SHALAT
SUNNAH Awwabin
Dari umar bin khats’am, dari Yahya
bin abi katsir, dari abi salamah, dari Abi Hurairah ra : sabda Rasulullah saw :
“Barangsiapa yg shalat setelah shalat
magrib 6 rakaat, yg ia tak berbicara diantara shalatnya itu dengan ucapan buruk
(ketika salam lalu menyambung lagi shalat rakaat berikutnya), maka hal itu
menyamai ibadah 12 tahun” (HR Ibn Majah,Tirmidziy, Ibn Khuzaimah).
Muqaddimah
Shalat
Sunat Awwabin, yaitu shalat sunat yang
dikerjakan seusai shalat maghrib dan ba’diyahnya (shalat
sunat ba’da magrib). Jumlah rakaatnya antara 6-20 rakaat. Namun,
menurut para ulama ahli hadits, dalil tentang shalat awwabin itu lemah (dhoif). Namun, tidak mengapa jika
seseorang mengerjakan shalat setelah itu dengan mengerjakan enam, delapan,
sepuluh, atau lebih banyak raka’at lagi. Itu termasuk Fadlaiul A’mal (keutamaan ibadah).
kitab Maroqil Ubudiyah Awwabin sama artinya
dengan Attawwabiin artinya orang-orang yang taubat atau orang-orang yang
berusaha kembali kepada Allah. Menurut Istilah awabin adalah nama shalat yang
dikerjakan antara waktu magrib dan isya. Ayat yang berkaitan dengan
shalat awwabin ini cukup banyak dan sepertinya khusus. Bahkan menurut sahabat
Anas bin Malik ra. asbabun nuzul dari salah satu ayat-ayat berikut adalah
ketika para sahabat Rasulullah saw tengah shalat antara maghrib dan isya
kemudian turun ayat.
Keutamaan
Shalat Awabin
1.Kitab Aunil Ma’bud menerangkan bahwa
lafadz ناشئة الليل menurut Tafsir Ibnu Abbas adalah awal
waktu malam. Ibnu Malikah pernah bertanya kepada Ibnu Abbas ra dan Ibnu Zubair
ra bahwa Nasyiatallail adalah ungkapan orang Habasyah yang berarti sama dengan
qiyaamulail (shalat malam). Menurut tafsir Al Qurtubi para ulama berbeda
pendapat tentang awal waktu malam: Ibnu Umar dan Anas bin Malik ra
mendefinisikan Nasyiatallail yaitu waktu antara maghrib dan Isya sama
pendapatnya dengan Imam Atha dan Ikrimah yaitu awal waktu malam. Sebab lafadz
nasyiah lebih tepat dimaknai sebagai permulaan; Sedangkan menurut Imam
Mujahid ra Nasyiatallail adalah seluruh waktu malam. Namun menurut Siti Aisyah
ra shalat malam adalah setelah tidur sehingga tidak dikatakan nasyiatallail
jika belum tidur. Akhirnya, pendapat yang lebih shoheh menurut al
Qurthubi adalah awal waktu (awwalussaa’ah)
2.Yahya bin Ayub
meriwayatkan hadits dari Abdul Karim ra, Rasulullah saw bersabda: Man shalla ‘asyra raka’aatin bainal maghrib
wal isya banaa lahu qishrun filjannati. Artinya: “barangsiapa yang
shalat awwabin 10 rakaat antara maghrib dan isya maka Allah akan membuatkan
istana kemegahan di surga. Kemudian Umar bin Khattab bertanya kepada Rasul saw
: “Kalau begitu apakah istana dan tempat tinggal kami akan semakin banyak?
Rasul menjawab: “Allahu Akbar! Waafdhola!” benar!.
3.Abdullah bin Umar bin Ash r.a
berkata: Shalat awwabin sebagai khalwat antara waktu maghrib dan isya
hatta tastawwabannasu ila sholati. 3. Suatu ketika Abdullah bin Mas’ud
shalat awabin lalu berkata: shalat ghoflah dikerjakan antara maghrib dan isya.
4.Menurut riwayat Ats Tsa’laby, Ibnu Umar
berkata bahwa Rasulullah saw bersabda: “Artinya: barangsiapa yang berusaha
menjauhkan tempat tidur (untuk berdzikir atau mengerjakan shalat) antara
maghrib dan isya maka Allah akan menghadiahkan dua istana di surga sebagai
tempat peristirahatan orang-orang. Di dalamnya terdapat pohon seandainya
orang-orang dari timur dan barat dikumpulkan buahnya masih lebih
banyak dari mereka. ) Cara Shalat
Awwabin dan RakaatnyaImam Al Ghozali ra, dalam kitab Bidayatul Hidayah membagi
ilmu bahwa setelah shalat dua rakaat sunah ba’diyah (rawatib) jika mau
dipersilahkan shalat empat rakaat awwabin atau bila ingin beri’tikaf karena
mau menghidupkan waktu bainal isya’aini (awwabin) dengan shalat maka jangan
ragu-ragu kerjakanlah karena manfaatnya lebih besar. Sedangkan Imam
Nawawi dalam kitab Maroqil’ubudiyah
mengutip pendapat Imam Bujairimi dari Imam Ramli ra bahwa
bilangan rakaat shalat awabin paling banyak adalah 20 rakaat. Al
Ghazali dalam Ihya paling tidak ada 6 rakaat sebagaimana Rasulullah saw pernah
mengerjakannya. Singkatnya, dipersilahkan mengerjakan shalat
awabin paling sedikit dua rakaat, jika mau empat, enam atau paling banyak
hingga 20 rakaat.
Manfa’at
Shalat Awwabin
1.Dari Ammar bin Yasir bahwa Nabi
SAW bersabda: “Barang siapa shalat setelah shalat Maghrib enam raka’at, maka
diampuni dosa-dosanya, walaupun sebanyak buih lautan.” (HR Imam Thabrani)
2.Ibnu Majah, Ibnu Huzaimah, dan
Tirmidzi meriwayatkan hadits serupa dari Abu Hurairah Ra. Nabi SAW bersabda:
“Barang siapa shalat enam raka’at antara Maghrib dan Isya’, maka Allah mencatat
baginya pahala ibadah 12 tahun” (HR Imam Tirmidzi)
JAKARTA 27/6/2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar