SALING MENDO’AKAN ?
“Sesungguhnya
pada hari kiamat Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,
‘Hai Anak
Adam, Aku Sakit, tetapi kamu tidak menjenguk-Ku.’
Dia berkata.
‘Wahai Rabb-ku, bagaimana saya menjenguk-Mu, padahal Engkau adalah Rabb semesta
alam?!’
Dia berfirman,
‘Tidak tahukah kamu bahwa hamba-Ku, fulan, sakit, tetapi kamu tidak
menjenguknya. Tidak tahukah kamu jika kamu menjenguknya, kamu akan mendapati
Aku berada di sisi-Nya.’(diriwayatkan oleh Muslim, no. 2569)
Muqaddimah
"Tiada seorang muslim yang menjenguk
orang muslim
lainnya pada pagi hari kecuali ia
didoakan oleh tujuh
puluh ribu malaikat hingga sore hari;
dan jika ia
menjenguknya pada sore hari maka ia
didoakan oleh tujuh
puluh ribu malaikat hingga pagi hari,
dan baginya kurma
yang dipetik di taman surga." (HR
Tirmidzi, dan beliau
berkata, "Hadits hasan.")
Mengunjungi dan menjenguk orang sakit merupakan
kewajiban setiap muslim, terutama orang yang memiliki hubungan dengan dirinya,
seperti kerabat dekat, tetangga, saudara yang senasab, sahabat dan lain
sebagainya. Menjenguk orang sakit termasuk amal shalih yang paling utama yang
dapat mendekatkan kita kepada Allah Ta’ala, kepada ampunan, rahmat dan
Surga-Nya.
Mengunjungi
orang sakit merupakan perbuatan mulia, dan terdapat keutamaan yang agung, serta
pahala yang sangat besar, dan merupakan salah satu hak setiap muslim terhadap
muslim lainnya.
Rasulullah صلى الله عليه و سلم bersabda:
إِذَا عَادَ الرَّجُلُ أَخَاهُ الْمُسْلِمَ مَشَى فِيْ خِرَافَةِ الْجَنَّةِ حَتَّى يَجْلِسَ فَإِذَا جَلَسَ غَمَرَتْهُ الرَّحْمَةُ، فَإِنْ كَانَ غُدْوَةً صَلَّى عَلَيْهِ سَبْعُوْنَ أَلْفَ مَلَكٍ حَتَّى يُمْسِيَ، وَإِنْ كَانَ مَسَاءً صَلَّى عَلَيْهِ سَبْعُوْنَ أَلْفَ مَلَكٍ حَتَّى يُصْبِحَ.
“Apabila seseorang menjenguk saudaranya Чαπƍ muslim
(yang sedang sakit), maka (seakan-akan) dia berjalan sambil memetik buah-buahan
Surga sehingga dia duduk, apabila sudah duduk maka diturunkan kepadanya rahmat
dengan deras. Apabila menjenguknya di pagi hari maka tujuh puluh ribu malaikat mendo’akannya agar mendapat rahmat
hingga waktu sore tiba. Apabila menjenguknya di sore hari, maka tujuh puluh
ribu malaikat mendo’akannya agar diberi rahmat hingga waktu pagi tiba.”
(HR. at-Tirmidzi, Ibnu Majah dan Imam Ahmad dengan sanad shahih).
Hukum Menjenguk Orang Sakit ?
Hukum menjenguk atau mengunjungi orang sakit adalah sunnah mu'akkadah atau bahkan fardhu kifayah menurut sebagian ulama. Berikut dalil dasarnya:
DALIL HADITS
- Hadits sahih riwayat Bukhari: أطعموا الجائع , وعودوا المريض , وفكوا العاني
Artinya: Berilah makan orang lapar. Dan jenguklah orang sakit.
- Hadtis sahis riwayat Muslim
خمس تجب للمسلم على أخيه : رد السلام ، وتشميت العاطس ، وإجابة الدعوة ، وعيادة المريض ، واتباع الجنائز
Artinya: Ada 5 (lima) hal yang wajib bagi seorang muslim pada sesama muslim
lain: menjawab salam, memberi minum orang haus, menghadiri undangan, menengok
orang sakit dan mengantar jenazah.
- Hadits sahih riwayat Muslim
- Hadits sahih riwayat Muslim
إِنَّ الْمُسْلِمَ إِذَا عَادَ أَخَاهُ الْمُسْلِمَ لَمْ يَزَلْ فِي خُرْفَةِ الْجَنَّةِ حَتَّى يَرْجِعَ
Artinya: Orang muslim yang menengok saudaranya yang muslim (yang sedang
sakit) maka dia senantiasa di sisi surga sampai dia kembali.
Manfaat Menjenguk orang Sakit ?
عَائِدُ الْمَرِيْضِ فِيْ مَخْرَفَةْ الْجَنَّةِ حَتَّى يَرْجْعَ
Orang yang menjenguk orang sakit akan berada di
kebun-kebun surga sampai ia pulang. [HR Muslim, no. 2568].
Selain mendapat keutamaan sebagaimana hadits-hadits
yang disebutkan diatas, menjenguk orang sakit memiliki beberapa manfaat,
diantaranya:
1.Menjenguk orang sakit berpotensi memberi perasaan
dan kesan kepadanya bahwa ia diperhatikan orang-orang disekitarnya, dicintai,
dan diharapkan segera sembuh dari sakitnya. Hal ini dapat menentramkan hati si
sakit.
2.Menjenguk orang sakit dapat menumbuhkan semangat,
motivasi, dan sugesti dari pasien; hal ini dapat menjadi kekuatan khusus dari
dalam jiwanya untuk melawan sakit yang dialaminya. Dalam dirinya ada energi
hebat untuk sembuh.
3.mencari tahu apa yang diperlukan si sakit.
4.mengambil pelajaran dari penderitaan yang dialami si
sakit.
5.mendoakan si sakit
Berikan Harapan Kepadanya ?
Ada baiknya penjenguk menghibur si sakit atau keluarga
si sakit dengan pahala-pahala yang akan di dapat mereka.
‘Setiap muslim yang terkena musibah
penyakit atau yang lainnya, pasti akan Allah hapuskan berbagai kesalahannya,
seperti sebuah pohon meruntuhkan daun-daunnya.’ (HR. Muslim)
‘Cobaan itu akan selalu menimpa seorang mukmin dan
mukminah, baik pada dirinya, pada anaknya, ataupun pada hartanya, sehingga ia
bertemu dengan Allah tanpa dosa sedikitpun.’ (HR. Tirmidzi)
‘Saat orang-orang tertimpa musibah diberi pahala di
hari kiamat nanti, orang-orang yang selamat dari berbagai musibah tersebut
berharap seandainya dahulu di dunia kulit mereka dikerat dengan gergaji besi…’ (HR.
Tirmidzi)
Ikhtitam
Terakhir, hendaknya orang yang membesuk mendoakan
orang yang sakit:
لاَ بَأْسَ طَهُورٌ اِ نْ شَآ ءَ اللّهُ
“Tidak mengapa, semoga sakitmu ini membersihkanmu
dari dosa-dosa, Insya Alloh.” (HR. al-Bukhari).
Atau doa:
أَسْأَلُ اللَّهَ العَظِيمَ رَبَّ الْعَرْشِ الْعَظِيْمِ أَنْ يَشْفِيَكَ
“Aku memohon kepada Allah Yang Maha Agung, agar
menyembuhkan penyakitmu.” (HR. at-Tirmidzi, dan Abu Daud)
jakarta 13/2/2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar