AMALAN UTAMA DI HARI
JUM’AT ?
إِنَّ مِنْ أَفْضَلِ أَيَّامِكُمْ
يَوْمَ الْجُمُعَةِ فَأَكْثِرُوْاعَلَيَّ مِنَ الصَّ ةَالِ فِيْهِ فَإِنَّ صَ
تَكُمْ مَعْرُوْضَةٌ عَلَيَّ
“Sesungguhnya
diantara hari-hari kalian yang paling mulia adalah hari Jum’at. Karena itu,
perbanyaklah bershalawat kepadaku pada hari itu karena shalawat kalian akan
ditampakkan kepadaku.” (HR. Abu Dawud dalam as-Sunan no. 1528 dari Aus bin Aus
radhiyallahu ‘anhu. An-Nawawi rahimahullah dalam Riyadhus Shalihin
menyatakannya sahih)
Muqaddimah
Dari Aus bin ‘Aus, Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya di antara hari kalian
yang paling utama adalah hari Jum’at. Di hari itu, Adam diciptakan; di hari
itu, Adam meninggal; di hari itu, tiupan sangkakala pertama dilaksanakan; di
hari itu pula, tiupan kedua dilakukan.” (HR. Abu Daud, An Nasai, Ibnu Majah dan
Ahmad, shahih)
أَكْثِرُوا
عَلَىَّ مِنَ الصَّلاَةِ فِى كُلِّ يَوْمِ جُمُعَةٍ فَإِنَّ صَلاَةَ أُمَّتِى
تُعْرَضُ عَلَىَّ فِى كُلِّ يَوْمِ جُمُعَةٍ ، فَمَنْ كَانَ أَكْثَرَهُمْ عَلَىَّ
صَلاَةً كَانَ أَقْرَبَهُمْ مِنِّى مَنْزِلَةً
“Perbanyaklah shalawat kepadaku pada
setiap Jum’at. Karena shalawat umatku akan diperlihatkan padaku pada setiap
Jum’at. Barangsiapa yang banyak bershalawat kepadaku, dialah yang paling dekat
denganku pada hari kiamat nanti.”(HR Baihaqy)
Keutamaan Hari Jum’at ?
1. Hari paling utama di dunia
Ada beberapa peristiwa yang terjadi pada hari jum’at
ini, antara lain:
- Allah menciptakan Nabi Adam ‘alaihissallam dan mewafatkannya.
- Hari Nabi Adam ‘alaihissallam dimasukkan ke dalam surga.
- Hari Nabi Adam ‘alaihissallam diturunkan dari surga menuju bumi.
- Hari akan terjadinya kiamat.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu bahwa
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata:
“Hari paling baik dimana matahari terbit pada hari itu
adalah hari jumat, pada hari itu Adam diciptakan, dan pada hari itu pula Adam
dimasukkan ke dalam surga, serta diturunkan dari surga, pada hari itu juga
kiamat akan terjadi, pada hari tersebut terdapat suatu waktu dimana tidaklah
seorang mukmin shalat menghadap Allah mengharapkan kebaikan kecuali Allah akan
mengabulkan permintannya.” (HR. Muslim)
2. Hari bagi kaum muslimin
Hari jum’at adalah hari berkumpulnya umt Muhammad shallallahu
‘alaihi wa sallam dalam masjid-masjid mereka yang besar untuk mengikuti
shalat dan sebelumnya mendengarkan dua khutbah jum’at yang berisi wasiat taqwa
dan nasehat-nasehat, serta do’a.
Dari Kuzhaifah dan Rabi’i bin Harrasy radhiyallahu
‘anhuma bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata, “Allah
menyesatkan orang-orang sebelum kami pada hari jum’at, Yahudi pada hari sabtu,
dan Nasrani pada hari ahad, kemudian Allah mendatangkan kami dan memberi
petunjuk pada hari jum’at, mereka umat sebelum kami akan menjadi pengikut pada
hari kiamat, kami adalah yang terakhir dari penghuni dunia ini dan yang pertama
pada hari kiamat yang akan dihakimi sebelum umat yang lain.” (HR. Muslim
dan Ibnu Majah)
3. Hari yang paling mulia dan merupakan penghulu dari
hari-hari
Dari Abu Lubabah bin Ibnu Mundzir radhiyallahu
‘anhu berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata, “Hari
jum’at adalah penghulu hari-hari dan hari yang paling mulia di sisi Allah, hari
jum’at ini lebih mulia dari hari raya Idhul Fitri dan Idul Adha di sisi Allah,
pada hari jum’at terdapat lima peristiwa, diciptakannya Adam dan diturunkannya
ke bumi, pada hari jum’at juga Adam dimatikan, di hari jum’at terdapat waktu
yang mana jika seseorang meminta kepada Allah maka akan dikabulkan selama tidak
memohon yang haram, dan di hari jum’at pula akan terjadi kiamat, tidaklah
seseorang malaikat yang dekat di sisi Allah, di bumi dan di langit kecuali dia
dikasihi pada hari jum’at.” (HR. Ahmad)
4. Waktu yang mustajab untuk berdo’a
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu bahwa
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menyebut hari jum’at lalu
beliau Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Di hari jum’at itu terdapat satu waktu yang jika
seseorang muslim melakukan shalat di dalamnya dan memohon sesuatu kepada Allah
Ta’ala, niscaya permintaannya akan dikabulkan.” Lalu beliau memberi isyarat dengan
tangannya yang menunjukkan sedikitnya waktu itu. (HR. Bukhari Muslim)
5. Dosa-dosanya diampuni antara jum’at tersebut dengan
jum’at sebelumnya
Dari Salman Al-Farisi radhiyallahu ‘anhu
mengatakan bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Tidaklah seseorang mandi pada hari jum’at dan bersuci
semampunya, berminyak dengan minyak, atau mengoleskan minyak wangi dari
rumahnya, kemudian keluar (menuju masjid), dan dia tidak memisahkan dua orang
(yang sedang duduk berdampingan), kemudian dia mendirikan shalat yang sesuai
dengan tuntunannya, lalu diam mendengarkan (dengan seksama) ketika imam
berkhutbah melainkan akan diampuni (dosa-dosanya yang terjadi) antara jum’at
tersebut dan jum’at berikutnya.” (HR. Bukhari)
Amalan sebelum Shalat Jum’at ?
1. Mandi
2. Memotong kuku dan kumis
3. Memakai pakaian yang rapi dan bersih (warna putih
lebih utama).
4. Memakai wangi-wangian.
“Siapa yang mandi pada hari jum’at dan memakai pakaian
terbaik yang dimiliki, memakai harum-haruman jika ada, kemudian pergi jum’at
dan di sana tidak melangkahi bahu manusia lalu ia mengerjakan sholat sunnah,
kemudia ketika imam datang ia diam sampai selesai sholat jum’at maka
perbuatannya itu akan menghapuskan dosanya antara jum’at itu dan jum’at
sebelumnya.” (HR. Ibnu Hibban dan Al-Hakim).
“Adalah Rasulullah SAW memotong kuku dan mencukur
kumis pada hari jum’at sebelum beliau pergi sholat jum’at. (HR. Al-Baihaqi dan
At-Thabrani).
5. Berdoa ketika keluar rumah.
6. Segera menuju ke masjid dengan berjalan kaki
perlahan-lahan dan tidak banyak bicara.
7. Ketika masuk masjid melangkah dengan kaki kanan dan
membaca doa.
8. Melaksanakan sholat sunnah tahiyyatul masjid.
“Apabila seseorang masuk masjid maka hendaklah dia mengerjakan shalat dua rakaat sebelum ia duduk.” (HR. Abu Daud dari Abu Qatadah).
“Apabila seseorang masuk masjid maka hendaklah dia mengerjakan shalat dua rakaat sebelum ia duduk.” (HR. Abu Daud dari Abu Qatadah).
9. I’tikaf sambil membaca Al-Qur’an, berdzikir darau
bersholawat jika khatib belum naik ke mimbar. Jika khatib sudah naik ke mimbar
maka hendaklah menghentikan dzikir atau bacaan Al-Qur’an untuk mendengarkan
khutbah.
Setelah shalat jum’at selesai dikerjakan disunnahkan berdzikir dan mengerjakan sholat sunnah ba’diyah jum’at baik di masjid atau pun di rumah.
Setelah shalat jum’at selesai dikerjakan disunnahkan berdzikir dan mengerjakan sholat sunnah ba’diyah jum’at baik di masjid atau pun di rumah.
Amalan-Amalan yang Disyari’atkan pada Hari Jum’at
Dari Salmaan Al Faarisi, ia berkata bahwa Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tidaklah seseorang mandi pada hari
Jum’at, lalu ia bersuci semampu dia, lalu ia memakai minyak atau ia memakai
wewangian di rumahnya lalu ia berangkat ke masjid, lantas ia tidak memisahkan
di antara dua orang (di masjid), kemudian
ia melaksanakan shalat sebanyak yang bisa dia lakukan, lalu ia diam ketika
imam berkhutbah, melainkan akan diampuni dosa yang diperbuat antara Jum’at yang
satu dan Jum’at yang lainnya.” (HR. Bukhari).
1. Memperbanyak shalawat
Dari Abu Umamah radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata, “Perbanyaklah shalawat
kepadaku setiap hari jum’at karena shalawatnya umatku akan dipersembahkan
untukku pada hari jum’at, maka barangsiapa yang paling banyak bershalawat
kepadaku, dia akan paling dekat derajatnya denganku.” (HR. Baihaqi dengan
sanad shahih)
2. Membaca surat Al Kahfi
Dari Abu Sa’id Al-Khudri radhiyallahu ‘anhu,
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Barangsiapa membaca
surat Al-Kahfi pada hari jum’at akan diberikan cahaya baginya diantara dua
jum’at.” (HR. Al Hakim dan Baihaqi dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani)
3. Memperbanyak do’a (HR Abu Daud poin 4b.)
4. Amalan-amalan shalat jum’at (wajib bagi laki-laki)
- Mandi, bersiwak, dan memakai wangi-wangian.
- Berpagi-pagi menuju tempat shalat jum’at.
- Diam mendengarkan khatib berkhutbah.
- Memakai pakaian yang terbaik.
- Melakukan shalat sunnah selama imam belum naik ke atas mimbar.
Iktitam
Dari Abu Umamah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda,
أَكْثِرُوا عَلَىَّ مِنَ الصَّلاَةِ فِى كُلِّ يَوْمِ
جُمُعَةٍ فَإِنَّ صَلاَةَ أُمَّتِى تُعْرَضُ عَلَىَّ فِى كُلِّ يَوْمِ جُمُعَةٍ ،
فَمَنْ كَانَ أَكْثَرَهُمْ عَلَىَّ صَلاَةً كَانَ أَقْرَبَهُمْ مِنِّى مَنْزِلَةً
“Perbanyaklah shalawat kepadaku pada setiap
Jum’at. Karena shalawat umatku akan diperlihatkan padaku pada setiap Jum’at.
Barangsiapa yang banyak bershalawat kepadaku, dialah yang paling dekat denganku
pada hari kiamat nanti.”(HR Baihaqi)
Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wa sallam membicarakan mengenai hari Jum’at lalu ia bersabda,
فِيهِ سَاعَةٌ لاَ يُوَافِقُهَا عَبْدٌ مُسْلِمٌ ،
وَهْوَ قَائِمٌ يُصَلِّى ، يَسْأَلُ اللَّهَ تَعَالَى شَيْئًا إِلاَّ أَعْطَاهُ
إِيَّاهُ
“Di dalamnya terdapat waktu. Jika seorang muslim
berdoa ketika itu, pasti diberikan apa yang ia minta” Lalu beliau
mengisyaratkan dengan tangannya tentang sebentarnya waktu tersebut.(HR Bukhari-Muslim)
Sumber:1.Al-Qur’an Hadits 2.http://muslimah.or.id
3.https://www.islampos.com
Jakarta 15/2/2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar