DIMANA RIJALUL GHAIB ?
Dari Said
ra, ia berkata:
“Ketika Rasulullah saw ditanya: “Siapa wali-wali Allah?” Maka beliau bersabda: “Wali-wali Allah adalah orang-orang yang jika dilihat dapat mengingatkan kita kepada Allah.”
“Ketika Rasulullah saw ditanya: “Siapa wali-wali Allah?” Maka beliau bersabda: “Wali-wali Allah adalah orang-orang yang jika dilihat dapat mengingatkan kita kepada Allah.”
Imam Ali Bin
Abi Thalib berkata kepada Kumail An Nakha’i: “Bumi ini tidak akan kosong dari
hamba-hamba Allah yang menegakkan agama Allah dengan penuh keberanian dan
keikhlasan, sehingga agama Allah tidak akan punah dari peredarannya. . Akan
tetapi, berapakah jumlah mereka dan dimanakah mereka berada? Kiranya hanya
Allah yang mengetahui tentang mereka. Demi Allah, jumlah mereka tidak banyak,
tetapi nilai mereka di sisi Allah sangat mulia. Dengan mereka, Allah menjaga
agamaNya dan syariatNya, sampai dapat diterima oleh orang-orang seperti mereka.
Mereka menyebarkan ilmu dan ruh keyakinan. Mereka tidak suka kemewahan, mereka
senang dengan kesederhanaan. Meskipun tubuh mereka berada di dunia, tetapi
rohaninya membumbung ke alam malakut. Mereka adalah khalifah-khalifah Allah di
muka bumi dan para da’i kepada agamaNya yang lurus. Sungguh, betapa rindunya
aku kepada mereka.”
Muqaddimah
Di antaranya
pula ada yang diberi pangkat Rijalul Ghaib atau manusia-manusia misteri. Jumlah
wali jenis ini hanya sepuluh orang di setiap masa. Mereka orang-orang yang
selalu khusyu’, mereka tidak berbicara kecuali dengan perlahan atau berbisik,
kerana mereka merasa bahwa Allah swt selalu mengawasi mereka. Mereka sangat
misteri, sehingga keberadaan mereka tidak banyak dikenal kecuali oleh ahlinya.
Mereka selalu rendah hati, malu dan mereka tidak banyak mementingkan kesenangan
dunia. Boleh dikata segala tindak tanduk mereka selalu misteri. Di antaranya
pula ada yang selalu menegakkan agama Allah. Jumlah mereka hanya lapan belas
orang di setiap masa. Ciri khas mereka adalah selalu menegakkan hukum-hukum
Allah. Dan mereka bersikap keras terhadap segala penyimpangan.
Syeikh Abu
Madyan termasuk salah seorang di antara mereka. Beliau berkata kepada
murid-muridnya: “Tampilkan kepada manusia tanda redha kamu sebagaimana kamu
menampilkan rasa ketidaksenangan kamu, dan perlihatkan
kepada manusia
segala nikmat yang diberikan Allah, baik yang zahiriyah mahupun batiniyah
seperti yang dianjurkan Allah dalam firmanNya berikut:
“Dan terhadap
nikmat Tuhanmu, maka hendaknya engkau menyebut-nyebutnya sebagai tanda
bersyukur”(26 Surah Adh Dhuha: 11)
Rijalul Ghaib
sebagian ulama menggelarinya untuk arwah para shalihin dan malaikat yg membantu
para mukminin dalam perjuangan dakwahnya, ada doanya, namun Guru Mulia tidak mengizinkan
untuk mengamalkannya, cukup Allah dan Rasul Nya, maka semua rijaalul ghaib akan
ditundukkan Allah swt untuk membantu.
Sebetulnya Yang
dimaksud Rijalul Ghaib adalah Mahluk Alloh yang Tidak Tampak oleh Manusia yang
Tugasnya adalah Untuk Membantu manusia dalam memenuhi Kebutuhan2 Manusia.
Seperti
Ditegaskan Oleh Imam Ahmad Bin Al Bauni di dalam Kitabnya Manbaul Ushulil
Hikmah hal.230 :
Bahwa Harus
Diketahui, Bahwa Alloh Yang Maha Agung dan Maha Tinggi dengan Kemurahannya yang
Besar Terhadap manusia, Dia Ciptakan Ruh-Ruh dari Suci dari Bangsa
Malaikat/Orang suci/Auliya yang berkeliling keseluruh Pelosok Bumi, Untuk
membatu orang-orang yang Mempunyai Hajat/Keinginananya, Supaya Keinginan
terpenuhi dan Hajat Tercapai, Barang Siapa yang Bertepatan waktu hajatnya
dengan Arah Tempat Mereka Berada, Kemudian berdoa Kepada Alloh SWT, Mereka akan
mengamininya doa itu,doa itu akan dikabulkan dan Permintaan akan diperolehnya.
Jadi Untuk
Mengetahui posisi Rijalul Ghaibnya Ahli Hikmah dan Mukasyafah telah menentukan
dimana letaknya menurut perhitungan Bulan Hijriah, Sebab posisi itu berubah
Rubah.
Kiblat: tanggal
Hijriahnya 1,4,15,13
Barat : tanggal Hijriahnya 17,18,19
Utara : tanggal hijriahnya 10,11
Timur : tanggal Hijriahnya 4.5.6
Selatan tanggal Hijriahnya 25,26,27
Dst….
Barat : tanggal Hijriahnya 17,18,19
Utara : tanggal hijriahnya 10,11
Timur : tanggal Hijriahnya 4.5.6
Selatan tanggal Hijriahnya 25,26,27
Dst….
Tanda-Tanda Waliyullah
1. Jika melihat
mereka, akan mengingatkan kita kepada Allah swt.
Dari Amru Ibnul
Jammuh, katanya:
“Ia pernah mendengar Rasulullah saw bersabda: “Allah berfirman: “Sesungguhnya hamba-hambaKu, wali-waliKu adalah orang-orang yang Aku sayangi. Mereka selalu mengingatiKu dan Aku pun mengingati mereka.”
“Ia pernah mendengar Rasulullah saw bersabda: “Allah berfirman: “Sesungguhnya hamba-hambaKu, wali-waliKu adalah orang-orang yang Aku sayangi. Mereka selalu mengingatiKu dan Aku pun mengingati mereka.”
Dari Said ra,
ia berkata:
“Ketika Rasulullah saw ditanya: “Siapa wali-wali Allah?” Maka beliau bersabda: “Wali-wali Allah adalah orang-orang yang jika dilihat dapat mengingatkan kita kepada Allah.”
“Ketika Rasulullah saw ditanya: “Siapa wali-wali Allah?” Maka beliau bersabda: “Wali-wali Allah adalah orang-orang yang jika dilihat dapat mengingatkan kita kepada Allah.”
2. Jika mereka
tiada, tidak pernah orang mencarinya.
Dari Abdullah
Ibnu Umar Ibnu Khattab, katanya:
10 Hadis riwayat Abu Daud dalam Sunannya dan Abu Nu’aim dalam Hilya jilid I hal. 6
Hadis riwayat Ibnu Abi Dunya di dalam kitab Auliya’ dan Abu Nu’aim di dalam Al Hilya Jilid I hal 6).
“Pada suatu kali Umar mendatangi tempat Mu’adz ibnu Jabal ra, kebetulan ia sedang menangis, maka Umar berkata: “Apa yang menyebabkan engkau menangis, wahai Mu’adz?” Kata Mu’adz: “Aku pernah mendengar Rasulullah saw bersabda: “Orang-orang yang paling dicintai Allah adalah mereka yang bertakwa yang suka menyembunyikan diri, jika mereka tidak ada, maka tidak ada yang mencarinya, dan jika mereka hadir, maka mereka tidak dikenal. Mereka adalah para imam petunjuk dan para pelita ilmu.”
10 Hadis riwayat Abu Daud dalam Sunannya dan Abu Nu’aim dalam Hilya jilid I hal. 6
Hadis riwayat Ibnu Abi Dunya di dalam kitab Auliya’ dan Abu Nu’aim di dalam Al Hilya Jilid I hal 6).
“Pada suatu kali Umar mendatangi tempat Mu’adz ibnu Jabal ra, kebetulan ia sedang menangis, maka Umar berkata: “Apa yang menyebabkan engkau menangis, wahai Mu’adz?” Kata Mu’adz: “Aku pernah mendengar Rasulullah saw bersabda: “Orang-orang yang paling dicintai Allah adalah mereka yang bertakwa yang suka menyembunyikan diri, jika mereka tidak ada, maka tidak ada yang mencarinya, dan jika mereka hadir, maka mereka tidak dikenal. Mereka adalah para imam petunjuk dan para pelita ilmu.”
3. Mereka
bertakwa kepada Allah.
Allah swt
berfirman:
“Ingatlah, sesungguhnya wali-wali Allah itu, tidak ada kekhuwatiran terhadap mereka dan tidak pula mereka bersedih hati Mereka itu adalah orang-orang yang beriman dan mereka selalu bertaqwa.. Dan bagi mereka diberi berita gembira di dalam kehidupan dunia dan akhirat”13
“Ingatlah, sesungguhnya wali-wali Allah itu, tidak ada kekhuwatiran terhadap mereka dan tidak pula mereka bersedih hati Mereka itu adalah orang-orang yang beriman dan mereka selalu bertaqwa.. Dan bagi mereka diberi berita gembira di dalam kehidupan dunia dan akhirat”13
Abul Hasan As
Sadzili pernah berkata: “Tanda-tanda kewalian seseorang adalah redha dengan
qadha, sabar dengan cubaan, bertawakkal dan kembali kepada Allah ketika ditimpa
bencana.”
4. Mereka
saling menyayangi dengan sesamanya.
Dari Umar Ibnul
Khattab ra berkata:
Hadis riwayat Nasa’i, Al Bazzar dan Abu Nu’aim di dalam Al Hilyah jilid I hal. 6
Surah Yunus: 62 – 64
Hadis riwayat Nasa’i, Al Bazzar dan Abu Nu’aim di dalam Al Hilyah jilid I hal. 6
Surah Yunus: 62 – 64
Hadisriwayat.
Al Mafakhiril ‘Aliyah hal 104
“Rasulullah saw bersabda: “Sesungguhnya sebahagian hamba Allah ada orang-orang yang tidak tergolong dalam golongan para nabi dan para syahid, tetapi kedua golongan ini ingin mendapatkan kedudukan seperti kedudukan mereka di sisi Allah.” Tanya seorang: “Wahai Rasulullah, siapakah mereka dan apa amal-amal mereka?” Sabda beliau: “Mereka adalah orang-orang yang saling kasih sayang dengan sesamanya, meskipun tidak ada hubungan darah maupun harta di antara mereka. Demi Allah, wajah mereka memancarkan cahaya, mereka berada di atas mimbar-mimbar dari cahaya, mereka tidak akan takut dan susah.” Kemudian Rasulullah saw membacakan firman Allah yang artinya: “Ingatlah, sesungguhnya wali-wali Allah itu, tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak pula mereka bersedih hati.”
“Rasulullah saw bersabda: “Sesungguhnya sebahagian hamba Allah ada orang-orang yang tidak tergolong dalam golongan para nabi dan para syahid, tetapi kedua golongan ini ingin mendapatkan kedudukan seperti kedudukan mereka di sisi Allah.” Tanya seorang: “Wahai Rasulullah, siapakah mereka dan apa amal-amal mereka?” Sabda beliau: “Mereka adalah orang-orang yang saling kasih sayang dengan sesamanya, meskipun tidak ada hubungan darah maupun harta di antara mereka. Demi Allah, wajah mereka memancarkan cahaya, mereka berada di atas mimbar-mimbar dari cahaya, mereka tidak akan takut dan susah.” Kemudian Rasulullah saw membacakan firman Allah yang artinya: “Ingatlah, sesungguhnya wali-wali Allah itu, tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak pula mereka bersedih hati.”
5. Mereka
selalu sabar, wara’ dan berbudi pekerti yang baik.
Diriwayatkan
dari Ibnu Abbas ra bahwa”Rasulullah saw bersabda:
Hadis riwayat Abu Nu’aim dalam kitab Al Hilya jilid I, hal 5
“Ada tiga sifat yang jika dimiliki oleh seorang, maka ia akan menjadi wali Allah, iaitu: pandai mengendalikan perasaannya di saat marah, wara’ dan berbudi luhur kepada orang lain.”
Rasulullah saw bersabda: “Wahai Abu Hurairah, berjalanlah engkau seperti segolongan orang yang tidak takut ketika manusia ketakutan di hari kiamat. Mereka tidak takut siksa api neraka ketika manusia takut. Mereka menempuh perjalanan yang berat sampai mereka menempati tingkatan para nabi. Mereka suka berlapar, berpakaian sederhana dan haus, meskipun mereka mampu. Mereka lakukan semua itu demi untuk mendapatkan redha Allah. Mereka tinggalkan rezeki yang halal kerana akan amanahnya. Mereka bersahabat dengan dunia hanya dengan badan mereka, tetapi mereka tidak tertipu oleh dunia. Ibadah mereka menjadikan para malaikat dan para nabi sangat kagum. Sungguh amat beruntung mereka, alangkah senangnya jika aku dapat bertemu dengan mereka.” Kemudian Rasulullah saw menangis kerana rindu kepada mereka. Dan beliau bersabda: “Jika Allah hendak menyiksa penduduk bumi, kemudian Dia melihat mereka, maka Allah akan menjauhkan siksaNya. Wahai Abu Hurairah, hendaknya engkau menempuh jalan mereka, sebab siapapun yang menyimpang dari penjalanan mereka, maka ia akan mendapati siksa yang berat.”
Hadis riwayat Abu Nu’aim dalam kitab Al Hilya jilid I, hal 5
“Ada tiga sifat yang jika dimiliki oleh seorang, maka ia akan menjadi wali Allah, iaitu: pandai mengendalikan perasaannya di saat marah, wara’ dan berbudi luhur kepada orang lain.”
Rasulullah saw bersabda: “Wahai Abu Hurairah, berjalanlah engkau seperti segolongan orang yang tidak takut ketika manusia ketakutan di hari kiamat. Mereka tidak takut siksa api neraka ketika manusia takut. Mereka menempuh perjalanan yang berat sampai mereka menempati tingkatan para nabi. Mereka suka berlapar, berpakaian sederhana dan haus, meskipun mereka mampu. Mereka lakukan semua itu demi untuk mendapatkan redha Allah. Mereka tinggalkan rezeki yang halal kerana akan amanahnya. Mereka bersahabat dengan dunia hanya dengan badan mereka, tetapi mereka tidak tertipu oleh dunia. Ibadah mereka menjadikan para malaikat dan para nabi sangat kagum. Sungguh amat beruntung mereka, alangkah senangnya jika aku dapat bertemu dengan mereka.” Kemudian Rasulullah saw menangis kerana rindu kepada mereka. Dan beliau bersabda: “Jika Allah hendak menyiksa penduduk bumi, kemudian Dia melihat mereka, maka Allah akan menjauhkan siksaNya. Wahai Abu Hurairah, hendaknya engkau menempuh jalan mereka, sebab siapapun yang menyimpang dari penjalanan mereka, maka ia akan mendapati siksa yang berat.”
6. Mereka
selalu terhindar ketika ada bencana.
Dari Ibnu Umar
ra, katanya:
“Rasulullah saw bersabda: “Sesungguhnya Allah mempunyai hamba-hamba yang diberi makan dengan rahmatNya dan diberi hidup dalam afiyahNya, jika Allah mematikan mereka, maka mereka akan dimasukkan ke dalam syurgaNya. Segala bencana yang tiba akan lenyap secepatnya di hadapan mereka, seperti lewatnya malam hari di hadapan mereka, dan mereka tidak terkena sedikitpun oleh bencana yang datang.”
Rujukan:-
Hadis riwayat Ibnu Abi Dunya di dalam kitab Al Auliya’
Hadis riwayat Abu Hu’aim dalam kitab Al Hilya
Hadis riwayat Abu Nu’aim dalam kitab Al Hilya jilid I hal 6
“Rasulullah saw bersabda: “Sesungguhnya Allah mempunyai hamba-hamba yang diberi makan dengan rahmatNya dan diberi hidup dalam afiyahNya, jika Allah mematikan mereka, maka mereka akan dimasukkan ke dalam syurgaNya. Segala bencana yang tiba akan lenyap secepatnya di hadapan mereka, seperti lewatnya malam hari di hadapan mereka, dan mereka tidak terkena sedikitpun oleh bencana yang datang.”
Rujukan:-
Hadis riwayat Ibnu Abi Dunya di dalam kitab Al Auliya’
Hadis riwayat Abu Hu’aim dalam kitab Al Hilya
Hadis riwayat Abu Nu’aim dalam kitab Al Hilya jilid I hal 6
8. Hati mereka
selalu terkait kepada Allah.
Imam Ali Bin
Abi Thalib berkata kepada Kumail An Nakha’i: “Bumi ini tidak akan kosong dari
hamba-hamba Allah yang menegakkan agama Allah dengan penuh keberanian dan
keikhlasan, sehingga agama Allah tidak akan punah dari peredarannya. . Akan
tetapi, berapakah jumlah mereka dan dimanakah mereka berada? Kiranya hanya
Allah yang mengetahui tentang mereka. Demi Allah, jumlah mereka tidak banyak,
tetapi nilai mereka di sisi Allah sangat mulia. Dengan mereka, Allah menjaga
agamaNya dan syariatNya, sampai dapat diterima oleh orang-orang seperti mereka.
Mereka menyebarkan ilmu dan ruh keyakinan. Mereka tidak suka kemewahan, mereka
senang dengan kesederhanaan. Meskipun tubuh mereka berada di dunia, tetapi
rohaninya membumbung ke alam malakut. Mereka adalah khalifah-khalifah Allah di
muka bumi dan para da’i kepada agamaNya yang lurus. Sungguh, betapa rindunya
aku kepada mereka.”
9. Mereka
senang bermunajat di akhir malam.
Imam Ghazali
menyebutkan: “Allah pernah memberi ilham kepada para siddiq: “Sesungguhnya ada
hamba-hambaKu yang mencintaiKu dan selalu merindukan Aku dan Akupun demikian.
Mereka suka mengingatiKu dan memandangKu dan Akupun demikian. Jika engkau
menempuh jalan mereka, maka Aku mencintaimu. Sebaliknya, jika engkau berpaling
dari jalan mereka, maka Aku murka kepadamu. ” Tanya seorang siddiq: “Ya Allah,
apa tanda-tanda mereka?” Firman Allah: “Di siang hari mereka selalu menaungi
diri mereka, seperti seorang pengembala yang menaungi kambingnya dengan penuh
kasih sayang, mereka merindukan terbenamnya matahari, seperti burung merindukan
sarangnya. Jika malam hari telah tiba tempat tidur telah diisi oleh orang-orang
yang tidur dan setiap kekasih telah bercinta dengan kekasihnya, maka mereka
berdiri tegak dalam solatnya. Mereka merendahkan dahi-dahi mereka ketika
bersujud, mereka bermunajat, menjerit, menangis, mengadu dan memohon kepadaKu.
Mereka berdiri, duduk, ruku’, sujud untukKu. Mereka rindu dengan kasih
sayangKu. Mereka Aku beri tiga kurniaan: Pertama, mereka Aku beri cahayaKu di
dalam hati mereka, sehingga mereka dapat menyampaikan ajaranKu kepada manusia.
Kedua, andaikata langit dan bumi dan seluruh isinya ditimbang dengan mereka,
maka mereka lebih unggul dari keduanya. Ketiga, Aku hadapkan wajahKu kepada
mereka. Kiranya engkau akan tahu, apa yang akan Aku berikan kepada mereka?”
Rujukan:-
Nahjul Balaghah hal 595 dan Al Hilya jilid 1 hal.. 80
Ihya’ Ulumuddin jilid IV hal 324 dan Jilid I hal 358
Rujukan:-
Nahjul Balaghah hal 595 dan Al Hilya jilid 1 hal.. 80
Ihya’ Ulumuddin jilid IV hal 324 dan Jilid I hal 358
10. Mereka suka
menangis dan mengingat Allah.
‘Iyadz ibnu
Ghanam menuturkan bahwa ia pernah mendengar Rasulullah saw bersabda: “Malaikat
memberitahu kepadaku: “Sebaik-baik umatku berada di tingkatan-tingkatan tinggi.
Mereka suka tertawa secara terang, jika mendapat nikmat dan rahmat dari Allah,
tetapi mereka suka menangis secara rahsia, kerana mereka takut mendapat siksa
dari Allah. Mereka suka mengingat Tuhannya di waktu pagi dan petang di
rumah-rumah Tuhannya. Mereka suka berdoa dengan penuh harapan dan ketakutan.
Mereka suka memohon dengan tangan mereka ke atas dan ke bawah. Hati mereka
selalu merindukan Allah. Mereka suka memberi perhatian kepada manusia, meskipun
mereka tidak dipedulikan orang. Mereka berjalan di muka bumi dengan rendah
hati, tidak congkak, tidak bersikap bodoh dan selalu berjalan dengan tenang.
Mereka suka berpakaian sederhana. Mereka suka mengikuti nasihat dan petunjuk Al
Qur’an. Mereka suka membaca Al Qur’an dan suka berkorban. Allah suka memandangi
mereka dengan kasih sayangNya. Mereka suka membahagikan nikmat Allah kepada
sesama mereka dan suka memikirkan negeri-negeri yang lain. Jasad mereka di
bumi, tapi pandangan mereka ke atas. Kaki mereka di tanah, tetapi hati mereka
di langit. Jiwa mereka di bumi, tetapi hati mereka di Arsy. Roh mereka di
dunia, tetapi akal mereka di akhirat. Mereka hanya memikirkan kesenangan
akhirat. Dunia dinilai sebagai kubur bagi mereka. Kubur mereka di dunia, tetapi
kedudukan mereka di sisi Allah sangat tinggi. Kemudian beliau menyebutkan
firman Allah yang artinya: “Kedudukan yang setinggi itu adalah untuk
orang-orang yang takut kepada hadiratKu dan yang takut kepada ancamanKu.”
11. Jika mereka
berkeinginan, maka Allah memenuhinya.
Dari Anas ibnu
Malik ra berkata: “Rasul saw bersabda: “Berapa banyak manusia lemah dan dekil
yang selalu dihina orang, tetapi jika ia berkeinginan, maka Allah memenuhinya,
dan Al Barra’ ibnu Malik, salah seorang di antara mereka.”
Ketika Barra’ memerangi kaum musyrikin, para sahabat: berkata: “Wahai Barra’, sesungguhnya Rasulullah saw pernah bersabda: “Andaikata Barra’ berdoa, pasti akan terkabul. Oleh kerana itu, berdoalah untuk kami.” Maka Barra’ berdoa, sehingga kami diberi kemenangan.
Di medan peperangan Sus, Barra’ berdo’a: “Ya Allah, aku mohon, berilah kemenangan kaum Muslimin dan temukanlah aku dengan NabiMu.” Maka kaum Muslimin diberi kemenangan dan Barra’ gugur sebagai syahid.
Rujukan:-
Hadis riwayat Abu Nu’aim dalam Hilya jilid I, hal 16
Ketika Barra’ memerangi kaum musyrikin, para sahabat: berkata: “Wahai Barra’, sesungguhnya Rasulullah saw pernah bersabda: “Andaikata Barra’ berdoa, pasti akan terkabul. Oleh kerana itu, berdoalah untuk kami.” Maka Barra’ berdoa, sehingga kami diberi kemenangan.
Di medan peperangan Sus, Barra’ berdo’a: “Ya Allah, aku mohon, berilah kemenangan kaum Muslimin dan temukanlah aku dengan NabiMu.” Maka kaum Muslimin diberi kemenangan dan Barra’ gugur sebagai syahid.
Rujukan:-
Hadis riwayat Abu Nu’aim dalam Hilya jilid I, hal 16
12. Keyakinan
mereka dapat menggoncangkan gunung.
Abdullah ibnu
Mas’ud pernah menuturkan:
“Pada suatu waktu ia pernah membaca firman Allah: “Afahasibtum annamaa khalaqnakum ‘abathan”, pada telinga seorang yang pengsan. Maka dengan izin Allah, orang itu segera sedar, sehingga Rasuulllah saw bertanya kepadanya: “Apa yang engkau baca di telinga orang itu?” Kata Abdullah: “Aku tadi membaca firman Allah: “Afahasibtum annamaa khalaqnakum ‘abathan” sampai akhir surah.” Maka Rasul saw bersabda: “Andaikata seseorang yakin kemujarabannya dan ia membacakannya kepada suatu gunung, pasti gunung itu akan hancur.”
- Hadis riwayat Abu Nu’aim dalam Al Hilya jilid I hal 7
“Pada suatu waktu ia pernah membaca firman Allah: “Afahasibtum annamaa khalaqnakum ‘abathan”, pada telinga seorang yang pengsan. Maka dengan izin Allah, orang itu segera sedar, sehingga Rasuulllah saw bertanya kepadanya: “Apa yang engkau baca di telinga orang itu?” Kata Abdullah: “Aku tadi membaca firman Allah: “Afahasibtum annamaa khalaqnakum ‘abathan” sampai akhir surah.” Maka Rasul saw bersabda: “Andaikata seseorang yakin kemujarabannya dan ia membacakannya kepada suatu gunung, pasti gunung itu akan hancur.”
- Hadis riwayat Abu Nu’aim dalam Al Hilya jilid I hal 7
Abul Hasan As Sadzili pernah berkata: “Tanda-tanda kewalian seseorang
adalah redha dengan qadha, sabar dengan cubaan, bertawakkal dan kembali kepada
Allah ketika ditimpa bencana.”
Di antaranya pula ada yang berhati seperti hati Nabi
Ibrahim. Jumlah wali
jenis ini hanya ada tujuh orang dalam setiap zamamnya. Rasulullah saw pernah
menceritakan tentang mereka dalam salah satu sabdanya. Mereka suka dengan doa
Nabi Ibrahim as
yang ertinya: “Tuhanku, berikan kepadaku kebijaksanaan, dan ikutkan aku kepada
orang-orang salih”. Mereka diberi keistimewaan yang luar biasa, hati mereka
dibersihkan dari rasa ragu, rasa dengki dan rasa buruk sangka terhadap Khalik
maupun makhluk, mereka terlindung dari sebarang perbuatan buruk. Syeikh
Muhyiddin berkata: “Aku pernah menemui salah seorang dari jenis wali tersebut,
aku kagum dengan kemuliaan budi pekertinya, luas pengetahuannya dan kesucian
hatinya, sampai aku beranggapan bahwa kesenangan syurga telah dipercepatkan
baginya”. Di antaranya pula ada yang berhati seperti hati Malaikat Jibril.
Jumlah wali jenis ini hanya ada lima orang sahaja dalam setiap zamannya.
Rasulullah saw pernah menyebut tentang mereka dalam salah satu sabdanya. Mereka
diberi kekuatan seperti yang diberikan kepada malaikat Jibril yang amat kuat.
Di hari kiamat
kelak, mereka akan dikumpulkan dengan malaikat Jibril. Dan malaikat Jibril
senantiasa membantu rohani mereka, sehingga mereka selalu terpimpin. Di
antaranya pula ada yang berhati seperti hati Malaikat Mikail as. Jumlah mereka
hanya ada tiga orang sahaja dalam setiap masanya. Keistimewaan mereka suka
berlemahlembut terhadap semua orang, dan mereka diberi kekuatan seperti
Malaikat Mikail. Di antaranya pula ada yang berhati seperti hati Malaikat
Israfil. Jumlah mereka hanya ada satu orang sahaja dalam setiap zamann. Nabi
saw pernah menyebut tentang mereka dalam salah satu sabdanya. Menurut
pengamatan kami,Syeikh Abu Yazid Al Bustami termasuk salah seorang dari jenis
wali ini. Termasuk juga Nabi Isa as. Syeikh Al Muhyiddin berkata: “Di antara
tokoh-tokoh sufi ada yang diberi hati seperti hati Nabi Isa, kedudukan mereka
sangat tinggi di sisi Allah swt”. Di antaranya pula ada yang diberi hati
seperti hati Nabi Daud as. Jumlah mereka di setiap masa hanya terbatas beberapa
orang saja. Mereka diberi berbagai keistimewaan, kedudukan tinggi di dunia dan
ketebalan iman.wallah a’lam bishawab.
By Abi Faid
JAKARTA 20/8/2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar