan makruh disamping anjuran beramal shalih lainnya.
Ibadah seseorang akan diterima jika memenuhi syarat dan rukunnya dan sesuai petunjuk radulullah saw,beriman kepada Allah swt dan ikhlas karenaNya tidak mempersektukan dengan makhlukNya.
Ikhlas beribadah,ikhlas beramal shalih,ikhlas berdakwah dan tawakal kepada Allah swt sehingga ibadahnya mampu meningkatkan derajad taqwa kepadaNya.
Belum dianggap ikhlas beragama jika masih pamer,ingin terkenal,ingin dapat pujian dan kehormatan dari manusia. Bahkan dianggap riya khafy ringan bilamana seseorang beramal karena Allah swt dan karena sesuatu yang lain seperti bersedekah dengan tujuan agar sembuh dari penyakit tertentu atau lainnya. Beribadahlah karena Allah swt lalu berdoa apa yang dibutuhkan.
Boleh mencari dunia-dunia tapi untuk bekal ibadah dan amal shalih serta.mengambilnya dengan cara yang benar dan halal sehingga dapat berkah dariNya.
Islam tidak melarang menjadi hartawan tapi juga dermawan,menjadi pejabat tinggi tapi juga mensejahterakan bawahannya,menjadi intelektual muslim tapi membela kebanaran beramar makruf dan nahi mungkar dan menjadi hamba yang shalih tapi juga ikut menshalihkan saudara muslim lainnya serta berakhlak mulia.
Semua amal ibadah dan amal shalih lainnya akan menjadi sia-sia disisi Allah swt bila masih tidak beriman dan berbuat syirik mempersekutukanNya dengan makhluk.
Memang tidak mudah berlaku ikhlas beragama dan menjaga bertauhidkan Allah swt sebagai Tuhan yang dituju,dia yang dicari ridhaNya bukan mencari dunia dan dunia sungguh kehidupan yang menipu bagi pencintanya.
Istiqamah bertauhidkan Allah swt dalam menghadapi persoalan hidup,bagi orang beriman semua urusannya menjadi baik sebab jika diuji dengan kesenangan bersyukur dan bila diuji dengan musibah bersabar.
Kunci surga adalah bertauhidkan Allah swt sebagai tempat bergantung dan bersandar dan memintak pertongan dariNya,kalimat tauhid laa ilaaha illaa Allah...Siapa yang beriman dan mati mengucap dan membawa kalimat tauhid tsb surga tempat kembalinya tentu dengan ridha dariNya.
Sebagian manusia beriman,sebagian ingkar dan kufur dan sebagian mulutnya beriman tapi hatinya tidak dan sikapnya munafik.
Bagi orang yang beriman tentu setiap amal ibadah dan amal shalihnya ikhlas karena Alkah swt tidak ingin pamer dan tidak ingin dipuji orang lain.
Niat dalam beribadah sangat menentukan diterima atau tertolaknya suatu amalan ibadah disamping ilmu yang berkaitan dengannya.
Ilmu dalam islam sangat penting untuk menjadi sebab sempurnya suatu peribadatan sedangkan niat adalah menjadi sebab diterimanya amal ibadah atau amal shalih.
Dalam peribadatan yang islami banyak sekali disamping rukun islam dan rukun iman. Untuk itu setiap muslin hendaknya memilih ibadah sunnah dengan istiqamah untuk menambah ibadah yang diwajibkan disamping amal shalih lainnya.
Mungkin istiqamah puasa sunnah,shalat sunnah,berdzikrullah,baca alquran,bershakawat dan kalimat thaiyibat lainnya.
Dengan puasa sunnah akan mendorong seorang hamba beriman menjadi hamba yang qana`ah hidup disertai banyak bersyukur dan sabar menerima ketetapan dariNya sehingga meningkat ketaqwaannya kepadaNya. Demikian juga shalat sunnah akan mendorong menjadi seorang yang pandai mensyukuri nikmat dan tunduk atas perintah dan laranganNya,sanggup meninggalkan perbuatan keji dan mungkar. Tak kalah pentingnya dalam mencari rahmat dan ridhaNya yaitu bersedekah sesuai kemampuan seseorang disamping beramal shalih lainnya.
Ternyata semua perintah ibadah endingnya adalah peningkatan taqwa kepada Allah swt sehingga.menjadi hamba yang berakhlak mulia terhadap sesama.
Rabbisy syahli shadri wa yassirli amri...Aamiin.
Perhatikan ayat-ayat alquran dan hadits dibawah ini !
"
1.Istiqamah Bertauhid.
ﻓَﺎﺳْﺘَﻘِﻴﻤُﻮﺍ ﺇِﻟَﻴْﻪِ ﻭَﺍﺳْﺘَﻐْﻔِﺮُﻭﻩُ

“…Karena itu tetaplah kamu (beribadah) kepada-Nya dan mohonlah ampunan kepada-Nya…” [Fushshilat/41:6][2]
3.Luruskan Niat.
ﻋَﻦْ ﻋَﻤْﺮٍﻭ ﻭَﻗِﻴْﻞَ ﺃَﺑِﻲْ ﻋَﻤْﺮَﺓَﺳُﻔْﻴَﺎﻥَ ﺑْﻦِ ﻋَﺒْﺪِﺍﻟﻠﻪِ ﺍﻟﺜَّﻘَﻔِﻲ ﺭَﺿِﻲَ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻨْﻪَ , ﻗَﺎﻝَ: ﻗُﻠْﺖُ ﻳَﺎﺭَﺳُﻮْﻝَ ﺍﻟﻠﻪِ , ﻗُﻞْ ﻟِﻲْ ﻓِﻲْ ﺍْﻹِﺳْﻼَﻡِ ﻗَﻮْﻻً , ﻻَ ﺃَﺳْﺄَﻝُ ﻋَﻨْﻪُ ﺃَﺣَﺪًﺍﻏَﻴْﺮَﻙَ . ﻗَﺎﻝَ: ﻗُﻞْ ﺁﻣَﻨْﺖُ ﺑِﺎﻟﻠﻪِ , ﺛُﻢَّ ﺍﺳْﺘَﻘِﻢْ . ﺭﻭﺍﻩ ﻣﺴﻠﻢ
Dari Abu ‘Amr, dan ada yang mengatakan dari
Abu ‘Amrah Sufyân bin ‘Abdillâh ats-Tsaqafi
Radhiyallahu anhu, yang berkata : “Aku berkata,
‘Ya Rasulullah! Katakanlah kepadaku dalam Islam
sebuah perkataan yang tidak aku tanyakan
kepada orang selain engkau.’ Beliau menjawab,
‘Katakanlah, ‘Aku beriman kepada Allah Azza wa
Jalla,’ kemudian istiqâmahlah.’”
(HR Muslim)
3.Ibadah Pilihan.
ﺇِﻥَّ ﺃَﻭَّﻝَ ﻣَﺎ ﻳُﺤَﺎﺳَﺐُ ﺑِﻪِ ﺍﻟْﻌَﺒْﺪُ ﻳَﻮْﻡَ ﺍﻟْﻘِﻴَﺎﻣَﺔِ ﻣِﻦْ ﻋَﻤَﻠِﻪِ ﺻَﻼَﺗُﻪُ،
ﻓَﺈِﻥْ ﺻَﻠُﺤَﺖْ ﻓَﻘَﺪْ ﺃَﻓْﻠَﺢَ ﻭَﺃَﻧْﺠَﺢَ، ﻭَﺇِﻥْ ﻓَﺴَﺪَﺕْ ﻓَﻘَﺪْ ﺧَﺎﺏَ ﻭَﺧَﺴِﺮَ، ﻓَﺈِﻥِ ﺍﻧْﺘَﻘَﺺَ ﻣِﻦْ ﻓَﺮِﻳْﻀَﺘِﻪِ ﺷَﻲْﺀٌ ﻗَﺎﻝَ ﺍﻟﺮَّﺏُّ ﻋَﺰَّ ﻭَﺟَﻞَّ: ﺍﻧْﻈُﺮُﻭْﺍ ﻫَﻞْ ﻟِﻌَﺒْﺪِﻱْ ﻣِﻦْ ﺗَﻄَﻮُّﻉٍ ﻓَﻴُﻜَﻤَّﻞَ ﺑِﻬَﺎ ﻣَﺎ ﺍﻧْﺘَﻘَﺺَ ﻣِﻦَ ﺍﻟْﻔَﺮِﻳْﻀَﺔِ، ﺛُﻢَّ ﻳَﻜُﻮْﻥُ ﺳَﺎﺋِﺮُ ﻋَﻤَﻠِﻪِ ﻋَﻠَﻰ ﺫَﻟِﻚَ .
Sesungguhnya amalan seorang hamba yang pertama
kali akan diperhitungkan pada hari kiamat adalah
shalatnya. Apabila shalatnya baik maka sungguh ia
telah beruntung dan sukses. Namun apabila
shalatnya rusak maka sungguh ia telah gagal dan merugi. Apabila amalan wajibnya ada yang kurang
maka Rabb azza wa jalla berfirman: Perhatikanlah,
apakah hamba-Ku memiliki amalan sunnah, untuk menyempurnakan amalan wajib yang kurang, kemudian seluruh amalannya diperhitungkan seperti
itu. (HR. Tirmidzi)
*DZIKRULLAH ALA SUFI*
...
Menurut ahli tashawwuf, dzikir itu terbagi
menjadi tiga bagian, yaitu:
) Dzikir lisan atau disebut juga dzikir nafi isbat , yaitu
ucapan La Ilaaha Illallah. Pada kalimat ini terdapat hal
yang menafikan yang lain dari Allah dan mengisbatkan
Allah.
Dzikir nafi isbat ini dapat juga disebut dzikir yang
nyata karena ia diucapkan dengan lisan secara nyata,
baik dzikir bersama-sama maupun dzikir sendirian.
Dzikir qalbu atau hati, disebut juga dzikir: Asal dan
kebesaran, ucapannya Allah, Allah. Dzikirqalb ini
dapat juga disebut dzikir ismu dzat karena ia langsung
berdzikir dengan menyebut nama Dzat.
) Dzikir sir atau rahasia, disebut juga  dzikir isyarat
dan nafas, yaitu berbunyi : Hu, Hu. Dzikir ini adalah
makanan utama sir (rahasia). Oleh karena itu ia
bersifat rahasia, maka tidaklah sanggup lidah
menguraikannya, tidak ada kata-kata yang dapat
melukiskannya.
...
(keluargaumarfauzi.blogspot)
Wallah a`lam bishshawab
*TAHUN BARU LURUSKAN NIAT DAN TAWAKAL KEPADANYA DENGAN BANYAK BERDZIKRULLAH*
*PERBARUI IMAN KALIAN DENGAN KALIMAT TAHLIL !*
*BERDZIKIR KEPADANYA MENDORONG SEORANG HAMBA BERIMAN MENJADI HAMBA YANG IKHLAS DAN BERAKHLAK MULIA*
Wassalam
Anak bangsa bersyukur
😎💞🇮🇩
14.Rabiul Akhir
2.Januari
😎SELAMAT BERAKTIFITAS💞💞👨👩👧
Allah swt maha Kuasa atas segala sesuatu dan manusia diciptakan agar supaya mengenal Tuhannya,hanya beribadah kepadaNya semata tidak punya sekutu bagiNya.
Penciptaan Nabi Adam as tanpa bapak dan ibu dengan kuasa Tuhan,Nabi Isa as tanpa bapak dan anak cucu Adam dengan sabab ada ibu-bapaknya. Itulah kekuasaan Allah swt tanpa tandingan,Dia yang maha Pengasih lagi Penyayang.
Nabi Muhammad saw diciptakan secara lahir ada ibu dan bapaknya yang mulia keturunannya sedangkan secara bathin beliau tercipta sebelum makhluk lainnya atas kuasa dan kehendakNya sehingga ada penyebutan nur Muhammad dari sumber nur ilahi dan setiap diri manusia ada nur tersebut (wallah a`lam).
Perintah ibadah dalam Islam banyak ragamnya,ada hukum wajib,sunnah,mubah,makruh dan haram serta tujuan dari pada ibadah adalah peningkatan taqwa.
Rukun islam dan rukun iman merupakan ajaran dan dogma yang wajib diterima oleh setiap muslim dan diamalkan dalam sahari-hari sesuai dengan kemampuan dan ikhlas sehingga mampu menjadi hamba yang berbudi luhur terhadap sesama.
Beribadah dalam Islam beragam dan satu tujuan agar menjadi orang-orang yang benar-banar mantab imannya kepada Allah swt dan rasulNya disamping bermal shalih lainnya.
Ibadah wajib dilakukan atas dasar iman,sesuai petunjuk rasulullah saw dan ikhlas karena Allah swt semata sehingga meningkat taqwa dan berakhlak mulia.
Ibadah tanpa ilmu tertolak,tanpai iman tertolak,tidak sesuai tertolak,tidak ikhlas juga tertolak. Oleh karena itu ikuti petunjuk Nabi Muhammad saw dengan ikhlas beribadah dan istiqamah.
Apapun aktifitas dan pekerjaan kita yang penting benar dan halal juga tidak melupakan beribadah. Dengan bekerja dan aktifitas lainnya adalah ladang beribadah dan beramal shalih tentu lurus niat lillahi ta`ala.
