Abu
Yazid Albustomi merupakan salah satu sufi islam. Dalam kitab Ar Risalah Al
Aliyah diceritakan bahwa awalnya beliau merupakan seorang yang pelupa terutama
peluapa akan hal kebaikan.
Pada
suatu ketika, ia pergi mendatangi ibundanya, untuk menanyakan sesuatu hal
tentang kelupaannya terhadap sesuatu hal terutama kebaikan. “Ibunda, apakah
ibunda ingat apa yang kau makan ketika kau mengandung atau menyusuiku?? memakan
sesuatu hal yang haram maupun subhat (tidak diketahui halal atau haramnya)?”
tanya Abu Yazid. “Sebelumnya aku minta maaf karena menanyakan hal yang seperti
ini padamu. Ini semua tentang pelupanya diriku terhadap hal kebaikan.” jelas
Abu Yazid.
Ibunda
Abu Yazid berpikir tentang apa yang ditanyakan sang Sufi. Dan dijawablah
pertanyaan itu, ” Begini anakku, dulu sewaktu aku mengandungmu aku pernah
memakan secuil keju yang tergeletak di rumah si fulan. Dan karena aku mengidam
maka aku makan secuil dari keju itu tanpa diketahui oleh pemiliknya.” jelas
sang ibunda yang tenang dan penuh dengan penyesalan.
Setelah
mendengar hal tersebut, Abu Yazid langsing bergegas menuju rumah si fulan
pemilik keju itu. Sesampainya disana ia memohon maaf atas kekhilafan ibunya.
“Sungguh aku mohom maaf atas kekhilafan ibuku sewaktu ia mengandungku, karena
ia memakan secuil kejumu. Aku mohon maafkanlah ibuku..” rengek Abu Yazid. “Aku
mohon padamu, maafkan Ibuku. Jika kau tak keberatan tetapkanlah berapa harga
secuil keju itu dan aku bersedia untuk membayarnya..” kata Abu dengan memelas.
Si
Fulan dengan tenang menjawab, ” Sungguh Abu, aku telah memaafkan ibumu dan aku
juga sudah menghalalkan secuil keju itu..” jelas si Fulan.
Hati
sang sufi sungguh lega dan bahagia karena kekhilafan ibunya sudah dapat
dimaafkan. Sejak saat itulah ia tidak pernah lupa lagi dengan kebaikan. Dan
anggota tubuhnya semakin ringan untuk menjalankan kebaikan.(Blogdetik.com)
JAKARTA 4/6/2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar