BERKAWAN DENGAN SETAN ???
Dan jangan kamu mengikuti orang yang hatinya
telah Kami lalaikan dari mengingati Kami, serta menuruti hawa nafsunya dan
adalah kadaannya itu melewati batas. (al-Kahfi: 28)
Barangsiapa yang mengambil setan itu menjadi
temannya, maka setan itu adalah teman yang seburuk-buruknya. (an-Nisa’: 38)
Barangsiapa berpaling dari
pengajaran(mengingat) Tuhan Yang Maha Pemurah (al-Qur’an), Kami adakan baginya
setan(yang menyesatkan) maka setan itulah yang menjadi teman yang selalu
menyertainya. (az-Zuhruf: 36)
MENYESATKAN |
Kata ar-Rahman yang artinya Allah Maha
Pengasih, maksudnya siapapun makhluknya, binatang atau manusia yang mukmin atau
yang kafir semua mendapat rezki-Nya Allah tanpa pilih kasih, yang patuh diberi
karunia-Nya dan yang ingkar juga diberi anugerah-Nya. Kasih Tuhan untuk semua
makhluk yang hidup di dunia ini. Lain dengan kata ar-Rahim yang artinya Allah
Maha Penyayang, maksudnya sayang Tuhan khusus diberikan kepada hamba-hamba-Nya
yang patuh dan tunduk kepada-Nya di dunia , kehidupan yang baik dan di akhirat
dengan surga-Nya.
Mukmin adalah orang yang beriman kepada
Allah, malaikat, kitab-kitab, para rasul, hari akhir dan taqdir yang baik dan yang
buruk, dan berserah diri kepada ketentuan syari’at yang dibawa nabi Muhammad
saw dalam kehidupan sehari-harinya. Dalam hati ada nama-nama Tuhannya, pola
kehidupannya menteladani perjuangan Rasulullah saw, ikhlas beribadah, sabar
menjalani kehidupan dunia dan berguna ilmunya, hartanya, jabatannya untuk diri,
keluarga dan bangsanya. Kita umat Islam hukumnya wajib mengasihi sesama ummat,
muslim maupun non muslim sesuai dengan kemampuan kita masing-masing, saling
tolong menolong dalam kebajikan bukan dalam dosa, membantu fakir-miskin tanpa
pandang agamanya atas dasar kasih-Nya Tuhan (ar-Rahman). Kita juga harus dan
wajib menyayangi sesama muslim dunia akhirat, dengan saling menghormat meskipun
berbeda pendapat, saling menasihati tentang
kebenaran dan kesabaran, menyuruh yang baik dan melarang yang jahat
dengan hikmah, bukan dengan kekerasan.
Hati yang dilalaikan oleh Tuhan dari
ajaran-ajaran-Nya, tidak mensyukuri nikmat-nikmat-Nya, tidak patuh dan tunduk
atas aturan-Nya, bahkan menjadikan sekutu kepada-Nya dengan makhluk-Nya seperti
orang-orang yang beragama selain agama Islam. Hati yang tidak ada nama-nama
Tuhan, tidak mau berdzikir dan berdo’a dengan nama-nama-Nya seperti do’anya
siti A’isyah yang artinya:”Ya Haiyyu Ya Qoiyyum (wahai Tuhan yang
Maha Hidup lagi Maha Mandiri) birahmatika (dengan rahmat-Mu) astaghitsu (saya
mohon pertolongan) “ dan basih banyak lagi contoh-contoh do’a atau
dzikir dengan menggunakan asma’ul husna.
Banyak orang yang pandai membaca al-Qur’an
atau mengerti tentang sunnah Rasul, tapi perbuatannya menyimpang dari pesan
bacaan dan pengetahuan yang diketahuinya, mengapa? Boleh jadi karena tidak mau
menerima hidayah al-Qur’an atau Hadis, atau ada penyakit hati berupa
kesombongan atau hatinya kotor alias angker karena hatinya mati, tidak diajarin
berdzikir dengan nama-nama-Nya? Dalam suatu riwayat nabi Muhammad saw pernah
bersabda yang artinya:”Perumpamaan orang yang berdzikir kepada
Tuhannya dengan orang yang tidak berdzikir bagaikan orang yang hidup dengan
orang yang mati” (al-Hadis). Hati yang mati alias tidak berdzikir maka
setanlah yang menjajah dan menguasahi hawa nafsunya dalam berprilaku
kesehariannya, angkuh, mudah marah, dendam, buruk sangka, hasud, sering berbuat
dosa sesama keluarga, tetangga, masyarakat bahkan bangsa. Apapun jabatannya,
siapapun orangnya bila hatinya tidak sering mengadakan komonikasi atau
berdzikir kepada-Nya maka pola kehidupannya tidak berkah, tidak baik merugikan
diri dan orang lain. Oleh karena itu, ajarilah hati kita berdzikir kepada-Nya,
agar kita selamat dari berkawan dengan setan! Semoga kita tidak berbuat dosa
seperti setan, amin.
JAKARTA 6/11/2007
Tidak ada komentar:
Posting Komentar