Diantara manusia sebagian sibuk dengan urusannya sendiri yang peting beriman dan beribadah dan sebagian beriman dan beribadah serta ikut andil berdakwah sesuai profesinya masing-masing,beramar makruf dan nahi mungkar terhadap kelurga khususnya dan juga pada ummat muslim lainnya.
Perjalanan dakwah para nabi dan para rasul dari nabi Adam as sd nabi Isa as juga baginda rasul saw sama mengajak beribadah hanya kepada Allah swt semata, bertauhidkan Allah swt yang maha Esa tidak punya sekutu bagiNya,tempat bergantung semua makhluk,tidak beranak,tidak diperanakkan dan tidak ada seorangpun yang menyerupaiNya serta mereka diutus untuk menyempurnakan budi pekerti manusia.
Hukum berdakwah menurut sebagian ulama hukumnya fardhu ain artinya setiap muslim berkuwajiban menyampaikan walau satu ayat dari baginda rasul saw kepada diri,kepada keluarga dan jika memungkinkan kepada sesama saudara muslim sesuai kadar keilmuannya sedangkan kebanyakan ulama bahwa hukum dakwah fardhu kifayah maksudnya tidak semua muslim wajib menyampaikan dakwah islamiyah kecuali hamba-hambaNya yang beriman dan berilmu dan mengamalkan ilmunya serta benar-benar takut kepada Allah swt mereka itulah para ulama pewaris Nabi ikhlas dan berakhlak mulia.
Ummat muslim yang terbaik adalah mereka yang beriman dan beramar makruf dan nahi mungkar dalam rumah tangga,bernasyarakat dan berbangsa sehingga menjadi hamba-hamba Allah swt yang bertaqwa kepada Tuhan yang maha Esa dan berbudi luhur terhadap sesama manusia.
Rasulullah saw sukses dengan gemilang tanpa tanding dalam berdakwah lalu disusul oleh para sahabatnya dan tabiin tabiin dan para ulama dengan ikhlas dan istiqamah serta uswatun hasanah yaitu akhlakul karimah.
Manusia diciptakan hanya untuk beribadah dengan tetap mengtauhidkan Tuhan yang maha Esa dan saling tolong menolong dalam kebaikan dan saling berwasiat tentang kebenaran dan kesabaran serta mampu menjadikan setiap aktifitasnya mempunyai nilai ibadah yang dilakukan dengan ikhlas beragama dan berakhlak mulia sehingga tidak tergolong manusia merugi di dunia dan di akhirat nanti.
Perhatikan ayat-ayat alquran dan hadits dibawah ini !
1.Kejadian Manusia.
ﺧَﻠَﻖَ ﺍﻹﻧْﺴَﺎﻥَ ﻣِﻦْ ﻧُﻄْﻔَﺔٍ ﻓَﺈِﺫَﺍ ﻫُﻮَ ﺧَﺼِﻴﻢٌ ﻣُﺒِﻴﻦٌ
“Dia telah menciptakan manusia dari mani,
tiba-tiba ia menjadi pembantah yang
nyata.”(An-Nahl:4)
2.Tujuan Penciptaan Manusia.
ﻭَﺇِﺫْ ﻗَﺎﻝَ ﺭَﺑُّﻚَ ﻟِﻠْﻤَﻠَﺎﺋِﻜَﺔِ ﺇِﻧِّﻲ ﺟَﺎﻋِﻞٌ ﻓِﻲ ﺍﻟْﺄَﺭْﺽِ ﺧَﻠِﻴﻔَﺔً
ﻗَﺎﻟُﻮﺍ ﺃَﺗَﺠْﻌَﻞُ ﻓِﻴﻬَﺎ ﻣَﻦْ ﻳُﻔْﺴِﺪُ ﻓِﻴﻬَﺎ ﻭَﻳَﺴْﻔِﻚُ ﺍﻟﺪِّﻣَﺎﺀَ ﻭَﻧَﺤْﻦُ
ﻧُﺴَﺒِّﺢُ ﺑِﺤَﻤْﺪِﻙَ ﻭَﻧُﻘَﺪِّﺱُ ﻟَﻚَ ﻗَﺎﻝَ ﺇِﻧِّﻲ ﺃَﻋْﻠَﻢُ ﻣَﺎ ﻟَﺎ ﺗَﻌْﻠَﻤُﻮﻥَ .
(Ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada
para malaikat, “Sesungguhnya Aku hendak
menjadikan seorang khalifah di muka bumi.”
Mereka berkata, “Mengapa Engkau hendak
menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang
akan membuat kerusakan padanya dan
menumpahkan darah, padahal kami
senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau
dan mensucikan Engkau?” Tuhan berfirman,
“Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang
tidak kamu ketahui.”
(al-Baqarah:30)
3.Ikut Andil Berdakwah.
ﻭَﻟْﺘَﻜُﻦ ﻣِّﻨﻜُﻢْ ﺃُﻣَّﺔُُ ﻳَﺪْﻋُﻮﻥَ ﺇِﻟَﻰ ﺍﻟْﺨَﻴْﺮِ ﻭَﻳَﺄْﻣُﺮُﻭﻥَ ﺑِﺎﻟْﻤَﻌْﺮُﻭﻑِ
ﻭَﻳَﻨْﻬَﻮْﻥَ ﻋَﻦِ ﺍﻟْﻤُﻨﻜَﺮِ ﻭَﺃُﻭْﻻَﺋِﻚَ ﻫُﻢُ ﺍﻟْﻤُﻔْﻠِﺤُﻮﻥَ
“Dan hendaklah ada dari kamu satu umat yang
menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada
yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar;
mereka adalah orang-orang yang beruntung”. [Ali Imran:104].
4.Beramal Shalih dan Berakhlak Mulia.
ﻭَﺧَﺎﻟِﻖِ ﺍﻟﻨَّﺎﺱَ ﺑِﺨُﻠُﻖٍ ﺣَﺴَﻦٍ
Pergaulilah manusia dengan akhlak mulia [HR. at-Tirmidzi
*DAKWAH ALA SUFI*
...
Salah seorang ulama sekaligus peletak dasar
ilmu sosiologi, Ibnu Khaldun –sebagaimana
diurai oleh K.H. Abdullah Bin Nuh—menjelaskan
bahwa, Ilmu tasawuf adalah salah satu ilmu-
ilmu syar’iyah yang bersumber dari ajaran
Islam. Apa yang menjadi tradisi dalam olah
spiritual tasawuf dapat juga dijumpai dalam
tokoh-tokoh besar Sahabat, Tabi’ien, dan
Tabi’iet-tabi’ien. Menurut Ibnu Khaldun dalam magnum opusnya Muqaddimah , ajaran inti
tasawuf adalah ketekunannya dalam ibadah(ubudiyah), kebulatan tekadnya dalam mencintai
dan mendekatkan diri kepada Allah (mahabbah
dan muqorobah), dan keseriusannya untuk tidak tergoda oleh godaan-godaan duniawi (zuhud) Tradisi ini semakin melembaga sejak abad
kedua hijriah disaat kecenderungan terhadap kemewahan duniawi semakin tidak terkendali.
Orang mulai berpaling dari kedalaman spiritual
dan mulai larut dalam kesenangan duniawi.
Disinilah para sufi berada pada garda terdepan dalam membangun kesadaran umat untuk tidak
melupakan tujuan hakiki dari kehidupan ini.
(K.H. Abdullah Bin Nuh, 2010)
Wallah a`lam bishshawab
*JADIKAN SETIAP AKTIFITAS SEBAGAI LADANG BERIBADAH DAN BERAMAL SHALIH !*
*BERDAKWAH AMALAN MULIA TENTU YANG HAQ DAN BERAKHLAK MULIA*
Wassalam
Anak bangsa bersyukur
😎💞🇮🇩
15.Rabiul Akhir
3.Januari
😎ANTARA IBADAH DAN DOA💞💞👨👩👧
Allah swt menciptakan jin dan manusia agar hanya beribadah kepada Allah swt semata tidak punya sekutu bagiNya.
Beribadah kepada Allah swt wajib ikhlas dan sesuai petunjuk rasulullah saw dan baik sangka kepadaNya. Ibadah tanpa mengikuti petunjuk nabi Muhammad saw tertolak,tanpa keikhlasan tertolak dan tanpa keimanan juga tertolak. Oleh karena itu tiga unsur tersebut wajib dipenuhi sehingga amal tsb diterima dan diridhai olehNya.
Ikhlas ibadah berarti amal ibadah atau amal shalih tanpa pamrih,tidak riya,tidak sum`ah(kebaikannya didengar-dengarkan),tidak iri hati,tidak dengki,tidak ujub dan tidak mempersekutukan Allah swt.
Ibadah wajib mengikuti petunjuk Nabi saw,tata caranya disamping akhlaknya.
Ibadah atau amal shalih yang dilakukan tanpa beriman kepada Allah swt dan rasulNya tidak mendapat pahala di akhirat dariNya tetapi di dunia tetap mendapat balasan dariNya.
Sungguhpun demikian,setiap muslim yang beriman tetap dianjurkan berdoa kepada Allah swt dengan ikhlas dan istiqamah.
Berdoa kepadaNya sayogjanya dilakukan dengan beradab dan sopan santun,rendah hati,patuh kepadaNya dengan mengabulkan perintahNya dan yakin akan dikabulkannya.
Memang munusia diciptakan dalam kaadaan lemah terutama menghadapi nafsunya dan kebutuhan hidup sehingga doa bagi orang beriman merupakan senjata yang ampuh dan penenang jiwa.
Dunia adalah tempat ujian dan cobaan hidup bagi msnusia serta Allah swt ingin mengetahui keimanan,kesungguhan,kejujuran dan keikhlasan seseorang.
Berdoa kepada Allah swt pasti diijabah bagi mereka yang beriman,patuh kepadaNya dan yakin dikabulkan,bisa dikabul di dunia atau di akhirat atau mintak a dikasih b atau menjadi sebab mendapat ampunan dariNya. Pastinya doa akan dikabulkan yang penting jangan buruk sangka kepadaNya dan mintak tergesa-gesa.
Islam juga mengajarkan kepada pengikunya agar dalam menghadapi problematika hidup ini harus berikhtiar atau berusa disamping tetap berdoa dengan istiqamah.
Sungguhpun terus menerus berusaha dan berdoa juga wajib bertawakal kepada Allah swt sehingga bilamana usaha berhasil tujuannya tidak menjadi orang yang sombong dan jika belum berhasil juga tidak putus asa dari rahmat Allah swt.
Dengan ibadah yang ikhlas karena Allah swt setiap muslim yang beriman dan berdoa kepadaNya niscaya terkabul di dunia dan di akhirat.
Rabbanaa atinaa minladunka rahmah wa haiyik lanaa min amrinaa rasyadaa...Aamiin.
Perhatikan ayat-ayat alquran dan hadits dibawah ini !
1.Ibadah yang diterima dan ditolak.
ﻓَﻤَﻦْ ﻛَﺎﻥَ ﻳَﺮْﺟُﻮﺍ ﻟِﻘَﺎﺀَ ﺭَﺑِّﻪِ ﻓَﻠْﻴَﻌْﻤَﻞْ ﻋَﻤَﻼً ﺻَﺎﻟِﺤًﺎ ﻭَﻻَ ﻳُﺸْﺮِﻙْ ﺑِﻌِﺒَﺎﺩَﺓِ ﺭَﺑِّﻪِ ﺃَﺣَﺪًﺍ
“Barang siapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya maka hendaklah ia mengerjakan amal yang
shaleh dan janganlah ia mempersekutukan seorang pun dalam beribadah kepada Tuhannya” .
[ QS. Al Kahfi : 110]
Berkata Ibnu Katsir di dalam menafsirkan ayat ini : “Inilah 2 landasan amal yang diterima (dan diberi pahala oleh Allah), yaitu harus ikhlas karena Allah dan benar / sesuai dengan syari’at Rasulullah . ”
2.Keutamaan Berdoa.
‏« ﻣﺎ ﻣِﻦْ ﻣُﺴْﻠِﻢٍ ﻳَﺪْﻋُﻮ ﺑِﺪَﻋْﻮَﺓٍ ﻟَﻴْﺲَ ﻓِﻴﻬَﺎ ﺇِﺛْﻢٌ ﻭَﻻَ
ﻗَﻄِﻴﻌَﺔُ ﺭَﺣِﻢٍ ﺇِﻻَّ ﺃَﻋْﻄَﺎﻩُ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﺑِﻬَﺎ ﺇِﺣْﺪَﻯ ﺛَﻼَﺙٍ ﺇِﻣَّﺎ ﺃَﻥْ
ﺗُﻌَﺠَّﻞَ ﻟَﻪُ ﺩَﻋْﻮَﺗُﻪُ ﻭَﺇِﻣَّﺎ ﺃَﻥْ ﻳَﺪَّﺧِﺮَﻫَﺎ ﻟَﻪُ ﻓِﻰ ﺍﻵﺧِﺮَﺓِ
ﻭَﺇِﻣَّﺎ ﺃَﻥُْ ﻳَﺼْﺮِﻑَ ﻋَﻨْﻪُ ﻣِﻦَ ﺍﻟﺴُّﻮﺀِ ﻣِﺜْﻠَﻬَﺎ ‏» . ﻗَﺎﻟُﻮﺍ ﺇِﺫﺍً
ﻧُﻜْﺜِﺮُ . ﻗَﺎﻝَ ‏« ﺍﻟﻠَّﻪُ ﺃَﻛْﺜَﺮُ ‏»
“Tidaklah seorang muslim memanjatkan do’a pada
Allah selama tidak mengandung dosa dan
memutuskan silaturahmi (antar kerabat, pen)
melainkan Allah akan beri padanya tiga hal: [1]
Allah akan segera mengabulkan do’anya, [2] Allah
akan menyimpannya baginya di akhirat kelak, dan
[3] Allah akan menghindarkan darinya kejelekan
yang semisal.” Para sahabat lantas mengatakan,
“Kalau begitu kami akan memperbanyak berdo’a.”
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam lantas berkata,
“Allah nanti yang memperbanyak mengabulkan
do’a-do’a kalian. ”
(HR. Ahmad)
3.Hidup Ikhtiar dan Tawakal.
ﻭَﻋَﻠَﻰ ﺍﻟﻠّﻪِ ﻓَﺘَﻮَﻛَّﻠُﻮﺍْ ﺇِﻥ ﻛُﻨﺘُﻢ ﻣُّﺆْﻣِﻨِﻴﻦَ
“Dan hanya kepada Allah hendaknya kamu bertawakal,
jika kamu benar-benar orang yang beriman .” (QS. Al Ma’idah: 23)
*MAKNA DOA ALA SUFI*
Menurut Sufi, seseorang harus yakin bahwa Allah telah mengetahui, atau bahkan menciptakan, kebutuhannya,
bahkan sebelum orang berdoa. Karena itu Syekh Ibnu
Athaillah as-Askandari r.a dalam Kitab al-Hikam
mengatakan, “yang dibutuhkan darimu hanyalah
kepasrahan dan pengakuan total bahwa engkau dalam
keadaan yang amat membutuhkan.” Allah telah menetapkan bahwa Dia akan mengabulkan doa siapa
saja yang merasa butuh. Firman-Nya, “Siapa yang mengabulkan doa orang yang dalam keadaan
membutuhkan [idhthirar]? Dan siapa yagng
menghilangkan kesusahan dan menjadikan kamu
khalifah di muka bumi? Adakah Tuhan selain
Allah?” (Q.S 27:62). Keadaan “membutuhkan” dalam
pengertian ayat itu adalah keadaan “tak punya pilihan,” dan hilangnya “kehendak bebas.” Dari sudut
pandang modern, barangkali terdengar aneh dan tak
dapat diterima, karena kehilangan kehendak bebas dan pilihan akan menyebabkan seseorang terbelenggu.
Namun bagi Sufi, keadaan ini adalah pantulan dan
kemerdekaan yang sesungguhnya, kebebasan dari
belenggu nafs (hawa nafsu rendahan).
Ini adalah bagian dari misteri “kecepatan” terwujudnya
sesuatu, kun fa yakun. Dalam tradisi Sufi, seseorang
yang telah mencapai maqam baqa dan disempurnakan
oleh Allah, maka ia akan masuk ke maqam kun, dimana Allah akan menjadi pendengarannya,
penglihatannya dan seterusnya, seperti dinyatakan
dalam hadis qudsi. Tetapi harus ditambahkan bahwa
keadaan ini tidak bisa dicapai oleh seseorang yang dalam dirinya masih ada sesuatu selain Allah, yang
masih mengikuti keinginannya sendiri, yang masih
mengandalkan pada dirinya sendiri, yang masih menyukai dosa, yang masih memelihara hawa nafsunya, dan yang masih memandang keragaman
wujud bukan dalam kerangka Kesatuan Wujud. Orang
yang masih memandang dirinya sendiri (dengan segala ilusi potensialitasnya) akan “ditinggalkan” oleh
petunjuk, sebagaimana Musa ditinggalkan oleh Khidir.
(keluargaumarfauzi.
blogspot)
Wallah a`lam bishshawab
*BERIBADAH DENGAN IKHLAS NISCAYA DOA TERKABUL*
*TERKABULNYA DOA SESUAI KEBUTUHAN SEORANG HAMBA YANG TAWAKAL*
Wassalam
Anak bangsa bersatu
😎💞🇮🇩
16.Rabiul Akhir
4.Januari
😎KEMATIAN PASTI🎤🎤👨👩👧
Sesungguhnya Allah swt punya aturan tertentu yang diberlakukan untuk semua makhlukNya dan khusus hidayah agama diberikan kepada manusia dan orang-orang yang membutuhkannya sehingga menjadi orang berimanan kepadaNya.
Hidayah Allah swt atau firman-firmanNya yang tersurat dalam kitab-kitab suci dan shuhuf para nabi seperti shuhuf Ibrahim dan Musa,kitab zabur,kitab taurat,kitab injil dan kitab suci alquran bilamana diimani,difahami dan diamalkan ajarannya maka hidayah akan didapatnya tentu dengan kehendak Tuhan.
Setiap muslim yang beriman tentu siap menerima hidayah kitab sucinya yaitu alquran melalui bacaan,kajian dan diamalkan dengan benar dan ikhlas serta istiqamah itulah cara mendapat hidayah Allah swt disamping dengan cara lain umpamanya tafakur alam semesta.
Menerima hukum dan ajaran Islam merupakan suatu keharusan bagi ummat muslim yang mendambahkan hasanah dunia,hasanah akhirat dan keselamatan dari siksa api neraka.
Ajaran Islam adalah ajaran universal yang mengatur pemeluknya,bagaimana menjadi pribai yang shalih dan menshalihkan orang lain,rumah tangga yang sakinah mawaddah wa rahmah,bermasyarakat aman sejahtera,berbangsa adil dan beradab,hablum minallah dan hablum minannas dan berakhlak mulia.
Sudah bertahun-tahun beragama Islam,sebagian meningkat ketaqwaannya,sebagian biasa saja dan sebagian menurun sehingga kuwalitas iman dan taqwa seseorang berbeda pula pencapaiannya dan kemuliaan disisi Tuhan.
Semestinya ummat Islam semakin maju dan kuat persatuannya dalam beribadah,beramal shalih dan segani oleh musuh-musuh Islam namun justru sebaliknya,tidak semakin bertaqwa,masih mau diadu-domba,mau dipecah belah sehingga menjadi ummat yang tertinggal dan tidak termasuk ummat yang terbaik. Mengapa ?
Mungkin ini cobaan dan ujian hidup yang harus disikapi dengan serius,meningkatkan keimanan,ibadah,pemahaman dan memperkokoh kesatuan ummat muslim utamanya disamping sesama bangsa tentu dengan budi pekerti yang luhur,akhlakul karimah.
Tidak sembarang seorang muslim mampu ikhlas beragama dan berakhlak mulia. Ikhlas beragama maksudnya hidup secara islami,beribadah tidak riya,tidak sum`ah,tidak iri hati,tidak ujub dan tidak mempersektukan Allah swt dengan makhlukNya bahkan tidak ingin terkenal.
Buah dari pada ikhlas beribadah dan beramal shalih shalih adalah peningkatan taqwa dan bertambah baik akhlak seseorang. Beragama tidak ikhlas menjadikan seseorang tidak istiqamah dan betagama tanpa memperhatikan keagungan akhlak menjadikan agama seseorang dipertanyakan,mukminkah,shalihkah,mukhliskah atau pura-pura beribadah ?
Oleh karena itu,ukuran keshalihan seseorang dapat dilihat keihlasan dan akhlaknya. Sungguh beruntung seseorang yang memiliki hati yang bersih,ikhkas dan niat yang baik dan suka beramal shalih karena Allah swt memandang hati dan perbuatannya.
Setiap manusia punya potensi jahat dan kebaikan dalam dirinya, sebagian mensucikan jiwanya dengan berdzkir dan bersyukur dan selalu meningkatkan kuwalitas ibadahnya dan sebagian mengkotori jiwanya dengan iri hati,dengki,dendam,takabbur,ujub,riya dan berbuat dosa dan dosa.
Perlu diketahui bahwa ciri penghuni neraka adalah mereka yang pembohong,penjahat dan tidak beriman kepada Allah swt dan rasulNya. Sebaliknya ciri calon penghuni surga adalah mereka yang jujur,yang baik dan yang beriman kepada Allah swt dan rasulNya.
Manusia akan menjadi rugi hidupnya jika tidak beriman,tidak beramal shalih,tidak berwasiat tentang kebenaran dan kesabaran. Untuk itu,menjaga keimanan dan baik sangka kepadaNya akan menjadi penting sehingga bisa mendorong rajin ibadah dan beramal shalih dan betakhlak mulia.
Masih ada kesempatan dan waktu untuk memperbaiki ibadah dengan giat dan ikhlas serta bertaubat dari perbuatan tidak banyak berdzikir menjadi ahli dzikir,dari malas ibadah menjadi rajin,dari pelit menjadi dermawan,dari perangi buruk berubah baik dsb.
Pastinya kesalahan dan dosa manusia sekecil dan sebesar apapun jika mau bertaubat dengan taubat nashuha sebelum meninggal niscaya dengan banyak beristighfar dan tahlil akan mendapat ampunan dan cinta dari Allah swt yang maha Pengampun lagi maha Penyayang.
Sungguh berbahagia mati dalam kaadaan iman dan bertaubat serta Allah swt mengampuninya sebelum meninggal dan sebaliknya sungguh merugi bagi yang meninggal belum sempat bertaubat kepada Allah swt.
Kematian pasti akan menjemput setiap yang bernyawa dengan tepat waktu dan tempat. Untuk itu,persiapkan dengan sebaik-baik bekal yaitu taqwa dan dzikir laa ilaaha illaa Allah !
Allahumma ahyinaa alal islam wassunnah watawaffanaa alal iman wattaubah birahmatika ya arhamarrahimin. Aamiin.
Perhatikan ayat-ayat alquran dan hadits nabi dibawah ini !
1.Menerima Islam Kaffah.
ﻳَﺎ ﺃَﻳُّﻬَﺎ ﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﺁﻣَﻨُﻮﺍْ ﺍﺩْﺧُﻠُﻮﺍْ ﻓِﻲ ﺍﻟﺴِّﻠْﻢِ ﻛَﺂﻓَّﺔً ﻭَﻻَ ﺗَﺘَّﺒِﻌُﻮﺍْ ﺧُﻄُﻮَﺍﺕِ ﺍﻟﺸَّﻴْﻄَﺎﻥِ ﺇِﻧَّﻪُ ﻟَﻜُﻢْ ﻋَﺪُﻭٌّ ﻣُّﺒِﻴﻦٌ
“Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhan, dan janganlah kamu turut
langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu.”
(QS Al-Baqarah, 2/208)
2.Berakhlak Mulia.
ﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﻳُﻨْﻔِﻘُﻮﻥَ ﻓِﻲ ﺍﻟﺴَّﺮَّﺍﺀِ ﻭَﺍﻟﻀَّﺮَّﺍﺀِ ﻭَﺍﻟْﻜَﺎﻇِﻤِﻴﻦَ ﺍﻟْﻐَﻴْﻆَ ﻭَﺍﻟْﻌَﺎﻓِﻴﻦَ ﻋَﻦِ ﺍﻟﻨَّﺎﺱِ ۗ ﻭَﺍﻟﻠَّﻪُ ﻳُﺤِﺐُّ ﺍﻟْﻤُﺤْﺴِﻨِﻴﻦَ
"(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik
di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang
yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan)
orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan."
(QS. Ali-'Imran: 134)
3.Perangi Buruk.
ﻳَﺎ ﺃَﻳُّﻬَﺎ ﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﺁﻣَﻨُﻮﺍ ﺍﺟْﺘَﻨِﺒُﻮﺍ ﻛَﺜِﻴﺮًﺍ ﻣِﻦَ ﺍﻟﻈَّﻦِّ ﺇِﻥَّ ﺑَﻌْﺾَ ﺍﻟﻈَّﻦِّ ﺇِﺛْﻢٌ ۖ ﻭَﻟَﺎ ﺗَﺠَﺴَّﺴُﻮﺍ ﻭَﻟَﺎ ﻳَﻐْﺘَﺐْ ﺑَﻌْﻀُﻜُﻢْ ﺑَﻌْﻀًﺎ ۚ ﺃَﻳُﺤِﺐُّ ﺃَﺣَﺪُﻛُﻢْ ﺃَﻥْ ﻳَﺄْﻛُﻞَ ﻟَﺤْﻢَ ﺃَﺧِﻴﻪِ ﻣَﻴْﺘًﺎ ﻓَﻜَﺮِﻫْﺘُﻤُﻮﻩُ ۚ ﻭَﺍﺗَّﻘُﻮﺍ ﺍﻟﻠَّﻪَ ۚ ﺇِﻥَّ ﺍﻟﻠَّﻪَ ﺗَﻮَّﺍﺏٌ ﺭَﺣِﻴﻢٌ
"Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan
dari prasangka (purba-sangka/kecurigaan),
sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa. Dan
janganlah mencari-cari keburukan orang lain dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah
seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu
merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah.
Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha
Penyayang."
(QS. Al-Hujurat: 12)
4.Bersih Hati dan Baik Amalnya.

ﻋَﻦْ ﺃَﺑِﻲْ ﻫُﺮَﻳْﺮَﺓَ ﻗَﺎﻝَ : ﻗَﺎﻝَ ﺭَﺳُﻮْﻝُ ﺍﻟﻠﻪِ : ﺇِﻥَّ ﺍﻟﻠﻪَ ﻻَ ﻳَﻨْﻈُﺮُ
ﺇِﻟَﻰ ﺻُﻮَﺭِﻛُﻢْ ﻭَ ﺃَﻣْﻮَﺍﻟِﻜُﻢْ ﻭَ ﻟَﻜِﻦْ ﻳَﻨْﻈُﺮُ ﺇِﻟَﻰ ﻗُﻠُﻮْﺑِﻜُﻢْ ﻭَ
ﺃَﻋْﻤَﺎﻟِﻜُﻢْ
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu, ia berkata:
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah bersabda,
”Sesungguhnya Allah tidak memandang kepada rupa kalian, juga tidak kepada harta kalian, akan
tetapi Dia melihat kepada hati dan amal kalian”.(HR Muslim)
*KEMATIAN ALA ALI BIN ABI THALIB*
Kematian bukan untuk ditakuti. Karena takut atau
tidak takut, kematian akan datang. Yang penting
adalah persiapan untuk menghadapi waktu
datangnya kematian. Maka, ada dua hal penting
berkenaan dengan kematian ini: [1] Banyak
mengingatnya. Jangan lalai dalam hal ini. Kematian
harus memiliki file spesial dalam qalbu kita.
“Perbanyklah mengingat kematian, sebab seorang
hamba yang banyak mengingatnya, maka Allah akan
menghidupkan hatinya dan akan menghilangkan
baginya rasa sakit kematian itu.” (HR. Al-Dailami);
dan [2] Bersiap-siap dalam menyambutnya. Kita
harus mempersiapkan amal sebanyak-banyak untuk
kematian. Al-Ashbu’ al-Hanzhali menceritakan
bahwa menjelang kematiannya, Imam ‘Ali
bersenandung lewat bait syair:
bersiaplah menghadapi kematian,
karena kematian niscaya menjumpaimu,
janganlah engkau takut akan kematian
saat ita telah berada di lembahmu.
(sufiunderword)
Wallah a`lam bishshawab
*KEMATIAN PASTI ADANYA NAMUN PERSIAPAN MERAGUKAN BAGI PECINTA DUNIA*
*SUNGGUH MERUGI BAGI YANG MATI BELUM SEMPAT BERTAUBAT DAN BERUNTUNG BAGI YANG BERTAUBAT DENGAN LAA ILAAHA ILLA ALLAH*
Wassalam
Anak bangsa bersyukur
😎💞🇮🇩
17.Rabiul Akhir
5.Januari
😎ALLAH MEMANDANG AKHLAK.💞💞💞
Manusia tercipta dari berbagai macam unsur,ruh tercipta dari Tuhan,jasmani,jiwa,hati,dan akal serta didalam dirinya ada nur Muhammad saw dan nur Allah swt.
Manusia semua diciptakan dariNya dan wajib hanya beribadah kepadaNya semata tidak ada sekutu bagiNya dan tidak ada sesuatu dan seorangpun yang menyerupaiNya.
Selamanya tidak ada makhluk Tuhan yang menjadi tuhan-tuhan tandingan bagiNya yang dipertuhan oleh sebagian manusia yang mempersekutukanNya dalam beribadah dan beramal shalih,manusia tetap makhluk dan menjadi hamba Tuhan.
Allah swt mengharuskan sumua makhlukNya untuk tunduk dan khususnya manusia dan
jin wajib beribadah kepadaNya semata.
Ternyata sebagian manusia beriman,sebagian ingkar dan kufur dan sebagian munafik. Masing-masing memiliki tabiat dan karakter yang berbeda sesuai kadar yang datang dariNya.
Setiap manusia punya potensi berbuat baik dan berbuat buruk karena Allah swt sudah memberikan ilham kepada diri manusia dengan fujur(kejahatan) dan taqwa(kumpulan kebaikan) tinggal potensi kebaikan atau keburukan yang dikembangkan.
Sungguh beruntunglah orang beriman yang selalu mengembangkan potensi ketaqwaan yang sudah ada dalam dirinya sehingga hidupnya menjadi shalih dan juga menshalihkan keluarga dan orang lain serta mampu mengendalikan potensi fujur tentu atas kehendak yang maha Kuasa.
Sebaliknya merugilah orang-orang yang tidak beriman dan orang-orang mempersekutukan Tuhan dan orang-orang minafik yang biasa mengembangkan potensi fujur sehingga kehidupannya berulang-ulang berbuat maksiat,melakukan perbuatan dosa,berbuat kerusakan di muka bumi ini dan benar-benar menjadi pemuja nafsu dan pemuja dunia akhirnya mati dalam kaadaan suul khatimah tidak sempat bertaubat. Na`udzu billah min dzalik.
Sebenarnya siapapun punya kesempatan untuk menjadi hamba Allah swt yang beriman dan bertaqwa kepadaNya atau sebaliknya. Manusia dikasih kesempatan untuk memilih jalan hidupnya antara beriman atau kufur. Pilihan dan perbuatannya akan dimintak pertanggungjawaban di hari pembalasan nanti.
Allah swt sudah memberi dua jalan,pertama jalan menuju surga dan kedua jalan menuju neraka tinggal manusia yang memilih dan berbuat. Orang-orang muslim yang beriman tentu memilih jalan yang diridhai Allah swt yaitu jalan menuju surga dengan beribadah dan bertaqwa sehingga mereka tergolong orang-orang yang mendapat hidayah dariNya dan demikian juga,orang-orang yang tidak beriman dan memilih jalan menuju neraka sehingga Allah swt menyesatkan jalan mereka. Dengan demikian Allah swt memberi hidayah atau menyesatkan kepada orang yang dikehendakinya.
Beriman kepada Allah swt merupakan modal untuk mengimani rukun iman lainnya dan juga bisa mendorong rajin ibadah sehingga ketaqwaannya meningkat dan menjadi hamba yang shalih.
Iman dan amal shalih tidak bisa dipisahkan,belum cukup hanya beriman saja tanpa beramal shalih atau sebalik. Untuk itu,setiap muslim wajib menjaga keimanannya dan membiasakan beramal shalih dengan ikhlas sehingga Allah swt memberkahi dan meridhainya.
Pandangan dan perhatian Allah swt terhadap hamba-hambaNya bukan karena ketampanan dan kecantikan seseirang,bukan karena kecerdasan dan juga bukan pula karena keturunan,namun yang dinilai adalah kebersihan hati,keyakinan hati,baik sangkanya hati,kejujuran hati dan keikhkasan hati seseorang dalam beragama. Allah swt juga sangat memperhatikan amal ibadah seseorang,amal shalihnya,sedekahnya,dan akhlaknya.
Hati yang ikhlas akan mendorong seseorang ringan dan semangat beribadah,beramal shalih dan ikut andil dalam beramar makruf dan nahi mungkar sebagai bentuk loyalitas dalam beragama dan berbangsa.
Akhlak mulia yang tumbuh dari keimanan dan kebersihan hati seseorang juga akan membentuk amal shalih dan kerendahan hati seseorang sehingga hidupnya berguna bagi diri dan keluarga juga orang lain atas kehendak Allah swt.
Kebersihan hati dan keshalihan seseorang itulah inti dalam beragama. Allah swt menerima amal ibadah,amal shalih yang hatinya ikhlas dan akhlaknya mulia terhadap sesama mereka inilah orang-orang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan yang maha Esa.
Pehatikan ayat-ayat alquran dan hadits dibawah ini !
1.Karakter Manusia.
ﻓَﺄَﻟْﻬَﻤَﻬَﺎ ﻓُﺠُﻮﺭَﻫَﺎ ﻭَﺗَﻘْﻮَﺍﻫَﺎ
Artinya: Maka Allah mengilhamkan
kepada jiwa manusia sifat fujur dan
takwa.(asy-Syams)
2.Hidayah Allah swt melalui alquran.
ﺇِﻥَّ ﻫَﺬَﺍ ﺍﻟْﻘُﺮْﺁﻥَ ﻳَﻬْﺪِﻱ ﻟِﻠَّﺘِﻲ ﻫِﻲَ ﺃَﻗْﻮَﻡُ ﻭَﻳُﺒَﺸِّﺮُ
ﺍﻟْﻤُﺆْﻣِﻨِﻴﻦَ ﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﻳَﻌْﻤَﻠُﻮﻥَ ﺍﻟﺼَّﺎﻟِﺤَﺎﺕِ ﺃَﻥَّ ﻟَﻬُﻢْ ﺃَﺟْﺮًﺍ
ﻛَﺒِﻴﺮًﺍ }
“ Sesungguhnya al-Qur’an ini memberikan
petunjuk kepada (jalan) yang paling lurus
dan memberi kabar gembira kepada
orang-orang Mu’min yang mengerjakan
amal saleh bahwa bagi mereka ada pahala
yang besar”
(QS al-Israa’: 9).
Imam Ibnu Katsir berkata: “(Dalam ayat
ini) Allah Ta’ala memuji kitab-Nya yang
mulia yang diturunkan-Nya kepada
Rasul-Nya Ta’ala , yaitu al-Qur-an, bahwa
kitab ini memberikan petunjuk kepada
jalan yang paling lurus dan jelas"
4.Akhlak Mulia.
ﺃَﻛْﻤَﻞُ ﺍﻟْﻤُﺆْﻣِﻨِﻴْﻦَ ﺇِﻳْﻤَﺎﻧًﺎ ﺃَﺣْﺴَﻨُﻬُﻢْ ﺧُﻠُﻘًﺎ، ﻭَﺧِﻴَﺎﺭُﻛُﻢْ ﺧِﻴَﺎﺭُﻛُﻢْ ﻟِﻨِﺴَﺎﺋِﻬِﻢْ .
“Kaum Mukminin yang paling sempurna imannya adalah yang akhlaknya paling baik di antara mereka, dan yang paling baik di antara kalian adalah yang paling baik kepada isteri-isterinya.”
[HR ATTirmidzj]
*AKHLAK KAUM SUFI*
Dan barangsiapa yang menta’ati Allah dan
Rasul(Nya), mereka itu akan bersama-sama
dengan orang-orang yang dianugerahi
ni’mat oleh Allah, yaitu: Nabi, para
shiddiqqiin, orang-orang yang mati syahid
dan orang-orang saleh. Dan mereka itulah
teman yang sebaik-baiknya.
(QS. An Nisaa'(4):69)
Keimanan seseorang dapat dinilai dari
ketinggian ahklaknya, dan ketinggian dan
kemulian ahklak selalu di tunjukan oleh
para ulama sufi dan para ahli Tassawuf.
Dalam kitab Ta’yad Al-Haqiqtul ‘Aliyya hal.
57, salah seorang ulama Fiqh dan Ahli
Tafsir Jalaluddin as-Suyuti mengatakan:
“Tasawwuf dalam diri mereka adalah ilmu
yang paling baik dan terpuji. Dia
menjelaskan bagaimana mengikuti Sunah
Nabi dan meninggalkan bid’ah”. Sedangkan
Al-Junaid seorang pimpinan tokoh Sufi
Mazhab Moderat yang berasal dari Baghdad
menyatakan tentang ilmu kesufian dalam
syairnya: “Ilmu Sufi (Tasawwuf) adalah
benar-benar ilmu, yang tidak seorang pun
dapat memperolehnya; Kecuali dia yang
dikarunia kecerdasan alami, dan berbakat
untuk memahaminya. Tak seorang pun
dapat berpura menjadi Sufi, kecuali dia
yang melihat rahasia nuraninya.”
Menurut Prof. DR. Hamka bahwa:
“Tasawwuf Islam telah timbul sejak
timbulnya Agama Islam itu sendiri.
Bertumbuh di dalam jiwa pendiri Islam itu
sendiri yaitu Nabi Muhammad Saw. Disauk
airnya dari Qur’an sendiri”.
(Perkembangan Tasawwuf dari Abad ke
Abad). Adapun ciri dari Sufi menurut Imam
Nawawi (620-676 H/1223-1278 M) dalam
suratnya al-Maqasid at-Tawhid ada lima
ciri jalan sufi atau bertasawwuf yaitu: (1)
menjaga kehadiran Allah dalam hati pada
waktu ramai dan sendiri, (2) mengikuti
Sunah Rasullaah Saw. dengan perbuatan
dan kata, (3) menghindari ketergantungan
kepada orang lain, (4) bersyukur pada
pemberian Allah meski sedikit, (5) selalu
merujuk masalah kepada Allah swt.
Wallah a`lam bishshawab
*BERSIH HATI MENDORONG SESEORANG BERAKHLAK MULIA*
*DIA MEMANDANG AKHLAK DAN KEIKHLASAN SESEORANG*
Wassalam
Anak bangsa bersyukur
😎💞🇮🇩
READ MORE - KAJIAN RABIUL AKHIR
 

Majelis Ulama Indonesia

Dunia Islam

Informasi Kesehatan dan Tips Kesehatan

Total Tayangan Halaman