1.Pengertian Adil ?
Adil menurut bahasa Arab disebut dengan kata ‘adilun,
yang berarti samadengan seimbang.Menurut kamus besar bahasa Indonesia, adalah
diartikan tidak berat sebelah,tidak memihak,berpihak pada yang benar,berpegang
pada kebenaran, sepatutnya, dan tidak sewenang-wenang. Dan menurut ilmu akhlak
ialah meletakan sesuatu pada tempatnya, memberikan atau menerima sesuatu sesuai
haknya, dan menghukum yang jahat sesuai haknya, dan menghukumyang jahat sesuai
dan kesalahan dan pelanggaranya.
Karakteristik Sikap Adil ?
Islam mengajarkan bahwa semua orang mendapat perlakuan
yang sama dan sederajat dalam hukum. Dalam islam , tidak ada diskriminasi hukum
karena perbedaan kulit, status social, ekonomi,atau politik .
Berikut ini beberapa contoh sikap adil dalam Al-Qur’an
:
· Adil terhadap diri sendiri.
· Adil terhadap istri dan anak
· Adil dalam mendamaikan perselisihan
· Adil dalam bertuturkata
· Adil terhadap musuh sekalipun
- Mendatangkan rida Allah
- Memperoleh keberhasilan dalam hidup
- Memperoleh kegembiraan batin
- Disenangi banyak orang
- Memperoleh kesejahteraan hidup di dunia dan di akhirat
- Terwujud masyarakat yang aman, tenteram, dan damai
2. Rida
Pengertian rida ?
Perkataan rida berasal dari bahasa arab, radiya yang artinya senang hati
(rela). Rida menurut syariah adalah menerima dengan senang hati atas segala
yang diberikan Allah swt, baik berupa hokum (peraturan-peraturan) maupun
ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan-Nya. Sikap rida harus ditunjukkan,
baik ketika menerima nikmat maupun tatkala ditimpa musibah.
Sikap rida dapat ditunjukkan melalui hal-hal sebagai berikut:
1. Sabar dalam melaksanakan kewajiban
hingga selesai dengan kesungguhan usaha atau ikhtiar dan penuh tanggung jawab.
2. Senantiasa mengingat Allah swt.
dan tetap melaksanakan shalat dengan kusyuk.
3. Tidak iri hati atas kekurangan atau
kelebihan orang lain dan tidak ria untuk dikagumi hasil usahanya.
4. Senantiasa bersyukur atau berterima
kasih kepada Allah swt. atas segala nikmat pemberian-Nya. Hal itu adalah upaya
untuk mencapai tingkat tertinggi dalam perbaikan akhlak.
5. Tetap beramal saleh (berbuat baik)
kepada sesama sesuai dengan keadaan dan kemampuan, seperti aktif dalam kegiatan
social, kerja bakti, dan membantu orangtua di rumah dalam menyelesaikan
pekerjaan mereka.
6. Menunjukkan kerelaan atau rida
terhadap diri sendiri dan Tuhannya. Juga rida terhadap kehidupan terhadap
takdir yang berbentuk nikmat maupun musibah, dan terhadap perolehan rezeki atau
karunia Allah swt.
Menurut kamus besar Indonesia, rida diartikan rela,
suka, dan senang hati.sedangkan menurut bahasa adalah ketetapan hati untuk
menerima segala keputusan yang sudah ditetapkan dan ridha merupakan akhir dari
semua keinginan dan harapan yang baik .
Macam-macam rida :
a. Ridha terhadap perintah
dan larangan Allah
Artinya ridha untuk mentaati Allah dan Rasulnya. Pada
hakekatnya seseorang yang telah mengucapkan dua kalimat syahadat, dapat
diartikan sebagai pernyataan ridha terhadap semua nilai dan syari’ah Islam.
Perhatikan firman Allah dalam Q.S. al-Bayyinah (98) ayat 8
Artinya : Balasan mereka di
sisi Tuhan mereka ialah syurga 'Adn yang mengalir di bawahnya sungai-sungai;
mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Allah ridha terhadap mereka dan
merekapun ridha kepadanya. Yang demikian itu adalah (balasan) bagi orang yang
takut kepada Tuhannya. (Q.S.al-Bayyinah ayat 8 )
Dari ayat tersebut dapat dihayati, jika kita ridha
terhadap perintah Allah maka Allah pun ridha terhadap kita.
b. Ridha terhadap taqdir
Allah.
Mari kita simak, apa yang dikisahkan berikut ; pada
suatu hari Ali bin Abi Thalib r.a. melihat Ady bin Hatim bermuram durja, maka
Ali bertanya ; “Mengapa engkau tampak bersedih hati ?”. Ady menjawab ;
“Bagaimana aku tidak bersedih hati, dua orang anakku terbunuh dan mataku
tercongkel dalam pertempuran”. Ali terdiam haru, kemudian berkata, “Wahai Ady,
barang siapa ridha terhadap taqdir Allah swt. maka taqdir itu tetap berlaku
atasnya dan dia mendapatkan pahalaNya, dan barang siapa tidak ridha terhadap
taqdirNya maka hal itupun tetap berlaku atasnya, dan terhapus amalnya”.
Ada dua sikap utama bagi seseorang ketika dia tertimpa
sesuatu yang tidak diinginkan yaitu ridha dan sabar. Ridha merupakan keutamaan
yang dianjurkan, sedangkan sabar adalah keharusan dan kemestian yang perlu
dilakukan oleh seorang muslim.
Dalam suatu kisah Abu Darda’, pernah melayat pada
sebuah keluarga, yang salah satu anggota keluarganya meninggal dunia. Keluarga
itu ridha dan tabah serta memuji Allah swt. Maka Abu Darda’ berkata kepada
mereka. “Engkau benar, sesungguhnya Allah swt. apabila memutuskan suatu
perkara, maka dia senang jika taqdirnya itu diterima dengan rela atau ridha.
Begitu tingginya keutamaan ridha, hingga ulama salaf
mengatakan, tidak akan tampak di akhirat derajat yang tertinggi daripada
orang-orang yang senantiasa ridha kepada Allah swt. dalam situasi apapun
(Hikmah, Republika, Senin 5 Februari 2007, Nomor: 032/Tahun ke 15)
c. Ridha terhadap perintah
orang tua.
Ridha terhadap perintah orang tua merupakan salah satu
bentuk ketaatan kita kepada Allah swt. karena keridhaan Allah tergantung pada
keridhaan orang tua, perintah Allah dalam Q.S. Luqman (31) ayat 14 ;
Artinya : “ Dan Kami
perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapanya; ibunya
telah mengandungnya dalam Keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya
dalam dua tahun. bersyukurlah kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya
kepada-Kulah kembalimu. (Q.S. Luqman :14)
Manfaat sikap rida ?
1.Lebih tenang dalam menghadapi setiap persoalan 2.Tenang
dan tenteram dalam menjalani hidup3.Tidak putus asa dan menyerah apabila
mendapat persoalan 4.Tabah menghadapi godaan
3. Amal Saleh
Pengertian Amal Saleh ?
Menurut kamus besar bahasa Indonesia, amal diartikan
sebagai perbuatan (baik atau buruk). Secara istilah, amal saleh berarti perbuatan
sungguh- sungguh dalam menjalankan ibadah ataupun menunaikan kewajiban agama
yang dilakukan dalam bentuk berbuat kebaikan terhadap masyarakat atau sesama
manusia.contoh mengumpulkan dana untuk membantu korban bencana alam, penyandang
cacat, orang jompo dan anak yatim piatu.
Dalam al-Qur’an banyak dijumpai perkataan amal dengan
berbagai bentuknya yaitu ‘amila, a’mala, ta’malun, ya’malun, ‘amilun,
‘amalus-salihat, dan ‘amalus-syyari’at.
Nilai Positif Amal Saleh ?
Dalam Al-Qur’an, banyak diuraikan hasil (buah) dari
amal saleh, baik didunia maupun diakhirat, yaitu:
a. rezeki yang baik (al-Hajj/22:50); b. derajat yang tinggi (Taha/20:75);
c. keberuntungan (al-Qasas/28:67); d. keadilan (Yunus/10:4); e. keluar dari kegelapan (at-Talaq/65:11); f. rahmat dan cinta (al-Jasiyah/45:30); g. hilang perasaan takut (Taha/20:112); h. pahala yang cukup (Alli ‘Imran/3:57); i. ampunanIlahi (Fatir/3:57);
J. kehidupan di surga (al-Mu’minun/23:40).
Manfaat sikap amal saleh ?
1. Mendapatkan rezeki yang baik 2.Mendapatkan derajat
yang tinggi 3.Mendapat keberuntungan 4. Mendapatkan rahmat dan cinta 5.Mendapatkan
ketenangan hidup 6. Mendapatkan pahala 7.Mendapatkan ampunan dari Allah 8.Mendapatkan
tempat di surge di akhirat nanti
SUMBER:1.Buku SMK/SMA(3) 2. http://www.google.com
JAKARTA 3/2/2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar