LARANGAN MENDEKATI POHON KHULDI ?
فَدَلَّىٰهُمَا بِغُرُورٍ ۚ فَلَمَّا ذَاقَا ٱلشَّجَرَةَ بَدَتْ لَهُمَا سَوْءَٰتُهُمَا وَطَفِقَا يَخْصِفَانِ عَلَيْهِمَا مِن وَرَقِ ٱلْجَنَّةِ ۖ وَنَادَىٰهُمَا رَبُّهُمَآ أَلَمْ أَنْهَكُمَا عَن تِلْكُمَا
ٱلشَّجَرَةِ وَأَقُل لَّكُمَآ إِنَّ ٱلشَّيْطَٰنَ لَكُمَا عَدُوٌّ مُّبِينٌ
ٱلشَّجَرَةِ وَأَقُل لَّكُمَآ إِنَّ ٱلشَّيْطَٰنَ لَكُمَا عَدُوٌّ مُّبِينٌ
“Maka
syaitan membujuk keduanya (untuk memakan buah itu) dengan tipu daya. Tatkala
keduanya telah merasai buah kayu itu, nampaklah bagi keduanya aurat-auratnya,
dan mulailah keduanya menutupinya dengan daun-daun surga. Kemudian Tuhan mereka
menyeru mereka: “Bukankah Aku telah melarang kamu berdua dari pohon kayu itu
dan Aku katakan kepadamu: “Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata
bagi kamu berdua?” (QS. Al-A’raaf : 22)
Muqaddimah
Buah khuldi atau pohon khuldi diibaratkan adalah buah atau pohon terlarang. Kata yang spesifik
menyebut buah khuldi tidak terdapat dalam Al-Quran. Penyebutan buah khuldi atau
pohon khuldi atau pohon terlarang dalam Al-Quran hanya disebutkan dengan nama
pohon ini.
QS
Al-Baqarah (2) ; 35 : Dan Kami berfirman, “Hai Adam diamilah oleh kamu dan
isterimu surga ini, dan makanlah makanan-makanannya yang banyak lagi baik
dimana saja yang kamu sukai, dan janganlah kamu dekati pohon ini, yang menyebabkan
kamu termasuk orang-orang yang dzalim.
QS Al-A’raaf
(7) ; 19-20 : (Dan Allah berfirman) , “Hai Adam bertempat tinggalah kamu dan
isterimu di surga serta makanlah olehmu berdua (buah-buahan) dimana saja yang
kamu sukai, dan janganlah kamu berdua mendekati pohon ini, lalu menjadilah kamu
berdua termasuk golongan orang-orang yang dzalim (19). Maka setan membisikkan
pikiran jahat kepada keduanya untuk menampakkan kepada keduanya apa yang
tertutup dari mereka yaitu auratnya dan setan berkata, “Tuhan kamu tidak
melarangmu dari mendekati pohon ini, melainkan supaya kamu berdua tidak menjadi
malaikat atau tidak menjadi orang yang kekal”.
Dari
ayat-ayat di atas jelas menjelaskan bahwa tidak ada penyebutan pohon khuldi,
tapi menunjuk pohon ini, suatu pohon yang tidak dijelaskan secara detail, dan
Allah melarang kepada Adam dan Hawa untuk mendekati (pohon ini), apalagi
menjamah bahkan memakan sebagian daripadanya. Ayat-ayat di atas adalah
ayat-ayat mutasyabihat (ayatayat yang tersirat) yang arti dan maknanya menjadi
pemikiran.
Pohon Khuldi adalah pemberian nama setan dari kata Syajaratul Khuldi, yang berarti Pohon
Keabadian yang bertujuan guna merayu, menggoda dan menyuruh Adam dan Hawa untuk
mendekati dan memakan buahnya, agar hidup kekal abadi dan menjadi penguasa
kerajaan yang tidak akan binasa.
QS. Thahaa
(20) ; 120 : Kemudian setan membisikkan pikiran jahat kepadanya, dengan
berkata, “Hai Adam, maukah saya tunjukkan kepada kamu pohon keabadian
(syajaratul khuldi) dan kerajaan yang tidak akan binasa?”
Larangan makan buah
Khuldi ?
Ibnu katsir mengatakan bahwa Allah swt telah membolehkan untuk Adam dan
istrinya Hawa memakan seluruh buah-buahan di surga kecuali satu pohon saja.
ada saat itu
setan dengki terhadap Adam dan Hawa sehingga ia berusaha untuk membuat makar,
tipu daya dan rayuan agar terlepas seluruh kenikmatan dan pakaiannya yang baik.
