JANGAN MARAH !
Diantara keluarga kita, ada yang cepat MARAH,
ada sekali-kali marah, ada juga yang sulit marah alias penyabar. MARAH bisa
terjadi bagi siapa saja, baik marahnya dibenarkan maupun tidak.Seseorang bisa
marah disebabkan salah faham, karena harga diri, dan ada juga karena salah satu
keluarga terusik.
BANYAK ISTIGHFAR |
Marah karena membela kebanaran, misalnya
menghentikan kemungkaran dan kemaksiatan, dengan KEKUASAAN, LISAN dan DO’A
sebagaimana sabda Rasulullah saw yang artinya : Barangsiapa melihat kemungkaran maka hendaknya hentikan dengan
TANGANNYA(kekuasaan), jika tidak mampu dengan LISANNYA, bila tidak mampu dengan
HATINNYA.(al-Hadis)
Hadis diatas menyuruh umat Islam agar berbagi
tugas dalam menghentikan kemungkaran dan kemaksiatan yang merajalela di muka
bumi ini. Pertama tugasnya para UMARO’ pemimpin Negara dari RTnya sampai
Persidennya. Jika para pemimpin Negara ini tidak melaksanakan perintah hadis
diatas, maka keislaman dan keimanannya dipertanyakkan serta pasti jabatannya
akan mengantarkan ke neraka alias murka Tuhan. Beruntunglah orang yang punya
jabatan untuk jihad fi sabilillah, yang melanggar hukum dipenjara tidak pandang
bulu meskipun keluarganya sendiri dan memihak yang benar meskipun rakyat
jelata. Jabatannya ini akan mengantarkannya menjadi orang yang mulia disisi
Tuhannya. Mumpung punya jabatan jadikan untuk ladang beramal sholeh !
Para alim-ulama dan tokoh masyarakat katakana
yang benar adalah benar, yang salah adalah salah, yang halal adalah halal,
jangan dibolak-balik. Bilamana demikian maka ilmunya bermanfa’at dan mendapat
ridhoNya Allah SWT.Tapi bila mereka tidak amanah maka ilmunya akan mengantarnya
menjadi orang-orang yang hina dihadapan Allah SWT serta akan dimasukkan
keneraka, na’udzu billah mindzalik.
Rakyat biasa cukup membenci perbuatan maksiat
dan mendo’akan agar mereka mau kembali kejalan yang benar. Semuanya ini contoh
marah yang dibenarkan.
Marah yang tidak terkontrol akan berakibat
buruk bagi pelakunya dan akan menyesal seusai melampiaskan kemarahannya. Dalam suatu riwayat sahabat Nabi Abu
Darda’ berkata wahai Rasulullaj tunjukkan aku amalan yang mengantarkanku masuk
surganya Allah, beliau menjawab jangan MARAH bagimu SURGA.(al-Hadis)
Semoga kita dapat menjauhi MARAH, amin.
JAKARTA 25/9/2007
Tidak ada komentar:
Posting Komentar