APA YANG MENYEBABKAN
PELIT ?
“Sekali-kali janganlah orang yang bakhil dengan harta yang Allah berikan
kepada mereka dari karunia-Nya menyangka, bahwa kebakhilan itu baik bagi
mereka. Sebenarnya kebakhilan itu adalah buruk bagi mereka. Harta yang mereka
bakhilkan itu akan dikalungkan kelak di lehernya di hari kiamat. Dan kepunyaan
Allah-lah segala warisan (yang ada) di langit dan di bumi. Dan Allah mengetahui
apa yang kamu kerjakan.” (QS. 3 : 181).
لا يدخل الجنة حب ولا بخيل ولا منان (رواه الترمذى
“Tak akan masuk surga orang yang suka menipu, orang bakhil dan orang yang
suka mengharap-harapkan pemberian dari orang lain.( Hadits riwayat Turmudzi)”
Muqaddimah
PERKATAAN-PERKATAAN sinonim dengan "bakhil" ialah
"kedekut", "kikir" dan "lokek". Dalam konteks
agama Islam, maksud bakhil lebih dikhususkan kepada sifat atau keadaan
seseorang yang berat hati dan tangan, amat sayang atau langsung tidak mau
membelanjakan hartanya atau apa yang dimilikinya sebagai sedekah, zakat,
pertolongan, bantuan atau derma, baik kepada orang perseorangan (kadang-kadang
kepada dirinya sendiri) yang memerlukan bantuannya atau kepada keluarga atau
kepada orang banyak (masyarakat) yang mengusahakan prilaku kebajikan, khususnya
dalam hal yang berkaitan dengan urusan menegakkan agama, meninggikan syi'ar
Islam atau urusan yang berkaitan dengan kehidupan di akhirat.
BAKHIL (KIKIR) Bakhil atau pelit adalah sifat tercela yang ditimbulkan dari
rasa egoisme yang keterlaluan. Orang yang karakternya demikian mempunyai hati
yang keras; tidak mempunyai rasa belaskasihan dan tidak berperikemanusiaan.
Penyakit bakhil akan menyebabkan malapetaka yang besar terhadap suatu
masyarakat. Penyakit ini bisa menanamkan rasa dengki dan iri hati dalam jiwa
orang-orang fakir miskin terhadap orang-orang kaya yang bakhil. Sebagai
akibatnya, orang-orang miskin tersebut akan mencari-cari kesempatan yang tepat
untuk melampiaskan rasa kedengkiannya terhadap orang-orang kaya yang bakhil,
dan berusaha mencari jalan untuk menghancurkan harta kekayaan mereka.
Ancaman Orang Pelit ?
Dari Abu
Hurairah r.a. : bahwa Rasulullah Saw bersabda :
“ Barang siapa yang diberikan oleh Allah harta kepadanya , kemudian ia
tidak mengeluarkan zakatnya, maka ia akan berwujud ular yang sangat besar
yang akan menariknya dengan dua tulang rahangnya yang lebar, kemudian ia
berkata, “ saya adalah harta simmpanananmu.” Kemudian Rasulullah
membacakan ayat ini , sampai akhir hayat (mutttafaq alaih)
Rasulullah SAW menjelaskan tentang dosa besar yang diakibatkan dari
perbuatan bakhil ini dalam salah satu sabda beliau.
البخيل بعيد من الله, بعيد من الجنة, بعيد من الناس (رواه الترمذى)
1.“Orang yang bakhil jauh dari Allah; jauh dari surga dan jauh dari manusia
(Hadits riwayat Turmudzi)”.
Rasulullah juga menganggap bahwa bakhil adalah suatu sifat yang amat
membahayakan masyarakat. Untuk itu beliau bersabda :
أي داء ادوأمن البخل (رواه البخارى
2.“Lalu penyakit apalagi yang lebih parah dari pada sifat bakhil” (Hadits
riwayat Turmudzi).
Lalu Rasulullah SAW menjelaskan dampak negatif yang diakibatkan dari
penyakit bakhil ini dalam sabda beliau :
اياكم والشح فان الشح أهلك من كان قبلكم امرهم بالقطيعة فقطعوا وأمرهم بالبخل فبخلوا وامرهم بالفجور ففجروا (رواه الامام احمد
3.“Hati-hatilah kamu terhadap sifat bakhil, karena bakhil telah merusak
orang-orang sebelum kalian. Mereka memutuskan silaturahmi, berbuat bakhil dan
berbuat maksiat, semuanya disebabkan oleh penyakit bakhil ini”( Hadits riwayat
Imam Ahmad).
Sabda Rasulullah lainnya mengatakan :
اياكم والشح فانه دعا من قبلكم فاستحلوا محارمهم وسفكوا دماءهم وقطعوا ارحامهم (رواه الامام احمد
4.“Hati-hatilah kalian terhadap perbuatan kikir, karena sifat kikir telah
menyesatkan orang-orang yang sebelum kalian. Mereka menghalalkan barang yang
telah diharamkan, mengalirkan darah dan memutuskan hubungan silaturahmi karena
terdorong oleh sifat-sifat kikir mereka.( Hadits riwayat Imam Ahmad)”
Seorang yang benar-benar beriman, akan menjauhi sifat yang tercela ini.
Tugas utama bagi seorang yang beriman ialah ikut merasakan penderitaan yang
dialami oleh orang lain, dan mencintai saudaranya sebagaimana mencintai dirinya
sendiri.
Rasulullah SAW telah bersabda :
لا يؤمن احدكم حتى يحب لاخيه ما يحب لنفسه (رواه البخارى و مسلم
5.“Bukanlah termasuk orang yang beriman apabila seseorang di antara kalian
tidak mencintai saudaranya sebagaimana mencintai dirinya sendiri”( Hadits
riwayat Imam Bukhari dan Imam Muslim).
Seorang yang kaya kemudian melihat saudaranya dalam keadaan sengsara dan
membutuhkan pertolongan, tetapi ia bersikap acuh tidak mau mengulurkan
tangannya memberi pertolongan atau santunan, maka ia termasuk orang yang paling
jauh dari rasa keimanan.
Untuk itu Rasulullah bersabda :
خصلتان لا تجتمعان فى مؤمن : البخل وسوء الخلق (رواه الترمذى
6.“Ada dua sifat yang tidak boleh dilakukan oleh orang yang beriman yaitu
sifat kikir dan buruk sangka.( Hadits riwayat Turmudzi)”
Ikhtitam
Dari Jabir
Inu Abdillah r.a. bahwa Rasulullah saw bersabda,” Jauhilah perbuatan zalim,
karena kezaliman akan membawa kegelapan di hari kiamat. Dan jauhilah dari sifat kikir dan tamak , karena ia telah
menghancurkan umat sebelum kalian. Ia telah mendorong mereka menumpahkan darah
saudara mereka sendiri dan menghalalkan kehormatan mereka.. (HR Muslim)
“ Dan barang siapa yang dipelihara dari
kekikiran dirinya , maka mereka itulah orang-orang yang beruntung (ath Thagabun : 16)
Sumber:1.Al-Qur’an Hadits 2.http://islamiwiki.blogspot.com
JAKARTA 2/3/2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar