ANTARA BACA AL-QUR’AN
DAN BERSHALAWAT ?
(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah
sambil berdiri atau duduk atau
dalam keadaan berbaring dan mereka
memikirkan tentang penciptaan langit dan
bumi (seraya berkata):"Ya Tuhan
kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan
sia-sia Maha Suci Engkau, maka
peliharalah kami dari siksa neraka. (QS.
3:191)
Sabda Nabi
Sholallohu Alaihi Wa sallam, "Manusia yang paling uatama bagiku adalah
yang paling banyak shalawatnya." (HR. at-Tirmidzi)
.(yaitu) orang-orang yang beriman dan
hati mereka menjadi tenteram dengan
mengingat Allah.Ingatlah, hanya dengan
mengingati Allah-lah hati menjadi
tenteram. (QS. 13:28)
Anjuran
Baca Al-Qur’an ?
1.Bacalah apa yang telah diwahyukan
kepadamu, yaitu Al-Kitab (al-Qur'an) dan
dirikanlah shalat.Sesungguhnya shalat
itu mencegah dari
(perbuatan-perbuatan) keji dan
mungkar.Dan sesungguhnya mengingat Allah
adalah lebih besar (keutamaannya dari
ibadat-ibadat yang lain). Dan Allah
mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS.
29:45)
2.« اقْرَءُوا الْقُرْآنَ فَإِنَّهُ يَأْتِى يَوْمَ الْقِيَامَةِ شَفِيعًا لأَصْحَابِه »
“Bacalah oleh kalian
Al-Qur`an. Karena ia (Al-Qur`an) akan datang pada Hari Kiamat kelak sebagai
pemberi syafa’at bagi orang-orang yang rajin membacanya.” [HR.
Muslim 804]
« … اقْرَءُوا الزَّهْرَاوَيْنِ : الْبَقَرَةَ وَسُورَةَ آلِ عِمْرَانَ؛ فَإِنَّهُمَا تَأْتِيَانِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ كَأَنَّهُمَا غَمَامَتَانِ أَوْ كَأَنَّهُمَا غَيَايَتَانِ أَوْ كَأَنَّهُمَا فِرْقَانِ مِنْ طَيْرٍ صَوَافَّ تُحَاجَّانِ عَنْ أَصْحَابِهِمَا، اقْرَءُوا سُورَةَ الْبَقَرَةِ فَإِنَّ أَخْذَهَا بَرَكَةٌ وَتَرْكَهَا حَسْرَةٌ وَلاَ تَسْتَطِيعُهَا الْبَطَلَةُ ».
“Bacalah oleh kalian dua
bunga, yaitu surat Al-Baqarah dan Surat Ali ‘Imran. Karena keduanya akan datang
pada hari Kiamat seakan-akan keduanya dua awan besar atau dua kelompok besar
dari burung yang akan membela orang-orang yang senantiasa rajin membacanya.
Bacalah oleh kalian surat Al-Baqarah, karena sesungguhnya mengambilnya adalah
barakah, meninggalkannya adalah kerugian, dan sihir tidak akan mampu
menghadapinya.” [HR. Muslim 804]
3. Dari shahabat An-Nawwas bin Sam’an Al-Kilabi radhiallahu
‘anhu berkata : saya mendengar Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda :
« يُؤْتَى بِالْقُرْآنِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَأَهْلِهِ الَّذِينَ كَانُوا يَعْمَلُونَ بِهِ تَقْدُمُهُ سُورَةُ الْبَقَرَةِ وَآلُ عِمْرَانَ تُحَاجَّانِ عَنْ صَاحِبِهِمَا ».
“Akan didatangkan Al-Qur`an
pada Hari Kiamat kelak dan orang yang rajin membacanya dan senantiasa rajin
beramal dengannya, yang paling depan adalah surat Al-Baqarah dan surat Ali
‘Imran, keduanya akan membela orang-orang yang rajin membacanya.” [HR.
Muslim 805]
4.Nabi shalallahu ‘alaihi
wasallam bersabda :
القرآن حجة لك أو عليك
“Al-Qur`an itu bisa menjadi
hujjah yang membelamu atau sebaliknya menjadi hujjah yang membantahmu.” [HR.
Muslim]
5.( كتاب أنزلناه إليك مبارك ليدبروا آياته وليتذكر أولوا الألباب )
“Ini adalah sebuah kitab
yang Kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah, supaya mereka mentadabburi
(memperhatikan) ayat-ayat-Nya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang
mempunyai fikiran.” [Shad : 29]
6.Dari shahabat ‘Utsman bin ‘Affan radhiallahu ‘anhu berkata, bahwa Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda
:
(( خَيْرُكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ الْقُرْآنَ وَعَلَّمَهُ ))
رواه البخاري .
“Sebaik-baik kalian adalah
yang mempelajari Al-Qur`an dan mengajarkannya.” [Al-Bukhari 5027]
7.Dari Ummul
Mu`minin ‘Aisyah radhiallahu
‘anha berkata, bahwa Rasulullah
shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda :
(( الَّذِي يَقْرَأُ القُرْآنَ وَهُوَ مَاهِرٌ بِهِ مَعَ السَّفَرَةِ الكِرَامِ البَرَرَةِ، وَالَّذِي يَقْرَأُ الْقُرْآنَ وَيَتَتَعْتَعُ فِيهِ وَهُوَ عَلَيْهِ شَاقٌّ لَهُ أجْرَانِ ))
متفقٌ عَلَيْهِ
“Yang membaca Al-Qur`an dan
dia mahir membacanya, dia bersama para malaikat yang mulia. Sedangkan yang
membaca Al-Qur`an namun dia tidak tepat dalam membacanya dan mengalami
kesulitan, maka baginya dua pahala.” [Al-Bukhari 4937, Muslim 244]
8.Dari Ummul
Mu`minin ‘Aisyah radhiallahu
‘anha berkata, bahwa Rasulullah
shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda :
(( الَّذِي يَقْرَأُ القُرْآنَ وَهُوَ مَاهِرٌ بِهِ مَعَ السَّفَرَةِ الكِرَامِ البَرَرَةِ، وَالَّذِي يَقْرَأُ الْقُرْآنَ وَيَتَتَعْتَعُ فِيهِ وَهُوَ عَلَيْهِ شَاقٌّ لَهُ أجْرَانِ ))
متفقٌ عَلَيْهِ
“Yang membaca Al-Qur`an dan
dia mahir membacanya, dia bersama para malaikat yang mulia. Sedangkan yang
membaca Al-Qur`an namun dia tidak tepat dalam membacanya dan mengalami
kesulitan, maka baginya dua pahala.” [Al-Bukhari 4937, Muslim 244]
9.Dari shahabat Abu Musa Al-Asy’ari radhiallahu ‘anhu berkata, bahwa Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam
bersabda :
(( مَثَلُ الْمُؤْمِنِ الَّذِي يَقْرَأُ القُرْآنَ مَثَلُ الأُتْرُجَّةِ : رِيحُهَا طَيِّبٌ وَطَعْمُهَا طَيِّبٌ ، وَمَثَلُ الْمُؤْمِنِ الَّذِي لاَ يَقْرَأُ القُرْآنَ كَمَثَلِ التَّمْرَةِ : لاَ رِيحَ لَهَا وَطَعْمُهَا حُلْوٌ ، وَمَثلُ المُنَافِقِ الَّذِي يقرأ القرآنَ كَمَثلِ الرَّيحانَةِ : ريحُهَا طَيِّبٌ وَطَعْمُهَا مُرٌّ ، وَمَثَلُ المُنَافِقِ الَّذِي لاَ يَقْرَأُ القُرْآنَ كَمَثلِ الحَنْظَلَةِ : لَيْسَ لَهَا رِيحٌ وَطَعْمُهَا مُرٌّ ))
متفقٌ عَلَيْهِ .
“Perumpaan seorang mu`min
yang rajin membaca Al-Qur`an adalah seperti buah Al-Atrujah : aromanya wangi
dan rasanya enak. Perumpamaan seorang mu`min yang tidak membaca Al-Qur`an
adalah seperti buah tamr (kurma) : tidak ada aromanya namun rasanya manis.
Perumpamaan seorang munafiq
namun ia rajin membaca Al-Qur`an adalah seperti buah Raihanah : aromanya wangi
namun rasanya pahit. Sedangkan perumpaan seorang munafiq yang tidak rajin
membaca Al-Qur`an adalah seperti buah Hanzhalah : tidak memiliki aroma dan
rasanya pun pahit.” [Al-Bukhari 5427, Muslim 797]
10.Dari shahabat ‘Umar bin Al-Khaththab radhiallahu
‘anhu, bahwa Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda :
(( إنَّ اللهَ يَرْفَعُ بِهَذَا الكِتَابِ أقْوَاماً وَيَضَعُ بِهِ آخرِينَ ))
رواه مسلم .
“Sesungguhnya Allah dengan
Al-Qur`an ini mengangkat suatu kaum, dan menghinakan kaum yang lainnya.” [HR. Muslim 269]
Dalam hadits tersebut diatas terdapat dalil bahwa tujuan terpenting
diturunkannya Al-Qur`an adalah untuk diamalkan. Hal ini diperkuat oleh firman
Allah subhanahu wata’ala :
“supaya mereka mentadabburi”, yakni agar mereka berupaya memahami
makna-maknanya dan beramal dengannya. Tidak mungkin bisa beramal dengannya
kecuali setelah tadabbur. Dengan tadabbur akan menghasilkan ilmu,
sedangkan amal merupakan buah dari ilmu.
Jadi inilah tujuan diturunkannya
Al-Qur`an :
-
untuk dibaca dan ditadabburi maknanya
-
diimani segala beritanya
-
diamalkan segala hukumnya
-
direalisasikan segala perintahnya
-
dijauhi segala larangannya
Anjuran Bershalawat ?
Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya
bershalawat untuk Nabi. Hai
orang-orang yang beriman, bershalawatlah
kamu untuk Nabi dan ucapkanlah
salam penghormatan kepadanya. (QS.
33:56)
Shalawat Nabi, merupakan syari'at sekaligus mengandung hakikat. Disebut
syari'at karena Allah SWT, memerintahkan kepada para hamba-Nya yang beriman,
agar memohonkan Shalawat dan Salam kepada Nabi.
Beberapa hadits di bawah ini sangat mendukung firman Allah Ta'ala tersebut :
1.Suatu hari Rasulullah Sholallohu Alaihi Wa sallam, datang dengan wajah tampak berseri-seri, dan bersabda: "Malaikat Jibril datang kepadaku sambil berkata, "Sangat menyenangkan untuk engkau ketahui wahai Muhammad, bahwa untuk satu shalawat dari seseorang umatmu akan kuimbangi dengan sepuluh doa baginya." Dan sepuluh salam bagiku akan kubalas dengan sepuluh salam baginya." (HR. an-Nasa'i)
2.Sabda Rasulullah Sholallohu Alaihi Wa sallam: "Kalau orang bershalawat kepadaku, maka malaikat juga akan mendoakan keselamatan yang sama baginya, untuk itu hendaknya dilakukan, meski sedikit atau banyak." (HR. Ibnu Majah dan Thabrani)
3.Sabda Nabi Sholallohu Alaihi Wa sallam, "Manusia yang paling uatama bagiku adalah yang paling banyak shalawatnya." (HR. at-Tirmidzi)
4.Sabdanya, "Paling bakhilnya manusia, ketika ia mendengar namaku disebut, ia tidak mengucapkan shalawat bagiku." (HR. at-Tirmidzi). "Perbanyaklah shalawat bagiku di hari Jum'at" (HR. Abu Dawud).
5.Sabdanya, "Sesungguhnya di bumi ada malaikat yang berkeliling dengan tujuan menyampaikan shalawat umatku kepadaku." (HR. an-Nasa'i)
6.Sabdanya, "Tak seorang pun yang bershalawat kepadaku, melainkan Allah mengembalikan ke ruhku, sehingga aku menjawab salam kepadanya." (HR. Abu Dawud).
Beberapa hadits di bawah ini sangat mendukung firman Allah Ta'ala tersebut :
1.Suatu hari Rasulullah Sholallohu Alaihi Wa sallam, datang dengan wajah tampak berseri-seri, dan bersabda: "Malaikat Jibril datang kepadaku sambil berkata, "Sangat menyenangkan untuk engkau ketahui wahai Muhammad, bahwa untuk satu shalawat dari seseorang umatmu akan kuimbangi dengan sepuluh doa baginya." Dan sepuluh salam bagiku akan kubalas dengan sepuluh salam baginya." (HR. an-Nasa'i)
2.Sabda Rasulullah Sholallohu Alaihi Wa sallam: "Kalau orang bershalawat kepadaku, maka malaikat juga akan mendoakan keselamatan yang sama baginya, untuk itu hendaknya dilakukan, meski sedikit atau banyak." (HR. Ibnu Majah dan Thabrani)
3.Sabda Nabi Sholallohu Alaihi Wa sallam, "Manusia yang paling uatama bagiku adalah yang paling banyak shalawatnya." (HR. at-Tirmidzi)
4.Sabdanya, "Paling bakhilnya manusia, ketika ia mendengar namaku disebut, ia tidak mengucapkan shalawat bagiku." (HR. at-Tirmidzi). "Perbanyaklah shalawat bagiku di hari Jum'at" (HR. Abu Dawud).
5.Sabdanya, "Sesungguhnya di bumi ada malaikat yang berkeliling dengan tujuan menyampaikan shalawat umatku kepadaku." (HR. an-Nasa'i)
6.Sabdanya, "Tak seorang pun yang bershalawat kepadaku, melainkan Allah mengembalikan ke ruhku, sehingga aku menjawab salam kepadanya." (HR. Abu Dawud).
Keutamaan Bershalawat ?
Memang dalam beberapa kitab ulama menyatakan...
Kitab “Hasiyah Al Showi ‘Al Al Jalalain hal 287 juz 3 “:
واعلموا أن العلماء إتفقوا على وجوب الصلة والسلام على النبي صلى الله عليه وسلم , ثم اختلفوا في تعيين الواجب فعند مالك تجب الصلوة والسلام في العمر مرة وعند الشافعي تجب في التشهد الأخير من كل فرض, وعند غيرهما تجب في كل مجلس مرة وقيل تجب عند ذكره وقيل بجب الإكثار منها من غير تقييد بعدد, وبالجملة فالصلاة على النبي أمرها عظيم وفضلها جسيم
“Ketahuilah bahwa sesungguhnya Para Ulama telah sepakat atas di wajibkannya membaca Sholawat dan Salam untuk Baginda Nabi Muhammad Shollallahu ‘alaihi wa Sallam, Kemudian mereka berselisih pendapat mengenahi KAPAN Kuwajiban ini harus di lakukan, Menurut Imam Malik cukup satu kali dalam seumur hidup, Menurut Imam Syafi,I wajib di baca pada waktu tasyahhud akhir dalam setiap Sholat Fardlu, menurut Ulama lainnya wajib di baca satu kali dalam setiap majlis. Ada juga ulama yg berpendapat wajib membaca sholawat / salam tersebut setiap kali mendengar Nama Nabi di sebut. Dan ada juga yg mengatakan untuk memperbanyak Sholawat/ Salam tanpa di batasi bilangan tertentu. Secara umum membaca Sholawat kepada Nabi merupekan hal yang sangat agung dan keutamaannya sangat banyak”.
وهي أفضل الطاعات وأجل القربات حتى قال بعض ال عارفين إنها توصل إلى الله تعالى من غير شيخ لأن الشيخ والسند فيها صاحبها ولاأنها تعرض عليه ويصلي على المصلي بخلاف غيرها من الأذكار فلا بد فبها من الشيخ الارف و‘لا دخلها الشيطان ولم ينتفع صاحبها بها
“Membaca sholawat merupakan bentuk Ibadah yg paling utama dan paling besar pahalanya. Sanpai2 sebagian Kaum ‘Arifin mengatakan : “Sesungguhnya Sholawat itu bias mengantarkan Pengamalnya untuk Ma’rifat Billah meskipun tanpa guru spiritual (Mursyid) Karena Guru dan Sanadnya Langsung melalui Nabi. Ingat setiap Sholawat yg di baca seseorang selalu di perlihatkan Kepada Beliau Shollalllahu ‘alihi wa Sallam dan Beliau membalasnya dg doa yg serupa. Hal ini berbeda dg Dzikir2 (Selain Sholawat) yg harus melalui Guru Spiritual yg harus sudah mencapai Maqom Ma'rifat. Jika tidak demikian maka akan di masuki Syaithon dan pengamalnya tidak akan mendapat manfaat apapun.
Ikhtitam
Hai orang-orang yang beriman,
berzikirlah (dengan menyebut nama) Allah,
zikir yang sebanyak-banyaknya. (QS.
33:41)
2.« اقْرَءُوا الْقُرْآنَ فَإِنَّهُ يَأْتِى يَوْمَ الْقِيَامَةِ شَفِيعًا لأَصْحَابِه »
“Bacalah oleh kalian Al-Qur`an. Karena ia
(Al-Qur`an) akan datang pada Hari Kiamat kelak sebagai pemberi syafa’at bagi
orang-orang yang rajin membacanya.” [HR. Muslim 804]
Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu beliau
berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَن صلَّى عليَّ صلاةً واحدةً ، صَلى اللهُ عليه عَشْرَ صَلَوَاتٍ، وحُطَّتْ عنه عَشْرُ خَطياتٍ ، ورُفِعَتْ له عَشْرُ دَرَجَاتٍ
“Barangsiapa yang mengucapkan
shalawat kepadaku satu kali maka Allah akan bershalawat baginya sepuluh kali, dan
digugurkan sepuluh kesalahan (dosa)nya, serta ditinggikan baginya sepuluh
derajat/tingkatan (di surga kelak)”(HR Nasai,Ahmad dan Ibnu Hiban)
Sumber:1.Al-Qur’an Hadits 2.https://alhaaq.wordpress.com
3.http://wajahbaroe.blogspot.com
Jakarta 15/2/2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar