MISTERI MIMPI BAIK ATAU SEBALIKNYA ?
“Sesungguhnya pembicaraan rahasia itu adalah dari setan, supaya orang-orang yang beriman itu berduka cita, sedang pembicarana itu tiadalah memberi mudharat sedikitpun kepada mereka, kecuali dengan izin Allah dan kepada Allahlah hendaknya orang-orang yang beriman bertawakal.” (Al-Qur’an, Surat Al-Mujaadilah: 10)
"Mimpi itu
ada tiga. Mimpi yang baik merupakan kabar gembira dari Allah. Mimpi yang
menyedihkan berasal dari setan, dan mimpi yang datang dari obsesi seseorang.
Jika salah seorang di antara kalian mimpi yang menyedihkan, hendaklah dia
bangun lalu shalat dan tidak menceritakannya kepada orang lain".(HR
Bukhari-Muslim)
Dalam riwayat Al-Bukhari dari Abi Sa’id Al-Khudzriy,
Rasulullah bersabda:
الرؤيا الصالحة جزء من ستة وأربعين جزءًا من النبوة
Artinya: “Mimpi
yang baik adalah bagian dari 46 bagian kenabian”
Muqaddimah
Mimpi terbahagi
dua: mimpi yang benar dan yang batil. Mimpi yang benar ialah yang dialami
manusia tatkala kedudukan psikologisnya seimbang dan keadaan cuaca sedang
seperti ditandai oleh bergoyangnya pepohonan hingga berjatuhannya dedaunan.
Mimpi yang benar tidak didahului dengan adanya pikiran dan keinginan akan
sesuatu yang kemudian muncul dalam mimpi.
Kebenaran mimpi
juga tidak ternodai oleh peristiwa junub dan haid. Adapun mimpi yang batil
ialah yang ditimbulkan oleh bisikan nafsu, keinginan, dan hasrat. Mimpi
demikian tidak dapat ditakwilkan. Demikian pula mimpi “basah” dan mimpi lain
yang mewajibkan mandi dikategorikan sebagai mimpi yang batil karena tidak
mengandung makna. Sama halnya dengan mimpi yang menakutkan dan menyedihkan
karena berasal dari setan.
Makna Mimpi ?
Ingat bagaimana
mimpi Nabi Yusuf tentang bulan, bintang dan matahari yang sujud kepadanya ?
bagaimana pula mimpi seorang wanita tentang Rasulullah SAW, kemudian
diceritakannya kepada Baginda Nabi danmenjadi kenyataan
Seorang wanita bertanya, “Wahai Rasulullah,
sesungguhnya saya bermimpi melihat kebahagian tubuh baginda berada
di rumahku.” Baginda menjawab, “Sesungguhnya Fatimah akan melahirkan
seorang anak lelaki, kemudian engkau yang akan menyusukannya.” Tidak lama
kemudian Fatimah melahirkan Hussein dan disusukan oleh wanita tersebut.
At-Tirmidzi meriwayatkan bahwa seorang penduduk Mesir
bertanya kepada Abu Darda’ –radliyallahu ‘anhu- mengenai firman Allah ini. Abu
Darda’ menjawab: “Tidak ada seorangpun bertanya tentang ayat ini semenjak aku
bertanya kepada Rasulullah –shallallahu ‘alaihi wa sallam- dan beliau menjawab:
‘Tidak seorangpun bertanya kepadaku tentang ayat ini selain engkau semenjak
ayat ini diturunkan. Ayat ini menjelaskan mimpi baik, yang di alami seorang
muslim,”. (HR. At-Tirmidzi)
Selanjutnya,
pada tahun-tahun jauh setelah Rasulullah, muncul ilmuwan Abu Bakar Bin Ali
Muhyiddin Alhatimim Attha'i atau yang populer dengan sebutan Ibn Arabi (17
Agustus 1165 - November 1240) di Spanyol yang membahas masalah interpretasi
mimpi. Pendekatan yang digunakan Arabi untuk menganalisis mimpi
adalah ilham intuitif karena dia seorang sufi.
Secara
umum, menurut Arabi, mimpi adalah bagian dari imajinasi atau tempat
penampakan wujud-wujud spiritual, para malaikat dan roh, tempat mereka
memperoleh bentuk dan figur-figur "rupa penampakan" mereka, dan
karena di sana konsep-konsep murni dan data indra bertemu dan memekar menjadi
figur-figur personal. Dan interpretasi mimpi menurutnya bahwa segala
sesuatu datang dalam alam imajinasi karena ditafsirkan. Ini berarti sesuatu itu
sendiri memiliki bentuk tertentu yang muncul dalam bentuk lain sehingga sang
penafsir mendapatkan sesuatu dari bentuk yang dilihat oleh si pemimpi kepada
sesuatu itu sendiri.
Mengenai arti mimpi
secara umum, Rasulullah SAW bersabda (HR Bukhari dan Muslim),
"Mimpi itu ada tiga. Mimpi yang baik merupakan kabar gembira dari Allah. Mimpi yang menyedihkan berasal dari setan, dan mimpi yang datang dari obsesi seseorang. Jika
salah seorang di antara kalian mimpi yang menyedihkan, hendaklah dia bangun
lalu shalat dan tidak menceritakannya kepada orang lain".
Selain itu, Rasulullah SAW juga bersabda (HR Bukhari dan Muslim),
"Mimpi yang baik adalah dari Allah, sedangkan mimpi yang menakutkan
berasal dari setan. Barangsiapa bermimpi yang tidak menyenangkan, hendaklah dia
meludah ke sebelah kirinya tiga kali dan berlindung diri kepada Allah dari
setan, sehingga mimpi tersebut tidak membahayakannya."
Khalid al-Anbari dalam bukunya Kamus Tafsir Mimpi
menyebutkan bahwa tanda mimpi yang benar adalah sebagai berikut:
- Bersih dari mimpi kosong, bayangan-bayangan yang meresahkan dan menakutkan.
- Dapat dipahami ketika terjaga.
- Tidur dalam keadaan pikiran jernih, tidak disibukkan oleh persoalan apa pun.
- Mimpi tersebut dapat ditakwilkan sesuai dengan apa yang ada di Lauh Mahfuzh.
Rasulullah SAW bersabda, “Mimpi
yang baik adalah dari Allah. Sedangkan mimpi yang menakutkan berasal dari
setan. Barangsiapa mimpi yang tidak menyenangkan, maka hendaklah dia meludah ke
sebelah kirinya tiga kali dan berlindung diri kepada Allah dari setan, maka
mimpi tersebut tidak akan membahayakannya” (HR Bukhari dan Muslim).
Bertolak dari hadits-hadits di atas,
menurut Aam Amiruddin dalam bukunya Menelanjangi Strategi Jin, kita bisa
membuat sejumlah kesimpulan.
1.Mimpi bisa terjadi karena suatu obsesi. Obsesi
tersebut begitu kuat dalam memori kita sehingga muncul dalam mimpi. Ini adalah
mimpi yang bersifat fitrah atau alamiah.
2.Bermimpi yang baik. Mimpi ini datangnya dari Allah,
kita wajib mensyukurinya dan boleh menceritakannya kepada orang lain sebagai
wujud rasa syukur.
3.Mimpi buruk atau menakutkan. Mimpi ini datangnya
dari setan. Kita wajib berlindung diri pada Allah, bahkan kalau memungkinkan
meludah tiga kali ke sebelah kiri dan jangan menceritakannya pada orang lain –
kecuali kalau ingin mengetahui takwil mimpi tersebut. Sebab kalau kita
menceritakannya, setan akan merasa senang kalau gangguannya itu menjadi bahan
pembicaraan manusia.
Dari ayat dan hadits di atas dapat diketahui bagaimana kedudukan mimpi
dalam al-Quran dan hadits.
Selanjutnya,
yang dimaksud mimpi yang baik (ru’ya shalihah) adalah mimpi yang
dialami oleh orang-orang yang shalih dan mimpi ini adalah mimpi yang benar,
meskipun terkadang mimpi yang mereka alami hanya sebatas bunga tidur (adhghats).
Mimpi yang dialami para nabi adalah mimpi yang benar, dan berstatus sebagai
wahyu. Sedangkan mimpi yang dialami oleh selain nabi dan orang-orang yang
shaleh kebanyakan hanya sebatas bunga tidur, karena ada peranan syetah di
dalamnya. (Lihat: al-Mausu’ah al-Fiqhiyah al-Kuwaitiyah: 8/23)
Ada tiga macam
mimpi: (1) Mimpi sebagai kabar gembira dari Allah, yakni yang baik dan benar.
(2) Mimpi permainan syetan. (3) Mimpi yang terjadi akibat angan-angan diri
sendiri.
Mimpi hasil
permainan syetan adalah mimpi yang tidak berarti sama sekali dan tidak
perlu untuk di ta’wil. Dalam hadits shahih disebutkan bahwa ada seorang lelaki
sowan kepada Rasulullah –shallallahu ‘alaihi wa sallam- dan bertanya:
“Ya Rasulallah!. Aku bermimpi seolah kepalaku terputus dan aku mengikutinya”.
Rasulullah menjawab: “Jangan kau bicarakan apa yang menjadi permainan syetan
terhadapmu dalam tidur”.
Mimpi yang terjadi akibat angan-angan diri sendiri seperti orang yang dalam
keadaan lapar, lalu tertidur dan bermimpi makan. Mimpi semacam ini tidak
mempunyai arti.
Ikhtitam
Di antara adab kesopanan itu ialah membiasakan diri berkata
jujur. Nabi bersabda dalam hadits muttafaq alaih, ‘Orang yang paling benar
mimpinya ialah yang paling benar perkataannya.’”
Adab lainnya ialah tidur dengan punya wudhu. Abu Dzar berkata, “Kekasihku (Muhammad
saw.) memberikan tiga pesan kepadaku yang tidak pernah aku tinggalkan hingga mati. Yaitu, puasa
tiga hari pada setiap bulan, dua rakaat shalat fajar, dan tidak tidur kecuali punya wudhu.” Demikian
yang diriwayatkan Bukhari dan Muslim.
Adab lainnya ialah tidur dengan berbaring ke sisi kanan tubuh karena Nabi saw. menyukai
bagian kanan dalam segala hal. Diriwayatkan bahwa beliau tidur pada sisi kanan tubuhnya seraya
meletakkan tangan kanannya di bawah pipi kanan, lalu berdoa,
“Ya Allah, lindungilah aku dari azab-Mu pada saat Engkau mengumpulkan hamba-hamba-
Mu.” (HR Tirmidzi dan Abu Dawud),
Adab lainnya ialah tidur dengan punya wudhu. Abu Dzar berkata, “Kekasihku (Muhammad
saw.) memberikan tiga pesan kepadaku yang tidak pernah aku tinggalkan hingga mati. Yaitu, puasa
tiga hari pada setiap bulan, dua rakaat shalat fajar, dan tidak tidur kecuali punya wudhu.” Demikian
yang diriwayatkan Bukhari dan Muslim.
Adab lainnya ialah tidur dengan berbaring ke sisi kanan tubuh karena Nabi saw. menyukai
bagian kanan dalam segala hal. Diriwayatkan bahwa beliau tidur pada sisi kanan tubuhnya seraya
meletakkan tangan kanannya di bawah pipi kanan, lalu berdoa,
“Ya Allah, lindungilah aku dari azab-Mu pada saat Engkau mengumpulkan hamba-hamba-
Mu.” (HR Tirmidzi dan Abu Dawud),
Sumber:1.Al-Qur’an Hadits
2.http://interpretasimimpi.blogspot.com 3.http://qonita99.blogspot.com 4.http://mutakhorij-assunniyyah.blogspot.com
Jakarta 12/2/2015
Rasakan sensasi judi kartu dengan dibekali dengan server terbaik di Indoenesia. Anti Robot, Fair Play 100% player vs player, No Admin, Layanan 24 jam penuh non stop. Kemenangan berapapun dibayarkan langsung tanpa di tunda-tunda, cukup bermodalkan 10rb anda dapat menikmati 8 permainan dalam 1 user id. Hanya di PokerVita anda dapat merasakan kemenangan setiap hari dengan mudah.
BalasHapusContact us :
WA: 0812.2222.996
BBM : PKRVITA1 (HURUF BESAR)
Wechat: pokervitaofficial
Line: vitapoker
BOLAVITASPORTS PREDIKSI SKOR TERPERCAYA DAN TERAKURAT
Festival Poker 2019
JADWAL SABUNG TERLENGKAP agen adu ayam terbesar sejak 2014
AduQ Online
Winning303 Agen Sportbook Terbaik
BalasHapusSering mengalami kekalahan dengan agen-agen sportbook lainnya? jika ya mari gabung saja ke Winning303 dijamin akan mendapatkan kemenangan dan bisa kami pandu untuk mencapai kemenangan yang Anda idam-idamkan.
Jadi tunggu apa lagi Hubungi kami di :
Langsung Daftar Seputar Winning303
WA : +6281717177303
atau langsung di Livechat kami di www(titik)winning303(titik)net
Winning303