Jumat, 07 Juni 2013

AGAMA ISLAM


ISLAM YANG DIRIDHAI
PENYEBAR KASIH SAYANG

Sesungguhnya agama (yang diridhai) di sisi Allah hanyalah Islam. (Ali ‘Imran:19)
Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi. (Ali’Imran:85)
Barang siapa berkata(berikrar):”Aku rela Allah sebagai Tuhanku, Islam agamaku dan Muhammad saw adalah Rasulku, maka wajib baginya surga” (HR MUSLIM dan Abu Dawud)


Di Indonesia banyak agama dan kepercayaan yang dianut oleh masyarakat, diantaranya agama Hindu, Budha, Kristen Katolik dan Protestan, Islam dan aliran kepercayaan. Semua agama dan kepercayaan tersebut berkembang dengan baik, meskipun beda agama masyarakatnya rukun, tetap mempunyai toleran yang tinggi, misalnya sama-sama siap membangun bangsa yang lebih baik dan harmonis dengan mengadakan pertemuan-pertemuan. untuk bermusyawarah, bahkan kadang-kadang berdiskusi tentang ummat yang sejahtera. Setiap agama mengajarkan kebaikan dan melarang kejahatan, tapi kadang-kadang juga pengikutnya yang menodai agamanya dengan pelanggaran-pelanggaran seperti merusak dan membuat keributan. Agama apapun pasti pemeluknya pernah melanggarnya, sehingga kesan agama tersebut menjadi tidak bagus.

Semua agama baik, kendatipun ada pemeluknya yang melanggar misalnya mencuri merampok, koropsi, mengurangi takaran dan timbangan, menipu dan masih banyak legi perbuatan yang menodai keyakinannya sendiri. Setiap agama melarang perbuatan yang tercela, misalnya dusta, khianat, sering berbuat kerusakan lingkungan dan lain sebagainya. Apakah mereka belum tahu atau pura tidak tahu ? Mengapa mereka melakukan perbuatan amoral ? Siapakah yangpatut disalahkan ?

Memang kita menyadari bahwa orang yang beragama karena factor keturunan dengan pencarian jati diri itu berbeda dalam perkembangan budi pekertinya. Biasanya orang yang beragama karena keturunan itu lebih cenderung fanatic dan mudah goncang imannya dibanding dengan orang yang beragama karena factor pendidikan. Kadang-kadang juga beragama karena keturunan itu lebih rendah kwalitas keimanannya, mungkin kedua orang tuanya juga minim pengetahuan agamanya. Tetapi bagi orang yang mempunyai latar belakang pendidikan agama yang bagus maka keturunannyapun kebanyakan bagus pula. Oleh karena itu tugas orang tualah yang dominant untuk memberi pemahaman yang baik terhadap putera-puterinya tentang agama baik secara lisan maupun perbuatan.

Pemimpin rumah tangga adalah seorang bapak sebagai persidennya sedangkan ibu adalah wakilnya dalam menata dan mengatur penghuninya sesuaidengan kesepakatan berdua guna menuju rumah tangga yang sakinah, mawaddah wa rahmah penuh kasih sayang diantara keluarga dalam naungan ridha ilahi. Baik dan buruknya tergantung pemimpin dan wakilnya.Bilamana pemimpin bijak aturannya maka baik pula anggautanya, tetapi jika dhalim maka jelek pula akibatnya. Seorang pemimpin harus jadi panutan bawahannya, ibadahnya, amal salehnya, prilakunya dan juga akhlaknya. Jika memberikan contoh yang baik maka anggauta rumah tangga tersebut baik pula akibatnya.

Islam adalah agama yang mengatur pemeluknya untuk menggapai kehidupan yang baik di dunia maupun di akhirat, bagaimana rumah tangga yang sakinah, masalah ekonomi, perkara politik secara garis besar sudah tersirat dam al-Qur’an dan al-Hadis. Misalnya tugas seorang pemimpin rumah tangga atau lainnya sebagaimana firman Allah SWT yang artinya :”Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka…”(at-Tahrim: 6) Ayat ini menyuruh seseorang untuk menyelamat diri dari perkara-perkara yang bisa menjadi sebab masuk neraka alias berbuat maksiat atau kemungkaran juga menjaga keluarga dengan selalu amal ma’rur nahi mungkar.

Setiap orang akan dimintak tanggung jawab atas perbuatan dan kepemimpinannya, apakah dia pemimpin suatu organisasi, sebagai Gubernur atau lainnya, adilkah, dhalimkah, bijaksanakah atau sebaliknya? Minimal memimpin diri dan keluarganya. Rasulullah saw pernah bersabda yang artinya:”Kamu semua adalah pemimpin dan kamu juga akan dimintak tanggung jawab tentang kepemimpinannya…”(al-Hadis)

Islam membagi tugas kepada pengikutnya sesuai dengan kapasitasnya masing-masing, para umara’ (orang-orang pemerintah) wajib amal ma’;ruf nahi mungkar, artinya hentikan kemungkaran, kemaksiatan misalnya penjarakan para koroptor dengan jabatan yang diamanatkan ! Memberikan contoh hidup sederhana dan suka membantu bawahannya. Lain dengan para ulama’ hendaknya menyampaikan kebenaran yang sebenarnya, misalnya halal dikatakan halal atau sebaliknya, jangan haram dikatakan halal ! Rakyatnya tidak suka dengan kemungkaran dan do’akan agar orang-orang yang berbuat salah mau bertaubat ! Rasulullah saw bersabda yang artinya:”Barangsiapa melihat kemungkaran, maka hentikan dengan tangan, jika tidak mampu dengan lisan dan jika tidak bisa dengan hati, itulah selemah-lemahnya iman”(al-Hadis)

Islam datang membawa kasih-sayang terhadap pengikut-pengikutnya, laki-laki maupun perempuan, kaya atau miskin, penguasa atau rakyat biasa sama-sama punya kesemtan meraih kemuliaan di sisi Tuhan, siapakah diatara mereka yang paling bertaqwa ? Surga dan neraka sudah disiapkan untuk orang-orang yang patuh atau ingkar kepada Tuhan dan para nabi-rasul-Nya mengajak ummat manusia menuju jalan ke surga dan melarang jalan ke neraka. Semuga kita tergolong ummat yang patuh beragama,amin

JAKARTA 17/11/2007

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Majelis Ulama Indonesia

Dunia Islam

Informasi Kesehatan dan Tips Kesehatan

Total Tayangan Halaman