Setan mengatakan dengan penuh kebohongan dan kedustaan bahwa tidaklah Tuhan
melarang kalian berdua memakan (buah) dari pohon ini kecuali agar kalian berdua
tidak menjadi malaikat atau kekal di sini dan jika kalian berdua memakannya
pasti kalian berdua akan mendapatkan hal demikian sebagaimana firman Allah swt
:
فَوَسْوَسَ إِلَيْهِ الشَّيْطَانُ قَالَ يَا آدَمُ هَلْ أَدُلُّكَ عَلَى شَجَرَةِ الْخُلْدِ وَمُلْكٍ لَّا يَبْلَى
Artinya : “Kemudian syaitan membisikkan pikiran jahat
kepadanya, dengan berkata: "Hai Adam, maukah saya tunjukkan kepada kamu
pohon khuldi dan kerajaan yang tidak akan binasa?" (QS. Thahaa
: 120) yaitu agar kalian berdua tidak menjadi malaikat, sebagaimana firman-Nya
:
يُبَيِّنُ اللّهُ لَكُمْ أَن تَضِلُّواْ
Artinya : “Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu,
supaya kamu tidak sesat.” (QS. An Nisaa : 176) – (Tafsir Ibnu
Katsir juz III hal 97)
Sebelumnya
Ibnu katsir telah menyinggungnya saat menafsirkan surat Al Baqooh ayat 35,
beliau mengatakan dari Mujahid “dan janganlah kamu dekati pohon ini” berkata ia
adalah pohon tin, demikian pula dikatakan oleh Qatadah dan Ibnu Juraih.
Abu Ja’far ar razi dari ar Rubai bin Anas dari Abil Aliyah
berkata bahwa siapa yang memakan buah dari pohon itu maka ia menjadi berhadats
dan tidak sepatutnya di dalam surga terdapat orang yang berhadats. Abdur Razaq
berkata bahwa Abdurrahman bin Muhrib berkata,”aku mendengar Wahab bin Munbih
berkata,’Tatkala Allah menempatkan Adam dan Hawa di surga maka Dia melarangnya
dari memakan pohon. Pohon itu memiliki
dahan yang bercabang-cabang sebagiannya dengan sebagian lainnya. Pohon itu
mempunyai buah yang dimakan oleh para malaikat untuk kekalan mereka dan dia
adalah pohon yang dilarang oleh Allah swt terhadap Adam dan istrinya.
Berikut enam
pendapat tentang tafsir pohon ini :
al Imam al Alamah Abu Ja’far bin Jarir—semoga Allah
merahmatinya—bahwa yang benar dalam hal ini adalah perkataan sesungguhnya Allah
swt telah melarang Adam dan istrinya dari memakan sebuah pohon dari pohon-pohon
surga bukan semua pohonnya. Lalu keduanya memakan (buah) dari pohon itu. Dan
kami tidak mengetahui pohon apa itu pastinya? Karena Allah swt tidak meletakkan
bagi hamba-hamba-Nya suatu dalil tentang hal itu didalam Al Qur’an dan tidak
pula didalam Sunnah yang shahih.
Ada yang
mengatakan bahwa itu adalah pohon gandum. Ada yang mengatakan,”pohon anggur.”
Ada yang mengatakan bahwa itu adalah pohon tin dan bisa jadi ia adalah salah
satu dari apa yang disebutkan itu, itu adalah ilmu. Jika dia mengetahui maka
akan bermanfaat bagi alam dengan pengetahuannya dan jika seorang tidak
mengetahuinya maka alam tidaklah merugi dengan ketidaktahuannya. Demikianlah
yang dipilih oleh Fakhruddin ar Razi didalam tafsirnya dan juga selainnya, ini
adalah yang benar. (Tafsir Ibnu Katsir Juz I hal 235)
Adapun
maksud dari firman-Nya “pohon khuldi”
yaitu apabila dimakan darinya maka kan kekal. Dan bisa jadi pohon itu adalah
seperti yang dimaksudkan oleh Imam Ahmad,”Telah bercerita kepada kami Abdurrahman
bin Mahdi,’telah bercerita kepada kami syu’bah dari Abi adh Dhahak bahwwa aku
telah mendengar Abu Hurairoh berkata bahwa Rasulullah saw
bersabda,’Sesungguhnya di surga terdapat sebuah pohon yang apabila seorang
pengendara dibawahnya kerindangannya berjalan selama seratus tahun namun belum
bisa mengitarinya yaitu pohon khuldi.” Ini juga diriwayatkan dari Ghandar dan
Hajjaj dari Syu’bah. Abu daud ath Thayalisi didalam musnadnya meriwayatkan dari
Syu’bah juga. Ghandar mengatakan,”Aku berkata kepada Syu’bah bahwa itu adalah
pohon khuldi.” Dia mengatakan,”tidak ada didalamnya (kalimat) pohon itu.” (Al
Bidayah wa an Nihayah juz I hal 86)
Dari
beberapa riwayat dan penjelasan diatas tampak bahwa Allah swt hanya menjadikan
pohon khuldi itu sebagai ujian bagi Adam dan Hawa agar tidk mendekati dan
memakan buah darinya. Meski pada akhirnya mereka berdua terkena bujuk rayu dan
tipu daya setan sehingga memakannya yang menjadikannya diturunkan dari surga,
sebagaimana dikatakan Ibnu Jarir dan riwayat dari Wahab bin Munbih.
Buah Khuldi adalah buah terlarang dari surga yang telah menyebabkan Bapak (Nabi Adam as.)
kita dan Ibu (Siti Hawa) kita diturunkan dari surga akibat memakan buah ini.
Seperti apa yang telah tertulis dalam Al Qur’an. Allah berfirman :
فَدَلَّىٰهُمَا بِغُرُورٍ ۚ فَلَمَّا ذَاقَا ٱلشَّجَرَةَ بَدَتْ لَهُمَا سَوْءَٰتُهُمَا وَطَفِقَا يَخْصِفَانِ عَلَيْهِمَا مِن وَرَقِ ٱلْجَنَّةِ ۖ وَنَادَىٰهُمَا رَبُّهُمَآ أَلَمْ أَنْهَكُمَا عَن تِلْكُمَا
ٱلشَّجَرَةِ وَأَقُل لَّكُمَآ إِنَّ ٱلشَّيْطَٰنَ لَكُمَا عَدُوٌّ مُّبِينٌ
ٱلشَّجَرَةِ وَأَقُل لَّكُمَآ إِنَّ ٱلشَّيْطَٰنَ لَكُمَا عَدُوٌّ مُّبِينٌ
“Maka
syaitan membujuk keduanya (untuk memakan buah itu) dengan tipu daya. Tatkala
keduanya telah merasai buah kayu itu, nampaklah bagi keduanya aurat-auratnya,
dan mulailah keduanya menutupinya dengan daun-daun surga. Kemudian Tuhan mereka
menyeru mereka: “Bukankah Aku telah melarang kamu berdua dari pohon kayu itu
dan Aku katakan kepadamu: “Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata
bagi kamu berdua?” (QS. Al-A’raaf : 22)
فَوَسْوَسَ إِلَيْهِ ٱلشَّيْطَٰنُ قَالَ يَٰٓـَٔادَمُ هَلْ أَدُلُّكَ عَلَىٰ شَجَرَةِ ٱلْخُلْدِ وَمُلْكٍ لَّا يَبْلَىٰ
“Kemudian
syaitan membisikkan pikiran jahat kepadanya, dengan berkata: “Hai Adam, maukah
saya tunjukkan kepada kamu pohon khuldi dan kerajaan yang tidak akan binasa?”
(QS. Thaha : 120)
فَأَكَلَا مِنْهَا فَبَدَتْ لَهُمَا سَوْءَٰتُهُمَا وَطَفِقَا يَخْصِفَانِ عَلَيْهِمَا مِن وَرَقِ ٱلْجَنَّةِ ۚ وَعَصَىٰٓ ءَادَمُ رَبَّهُۥ فَغَوَىٰ
“Maka
keduanya memakan dari buah pohon itu, lalu nampaklah bagi keduanya
aurat-auratnya dan mulailah keduanya menutupinya dengan daun-daun (yang ada di)
surga, dan durhakalah Adam kepada Tuhan dan sesatlah ia.” (QS. Thaha : 121)
Kami tidak
tahu persis buahnya seperti apa. Namun, ada belasan buah yang dianggap sebagai
buah khuldi. Lima diantaranya adalah buah pohon fig/ara, anggur, tomat, apel
dan gandum.
Ikhtitam
رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنفُسَنَا وَإِن لَّمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا
لَنَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ
Rabbanaa zholamnaa anfusanaa waillam tagfirlanaa
watarhamnaa lanakuunanna minal khoosiriin
Artinya:
“Ya Tuhan kami, kami telah
menzhalimi diri kami sendiri. Jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi
rahmat kepada kami, niscaya kami termasuk orang-orang yang rugi.”
Sumber:1.Al-Qur’an Hadits 2.https://www.islampos.com
3http://www.eramuslim.com
Jakarta 11/3/2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar