KEISTIMEWAAN KELUARGA
RASULULLAH SAW ?
11. Di
antara keutamaan Khadijah ra. ummul mukminin
•
Hadis riwayat Ali bin Abu Thalib ra., ia berkata:
Saya pernah mendengar Rasulullah saw.
bersabda: Sebaik-baik wanita ialah Maryam binti Imran. Sebaik-baik wanita ialah
Khadijah binti Khuwailid. (Shahih Muslim No.4458)
•
Hadis riwayat Abu Hurairah ra., ia berkata:
Jibril datang kepada Nabi saw. dan berkata:
Wahai Rasulullah, ini Khadijah datang kepada engkau dengan membawa bejana
berisi lauk pauk atau makanan atau minuman. Apabila ia datang kepadamu,
sampaikanlah salam kepadanya dari Tuhannya Yang Maha Mulia lagi Maha Agung dan
juga dariku dan kabarkanlah berita gembira kepadanya mengenai sebuah rumah di
surga yang terbuat dari mutiara di dalamnya tidak ada keributan dan kesusahan.
(Shahih Muslim No.4460)
•
Hadis riwayat Abdullah bin Abu Aufa ra.:
Dari Ismail ia berkata: Aku bertanya kepada
Abdullah bin Abu Aufa: Apakah Rasulullah saw. pernah menyampaikan kabar gembira
kepada Khadijah dengan sebuah rumah di surga? Dia menjawab: Betul. Beliau
pernah menyampaikan kabar gembira kepada istrinya itu dengan sebuah rumah di
surga yang terbuat dari mutiara di dalamnya tidak ada hiruk-pikuk dan
kesusahan. (Shahih Muslim No.4461)
•
Hadis riwayat Aisyah ra., ia berkata:
Rasulullah saw. pernah menyampaikan kabar
gembira kepada Khadijah binti Khuwailid tentang sebuah rumah di surga. (Shahih
Muslim No.4462)
•
Hadis riwayat Aisyah ra., ia berkata:
Halah binti Khuwailid, saudara perempuan
Khadijah, meminta izin masuk menemui Rasulullah saw. tiba-tiba beliau teringat
kembali akan gaya Khadijah setiap kali ia meminta izin masuk. Maka beliau
sangat senang sekali dengan kedatangan saudara perempuan Khadijah tersebut.
Beliau lalu berdoa untuknya dan berkata: Mari silakan, wahai Halah binti
Khuwailid. Lantas rasa cemburuku timbul. Maka aku katakan kepada beliau: Apa
yang membuatmu teringat pada seorang wanita Quraisy yang sudah nenek-nenek dan
sudah ompong yang telah meninggal untuk selamanya? Bukankah Allah telah
memberikan ganti yang lebih baik darinya. (Shahih Muslim No.4467)
12. Di
antara keutamaan Aisyah ra.
•
Hadis riwayat Aisyah ra., ia berkata:
Rasulullah saw. pernah bersabda: Tiga malam
aku bermimpi melihat kamu. Malaikat datang kepadaku mengantarkanmu dengan
memakai sepotong baju sutera seraya berkata: Inilah istrimu. Ketika aku buka
wajahmu, ternyata itu memang benar-benar kamu. Lalu aku katakan: Kalau itu
memang datang dari sisi Allah, maka Allah pasti akan menjadikannya kenyataan.
(Shahih Muslim No.4468)
•
Hadis riwayat Aisyah ra., ia berkata:
Rasulullah saw. pernah berkata kepadaku:
Sesungguhnya aku tahu saat kamu sedang senang kepadaku, dan saat kamu sedang
marah kepadaku. Aku bertanya: Dari mana engkau mengetahui hal itu? Rasulullah
saw. menjawab: Sebab kalau kamu sedang senang padaku, maka kamu akan
mengatakan: Tidak, demi Tuhan Muhammad tetapi kalau kamu sedang marah, maka
kamu akan mengatakan: Tidak, demi Tuhan Ibrahim. Aku katakan: Benar itu, wahai
Rasulullah. Demi Allah, aku hanya meninggalkan namamu. (Shahih Muslim No.4469)
•
Hadis riwayat Aisyah ra.:
Bahwa ia pernah bermain-main dengan beberapa
kawan perempuannya di hadapan Rasulullah saw. Aisyah berkata: Tiba-tiba
kawan-kawanku mendekati aku karena mereka ingin bersembunyi dari rasa malu
kepada Rasulullah saw. Beliau kemudian menyuruh mereka untuk menemuiku. (Shahih
Muslim No.4470)
•
Hadis riwayat Aisyah ra.:
Bahwa orang-orang menanti-nantikan untuk
memberikan hadiah pada waktu Rasulullah saw. berada di rumah Aisyah. Mereka
melakukan hal itu untuk mendapatkan keridaan Rasulullah saw.. (Shahih Muslim
No.4471)
•
Hadis riwayat Aisyah ra., istri Nabi saw., ia berkata:
Beberapa orang istri Nabi saw. mengutus
Fatimah binti Rasulullah saw. untuk menemui beliau. Lalu Fatimah meminta izin
masuk, sedang Rasulullah saw. masih bersamaku dalam selimut. Lalu beliau
mengizinkannya, kemudian Fatimah berkata: Wahai Rasulullah! Sesungguhnya
istri-istrimu yang lain mengutusku untuk menemuimu, mereka meminta keadilan
seperti yang engkau berikan kepada putri Abu Quhafah. Saat itu aku hanya diam
saja. Rasulullah saw. berkata kepada Fatimah: Wahai putriku! Tidakkah kamu
menyukai apa yang aku sukas.i? Fatimah menjawab: Benar. Rasulullah saw. berkata
lagi: Maka cintailah istriku yang satu ini. Mendengar perkataan ayahnya
tersebut, Fatimah lalu segera beranjak meninggalkan Rasulullah untuk kembali
kepada para istri beliau yang lain dan mengabarkan kepada mereka apa yang telah
ia katakan dan apa yang telah dikatakan oleh Rasulullah saw. kepadanya. Lalu
mereka berkata kepadanya: Kami merasa kamu belum berbuat sesuatu apapun untuk
kami, maka kembalilah menghadap Rasulullah saw. dan katakan kepada beliau:
Sesungguhnya istri-istrimu yang lain sangat mendambakan keadilan seperti yang
engkau perlihatkan kepada putri Abu Quhafah itu. Fatimah menjawab: Demi Allah
aku tidak mau mengajak bicara beliau tentang Aisyah selama-lamanya. Aisyah
berkata: Lalu istri-istri Nabi saw. itu menyuruh Zainab binti Jahsy ra., istri
Nabi dan dialah yang menandingiku di antara mereka untuk merebut kedudukan di
hati Rasulullah saw., dan aku tidak pernah melihat seorang wanita pun selain
Zainab yang lebih baik dalam beragama, lebih bertakwa kepada Allah, lebih jujur
bicaranya, paling kuat bersilaturahmi, paling banyak bersedekah dan paling
sering mengalami cobaan dalam dirinya dalam melakukan pekerjaan untuk
bersedekah dan mendekatkan diri kepada Allah kecuali perilaku mudah emosi dan
marah yang ada pada dirinya namun ia cepat kembali (tenang). Ia berkata: Lalu
Zainab meminta izin menemui Rasulullah saw. yang pada waktu itu beliau sedang
(tidur) bersama Aisyah dalam selimutnya seperti saat Fatimah menemuinya.
Kemudian Rasulullah saw. mempersilakannya, dan Zainab pun berkata: Wahai
Rasulullah! Sesungguhnya istri-istrimu yang lain mengutusku untuk menemuimu,
mereka meminta keadilan seperti yang engkau berikan kepada putri Abu Quhafah.
Aisyah berkata: Kemudian ia menyinggung tentang diriku dan melampaui batas,
namun aku tetap memandang Rasulullah saw. dan melihat ke arah mata beliau
apakah beliau mengizinkan aku untuk ikut berbicara. Aisyah melanjutkan: Zaenab
tetap tidak beranjak sampai aku ketahui bahwa Rasulullah saw. sudah tidak
merasa keberatan kalau aku membela diri. Aisyah melanjutkan: Ketika aku
menyinggungnya dan terus tidak memberi kesempatan sedikitpun padanya sampai aku
selesai membalasnya. Aisyah melanjutkan: Lalu Rasulullah saw. tersenyum dan
berkata: Ia memang benar-benar putri Abu Bakar. (Shahih Muslim No.4472)
•
Hadis riwayat Aisyah ra.:
Apabila Rasulullah saw. sedang merasa gundah,
beliau akan bertanya-tanya: Di manakah aku hari ini, di manakah aku esok hari,
karena merasa lama menunggu hari giliran Aisyah. Aisyah melanjutkan: Ketika
pada hari giliranku Allah mencabut nyawa beliau yang masih berada dalam
pelukanku. (Shahih Muslim No.4473)
•
Hadis riwayat Aisyah ra., ia berkata:
Rasulullah saw. apabila hendak melakukan
perjalanan, beliau selalu mengadakan undian di antara istri-istrinya, lalu
keluarlah undian tersebut untuk Aisyah dan Hafshah sehingga mereka berdua
berangkat bersama Rasulullah saw. Dan pada malam hari, Rasulullah saw. berjalan
bersama Aisyah untuk bercakap-cakap dengannya. Suatu kali berkatalah Hafshah
kepada Aisyah: Maukah kamu malam ini menunggangi untaku dan aku menunggangi
untamu sehingga kamu dapat melihat begitu juga aku. Aisyah menjawab: Baiklah.
Maka Aisyah lalu menunggangi unta milik Hafshah dan Hafshah menunggangi unta
Aisyah. Lalu datanglah Rasulullah saw. menghampiri unta milik Aisyah yang
ditunggangi oleh Hafshah kemudian mengucapkan salam dan berjalan bersamanya
sampai mereka turun berhenti. Tiba-tiba Aisyah merasa kehilangan Rasulullah dan
merasa cemburu. Ketika mereka turun berhenti, mulailah Aisyah menendangkan kakinya
ke tumbuh-tumbuhan izkhir yang harum baunya sambil berkata: Ya Tuhanku! Semoga
ada kalajengking atau ular yang menggigitku sedang aku tidak dapat mengatakan
sesuatu apapun kepada rasul-Mu. (Shahih Muslim No.4477)
•
Hadis riwayat Anas bin Malik ra., ia berkata:
Aku pernah mendengar Rasulullah saw.
bersabda: Keutamaan Aisyah atas wanita-wanita lain adalah seperti keutamaan
tsarid (bubur daging dan roti) atas makanan yang lainnya. (Shahih Muslim
No.4478)
•
Hadis riwayat Aisyah ra.:
Bahwa Nabi saw. pernah berkata kepadanya:
Sesungguhnya malaikat Jibril mengucapkan salam kepadamu. Aisyah berkata: Lalu
aku menjawab: Wa alaihissalam wa rahmatullahi (Semoga keselamatan serta rahmat
Allah selalu terlimpahkan atasnya). (Shahih Muslim No.4479)
13. Cerita tentang Ummu Zara` ra.
Hadis riwayat Aisyah ra., ia berkata:
Pernah sebelas orang wanita duduk berkumpul saling
berjanji dan bersepakat untuk tidak menutup-nutupi keadaan suami-suami mereka.
Wanita pertama mengatakan: Suamiku seperti daging unta yang kurus berada di
puncak gunung yang sukar didaki, tidak datar sehingga mudah dilalui dan tidak
juga gemuk sehingga dapat dipindah-pindahkan. Wanita kedua mengatakan: Suamiku,
aku terpaksa tidak dapat menuturkan mengenai keadaannya karena aku khawatir
tidak dapat meninggalkannya. Jika aku menyebutkan sama halnya aku mengungkapkan
rahasia aibnya. Wanita ketiga mengatakan: Suamiku berperawakan tinggi sekali.
Jika aku berbicara maka aku akan diceraikannya dan jika aku diam aku pun akan
dibiarkannya tanpa dicerai dan dikawinkan (muallaqah). Wanita keempat
mengatakan: Suamiku seperti suasana malam di wilayah Tihamah, tidak panas dan
tidak juga terlalu dingin, tidak menakutkan dan tidak juga membosankan. Wanita
kelima mengatakan: Suamiku apabila sudah memasuki rumah, maka dia langsung
tertidur nyenyak dan apabila keluar rumah dia seperti seekor singa tanpa
menanyakan sesuatu apapun yang bukan termasuk urusannya. Wanita keenam
mengatakan: Suamiku apabila makan, maka ia makan banyak sekali dengan bermacam
jenis lauk dan jika minum maka semua sisa minuman akan diteguknya. Dan jika
tidur dia akan berselimut tanpa mendekati diriku sehingga ia dapat merasakan
nikmatnya kebersamaan. Wanita ketujuh mengatakan: Suamiku adalah orang yang
tidak mengetahui kepentingan dirinya atau lemah syahwat serta tergagap-gagap
bicaranya, setiap obat yang diminum tidak dapat menyembuhkan. Di samping itu
dia juga orang yang mudah melukai dan memukul. Wanita kedelapan mengatakan:
Suamiku beraroma wangi seperti zarnab dan sentuhannya selembut sentuhan seekor
kelinci. Wanita kesembilan mengatakan: Suamiku adalah seorang terhormat,
berpostur tinggi dan sangat dermawan, berumah dekat dengan tempat pertemuan.
Wanita kesepuluh mengatakan: Suamiku adalah seorang pemilik unta yang banyak
yang selalu menderum dan jarang sekali bergembala di padang rumput. Unta-unta
tersebut jika mendengar suara alat musik kecapi, mereka merasa bahwa sebentar
lagi mereka akan disembelih. Dan wanita yang kesebelas mengatakan: Suamiku
bernama Abu Zara`. Tahukah kamu siapakah Abu Zara`? Dialah yang memberiku
perhiasan anting-anting dan memberiku makan sehingga aku kelihatan gemuk dan
selalu membuatku gembira sehingga aku merasa senang. Dia mendapati diriku dari
keluarga tidak mampu yang tinggal di lereng bukit lalu mengajakku tinggal di
daerah peternakan kuda dan unta dan dia juga seorang petani. Aku tidak pernah
dicela bila berbicara di sisinya dan bila tidur aku dapat tidur dengan nyenyak
sampai pagi. Dan bila minum aku dapat minum sampai puas. Lalu Ummu Abu Zara`,
tahukah kamu siapakah Ummu Abu Zara`? Dia memiliki kantong-kantong bahan
makanan yang besar-besar dan rumahnya sangat luas. Ibnu Abu Zara`, tahukah kamu
siapakah Ibnu Abu Zara`? Dia memiliki tempat tidur laksana pedang yang dicabut
dari sarungnya. Dia sudah merasa kenyang dengan hanya memakan sebelah kaki
seekor anak kambing. Putri Abu Zara`, tahukah kamu siapakah putri Abu Zara`
itu? Ia adalah seorang yang amat patuh terhadap kedua orang tuanya. Tubuhnya
gemuk dan suka menimbulkan rasa iri tetangganya. Budak perempuan Abu Zara`,
tahukah kamu siapakah budak perempuan Abu Zara`? Ia tidak pernah menyebarkan
rahasia pembicaraan kami dan tidak menyia-nyiakan persediaan makanan kami serta
tidak pernah mengotori rumah kami seperti sarang burung. Ia (sang istri)
melanjutkan: Suatu hari Abu Zara` keluar dengan membawa bejana-bejana susu yang
akan dijadikan mentega lalu bertemu dengan seorang wanita bersama kedua anaknya
yang seperti dua ekor anak singa bermain dengan dua buah delima di bawah
pinggang ibunya. Setelah itu aku diceraikannya demi untuk menikahi wanita
tersebut. Lalu aku menikah lagi dengan seorang lelaki terhormat serta dermawan.
Ia menunggangi seekor kuda yang sangat cepat larinya sambil membawa sebatang
tombak dan memperlihatkan kepadaku kandang ternak yang penuh dengan unta, sapi
dan kambing serta memberikanku sepasang dari setiap jenis binatang ternak
tersebut. Dia berkata: Makanlah wahai Ummu Zara` dan bawalah untuk keluargamu.
Kalau kukumpulkan semua pemberiannya pasti tidak akan mencapai harga tempat
minum paling kecil milik Abu Zarra`. Aisyah berkata: Rasulullah saw. bersabda
kepadaku: Aku terhadapmu adalah seperti Abu Zara` terhadap Ummu Zara`. (Shahih
Muslim No.4481)
14. Di antara keutamaan Fatimah ra.,
putri Nabi saw.
•
Hadis riwayat Miswar bin Makhramah ra.:
Bahwa dia pernah mendengar Rasulullah saw. bersabda
dari atas mimbar: Sesungguhnya keluarga Bani Hisyam bin Mughirah meminta restu
kalau mereka akan menikahkan putri mereka dengan Ali bin Abu Thalib. Tentu saja
aku tidak merestui, aku tidak merestui, sekali lagi aku tidak merestui kecuali
jika Ali bin Abu Thalib berkenan menceraikan putriku terlebih dahulu kemudian
menikahi putri mereka tersebut. Karena putriku adalah bagian dari diriku, apa yang
menggangguku akan mengganggunya dan apa yang menyakitkan aku akan menyakitkan
dirinya. (Shahih Muslim No.4482)
•
Hadis riwayat Aisyah ra.:
Bahwa Rasulullah saw. memanggil putrinya Fatimah ra.,
kemudian beliau membisikkan sesuatu kepadanya sehingga ia pun menangis kemudian
beliau membisikkannya lagi sampai ia tertawa. Setelah itu Aisyah berkata: Aku
bertanya kepada Fatimah: Apakah yang dibisikkan Rasulullah saw. itu kepadamu
sehingga kamu menangis, kemudian apa lagi yang dibisikkan kepada kamu sehingga
kamu tertawa? Fatimah menjawab: Beliau membisikkan kepadaku untuk mengabarkan
kepadaku berita kemangkatannya lalu aku pun menangis kemudian beliau
membisikkan lagi kepadaku untuk mengabarkan kepadaku bahwa aku adalah orang
yang pertama kali menyusul beliau dari keluarganya lalu aku pun tertawa.
(Shahih Muslim No.4486)
15. Di antara keutamaan Ummul
Mukminin Ummu Salamah ra.
•
Hadis riwayat Usamah bin Zaid ra., ia berkata:
Aku pernah diberitahukan bahwa malaikat Jibril as.
suatu kali mendatangi Nabi saw. ketika Ummu Salamah sedang berada di sisi
beliau. Ia berkata: Lalu mulailah ia bercakap-cakap kemudian beranjak pergi.
Lalu bertanyalah Rasulullah saw. kepada Ummu Salamah: Siapakah orang ini? Ummu
Salamah menjawab: Ini adalah Dihyah. Ia melanjutkan: Lalu Ummu Salamah berkata:
Demi Allah, aku sama sekali tidak menyangka dia kecuali sebagai dia (Jibril)
sampai aku mendengar khutbah Nabi saw. yang mengabarkan berita kami. (Shahih
Muslim No.4489)
16. Di antara keutamaan Ummul
Mukminin, Zainab ra.
•
Hadis riwayat Aisyah ra., Ummul Mukminin, ia berkata:
Rasulullah saw. bersabda: Orang yang paling cepat di
antara kamu sekalian menyusul aku adalah orang yang paling panjang tangannya di
antara kamu. Aisyah melanjutkan: Lalu mereka berlomba menjadi orang yang paling
panjang tangan di antara mereka semua. Ternyata yang paling panjang tangannya
di antara kami ialah Zainab sebab ia suka bekerja dengan tangannya sendiri dan
suka memberikan sedekah. (Shahih Muslim No.4490)
17. Di antara keutamaan Ummu Sulaim
ra., Ummu Anas bin Malik ra. dan Bilal ra.
•
Hadis riwayat Anas bin Malik ra., ia berkata:
Nabi saw. tidak pernah memasuki (rumah) untuk menemui
seorang wanitapun selain istri-istri beliau kecuali Ummu Sulaim. Karena beliau pernah
masuk menemuinya, lalu hal itu ditanyakan kepada beliau kemudian beliau
menjawab: Sesungguhnya aku merasa kasihan kepadanya, karena saudaranya terbunuh
sewaktu bersamaku. (Shahih Muslim No.4493)
•
Hadis riwayat Jabir bin Abdullah ra.:
Bahwa Rasulullah saw. bersabda: Aku pernah
diperlihatkan surga lalu aku melihat istri Abu Thalhah kemudian aku mendengar
suara gesekan benda-benda kering di hadapanku dan ternyata itu adalah (suara
langkah) Bilal. (Shahih Muslim No.4495)
Sumber: http://www.islam2u.net
JAKARTA 10/2/2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar