FADHILAH DZIKIR HATI ?
فَاذْكُرُونِي أَذْكُرْكُمْ
“Maka ingatlah pada-Ku, maka Aku akan
mengingat kalian.” (QS. Al Baqarah: 152).
وَلَا تَكُونُوا كَالَّذِينَ نَسُوا اللَّهَ فَأَنْسَاهُمْ
أَنْفُسَهُمْ أُولَئِكَ هُمُ الْفَاسِقُونَ
“Dan janganlah kamu seperti orang-orang yang
lupa kepada Allah, lalu Allah menjadikan mereka lupa kepada mereka sendiri.
Mereka Itulah orang-orang yang fasik.” (QS. Al Hasyr: 19)
Muqaddimah
Dzikir terbagi ke dalam
dua macam: Dziikir hati dan dzikir
lisan. Masing masing keduanya mempunyai pijakan dalil dari Al-Quran
dan Sunnah. Berdzikir dengan lisan bisa dilakukan dengan melafalkan huruf
perhuruf secara lantang (bersuara). Karenanya,d zikir jenis ini tidak
mudah untuk dipraktikkan dalam setiap saat. Sebab pada saat melakukan jual
beli di pasar dan yang sejenisnya sama sekali akan mengganggu seorang yang
sedang berdzikir.
Dengan demikian, otomatis lisannya akan berhenti berdzikir.Berbeda halnya
dengan dzikir hati, yaitu berdzikir dengan mengkonsentrasikan diri pada
suatu makna (di dalam hati) yang tidak tersusun dari rangkaianhuruf dan suara.
Karenanya, seorang yang sedang berdzikir jenis ini tidak akan terganggu
oleh apa pun juga.
Berdzikirlah mengingat Allah dengan hatimu tanpa bersuaraTanpa diketahui
oleh orang lain dan tanpa ada lafal dan ucapan yangdikeluarkanDzkir jenis ini
adalah cara berdzikir yang paling utamaJenis dzikir ini banyak diamalkan oleh
para tokoh Dan firman-Nya, Mereka itulah orang-orang yang telah diuji hati
mereka oleh Allah untuk bertakwa (QS Al-Hujurât [49]: 3).Firman-Nya pula, Dan sebutlah
(nama) Tuhanmu dalam hatimu (QS Al-A‘râf [7]: 20).
Anjuran dan Keutamaan Berdzikir ?
205. Dan sebutlah (nama) Tuhanmu
dalam hatimu dengan merendahkan diri dan rasa takut, dan dengan tidak
mengeraskan suara, di waktu pagi dan petang, dan janganlah kamu termasuk orang-orang
yang lalai. (Al A’raaf 205)
13. Dan rahasiakanlah perkataanmu
atau lahirkanlah; sesungguhnya Dia Maha Mengetahui segala isi hati. ( Al
Mulk 13)
وقد ثبت في الصحيح عن النبي صلى الله عليه وسلم أنه قال: أفضل الكلام بعد القرآن أربع وهن من القرآن: سبحان الله والحمد لله ولا إله إلا الله والله أكبر
Terdapat
dalam hadis shahih dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda,
“Ucapan yang paling afdhal setelah Al-Quran ada 4, dan semuanya dari Al-Quran:
Subhanallah, Alhamdu lillah, Laa ilaaha illallah, dan Allahu akbar. (HR. Ahmad
20223 dan sanadnya dinilai shahih oleh Syuaib Al-Arnauth)
Dalam hadis
lain, beliau bersabda,
أفضل ما قلت أنا والنبيون من قبلي: لا إله إلا الله وحده لا شريك له له الملك وله الحمد وهو على كل شيء قدير
Kalimat
terbaik yang kuucapkan dan diucapkan para nabi sebelumku adalah Laa ilaaha
illallah wahdahu laa syariika lah, lahul mulku wa lahul hamdu, wa huwa ‘ala
kulli syaiin qadiir.
(Majmu’
Al-Fatawa, 10/396).
الَّذِينَ آمَنُوا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُمْ بِذِكْرِ اللَّهِ أَلا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ
"(yaitu) orang-orang yang
beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah,
hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram". (Ar-Ra'ad:28)
Hukum Dzikrullah dalam Hati ?
Syaikh ‘Abdul ‘Aziz bin ‘Abdillah bin Baz rahimahullah menjawab pertanyaan di atas,
Dzikir dengan hati itu disyari’atkan setiap saat dan di setiap tempat termasuk di kamar mandi dan tempat lainnya. Yang dimakruhkan di kamar mandi dan tempat kotor semisalnya adalah berdzikir dengan lisan. Hal ini dilarang dalam rangka mengagungkan Allah Ta’ala. Yang dikecualikan ketika di kamar mandi adalah membaca basmalah saat wudhu. Membaca basmalah di tempat tersebut dibolehkan ketika sulit berwudhu di luar kamar mandi. Membaca basmalah ketika wudhu itu wajib menurut sebagian ulama, namun dianggap sunnah muakkad oleh jumhur (mayoritas ulama).
[Majmu’ Fatawa wa Maqolat Ibnu Baz, 5: 381]
Hukum Dzikrullah dalam Hati ?
Syaikh ‘Abdul ‘Aziz bin ‘Abdillah bin Baz rahimahullah menjawab pertanyaan di atas,
Dzikir dengan hati itu disyari’atkan setiap saat dan di setiap tempat termasuk di kamar mandi dan tempat lainnya. Yang dimakruhkan di kamar mandi dan tempat kotor semisalnya adalah berdzikir dengan lisan. Hal ini dilarang dalam rangka mengagungkan Allah Ta’ala. Yang dikecualikan ketika di kamar mandi adalah membaca basmalah saat wudhu. Membaca basmalah di tempat tersebut dibolehkan ketika sulit berwudhu di luar kamar mandi. Membaca basmalah ketika wudhu itu wajib menurut sebagian ulama, namun dianggap sunnah muakkad oleh jumhur (mayoritas ulama).
[Majmu’ Fatawa wa Maqolat Ibnu Baz, 5: 381]
Manfaat Dzikrullah ?
Sebagaimana yang telah disinggung di atas. Dzikrullah merupakan aktifitas mulia yang menyimpan segudang manfaat. Diantaranya sebagai berikut :
1. Menerangi hati dan pikiran
Mengingat Allah atau Dzikrullah dapat menerangi hati dan akal pikiran. Terkait hal ini Imam Ali as, berkata, “مَن ذَکَّرَ اللهُ سُبحانَهُ اَحیَا الله قَلبَهُ وَ نَوِّرَ عَقلَهُ وَ لُبَّهُ”, barang siapa yang berdzikir dan mengingat Allah, Allah Swt akan menghidupkan hatinya serta menerangi akal dan pikirannya.
2. Kemenangan dan kekuatan
Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu memerangi pasukan (musuh), maka berteguh hatilah kamu dan sebutlah (nama) Allah sebanyak-banyaknya agar kamu beruntung.(QS. 8:45)
Dalam kitab Mizanul-hikmah, Imam Ali bin Abi Thalib menyeru kita untuk sedikit berbicara dan banyak mengingat Allah Swt dalam duel melawan musuh.
3. Allah Swt akan mengingat kita
ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku.(QS. 2:152)
4. Penyucian Jiwa
Mengingat Allah merupakan perantara penyucian jiwa. oleh karena itu, hati manusia yang selalu terkontaminasi oleh berbagai keburukan dapat dibersihkan melalui berdzikir. Berkaitan dengan hal ini, Imam Ali bin Abi Thalib as dalam nasehatnya kepada putranya Imam Hasan Mujtaba berkata, “ putraku,aku menasehatimu untuk senantiasa bertakwa kepada Allah Swt dan membersihkan jiwamu melalui Dzikrullah”.(4)
5. Mencegah tipu daya syaitan
Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa bila mereka ditimpa was-was dari syaitan, mereka ingat kepada Allah, maka ketika itu juga mereka melihat kesalahan-kesalahannya.(QS. 7:201)
Berkenaan dengan hal ini, Dalam kitab Ghurarul Hikam, Imam Ali bin Abi Thalib as mengatakan bahwasannya mengingat Allah Swt dapat menyebabkan syaitan terpenjara dan melindungi diri kita dari godaan serta tipu daya syaitan.
6. Ketenangan jiwa
"(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram." (surat al-Ra'ad ayat 28)
7. Ampunan Allah
laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar.(QS. 33:35)
Sebagaimana yang telah disinggung di atas. Dzikrullah merupakan aktifitas mulia yang menyimpan segudang manfaat. Diantaranya sebagai berikut :
1. Menerangi hati dan pikiran
Mengingat Allah atau Dzikrullah dapat menerangi hati dan akal pikiran. Terkait hal ini Imam Ali as, berkata, “مَن ذَکَّرَ اللهُ سُبحانَهُ اَحیَا الله قَلبَهُ وَ نَوِّرَ عَقلَهُ وَ لُبَّهُ”, barang siapa yang berdzikir dan mengingat Allah, Allah Swt akan menghidupkan hatinya serta menerangi akal dan pikirannya.
2. Kemenangan dan kekuatan
Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu memerangi pasukan (musuh), maka berteguh hatilah kamu dan sebutlah (nama) Allah sebanyak-banyaknya agar kamu beruntung.(QS. 8:45)
Dalam kitab Mizanul-hikmah, Imam Ali bin Abi Thalib menyeru kita untuk sedikit berbicara dan banyak mengingat Allah Swt dalam duel melawan musuh.
3. Allah Swt akan mengingat kita
ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku.(QS. 2:152)
4. Penyucian Jiwa
Mengingat Allah merupakan perantara penyucian jiwa. oleh karena itu, hati manusia yang selalu terkontaminasi oleh berbagai keburukan dapat dibersihkan melalui berdzikir. Berkaitan dengan hal ini, Imam Ali bin Abi Thalib as dalam nasehatnya kepada putranya Imam Hasan Mujtaba berkata, “ putraku,aku menasehatimu untuk senantiasa bertakwa kepada Allah Swt dan membersihkan jiwamu melalui Dzikrullah”.(4)
5. Mencegah tipu daya syaitan
Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa bila mereka ditimpa was-was dari syaitan, mereka ingat kepada Allah, maka ketika itu juga mereka melihat kesalahan-kesalahannya.(QS. 7:201)
Berkenaan dengan hal ini, Dalam kitab Ghurarul Hikam, Imam Ali bin Abi Thalib as mengatakan bahwasannya mengingat Allah Swt dapat menyebabkan syaitan terpenjara dan melindungi diri kita dari godaan serta tipu daya syaitan.
6. Ketenangan jiwa
"(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram." (surat al-Ra'ad ayat 28)
7. Ampunan Allah
laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar.(QS. 33:35)
يَا
أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اذْكُرُوا اللَّهَ ذِكْرًا كَثِيرًا (41)
وَسَبِّحُوهُ بُكْرَةً وَأَصِيلًا (42) هُوَ الَّذِي يُصَلِّي عَلَيْكُمْ
وَمَلَائِكَتُهُ لِيُخْرِجَكُمْ مِنَ الظُّلُمَاتِ إِلَى النُّورِ وَكَانَ
بِالْمُؤْمِنِينَ رَحِيمًا (43)
“Hai orang-orang yang beriman, berzdikirlah
(dengan menyebut nama) Allah, zikir yang sebanyak-banyaknya. Dan bertasbihlah
kepada-Nya diwaktu pagi dan petang. Dialah yang memberi rahmat kepadamu dan
malaikat-Nya (memohonkan ampunan untukmu), supaya Dia mengeluarkan kamu dari
kegelapan kepada cahaya (yang terang). dan adalah Dia Maha Penyayang kepada
orang-orang yang beriman.” (QS. Al Ahzab: 41-43)
Faedah Dzikir Hati ?
Allah Swt. berfirman, Mereka itulah orang-orang yang Allah telah
menanamkan keimanan dalam hati mereka (QS Al-Mujâdilah [58]: 22).
1.Yakni, berdzikir di dalam hatimu. Ini
berdasarkan firman Allah, Dan mereka mengatakan pada diri mereka sendiri,
“Mengapa Allah tiada menyiksa kita disebabkan apa yang kita katakan itu?” (QS
Al-Mujâdilah [58]: 8). Allah Swt. berfirman pula, Berdoalah kepada Tuhanmu
dengan berendah diri dan suara yang lembut (QS Al-A‘râf [7]: 55).
2.Dari ‘Âisyah
r.a., beliau berkata bahwa Nabi Saw. pernah bersabda, “Zikir (dengan tak bersuara) lebih unggul daripada dzikir (dengan
bersuara) selisih tujuh puluh kali lipat. Jika tiba saatnya hari kiamat,
maka Allah akan mengembalikan semua perhitungan amal makhluk-makhluk-Nya sesuai
amalnya. Para malaikat pencatat amal datang dengan membawa tulisan-tulisan
mereka. Allah berkata pada mereka, ‘Lihatlah apakah ada amalan yang masih
tersisa pada hamba-Ku ini?’ Para malaikat itu menjawab, ‘Kami tidak
meninggalkan sedikit pun amalan yang kami ketahui kecuali kami mencatat dan
menulisnya.’ Allah lalu berkata lagi (pada hamba-Nya itu), ‘Kamu mempunyuai
amal kebaikan yang hanya Aku yang mengetahuinya. Aku akan membalas amal
kebaikanmu itu. Kebaikanmu itu berupa zikir dengan sembunyi (tak bersuara).”
(HR Al-Baihaqî).
3.Dalam beberapa
kitab yang memuat kompilasi hadis sahih, Nabi Saw bersabda, “Allah Swt
berfirman, ‘Aku ini (bertindak) sesuai dengan prasangka hamba-Ku pada-Ku. Aku selalu bersamanya jika ia mengingat-Ku.
Apabila ia mengingat-Ku di dalam hatinya, maka Aku pun menyebutnya sendiri.
Jika dia mengingat-Ku di tengah-tengah orang banyak, maka Aku akan menyebutnya
di tengah-tengah orang banyak yang lebih mulia daripada orang banyak saat ia
mengingat-Ku.” (HR Al-Bukhârî dan ahli hadis lainnya).
4.Abû ‘Awânah dan
Ibnu Hibbân meriwayatkan dalam masing-masing kitab kumpulan hadis sahih mereka,
juga Al-Baihaqî sebuah hadis berikut, “Sebaik-baik
zikir adalah zikir dengan samar (khafî) dan sebaik-baik rezeki adalah
rezeki yang mencukupi.” Nabi Saw. juga bersabda, “Zikir yang tidak terdengar
oleh malaikat pencacat amal (maksudnya zikir khafî) mengungguli atas zikir yang
dapat didengar oleh mereka (zikir jahrî) sebanyak
tujuh puluh kali lipat.” (HR al-Baihaqi). Menurut ulama yang mentakhrij
hadis tersebut, hadis itu dinilai sebagai hadis hasan li ghairihi. Hadis-hadis
lainnya yang berbicara tentang keutamaan zikir khafî masih banyak sekali.
5.Syaikh Abû Sa‘îd
Al-Kharrâz berkata, “Jika Allah ingin
menjadikan seorang hamba sebagai kekasih-Nya, maka Dia akan membukakan pintu
mengingat-Nya. Jika hamba tersebut sudah merasa kelezatan dalam
mengingat-Nya, maka Dia akan membukakan pintu keakrakaban-Nya lalu diangkatlah
hamba itu ke tempat yang serba nikmat dan senang gembira. Setelah itu, Dia akan
mendudukkan hamba tersebut di atas kursi tauhid. Kemudian disingkapkan tirai
yang menutupi-Nya. Hamba itu lalu dimasukkan ke suatu ruangan khusus
tersendiri. Di sanalah, ia akan bisa melihat kebesaran dan keagungan-Nya.
Ketika pandangannya tertuju pada kebesaran dan keagungan-Nya, maka dia sudah
tidak merasa lagi sebagai makhluk. Karena saat itu ia telah menjadi masa yang
fana. Lalu dia pun selalu berada dalam lindungan-Nya dan merasa terbebas dari
berbagai pengakuan-pengakuan dirinya.”
6.Khâlid bin Ma‘dan
berkata, “Seorang hamba pasti mempunyai dua mata di mukanya yang digunakan
untuk melihat fenomena dunia. Selain itu,
ia juga memiliki dua mata lagi yang terletak di dalam hatinya yang digunakan
untuk melihat fenomena akhirat. Ketika Allah menginginkan hamba tersebut
menjadi orang yang baik, maka Dia akan membukakan kedua mata hamba itu yang ada
di dalam hatinya. Dengan demikian, kedua mata hatinya itu mampu melihat
rahasia-rahasia kegaiban yang dijanjikan Allah. Lalu ketika Allah menginginkan
hamba-Nya pada hal yang sebaliknya (bukan kebaikan), maka Allah tidak
memperdulikan apa yang ada di dalam hatinya.”
7.Ahmad bin
Hadhrawaih juga berkata, “Hati adalah
wadah. Jika wadah itu penuh dengan kebajikan, maka cahaya-cahaya kebajikan
(yang ada di dalamnya) akan keluar menyinari anggota-anggota tubuhnya. Jika
wadah itu penuh dengan kebatilan, maka kegelapan yang ada di dalamnya akan
bertambah ketika sampai pada anggota tubuhnya.”
8.Dzu Al-Nûn
Al-Misrî berkata, “Satu jam dengan hati
yang baik lebih utama daripada ibadah seluruh manusia dan jin. Jika
malaikat saja tidak masuk ke rumah yang di dalamnya terdapat gambar atau
patung, maka bagaimana para pembawa kebajikan itu mau masuk pada seseorang yang
di dalam hatinya dipenuhi dengan sesuatu selain Allah?!” Seorang agung yang
telah menggapai tahapan makrifat, Abû Al-Hasan Al-Syâdzilî berkata, “Sebiji
atom amalan-amalan hati sama nilainya dengan amalan-amalan lahiriyah (anggota
tubuh) sebesar gunung.”
9.Para imam sepakat
bahwa semua pekerjaan yang dilakukan oleh anggota tubuh tidak akan diterima
kecuali dengan peranan hati. Hati
sendiri dapat berperan (mampu berjalan sendiri) tanpa dituntun oleh anggota
tubuh lainnya. Jika hati sudah tidak berperan lagi, maka keimanan seseorang
tidak akan diterima. Ini disebabkan karena iman merupakan sikap pembenaran apa
yang diimani oleh hatinya dengan tulus. Allah Swt. berfirman, Mereka itulah
orang-orang yang Allah telah menanamkan keimanan dalam hati mereka (QS
Al-Mujâdilah [58]: 22). Dan firman-Nya, Mereka itulah orang-orang yang telah
diuji hati mereka oleh Allah untuk bertakwa (QS Al-Hujurât [49]: 3). Firman-Nya
pula, Dan sebutlah (nama) Tuhanmu dalam hatimu (QS Al-A‘râf [7]: 20). Yakni,
berzikir di dalam hatimu. Ini berdasarkan firman Allah, Dan mereka mengatakan
pada diri mereka sendiri, “Mengapa Allah tiada menyiksa kita disebabkan apa
yang kita katakan itu?” (QS Al-Mujâdilah [58]: 8). Allah Swt. berfirman pula,
Berdoalah kepada Tuhanmu dengan berendah diri dan suara yang lembut (QS
Al-A‘râf [7]: 55). Dari ‘Âisyah r.a., beliau berkata bahwa Nabi Saw. pernah
bersabda, “Zikir (dengan tak bersuara) lebih unggul daripada zikir (dengan
bersuara) selisih tujuh puluh kali lipat.
Ikhtitam
يَا
أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اذْكُرُوا اللَّهَ ذِكْرًا كَثِيرًا (41)
وَسَبِّحُوهُ بُكْرَةً وَأَصِيلًا (42) هُوَ الَّذِي يُصَلِّي عَلَيْكُمْ
وَمَلَائِكَتُهُ لِيُخْرِجَكُمْ مِنَ الظُّلُمَاتِ إِلَى النُّورِ وَكَانَ
بِالْمُؤْمِنِينَ رَحِيمًا (43)
“Hai orang-orang yang beriman, berzdikirlah
(dengan menyebut nama) Allah, zikir yang sebanyak-banyaknya. Dan bertasbihlah
kepada-Nya diwaktu pagi dan petang. Dialah yang memberi rahmat kepadamu dan
malaikat-Nya (memohonkan ampunan untukmu), supaya Dia mengeluarkan kamu dari
kegelapan kepada cahaya (yang terang). dan adalah Dia Maha Penyayang kepada
orang-orang yang beriman.” (QS. Al Ahzab: 41-43)
الَّذِينَ آمَنُوا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُمْ بِذِكْرِ اللَّهِ أَلا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ
"(yaitu) orang-orang yang
beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah,
hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram". (Ar-Ra'ad:28)
Sumber:1.Al-Qur’an
Hadits
Jakarta 11/3/2015
bagus isinya bisa dijadikan bahan pelajaran.
BalasHapussehatisme
Mau Main Game tapi Spek Komputermu Ga mendukung? ini Solusinya
Fakta Penting Mengenai Anak Kedua
Fakta-Fakta Naruto ini Akan Membuatmu Terkejut!
Apa sih? Pengertian Efek Rumah Kaca itu?
Pengertian Kesehatan Menurut Berbagai Sumber
Cara Menghapus Facebook Akun
Cara Memutihkan Baju secara Alami dan Mudah
Cara membuat layang-layang Pesawat
Manfaat Semut Jepang Sebagai Obat Diabetes
izin share
BalasHapusapakah dzikir khafi perlu mursyd
BalasHapusTerimkasih atas hadirnya postingan ini. semoga kita dapt mengambil hikhmatnya ,
BalasHapusdan juga amalan nya ,,pencerahn nya ,
semoga kita senantiasa mendpt ridho dan rakhmatnya
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusTrimakasih atas diunggahnya ilmu ini, semoga blog ini bisa membuat masyarakat pandai
BalasHapusMaturnuwun,,,,,
BalasHapusPlajaran yg sngt brharga
Skali lg maturnuwun
Subhanallah...ini pelajaran yg sangat berharga.trimakasih!
BalasHapusObjektif. Smg bisa mengurangi skeptisme thdp para pengamal amalan zikir yg benar.
BalasHapusSangat bermanfaat. Terima kasih :)
BalasHapusSengat brmanfaat buat belajar memperdalam ilmu keagamaan
BalasHapusMantap
BalasHapusMohon izin tuan untuk di publikasikan.
BalasHapusAlhamdulillah ilmu agama Islam yg sngat bermanfaat
BalasHapusSUBHANALLAH WABIHAMDI SUBHANALLAHILADZIIM, Terima kasih banyak atas Potongannya, sehingga menambah pengetahuan untuk saya skeluarga & INSYA ALLOH dapat kami amalan.
BalasHapusMonggo silahkan saudaraku
HapusSemoga istiqamah berdzikrullah dan bertambah berkah hidup...AAMIIN
MasyaAllah Terimakasi banyak,,pemaparan yang luarbiasa dan sangat bermanfaat..
BalasHapusSyukron jazakumullah khoiron��
AAMIIN
HapusTERIMA KASIH
Sangat bermanfaat
BalasHapusAAMIIN
HapusTERIMA KASIH