ISTIQAMAH BACA AL-QUR’AN ?
( كتاب أنزلناه إليك مبارك ليدبروا آياته وليتذكر أولوا الألباب )
“Ini adalah sebuah kitab
yang Kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah, supaya mereka mentadabburi
(memperhatikan) ayat-ayat-Nya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang
mempunyai fikiran.” [Shad : 29]
« اقْرَءُوا الْقُرْآنَ فَإِنَّهُ يَأْتِى يَوْمَ الْقِيَامَةِ شَفِيعًا لأَصْحَابِه »
“Bacalah oleh kalian
Al-Qur`an. Karena ia (Al-Qur`an) akan datang pada Hari Kiamat kelak sebagai
pemberi syafa’at bagi orang-orang yang rajin membacanya.” [HR.
Muslim 804]
القرآن حجة لك أو عليك
“Al-Qur`an itu bisa menjadi
hujjah yang membelamu atau sebaliknya menjadi hujjah yang membantahmu.” [HR.
Muslim]
Muqaddimah
Membaca
Al-Qur’an merupakan ibadah yang paling utama dan dicintai Allah. Dalam hal ini
para ulama sepakat, bahwa hukum membaca Al-Qur’an adalah wajib ‘ain. Maknanya, setiap
individu yang mengaku dirinya muslim harus mampu baca Al-Qur’an dengan baik dan
benar. Kalau tidak, maka ia berdosa.
Karena
bagaimana mungkin kita mengamalkan al-Qur’an tanpa mau membaca dan
memahaminya.Beriman terhadap Al-Qur’an bukan sekedar percaya saja, namun mesti
dibuktikan dengan implementasi yang nyata sebagai tuntutan dari iman tersebut
yaitu membaca, memahami dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Keutamaan Baca Al-Qur’an ?
Asy syahid Sayyid Quthub mengatakan dalam muqaddimah tafsirnya,
“Hidup dalam naungan al-Qur’an adalah nikmat. Nikmat yang hanya diketahui oleh
siapa yang telah merasakannya. Nikmat yang akan menambah usia, memberkahi dan
menyucikannya.”
Sungguh
banyak keutamaan dan keuntungan yang diperoleh bagi orang yang membaca
al-Qur’an. Keuntungan tersebut tidak dimiliki oleh bacaan lainnya seperti surat
kabar, majalah dan buku. Diantara keutamaan dan keuntungan orang yang membaca
al-Qur’an yaitu;
Pertama: orang yang
membaca Al-Qur’an akan mendapatkan
syafaat (pertolongan) pada hari Kiamat nantinya berdasarkan sabda
Rasulullah saw bersabda: ”Bacalah
al-Qur’an, sesungguhnya ia akan datang pada hari kiamat nanti memberi syafaat
bagi orang yang membacanya.” (H. R. Muslim). Tentunya tidak hanya
sekedar membaca, juga mengamalkannya. Namun demikian, tanpa membaca al-Qur’an
maka tidak mungkin kita mengamalkannya. Selain Rasulllah saw, tidak seorangpun
yang mampu memberikan pertolongan kepada seseorang pada hari hisab, kecuali
al-Qur’an yang dibaca selama ia hidup di dunia.
Kedua, Rasulullah
saw menegaskan bahwa orang yang terbaik di antara manusia adalah orang yang mau
mempelajari dan mengajarkan Al-Qur’an, sesuai dengan sabdanya, ”Sebaik-baik
kalian adalah yang mempelajari al-Qur’an dan yang mengajarkannya” (H.R.
Bukhari). Oleh karena itu, orang yang terbaik di dunia ini bukanlah orang yang
punya memiliki harta yang melimpah, jabatan maupun pangkat yang tinggi. Namun,
disisi Allah Swt orang terbaik itu adalah orang yang mau belajar al-Qur’an dan
mengajarkan kepada orang lain.
Ketiga, orang yang
pandai membaca Al-Qur’an akan disediakan tempat yang paling istimewa di surga bersama para malaikat yang suci.
Sedangkan orang yang membaca terbata-bata (belum pandai), maka ia akan diberi
dua pahala yaitu pahala mau belajar dan kesungguhan membaca, sesuai dengan
sabda Rasulullah saw, ”Orang yang
pandai membaca Al-Qur’an akan ditempatkan bersama kelompok para Malaikat yang
mulia dan terpuji. Adapun orang yang terbata-bata dan sulit membacanya akan
mendapat dua pahala.” (H.R Bukhari & Muslim).
Keempat, kejayaan suatu umat Islam itu dengan
membaca al-Qur’an dan mengamalkannya. Namun sebaliknya, musibah yang menimpa
umat ini disebabkan karena sikap acuh tak acuh kepada al-Qur’an dan
meninggalkannya. Rasulullah saw bersabda: ”Sesungguhnya
Allah Swt meninggikan (derajat) ummat manusia ini dengan Al-Qur’an dan
membinasakannya pula dengan Al-Qur’an” (H.R Muslim). Inilah rahasia
mengapa generasi awal umat Islam (generasi sahabat, tabi’in dan tabi’itabi’in)
menjadi generasi terbaik umat ini sebagaimana dinyatakan oleh Rasul saw.
Mengapa demikian?
Jawabannya
adalah karena mereka mengamalkan al-Qur’an dan sunnah Rasul saw. Maka Islampun
berjaya pada masa-masa mereka, sehingga tersebar keseluruh penjuru dunia.
Namun, setelah generasi tersebut sampai saat ini umat Islam meninggalkan
al-Qur’an sehingga umat Islam menjadi lemah dan hina karena dijajah oleh orang
kafir, bahkan dizalimi dan dibunuh seenaknya oleh orang kafir akibat
meninggalkan al-Qur’an.
Kelima, orang yang
membaca dan mendengar Al-Qur’an akan mendapatkan
sakinah, rahmah, doa malaikat dan pujian dari Allah. Nabi saw bersabda: ”Tidaklah suatu kaum berkumpul dalam salah
satu rumah Allah (masjid) untuk membaca Kitabullah (al-Qur’an) dan
mempelajarinya, melainkan ketenangan jiwa bagi mereka, mereka diliputi oleh
rahmat, dikelilingi oleh para malaikat, dan Allah menyebut nama-nama mereka di
hadapan para Malaikat yang ada di sisi-Nya.” (H.R Muslim).
Memang,
membaca dan mendengarkan ayat-ayat al-Qur’an menentramkan hati kita sebagaimana
ditegaskan dalam firman Allah Swt, ““…Ingatlah,
hanya dengan zikir (mengingat) Allah hati menjadi tenang”. (Q.S
Ar-Ra’d: 28). Al-Qur’an merupakan zikir yang paling afdhal (utama). Oleh karena
itu, ketenangan tidaklah diperoleh dengan harta yang banyak, pangkat dan
jabatan, namun diperoleh dengan sejauh mana interaksi kita dengan al-Qur’an.
Fadhilah Baca Al-Qur’an dalam Hadits ?
وَرَتِّلِ
الْقُرْآنَ تَرْتِيلًا
“Dan bacalah
Al Qur’an itu dengan perlahan-lahan.” (Al Muzzammil:4)
(( إنَّ اللهَ يَرْفَعُ بِهَذَا الكِتَابِ أقْوَاماً وَيَضَعُ بِهِ آخرِينَ ))
رواه مسلم .
“Sesungguhnya Allah dengan
Al-Qur`an ini mengangkat suatu kaum, dan menghinakan kaum yang lainnya.” [HR. Muslim 269]
(( الَّذِي يَقْرَأُ القُرْآنَ وَهُوَ مَاهِرٌ بِهِ مَعَ السَّفَرَةِ الكِرَامِ البَرَرَةِ، وَالَّذِي يَقْرَأُ الْقُرْآنَ وَيَتَتَعْتَعُ فِيهِ وَهُوَ عَلَيْهِ شَاقٌّ لَهُ أجْرَانِ ))
متفقٌ عَلَيْهِ
“Yang membaca Al-Qur`an dan
dia mahir membacanya, dia bersama para malaikat yang mulia. Sedangkan yang
membaca Al-Qur`an namun dia tidak tepat dalam membacanya dan mengalami
kesulitan, maka baginya dua pahala.” [Al-Bukhari 4937, Muslim 244]
« يُؤْتَى بِالْقُرْآنِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَأَهْلِهِ الَّذِينَ كَانُوا يَعْمَلُونَ بِهِ تَقْدُمُهُ سُورَةُ الْبَقَرَةِ وَآلُ عِمْرَانَ تُحَاجَّانِ عَنْ صَاحِبِهِمَا ».
“Akan didatangkan Al-Qur`an
pada Hari Kiamat kelak dan orang yang rajin membacanya dan senantiasa rajin
beramal dengannya, yang paling depan adalah surat Al-Baqarah dan surat Ali
‘Imran, keduanya akan membela orang-orang yang rajin membacanya.” [HR.
Muslim 805]
عَنْ عَبْد اللَّهِ بْنَ مَسْعُودٍ رضى الله عنه يَقُولُ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « مَنْ قَرَأَ حَرْفًا مِنْ كِتَابِ اللَّهِ فَلَهُ بِهِ حَسَنَةٌ وَالْحَسَنَةُ بِعَشْرِ أَمْثَالِهَا لاَ أَقُولُ الم حرْفٌ وَلَكِنْ أَلِفٌ حَرْفٌ وَلاَمٌ حَرْفٌ وَمِيمٌ حَرْفٌ ».
“Abdullah
bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu
berkata: “Rasulullah shallallahu
‘alaihi wasallam bersabda: “Siapa yang
membaca satu huruf dari Al Quran maka baginya satu kebaikan dengan bacaan
tersebut, satu kebaikan dilipatkan menjadi 10 kebaikan semisalnya dan aku tidak
mengatakan الم satu huruf akan tetapi Alif satu huruf, Laam
satu huruf dan Miim satu huruf.” (HR.
Tirmidzi dan dishahihkan di dalam kitab Shahih Al Jami’, no. 6469)
عنْ تَمِيمٍ الدَّارِىِّ رضى الله عنه قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « مَنْ قَرَأَ بِمِائَةِ آيَةٍ فِى لَيْلَةٍ كُتِبَ لَهُ قُنُوتُ لَيْلَةٍ»
“Tamim Ad
Dary radhiyalahu ‘anhu
berkata: “Rasulullah shallallahu
‘alaihi wasallam bersabda: “Siapa yang
membaca 100 ayat pada suatu malam dituliskan baginya pahala shalat sepanjang
malam.” (HR. Ahmad dan dishahihkan di dalam kitab Shahih Al Jami’, no. 6468).
عَنْ أَبِى مُوسَى رضى الله عنه قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « إِنِّى لأَعْرِفُ أَصْوَاتَ رُفْقَةِ الأَشْعَرِيِّينَ بِالْقُرْآنِ حِينَ يَدْخُلُونَ بِاللَّيْلِ وَأَعْرِفُ مَنَازِلَهُمْ مِنْ أَصْوَاتِهِمْ بِالْقُرْآنِ بِاللَّيْلِ وَإِنْ كُنْتُ لَمْ أَرَ مَنَازِلَهُمْ حِينَ نَزَلُوا بِالنَّهَارِ…».
“Abu Musa Al
Asy’ary radhiyallahu ‘anhu
berkata: “Rasulullah shallallahu
‘alaihi wasallam bersabda: “Sesungguhnya
aku benar-benar mengetahui suara kelompok orang-orang keturunan Asy’ary dengan
bacaan Al Quran, jika mereka memasuki waktu malam dan aku mengenal rumah-rumah
mereka dari suara-suara mereka membaca Al Quran pada waktu malam, meskipun
sebenarnya aku belum melihat rumah-rumah mereka ketika mereka berdiam (disana)
pada siang hari…” (HR. Muslim).
Ikhtitam
(( خَيْرُكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ الْقُرْآنَ وَعَلَّمَهُ ))
رواه البخاري .
“Sebaik-baik kalian adalah yang mempelajari Al-Qur`an
dan mengajarkannya.” [Al-Bukhari 5027]
Sumber:1.Al-Qur’an
Hadits 2.http://www.eramuslim.com
Jakarta 5/2/2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar