HIDAYAH ITU MAHAL
Sesungguhnya kamu tidak akan
dapat memberi petunjuk kepada orang yang kamu kasihi, tetapi Allah memberi
petunjuk kepada orang yang dikehendaki-Nya, dan Allah lebih mengetahui
orang-orang yang mau menerima petunjuk. (al-Qashash: 56)
Nabi Muhammad saw bersabda yang
artinya: Sungguh aku akan memintak ampunkan kepada Allah swt buat
engkau(pamannya) sepanjang aku tidak dilarang. (HR Bukhari dan Muslim)
Petunjuk bagi yang bertaqwa |
Banyak diantara umat manusia yang salah
memahami tentang hidayah atau petunjuk Allah swt bahwasanya orang itu baik,
jujur, suka menolong dan ta’at beragama adalah peran besar hidayah Tuhan, atau
sebaliknya orang yang jatuh dalam dosa seperti meninggalkan salat, makan barang
yang haram, tidak bersegera menjalankan ibadah haji dengan alas an belum
mendapat hidayah atau panggilan. Hidayah atau petunjuk sebenarnya sudah
tersurat dalam al-Qur’an dan ayat-ayat kauniyah (alam semesta) tinggal
manusianya mau membaca, mencari, memahami atau menerima hidayah tersebut,
bahkan menolaknya ?
Al-Qur’an adalah hidayah atau
petunjuk bagi manusia, apapun
agamanya bisa mendapatkannya, petunjuk tentang proses kejadian manusia,
menggapai kebahagiaan dunia-akhirat, alam kubur, hari kiyamat(hari pembalasan
perbuatan manusia), kaadaan penghuni neraka atau surga dan al-Qur’an adalah
petunjuk khusus bagi orang-orang yang bertaqwa. Manusia terbatas akalnya untuk
memehami perkara-perkara yang ghaib seperti kehidupan sesudah mati,
surga-neraka dan lain sebagainya, maka agar manusia tidak protes dikemudian
hari Allah swt turunkan para nabi-Nya dengan membawa wahyu untuk menerangkan
dan mengingatkan kembali kepada manusia untuk hanya menyembah kepada-Nya saja.
Manusia boleh menolak atau menerima hidayah Tuhan yang dibawa para Nabi-Nya.
Dengan demikian, tidak ada alas an bagi umat
manusia di hari perhitungan amal menyalahkan Tuhan, karena mereka masuk neraka.
Bukankah para Rasul-Nya sudah menjelaskan dan mengajak ke jalan yang lurus
yaitu al-Islam. Beruntunglah orang-orang yang telah dibersihkan lahir-batin
dengan iman dan amal saleh senantiasa membaca, mencari , memahami dan menerima
hidayah dari para kekasih-Nya dan dengan izin-Nya mereka mengikuti petunjuk
dari Tuhan. Mereka mendengar dan patuh kepada Tuhan dan Rasul-Nya.
Hidayah Allah swt beda dengan petunjuk manusia, para Nabi, para
Rasul dan para kekasih Tuhan, manusia hanya bisa mengajarkan dan menjelaskan
hidayah Tuhan tetapi untuk bisa merubah hati makhluk, dari pelit menjadi luman, serakah menjadih
qana’ah, sombong menjadi rendah hati, pemarah menjadi pema’af, kufur menjadi
beriman hanya milik Tuhan. Manusia wajib mencari hidayah dari para kekasih-Nya
dan memohon petunjuk agar selalu diberi kemudahan melaksanakan perintah dan
diberi kekuatan untuk menjauhi larangan-Nya sepanjang hidupnya. Tanpa
berlindung dan memohon pertolongan-Nya dalam mengawali beraktifitas dan bekerja
maka hidayah Allah swt tidak akan memberkahi amalnya.
Betapa mahalnya hidayah Allah swt dalam
mengarungi kehidupan dunia ini
, ada orang yang kelihatannya tidak rajin
ibadah namun akhir hidupnya baik dan kalimat akhir la ilaha illAllah Muhammad
Rasulullah dan banyak didapati orang yang keliahatannya rajin ibadah tetapi
menjelang ajal tidak baik dan susah mengucapkan kalimat tauhid. Nabi saw pernah bersabda yang artinya:
Barangsiapa diakhir kalimatnya la ilaha illAllah masuk surga .(al-Hadis)
Sebab turunnya ayat tersebut
diatas berkaitan dengan kematian pamannya Nabi saw, Abi Thalib yang masa
hidupnya sangat menyayangi dan mengasihi baginda Rasul, bahkan yang menolong
dari orang-orang yang ingin membunuhnya. Kebaikan pamannya tidak diragukan,
namun ajakan Nabi saw untuk memeluk Islam dan mengucapkan kalimat tauhid
ditolak. Sungguh hidayah Allah swt hanya diperuntukkan orang-orang yang
dikehendaki-Nya. Rasulullah hanya bisa mengajak dan memintak tetapi wewenang
sepenuhnya hanya milik Allah swt, yang sanggup merubah hati hanya Dia semata.
Karena jasa pamannya sangat mulia, maka
Nabipun meminta ampunkan kepada Allah swt buat pamannya yang tercinta dan pada
akhirnya Allahpun melarangnya. Sungguh
hidayah itu benar-benar mahal dan harus dicari dan dibeli dengan iman, amal
saleh serta perjuangan menuju ridho-Nya.
JAKARTA 31/3/2008
Tidak ada komentar:
Posting Komentar