Allah
Pelindung orang-orang yang beriman; Dia mengeluarkan mereka dari kegelapan
(kekafiran) kepada cahaya (iman). Dan orang-orang yang kafir,
pelindung-pelindungnya ialah setan, yang mengeluarkan mereka dari cahaya kepada
kegelapan (kekafiran). Mereka itu adalah penghuni neraka; mereka kekal di
dalamnya. (Al Baqarah 257)
Muqaddimah
Manusia tidak
akan pernah mampu melawan setiap bencana, menaklukkan setiap derita, dan
mencegah setiap malapetaka dengan kekuatannya sendiri. Mereka akan mampu
menghadapi semua itu dengan baik, hanya jika menyerahkan semua perkara kepada
Allah SWT.
Jika demikian
halnya, maka kalimat hasbalah merupakan salah satu ucapan
terbaik bagi yang senantiasa mengharapkan pertolongan-Nya. Kalimat hasbalah berbunyi Hasbunallah
wa ni'mal wakil ni'mal maula wa ni'mal natsir (cukuplah Allah menjadi
penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik Pelindung).
Kalimat
Hasbalah
Al-Qur’an
penuh dengan kalimat hikmah yang dapat digunakan untuk menterapi diri hingga
memiliki ahlak sempurna sebagaimana ahlak Rasulullah. Ketika Aisah ditanya
tentang ahlak Rasulullah ia menjawab bahwa ahlak Rasulullah adalah Al-Qur’an.
Qur’an merupakan pedoman hidup umat Islam bukan sekedar untuk dibaca dan
dilagukan dengan irama yang indah menarik, tapi untuk ditanamkan didalam hati
dan dijadikan sikap hidup.
Jika demikian
halnya, maka kalimat hasbalah merupakan salah satu ucapan
terbaik bagi yang senantiasa mengharapkan pertolongan-Nya. Kalimat hasbalah berbunyi Hasbunallah
wa ni'mal wakil ni'mal maula wa ni'mal natsir (cukuplah Allah menjadi
penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik Pelindung).
Bacaan hasbalah
itu pula yang diucapkan oleh Rasulullah SAW ketika sedang kesulitan akibat
pengepungan selama beberapa minggu oleh pasukan Ahzab dalam perang Khandaq di
Kota Madinah. Dengan bacaan tersebut, Rasul SAW dan umat Islam pun keluar
sebagai pemenang.
Alquran
mengabadikan peristiwa tersebut dalam surat Ali Imran [3]: 173, ''Yaitu
orang-orang (yang menaati Allah dan Rasul) yang kepada mereka ada orang-orang
yang mengatakan, 'Sesungguhnya manusia telah mengumpulkan pasukan untuk
menyerang kamu, karena itu takutlah kepada mereka.' Maka perkataan itu menambah
keimanan mereka dan mereka menjawab, 'Cukuplah Allah menjadi penolong kami dan
Allah adalah sebaik-baik Pelindung'.''
Syahdan, tatkala
Nabi Ibrahim AS dilemparkan ke dalam lautan api oleh para pengikut Raja Namrud
bin Kan'an, ia mengucapkan Hasbunallah wa ni'mal wakil ,
dan api pun tiba-tiba menjadi dingin. Ini diberitakan oleh Rasulullah SAW,
''Akhir kalimat yang diucapkan oleh Ibrahim ketika dicampakkan ke dalam api
ialah hasbunallah wani'mal wakil. '' (HR Bukhari).
Dikisahkan,
ketika Nabi Ibrahim AS mulai dimasukkan ke dalam kobaran api, Jibril datang dan
berkata, ''Apakah engkau butuh aku?'' Ibrahim menjawab, ''Kalau kepadamu tidak,
tapi kalau kepada Allah, ya.'' Kemudian Allah SWT berfirman, "Kami
berfirman, 'Hai api menjadi dinginlah, dan menjadi keselamatanlah bagi
Ibrahim'." (QS Al-Anbiyaa' [21]: 69).
Menurut Ibnu
Katsir, kalimat hasbalah juga diucapkan oleh 'Aisyah RA ketika ia mengharapkan
pertolongan Allah, di saat kabar bohong ( haditsul ifqi )
tentang dirinya beredar. Hal itu direkam dalam surat An-Nur [24]: 11-26).
Sejarah telah
memberitakan kekuatan hasbalah yang diucapkan oleh para nabi dan orang-orang
saleh, ketika mereka menghadapi cobaan besar ataupun fitnah yang berat.
Kekuatannya melebihi kekuatan apa pun di dunia ini, serta menegaskan semangat
tauhid pada diri orang yang mengucapkan. Yaitu bahwa hanya kepada Allah sajalah
ia berserah diri, dan bahwa semua makhluk di sisi-Nya adalah lemah.
Dzikir Hati
Dzikir
pernapasan tadabbur Qur’an adalah salah satu cara untuk menghunjamkan Qur’an
kedalam fikiran bawah sadar dan hati hingga mampu membentuk pola fikir dan
kepribadian sesuai dengan Al-Qur’an. Bacaan Qur’an dan do’a semua dibaca
didalam hati tidak dijaharkan dan dilakukan dengan tehnik olah napas, sehingga
didapat konsentrasi yang maksimal dan peningkatan kadar oxigen dan energi
didalam tubuh.
Dzikir
pernapasan tadabbur Qur’an caranya sama dengan dzikir pernapasan asmaulhusna. Ketika
menarik napas baca kalimat hasbalah : “Hasbiayallahu wani’mal wakiil,
ni’mal maula wa ni’man nashir. Wakafa billahi waliyya , wakafa billahi syahida,
wakafa billahi wakiila, wakafa billahi nashiroo ( Cukup Allah bagiku Dia sebaik
baik pelindung, sebaik baik pemimpin dan sebaiki baik penolong. Cukup Allah
sebagai pemimpin, cukup Allah sebagai saksi, cukup Allah sebagai pelindung,
cukup Allah sebagai penolong). “
Kalimat
hasbalah diatas bisa juga diganti dengan dua kalimah syahadat dan sholawat Nabi
seperti yang dibaca ketika duduk tahiyat akhir.
Ketika
menghembuskan napas , baca do’a sebagai berikut :
“
Ya Allah Engkaulah pemimpin kami yang mengeluarkan kami dari kegelapan kepada
cahaya terang benderang. Keluarkan kami dari kegelapan kepada cahaya-Mu ,
keluarkan kami dari kesempitan kepada kelapangan, dari kehinaan kepada
kemuliaan, dari kesulitan kepada kemudahan. Jangan Kau masukan kami kedalam
golongan orang kafir, yang Kau jerumuskan kedalam neraka jahanam-Mu.
Perkenankan permohonan kami ini ya Allah. “
Ayat
yang dibaca ketika menahan nafas dipilih ayat yang bisa ditadabburi seperti
surat An Nur 35, 55, Fathir 2, Al A’raaf 179. Bisa juga surat pendek seperti
Al-Falaq, An Nas, An Nashr, Al Qori’ah, Al Zalzalah, Al Insyirah dan
seterusnya. Do’a yang dibaca disesuaikan dengan maksud ayat yang dibaca seperti
pada contoh diatas.
Dzikir
tadabbur Qur’an dengan surat Al Falaq bermanfaat untuk melindungi diri dan
keluarga dari berbagai kejahatan mahluk ciptaan Allah:
Ketika
menarik napas baca didalam hati dua
kalimah syahadat dan sholawat Nabi seperti pada duduk tahiyat akhir.
Ketika
menahan napas baca surat Al-Falaq.
Ketika
menghembuskan napas baca : “ Ya Allah
aku berlindung kepada Engkau yang menguasai waktu subuh, dari kejahatan mahluk
ciptaanMu, dari kejahatan malam apabila telah gelap, dari kejahatan tukang
sihir yang meniup pada simpul tali dan dari kejahatan orang yang dengki apabila
menyatakan kedengkiannya “
Dzikir
pernapasan tadabbur Qur’an ini sangat bermanfaat untuk menterapi diri agar
berahlak sesuai dengan ahlak Qur’an. Ayat yang dibaca a
Jakarta 6/5/2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar