Kamis, 27 Juni 2013

SHALAT AWWABIN


                       
SHALAT SUNNAH  Awwabin
Dari umar bin khats’am, dari Yahya bin abi katsir, dari abi salamah, dari Abi Hurairah ra : sabda Rasulullah saw :
“Barangsiapa yg shalat setelah shalat magrib 6 rakaat, yg ia tak berbicara diantara shalatnya itu dengan ucapan buruk (ketika salam lalu menyambung lagi shalat rakaat berikutnya), maka hal itu menyamai ibadah 12 tahun” (HR Ibn Majah,Tirmidziy, Ibn Khuzaimah).
Muqaddimah
Shalat Sunat Awwabin, yaitu shalat sunat yang dikerjakan seusai shalat maghrib dan ba’diyahnya (shalat sunat ba’da magrib). Jumlah rakaatnya antara 6-20 rakaat. Namun, menurut para ulama ahli hadits, dalil tentang shalat awwabin itu lemah (dhoif). Namun, tidak mengapa jika seseorang mengerjakan shalat setelah itu dengan mengerjakan enam, delapan, sepuluh, atau lebih banyak raka’at lagi. Itu termasuk Fadlaiul A’mal (keutamaan ibadah).
kitab Maroqil Ubudiyah Awwabin sama artinya dengan Attawwabiin artinya orang-orang yang taubat atau orang-orang yang berusaha kembali kepada Allah. Menurut Istilah awabin adalah nama shalat yang dikerjakan antara waktu magrib dan isya.  Ayat yang berkaitan dengan shalat awwabin ini cukup banyak dan seper­tinya khusus. Bahkan menurut sahabat Anas bin Malik ra. asbabun nuzul dari salah satu ayat-ayat berikut adalah ketika para sahabat Rasulullah saw tengah shalat antara maghrib dan isya kemudian turun ayat.  
Keutamaan Shalat Awabin
1.Kitab Aunil Ma’bud menerangkan bahwa lafadz  ناشئة الليل  menurut Tafsir Ibnu Abbas adalah awal waktu malam. Ibnu Malikah pernah bertanya kepada Ibnu Abbas ra dan Ibnu Zubair ra bahwa Nasyiatallail adalah ungkapan orang Haba­syah yang berarti sama dengan qiyaamulail (shalat malam).  Menurut tafsir Al Qurtubi para ulama berbeda pendapat tentang awal waktu malam: Ibnu Umar dan Anas bin Malik ra mendefinisikan Nasyiatallail yaitu waktu antara maghrib dan Isya sama pendapatnya dengan Imam Atha dan Ikrimah yaitu awal waktu malam. Sebab lafadz nasyiah  lebih tepat dimaknai sebagai permulaan; Sedangkan menurut Imam Muja­hid ra Nasyiatallail adalah seluruh waktu malam. Namun menurut Siti Aisyah ra shalat malam adalah setelah tidur sehingga tidak di­ka­takan nasyiatallail  jika belum tidur. Akhir­nya, pendapat yang lebih shoheh menu­rut al Qurthubi adalah awal waktu (awwalussaa’ah)  
2.Yahya bin Ayub meriwayatkan hadits dari Abdul Karim ra, Rasulullah saw bersabda: Man shalla ‘asyra raka’aatin bainal maghrib wal isya banaa lahu qishrun filjannati. Artinya: “barangsiapa yang shalat awwabin 10 rakaat antara maghrib dan isya maka Allah akan mem­buatkan istana kemegahan di surga. Kemudian Umar bin Khattab bertanya kepada Rasul saw : “Kalau begitu apakah istana dan tempat tinggal kami akan semakin banyak? Rasul menjawab: “Allahu Akbar! Waafdhola!” benar!.  
3.Abdullah bin Umar bin Ash r.a berkata:  Shalat awwabin sebagai khalwat antara waktu maghrib dan isya hatta tastawwabannasu ila sholati. 3. Suatu ketika Abdullah bin Mas’ud shalat awabin lalu berkata: shalat ghoflah dikerjakan antara maghrib dan isya.  
4.Menurut riwayat Ats Tsa’laby, Ibnu Umar berkata bahwa Rasulullah saw bersabda: “Artinya: barangsiapa yang berusaha menjauh­kan tempat tidur (untuk berdzikir atau menger­ja­kan shalat) antara maghrib dan isya maka Allah akan menghadiahkan dua istana di surga sebagai tempat peristirahatan orang-orang. Di dalamnya terdapat pohon seandainya orang-orang dari timur dan barat dikumpulkan  buah­nya masih lebih  banyak dari mereka. )  Cara Shalat Awwabin dan RakaatnyaImam Al Ghozali ra, dalam kitab Bidayatul Hidayah membagi ilmu bahwa setelah shalat dua rakaat sunah ba’diyah (rawa­tib) jika mau dipersilahkan shalat empat rakaat awwa­bin atau bila ingin beri’tikaf karena mau meng­hidup­kan waktu bainal isya’aini (awwabin) dengan shalat maka jangan ragu-ragu kerja­kan­lah karena manfaatnya lebih besar.  Sedangkan Imam Nawawi dalam kitab Maro­qil­’ubudiyah mengutip pendapat Imam Bujai­rimi dari Imam Ramli ra bahwa bilangan raka­at shalat awabin paling ba­nyak adalah  20 rakaat. Al Ghazali dalam Ihya paling tidak ada 6 rakaat sebagaimana Rasulullah saw pernah mengerjakan­nya.  Singkat­nya, dipersilahkan me­­­nger­­­jakan shalat awabin paling sedikit dua rakaat, jika mau empat, enam atau paling ba­nyak hingga 20 rakaat.
Manfa’at Shalat Awwabin
1.Dari Ammar bin Yasir bahwa Nabi SAW bersabda: “Barang siapa shalat setelah shalat Maghrib enam raka’at, maka diampuni dosa-dosanya, walaupun sebanyak buih lautan.” (HR Imam Thabrani)
2.Ibnu Majah, Ibnu Huzaimah, dan Tirmidzi meriwayatkan hadits serupa dari Abu Hurairah Ra. Nabi SAW bersabda: “Barang siapa shalat enam raka’at antara Maghrib dan Isya’, maka Allah mencatat baginya pahala ibadah 12 tahun” (HR Imam Tirmidzi)
JAKARTA 27/6/2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Majelis Ulama Indonesia

Dunia Islam

Informasi Kesehatan dan Tips Kesehatan

Total Tayangan Halaman