Sabtu, 29 Juni 2013

PUASA LILLAHI






 IKHLAS BERPUASA

عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ - صلى الله عليه وسلم - مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
Dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa berpuasa Ramadhan karena iman dan mengharap perhitungan (pahala), maka diampuni dosanya yang telah lalu"

Muqaddimah

Ikhlas berasal dari bahasa Arab yang berarti bening, bersih tidak becampur dengan sesuatu dan bila bercampur dengan sesuatu maka disebut "Syirik". Imam al-Qurthubi menafsirkan ayat: "ingatlah, hanya kepunyaan Allah-lah agama yang bersih". Artinya tidak ada dicampuri dengan yang lain. Dengan kata lain bahwa antara ikhlas dan syirik tidak ada jarak antara keduanya. Bila seseorang tidak ikhlas berarti terjerumus kepada syirik berarti ia telah mencapai ikhlas, sehingga tidak ada setengah ikhlas atau sebagian dilaksanakan karena Allah, dan sebagian karena manusia, bila itu terjadi maka Allah menyerahkan semuanya kepada siapa dia diduakan atau disekutukan. Agaknya itulah yang dimaksud oleh Allah Swt di dalam Hadits Qudsi, Aku paling tidak membutuhkan sekutu (HR. Muslim). Persoalannya bagaiman ibadah puasa dapat menumbuhkan keikhlasan beramal dan membangun, serta mengokohkannya di dalam hati, sehingga dapat dikatakan bahwa ibadah puasa dapat dijadikan proses internalisasi keikhlasan.

Puasa Dengan Ikhlas dan Sabar

Dan beruntunglah orang-orang yang hidup segenerasi dengan Rasulullah Saw. bila ada kesalahan-kesalahan seperti suka dipuji dan disanjung lalu ditegur oleh Allah Swt dengan menurunkan firman-Nya: Lalu bagaimana halnya dengan generasi sekarang ini, bila berbuat, baik untuk agama maupun yang lainnya selalu mengharapkan sanjungan dan berbuat sesuatu penuh mengharapkan sanjungan dan berbuat sesuatu penuh dengan tendensius. Seolah-olah keikhlasan itu tanggal dari hati kita, lalu siapa yang menegur hati kita? Siapa pula yang membangun keikhlasan yang telah roboh itu?  Agaknya datangnya Ramadhan setiap tahun sebagai jawaban dari semua itu, karena puasa Ramadhan tidak terlalu rentan dengan ria (pamer). Oleh sebab itu Allah Swt berfirman di dalam Hadits Qudsi: Puasa itu untuk ku dan aku yang membalasnya.
Bulan puasa adalah bulan yang penuh keberkahan banyak manfaat yang bisa diambil untuk merubah perilaku kita agar lebih baik lagi dalam menghadapi persoalan kehidupan. Banyak manfaat yang bisa diambil kalau kita berpuasa seperti : pengendalian diri, berlaku jujur, bersabar, iklas menghadapi cobaan. Manfaat ini akan kita rasakan bilamana dilaksanakan dengan hati yang sabar.
Pengendalian diri. Sehari penuh dari pagi hingga malam kita tidak makan maupun minum, pastinya rasa haus dan lapar bergelayut di perut. Hikmah dari ini menguji kita untuk mengendalikan hawa nafsu kita agar bisa mengerem keinginan yang selalu menggebu untuk di batasi. Banyak orang dalam hidupnya hanya mengumbar nafsu dan birahi dalam menjalani hidup ini justru dalam puasa ini di ajarkan untuk pengendalian diri.
Berlaku Jujur. Sepertinya perilaku seperti ini sangat langka di bumi pertiwi, tapi tidak ada salahnya jika mau mengambil hikmah dari berpuasa untuk kejujuran. Kejujuran sangat dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari, dengan kejujuran hati ini bisa tenang baik dunia maupun akhirat. Dan yang penting, jujur atau tidak hanya diri kita sendiri yang tahu.
Bersabar. Kesabaran merupakan kunci sukses menghadapi setiap persoalan. Kebiasaan suka marah harus dikendalikan, karena berpuasa di ajarkan untuk membangun kepribadian yang matang. Jauh dari amarah maupun cacian yang membuat orang lain jadi tersinggung.
Ikhlas menghadapi cobaan. Mengerjakan perbuatan yang satu ini sangatlah berat dan banyak orang yang belum berhasil. Keiklasan membutuhkan energi yang kuat dari dalam diri sendiri karena datangnya bukan dari luar. Bilamana kita sudah mampu mencapai keiklasan bisa dijamin kehidupan ini tidak akan menyengsarakan.
JAKARTA  29/6/2013


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Majelis Ulama Indonesia

Dunia Islam

Informasi Kesehatan dan Tips Kesehatan

Total Tayangan Halaman