Pada suatu hari,
ketika Hasan al-Bashri thawaf di Ka’bah, Makkah, beliau bertemu dengan seorang
pemuda yang memanggul keranjang di punggungnya. Beliau bertanya padanya apa isi
keranjangnya. “Aku menggendong ibuku di dalamnya,” jawab pemuda itu. “Kami
orang miskin. Selama bertahun-tahun, ibuku ingin beribadah haji ke Ka’bah,
tetapi kami tak dapat membayar ongkos perjalanannya.
Aku tahu persis keinginan
ibuku itu amat kuat. Ia sudah terlalu tua untuk berjalan, tetapi ia selalu
membicarakan Ka’bah, dan kapan saja ia memikirkannya, air matanya bergelinang.
Aku tak sampai hati melihatnya seperti itu, maka aku membawanya di dalam
keranjang ini sepanjang perjalanan dari Suriah ke Baitullah.
Sekarang, kami
sedang thawaf di Ka’bah! Orang-orang mengatakan bahwa hak orangtua sangat
besar. Pemuda itu bertanya, “Ya Imam, apakah aku dapat membayar jasa ibuku
dengan berbuat seperti ini untuknya?” Hasan al-Bashri menjawab, “Sekalipun
engkau berbuat seperti ini lebih dari tujuh puluh kali, engkau takkan pernah
dapat membayar sebuah tendanganmu ketika engkau berada di dalam perut ibumu!”
JAKARTA 13/5/2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar