Dahulu kala, ibu
sultan dikenal sebagai seorang dermawan. Ia menanam pohon-pohon sebagai tempat
berteduh bagi penduduk Istambul di kala musim panas. Ia juga membiayai jaringan
sumur sehingga para penduduk dapat memperoleh air dengan lebih mudah. Ia
membangun mesjid, sekolah, juga rumah sakit, yang ia bantu dengan lahan yang
menghasilkan pemasukan. Sehingga, semua itu dapat berfungsi selama-lamanya.
Ketika rumah
sakit tersebut sedang dibangun, ia mengunjungi lokasinya. Di sana ia melihat
seekor semut jatuh kedalam beton yang masih basah. Ia memutuskan bahwa tak ada
satu ciptaan pun yang boleh menderita akibat tindakan dermanya. Ia menancapkan
payung buatan Prancis miliknya yang mahal kedalam beton tersebut, kemudian
mengangkat keluar semut tersebut.
Beberapa tahun
kemudian, pada malam kematiannya, beberapa teman dekatnya bermimpi tentang
dirinya. Ia tampak muda dan berseri-seri. Dan ketika ia ditanya apakah ia masuk
surga karena seluruh dermanya, ia menjawab, “Tidak, keadaan yang kualami
sekarang adalah semata-mata karena seekor semut yang kecil.”
JAKARTA 13/5/2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar