NASIB ORANG MISKIN ?
وَمَا مِنْ دَابَّةٍ فِي الأَرْضِ إِلاَّ عَلَى اللهِ
رِزْقُهَا
“Dan tidak ada suatu yang melata pun (yakni manusia
dan hewan) di muka bumi melainkan Allah-lah
yang memberi rizkinya.” (Huud:6)
Bukankah
Allah telah mendapatimu miskin kemudian Dia menganugerahkan kepadamu kecukupan?
(QS Al-Dhuha [93]:8)
Tidak ada
dosa bagi kamu untuk mencari fadhl (kelebihan) dari Allah (di musim haji) (QS
Al-Baqarah [2]: 198).
Muqaddimah
Dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata "miskin" diartikan
sebagai
tidak berharta benda;
serba kekurangan (berpenghasilan
rendah).
Sedangkan fakir diartikan sebagai
orang yang sangat
berkekurangan; atau sangat miskin.
Dari bahasa aslinya (Arab) kata
miskin terambil dari
kata
sakana
yang berarti diam atau tenang,
sedang faqir dari kata
faqr yang pada mulanya berarti tulang
punggung. Faqir adalah
orang
yang patah tulang punggungnya, dalam arti bahwa beban
yang dipikulnya sedemikian berat
sehingga "mematahkan" tulang
punggungnya.
Sebagian mereka berpendapat bahwa
fakir adalah orang
yang
berpenghasilan kurang dari setengah
kebutuhan pokoknya, sedang
miskin adalah yang berpenghasilan
di atas
itu, namun tidak
cukup
untuk menutupi kebutuhan
pokoknya. Ada juga
yang
mendefinisikan sebaliknya, sehingga
menurut mereka keadaan si
fakir relatif lebih baik dari si miskin.
yang harus dibantu.
Siapa yang Paling Bertaqwa ?
إِنَّ
أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ
“Sesungguhnya
orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling
taqwa diantara kamu.” (QS. Al
Hujurat: 13)
Inilah yang mungkin sering diperselisihkan oleh orang
kaya dan orang miskin. Setiap golongan pun menyampaikan argumennya
masing-masing. Tiap argumen yang disampaikan tidak mungkin ditolak karena
sama-sama berlandaskan pada Al Qur’an, As Sunnah dan perkataan sahabat.
Imam Ahmad rahimahullah juga memiliki dua
pendapat dalam hal ini. Pendapat pertama: orang kaya yang pandai bersyukur
lebih utama. Pendapat kedua: orang miskin yang selalu bersabar lebih utama.
Di antara para ulama yang menyatakan
bahwa orang miskin yang sabar lebih utama beralasan: orang miskin lebih cepat dihisab di
akhirat nanti daripada orang kaya. Sedangkan ulama yang menyatakan bahwa orang
kaya yang pandai bersyukur lebih utama beralasan: Nabi shallallahu ‘alaihi wa
sallam sendiri selalu meminta pada Allah agar diberi sifat ghina (kaya,
merasa cukup dari apa yang ada di hadapan manusia).
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah pernah ditanyakan mengenai
keutamaan suatu hal dari yang lainnya, di antaranya beliau ditanyakan mengenai
manakah yang lebih utama antara orang kaya yang pandai bersyukur atau orang
miskin yang selalu bersabar. Lalu beliau jawab dengan jawaban yang sangat
memuaskan, “Yang paling afdhol (utama) di antara keduanya adalah yang paling
bertaqwa kepada Allah Ta’ala. Jika orang kaya dan orang miskin tadi
sama dalam taqwa, maka berarti mereka sama derajatnya.” (Badai’ul Fawaidh,
3/683). Itu pula yang dikatakan oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah dalam kitab
beliau Al Furqon hal. 67.
Keutamaan
Orang Miskin ?
Dibawah ini beberapa riwayat yang menerangkan
keutamaan orang miskin yang beriman:
"Ketika Rosululloh Shollallohu ‘Alaihi wa sallam sedang berbicara dengan sahabat-sahabatnya, tiba-tiba datanglah seseorang dari orang-orang miskin kemudian ia duduk disamping seseorang dari orang-orang kaya dan sepertinya orang kaya tersebut memegang bajunya dari orang miskin. Rosululloh Shallallohu ‘Alaihi Wasalam bersabda," Wahai fulan, apakah engkau khawatir kekeyaanmu pindah kepada orang miskin tersebut atau kemiskinan orang tersebut pindah kepadamu ?" Orang kaya berkata, "Tidak, wahai Rosululloh, apakah kekayaan itu buruk? "Rosululloh Shallallohu ‘Alaihi Wasalam bersabda, "ya, sesungguhnya kekayaanmu mengajakmu ke neraka, dan sesungguhnya kemiskinan orang miskin tersebut mengajaknya ke syurga, "Orang kaya bertanya, "Apa yang menyelamatkanku daripadanya? "Rosululloh Saw bersabda, "Kamu membantu orang miskin tersebut, "Orang kaya berkata, "Kalau begitu, itu akan aku lakukan." (HR.Ahmad)
Dari Ibnu Umar Radiyallahu ‘Anhu, dari Nabi Muhammad Shallallohu ‘Alaihi Wasalam bersabda :
"Apakah kalian mengetahui siapa orang yang pertama kali masuk syurga ?" Para sahabat menjawab,"Alloh dan Rosul-Nya yang lebih mengetahui. "Beliau bersabda, "Orang-orang miskin, kaum muhajirin yang dijaga dari hal-hal yang tidak mengenakkan.Salah seorang dari mereka meninggal dunia sedang kebutuhnnya berada didadanya dan ia tidak mampu menunaikannya." (HR.Ahmad)
Dari Abdullah bin Amr Radiyallahu ‘anhu. berkata Rosululloh Shallallohu ‘Alaihi Wasalam bersabda :"Sesungguhnya orang-orang miskin kaum muhajirin mendahului orang-orang kaya pada hari kiamat dengan selisih waktu empat puluh tahun."(HR. Muslim)
Dari Amr bin Jabir Al-Hadhrami dari Jabir bin Abdullah Radiyallahu ’anhu dari Nabi Muhammad Shalla-llohu a‘laihi Wassalam beliau bersabda :"Orang-orang fakir umatku masuk syurga sebelum orang-orang kaya dengan selisih waktu empat puluh tahun" (HR.Tirmidzi)
Dari Muhammad bin Zaid dari Abu Hazm dari Abu Hurairah Radiyallahu’anhu yang berkata bahwa saya mendengar Rosululloh Shallallohu‘alaihi Wasalam bersabda:
"Sesungguhnya orang-orang fakir kaum Mukminin masuk syurga sebelum orang-orang kaya kaum Mukminin dengan selisih waktu setengah hari dan itu berarti lima ratus tahun" (HR. Tabrany)
"Ketika Rosululloh Shollallohu ‘Alaihi wa sallam sedang berbicara dengan sahabat-sahabatnya, tiba-tiba datanglah seseorang dari orang-orang miskin kemudian ia duduk disamping seseorang dari orang-orang kaya dan sepertinya orang kaya tersebut memegang bajunya dari orang miskin. Rosululloh Shallallohu ‘Alaihi Wasalam bersabda," Wahai fulan, apakah engkau khawatir kekeyaanmu pindah kepada orang miskin tersebut atau kemiskinan orang tersebut pindah kepadamu ?" Orang kaya berkata, "Tidak, wahai Rosululloh, apakah kekayaan itu buruk? "Rosululloh Shallallohu ‘Alaihi Wasalam bersabda, "ya, sesungguhnya kekayaanmu mengajakmu ke neraka, dan sesungguhnya kemiskinan orang miskin tersebut mengajaknya ke syurga, "Orang kaya bertanya, "Apa yang menyelamatkanku daripadanya? "Rosululloh Saw bersabda, "Kamu membantu orang miskin tersebut, "Orang kaya berkata, "Kalau begitu, itu akan aku lakukan." (HR.Ahmad)
Dari Ibnu Umar Radiyallahu ‘Anhu, dari Nabi Muhammad Shallallohu ‘Alaihi Wasalam bersabda :
"Apakah kalian mengetahui siapa orang yang pertama kali masuk syurga ?" Para sahabat menjawab,"Alloh dan Rosul-Nya yang lebih mengetahui. "Beliau bersabda, "Orang-orang miskin, kaum muhajirin yang dijaga dari hal-hal yang tidak mengenakkan.Salah seorang dari mereka meninggal dunia sedang kebutuhnnya berada didadanya dan ia tidak mampu menunaikannya." (HR.Ahmad)
Dari Abdullah bin Amr Radiyallahu ‘anhu. berkata Rosululloh Shallallohu ‘Alaihi Wasalam bersabda :"Sesungguhnya orang-orang miskin kaum muhajirin mendahului orang-orang kaya pada hari kiamat dengan selisih waktu empat puluh tahun."(HR. Muslim)
Dari Amr bin Jabir Al-Hadhrami dari Jabir bin Abdullah Radiyallahu ’anhu dari Nabi Muhammad Shalla-llohu a‘laihi Wassalam beliau bersabda :"Orang-orang fakir umatku masuk syurga sebelum orang-orang kaya dengan selisih waktu empat puluh tahun" (HR.Tirmidzi)
Dari Muhammad bin Zaid dari Abu Hazm dari Abu Hurairah Radiyallahu’anhu yang berkata bahwa saya mendengar Rosululloh Shallallohu‘alaihi Wasalam bersabda:
"Sesungguhnya orang-orang fakir kaum Mukminin masuk syurga sebelum orang-orang kaya kaum Mukminin dengan selisih waktu setengah hari dan itu berarti lima ratus tahun" (HR. Tabrany)
Anjuran
Berusaha dan Do’a ?
Bukankah Allah telah mendapatimu miskin
kemudian Dia
menganugerahkan kepadamu kecukupan? (QS
Al-Dhuha [93]:
8)
Apabila telah selesai shalat (Jumat)
maka bertebaran1ah
di bumi dan carilah fadhl (kelebihan)
dan Allah (QS
Al-Jum'ah [62]: 10)
Dalam harta mereka ada hak untuk (orang
miskin yang
meminta) dan yang tidak berkecukupan
(walaupun tidak
meminta) (QS Al-Dzariyat [51]: 19).
Dan berikanlah kepada keluarga dekat
haknya, juga
kepada orang miskin, dan orang yang
berada dalam
perjalanan...(QS Al-Isra' [17]: 26).
Apabila engkau telah menyelesaikan satu
pekerjaan,
kerjakanlah dengan sungguh-sungguh
(pekerjaan yang
lain, agar jangan menganggu), dan hanya
kepada Tuhanmu
sajalah hendaknya kamu mengharap (QS
Alam Nasyrah [94]:
7-8).
Ya Allah, Aku berlindung kepada-Mu dari
kekufuran,
kefakiran (HR Abu Dawd).
Ya Allah, Aku berlindung kepada-Mu dari
kefakiran,
kekurangan dan kehinaan, dan Aku
berlindung pu1a dari
menganiaya dan dianinya (HR Ibnu Majah
dan Al-Hakim).
Ikhtitam
Salah seorang di antara kamu mengambil
tali, kemudian
membawa seikat kayu bakar di atas
punggungnya lalu
dijualnya, sehingga ditutup Allah air
mukanya, itu
lebih baik daripada meminta-minta kepada
orang, baik ia
diberi maupun ditolak (HR Bukhari).
رَبَّنَا ءَاتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي
الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
“Ya Tuhan kami, berilah kami
kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa
neraka.” (Al-Baqarah:201)
Semoga Allah subhanahu wa ta’ala selalu membimbing kita untuk mengamalkan apa-apa yang dicintai dan diridhai-Nya serta memperbaiki urusan-urusan kita. Aamiin. Wallaahu A’lam.
Semoga Allah subhanahu wa ta’ala selalu membimbing kita untuk mengamalkan apa-apa yang dicintai dan diridhai-Nya serta memperbaiki urusan-urusan kita. Aamiin. Wallaahu A’lam.
Sumber.1.Al-Qur’an Hadits 2.http://rumaysho.com
3.http://media.isnet.org 4.http://madrasahonline.blogspot.com
Jakarta 26/2/2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar