KABAR Tentang JIN
Katakanlah
(hai Muhammad): "Telah diwahyukan kepadamu bahwasanya: Telah mendengarkan
sekumpulan jin (akan Al Quran), lalu mereka berkata: Sesungguhnya kami Telah
mendengarkan Al Quran yang menakjubkan,(QS.Al-Jin:1)
Muqaddimah
Segala puji bagi Allah, Tuhan seru
sekalian alam. Dialah yang menciptakan manusia dan jin beserta alam lainnya.
Kedua-duanya diwajibkan hanya untuk beribadah , berbakti,taat dan patuh
kepadanya di dunia ini . Semestinya diantara mereka berlomba dalam kebaikan ,
saling menciptakan kedamaian di ala mini, tetapi yang terjadi sebaliknya,
saling merusak , membunuh , berbuat zhalim dll .
Shalawat serta salam kita sanjungkan
kepada teladan ummat Islam daro berbagai aspek kehidupan , nabi Muhammad saw,
para rabat , sahabat , alim ulama’ dan pengikut beliau yang setia lahir bathin
sampai hari kiamat .
Manusia adalah makhluk Tuhan yang
paling mulia diantara makhluk lainnya, mereka diciptakan dengan sebaik-baik
bentuk dan dibekali akal. Meskipun demikian , akal manusia terbatas . Oleh
karena itulah , Allah SWT dengan kasih-sayangnya mengutus para Nabi dan
Rasulnya untuk membimbing dan menyempurnakan keterbatasan manusia, terutama
yang berkaitan dengan keghaiban .
Bagi orang-orang yang beriman, tiada
pilihan untuk berbuat kecuali meyakini dan mematuhi perintah-perintah Agama.
Tidak semua yang tidak tampak dengan kasat mata berarti tidak ada wujudnya.
Khabar tentang adanya surga dan neraka, kehidupan sesudah mati dan termasuk
khabar tentang jin .
Mungkin masih banyak ummat manusia
yang tidak percaya dengan keberadaan makhluk Tuhan yang mempunyai persamaan
amanat dengan manusia yaitu beribadah kepada Tuhan dalam kehidupan ini , yaitu
makhluk yang bernama jin. Siapa mereka dan tugasnya ?
Dengan izin yang Maha Kuasa, tulisan
ini akan mencoba menjawab pertanyaan tersebut . Tetnunya sesuai dengan
al-Qur’an , Sunnah Rasul dan pendapat para alim-ulama’ . Sungguhpun demikian,
mohon maaf atas kekhlifakan yang terjadi .
Iman yang ghaib
al-Qur’an dan sunnah Rasul merupakan
rujukan yang paling utama bagi orang-orang yang beriman dalam memahami makana
kehidupan ini, baik yang berkaitan dengan kehidupan maupun sesudah mati.
Kendatipun demikian , rujukan yang lain juga diperlukan. Bicara tentang hal-hal
ghaib, akal manusia sangat terbatas. Agar tidak sesat dan menyesatkan, Allah
SWT berfirman dalam surat al-Isra’ ayat 85 yang artinya: . . . dan tidaklah kamu diberi pengetahuan
melainkan sedikit .
Oleh sebab itu maka kepercayaan
kepada adanya alam ghaib disamping alam yang nyata ini adalah termasuk pokok
kepercayaan agama. Kalau tidak ada kepercayaan kepada yang ghaib, khususnya
hal-hal yang diberitakan oleh Tuhan yang Maha Zdahir dan batin . Iman kepada
Allah SWT adalah rukun iman yang pertama, sehingga bagi orang-orang beriman
merupakan dasar yang utama dan menentukan untuk beriman kepada yang lainnya .
Tuhan adalah sumber kehidupan yang
nyata dan yang tersembunyi. Jika seseorang lemah imannya kepada Tuhan, maka
sulit rasanya untuk mengimani rukun iman yang lain. Karena sangat dominannya
keimanan kepada yang ghaib , tanda-tanda
orang yang bertaqwa ialah mereka yang beriman kepada yang ghaib baru
kepada yang lain sebagaimana yang tersurat dalam ayat dua ketiga surat
al-Baqarah yang artinya:(yaitu )mereka yangberiman kepada yang ghaib . . . .
Al-Qur’an dan Terjemahnya yang
dikeluarkan oleh Departemen Agama menjelaskan bahwa yang ghaib ialah yang tak
dapat ditangkap oleh panca indranya . Percaya kepada yang ghaob yaitu,
mengitiqatkan adanya sesuatu “yang maujud” yang tidak dapat ditangkap oleh
panca indra , karena adanya dalil yang menunjukan kepada adanya, seperti
:adanya Allah, Malaikat-malaikat, hari akhirat dan sebagainya .
Wal Hasil , maka kepercayaan kepada
segala yang ghaib , termasuk eksistensi jin, bukanlah menimbulkan segala
was-was dan takhayul , tetapi memperkokoh keimanan kita, hanya kepada satu
Tuhan “Allah yang Maha Tunggal” lagi Maha Kuasa .
Pakar tafsir yang kita kenal , M.
Quraish Shihab dalam bukunya “Yang Tersembunyi” jin , Iblis, setan&Malaikat
dalam al-Qur’an as-Sunnah serta wacana pemikiran ulama masa lalu dan masa kini
menyatakan bahwa Agama melalui wahyu ilahi mengungkap sekelumit yang ghaib yang
harus dipercaya itu, antara lain adalah apa yang dinamai jin. Apa yang diungkap
wahyu, wajib dipercaya sebagai konsekuensi dari keyakinan tentang kebenaran
agama dan pembawa agama, yakni rasul saw.
Penciptaan Jin
Dalam kamus besar Bahasa Indonesia ,
kata jin diartikan sebagai makhluk halus(yang dianggap berakal) . Dari segi
bahasa Al-Qur’an kata jin terambil dari kata yang terdiri dari tiga huruf, jim,
nun, dan. Menurut pakar-pakar bahasa, semua kata yang terdiri dari rangkaian
ketiga huruf ini mengandung makna ketersembunyian atau ketertutpan. Kata janna
dalam Al-Qur’an surah al-An’am 6:76 berarti menutup . Allah berfiman:
$£Jn=sù £`y_ Ïmøn=tã ã@ø©9$# #uäu $Y6x.öqx. ( tA$s% #x»yd În1u ( !$£Jn=sù @sùr& tA$s% Iw =Ïmé& úüÎ=ÏùFy$#
Ketika
malam Telah gelap, dia melihat sebuah bintang (lalu) dia berkata: "Inilah
Tuhanku", tetapi tatkala bintang itu tenggelam dia berkata: "Saya
tidak suka kepada yang tenggelam."
Muhammad Isa Dawud dalam bukunya”Dialog dengan
jin muslim menjelaskan sebagai berikut”Jinn adalah nama jenis. Bentuk
tunggalnya adalah jiniy, yang artinya”. “Yang Tersembunyi” , atau “Yang
Tertutup” , atau “yang terlihat”. Hal itulah yang memungkinkan kita untuk
mengaitkannya dengan makhluk-makhluk berakal, berkehendak , sadar dan punya kewajiban
, berjasad halus, dan hidup bersama-sama kita di planet bumi ini. 1
Dalam kitab “al-Jin . . .” yang
karang oleh Raji al-Asmar mengatakan :”al-Damri berkata :dalam
kitabnya”Hayatul Hayawan al-Kubra”:Jin
adalah makhluk yang bertubuh yang bersifat hawa(udara) yang mempunyai kemampuan
berbentuk dengan berbagai bentuk , berakal serta mempunyai kemampuan
melaksanakan pekerjaan-pekerjaan berat .
“ar-Raghib al-Asfahani berkata:dalam
kitabnya”al-Mufradat fi gharibil Qur’an “makna jinn adalah sesuatu yang tersembunyi
dari pancaindra “.
Setelah memperhatikan komentar para
pakar tafsir maupun bahasa makna jinn mempunyai arti:tersembunyi , tertutup
tidak dapat dijangkau oleh mata kita alias tidak dapat dilihat oleh kasad mata
. Makanya tidak aneh bila ada perbedaan pendapat diantara mereka tentang
hakekat bentuk jinn, tetapi mereka sepakat meyakini keberadaan jinn itu sendiri
.
Jinn adalah benar-benar makhluk
Tuhan yang diciptakan di alam ini dan mereka berketurunan serta mempunyai tugas
saperi manusia yaitu beribadah sebagaimana tersurat dalam al-Qur’an surat
adz-Dzariyat ayat 56 yang artinya: Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia
melainkan supaya mereka menyembah-Ku .
Lafadz jin juga dijadikan salah satu
surat al-Qur’an yang tercantum dalam urutan surat yang ke 72 . Ini menunjukkan
perhatian Allah SWT kepadanya dan agar manusia tidak salah dalam memahami
mereka . Lafal al-Jin disebut 22 kali
dalam al-Qur’an , alafal al-Jaan 7 kali disebut, sedangkan lafal al-Jinnah 10
kali Jadi jika dijumlahkan lafal tersebut dengan berbagai bentuknya yang
dimaksud jin itu sendiri berjumlah 39 kali .
Diantara ayat-ayat al-Qur’an yang
menjelaskan penciptaan jin, yaitu pada surat al-Hijr ayat 27 yang artinya:Dan
Kami telah menciptakan jinn sebelum(Adam) dari api yang sangat panas . Surat
lain, al-Rahman ayat 15 yang artinya:Din (Allah) menciptakan jaan dari nyala
api .
Hadist
Nabi pun menginformasikan hal yang sama. Imam Muslim dalam kitab shahihnya
melalui istri Nabi, Aisyah ra. Meriwayatkan bahwa Nabi saw bersabda yang artinya:Malaikat
diciptakan dari cahaya , jin diciptakan dari api yang berkobar sedangkan Adam
(manusia) diciptakan sebagaimana apa ayang telah dijelaskan kepada kalian .
Macam-macam
dan jenis Jin ?
Dari beberapa ayat al-Qur’an sementara ulama memahami bahwa jin memiliki
kelompok-kelompok , bahkan masyarakat manusia . Mereka berilmu pengetahuan ,
berketurunan, mendapatkan taklif beriman dan beribadah ada yang beriman dan
yang sebaliknya , bahkan mereka berbudaya.
Raji al-Asmar dalam kitabnya
menyimpulkan ada 4 macam bentuk yang dimiliki oleh jin yitu:
1.
Berbuat
bentuk, berbentuk manusia
2.
Berbentuk
binatang, seperti ular dan anjing hitam
3.
Berbentuk
separuh manusia dan separuh binatang dan
4.
Berbentuk
Thabi’at yang tampak(bermukim atau berpindah)tiadak makan dan tidak minum .
Ulama
lalu meriwayatkan dari Nabi bahwa jenis jin ada yang memiliki sayap
terbang diudara, ada yang berupa ular dan
anjing, serta juga ada yang bermukim dan berpindah-pindah . Pendapat terdebut
berdasarkan hadist yang diriwayatkan al-Hakim, ibnu Abu Hatim, al-Thabari , Abu
Syaih, al-Hakim dan al-Baihaqi, hadist ini shahih sebagaimana dalam kitabnya
imam as-Syuyuti “Jami” Shaghir”.
Bahkan ada yang mengatakan jin itu
berkelamin laki-laki dan wanita , sesuai dengan ajaran Nabi ketika kita buang hajat
seraya berkata dan berdo’a yang artinya:Ya Allah aku berlindung kepada-Mu dari
gangguan jin lelaki (al-Khubusut) dan jin perempuan(Khabistat) .
Memang dalam al-Qur’an tidak secara
gamblang menjelaskan jenis kelamin jin , namun terssirat dalam surat al-Kahfi
ayat 50 dan dengan firman ini al-Qadhi Badruddin Muhammad bi Abdillah
Asy-Syibli berkata:”Ini menunjuk bahwa mereka (jin) menikah dalam rangka
memperoleh keturunan “.Tetapi dalam surah jin ayat6 yang artinya:Ada beberapa
orang laki-laki di antara manusia meminta perlindungan beberapa laki-lakidi
antara jin .
Dalam kitab Luqatul Mirjan halaman
44 dijelaskan bahwa “Ibnu Jurair meriwayatkan dari Wahab bin Munabbih bahwa di
pernah ditanya tentang jin, apakah mereka makan ,minum, tidak mati dan tidaka beranak
keturunan. Diantara mereka ada beberapa jenis yang makan, minum, mati dan
menikah “.
Diantara jenis mereka ada yang mendapat hisab(perhitungan
amal baik dan jelek) dan disiksa oleh Allah,sebagaiman surat al-Jin ayat11yang
artinya:dan diantara kami ada yang orang-orang shahih dan diantara kami
ada(pula) yang tidak demikian halnya . . . sedang ayat 14 yang artinya:Dan
sesungguhnya diantara kebaikan seberat dzarrahpun , niscaya dia akan melihat .
. .(al-Zaljalahayat 7-8)
Kehidupan dan Tempat Jin
Kehidupan makhluk dialam
berbeda-beda pola hidupnya , sesuai dengan kodrat yang dimiliki dan kehendak
Tuhan. Pola kehidupan manusia pun bermacam-macam ada yang terbelakan dan ada
pula yang sangat maju, kaya dan miskin senantiasa menghiasi mereka, bahagia dan
sengsara dan sebagaina. Tetapi yang jelas mereka akan diminta pertanggung jawab
atas segala perbuatan di Bumi ini kelak kemudian .
Demikian juga , kehudupan makhluk
yang bernama jin sebagaimana keterangan sebelumnya , mereka ada yang mempunyai
beban untuk patuh dan taat kepada Tuhan , sehingga mereka nanti akan
diperhitungkan amal mereka. Kebaikan dibalas dengan kebaikan pula dan kejahatan
dibalas dengan kejahatan sepadan apa yang dilakukan . Meskipun demikian , di
antara ulama berselisih pendapat tentang balasan surga atau neraka bagi bangsa
jin .
Asy-Syaih
Badruddin binAbdullah Asy-Syilbi menulis kitabnya “Gharaib Wa’ Ajaibul Jin”
bahwa Abu Umar bin Abdul Barr berkata: Menurut kebanyakan ulama jin itu mukalaf
dan pendapat beban dari Allah. Ar Rozy dalam kitab tafsirnya pun menjelaskan
bahwa seluruh ulama sepakat bahwa jin itu mukalaf .
Ulama yang berpendapat bahwa jin
mu’min juga masuk surga sebagaimana manusia yaitu:Kebanyakan ulama, Mujahid ,
al-Harist al-Muharsiby, Mundzir bin Sa’ad . Adapun yang berpendapat bahwa jin
tidak masuk surga yaitu : Imam Malik, Syafi’I , Ahmad, Abu Yusuf dan Muhammad .
Allah berfirman dalam surat Ali
Imron ayat 133 yang artinya: kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi
yang disediakan orang-orang yang bertaqwa .
Kata muttaqiin disini tidak ada
pembatasan yang berarti siapa saja manusia atau jin asal bertaqwa , mereka
masuk surga senagaimna firman tersebut . Ibnu Abbas pun berkata demikian .
Sebaliknya jin yang kafir masuk
neraka , Para ukama sepakat bahwa jin yang kafir itu juga disiksa besuk
diakhirat sebagaimana firman Allah pada surat Fushshilat ayat 24 yang artinya:
Maka nerakalah tempat mereka . Pada surat jin ayat 15 yang artinya :
Adapunorang-orang yang menyimpang dari kebenaran maka mereka menjadi kayu api
Bagi neraka jahanam .
Jin Muslim selalu mencari rumah yang
penghunninya tunduk kepada Allah SWT, yang betul-betul muslim dan tidak sekedar
muslim . Jika jin muslim tersebut melihat penghuni muslim di rumah tersebut
tidak melaksanakan perintah Allah , maka dengan sedih mereks meninggslksn rumsh
itu , untuk kemudian mencari rumah lain yang penghuni-penghuninya taat kepada
Allah .
Jin muslim adalah makhluk yang
betul-betul muslim. Mereka bisa menghapal ajaran-ajaran agamanya dengan
kecakapan yang luar biasa . Kalbu mereka terisi keimanan dalam derajat yang
untuk kemudian menangis tersedu-sedu karena takut kepada Allah .
ö@è% zÓÇrré& ¥n<Î) çm¯Rr& yìyJtGó$# ÖxÿtR z`ÏiB Çd`Ågø:$# (#þqä9$s)sù $¯RÎ) $oY÷èÏÿx $ºR#uäöè% $Y7pgx ÇÊÈ
Katakanlah
(hai Muhammad): "Telah diwahyukan kepadamu bahwasanya: Telah mendengarkan
sekumpulan jin (akan Al Quran), lalu mereka berkata: Sesungguhnya kami Telah
mendengarkan Al Quran yang menakjubkan,(QS.Al-Jin:1)
Jadi
ternyata kehidupan sebagian jenis jin hamper seperti manusia , menikah dalam
rangka memperoleh keturunan , patuh dan taat kepada Allah SWT dan ada yang
ingkar , belajar agama dan lain sebagainya .
Tempat mereka di mana-mana , seperti
:Toilet tempat yang paling disukai oleh jin sehingga Nabi menyuruh kita
berlindung kepada Allah dari gangguannya, Ibnu Tainiyah menulis bahwa jin
banyak di tempat yang kumuh, di mana terdapat najis, seperti di tempat
pembuangan sampah dan kuburan .
Dari hasil wawancara jn dengan
Muhammad Isa Dawud dalam kitabnya mengatakan bahwa ji menghni dan mendirikan
sebagian besar kota-kota serta pusat-pusat pemerintah mereka di atas air.
Walaupun begitu , ada pula kota-kota dan pusat pemerintahan yang terletak di
bagian-bagian samudra yang dalam dan di sungai-sungai . Selain itu, mereka juga
menghuni padang-padang pasir luas dan tempat terpencil , gunung-gunung maupun
jurang-jurangnya , termasuk pula guua-gua dan hutan-hutan. Bahkan ada sebagian
di antara mereka yang tinggal di atap-atap dan kamar-kamar maupun di
lorong-lorong rumah kita. Banyak pula setan yang bertempat tinggal di
kamar-kamar mandi, comberan dan selokan-selokan .
Oleh sebab itu, Rasulullah saw
pernah keluar kepada pasir mengajak mereka (kelompok jin) kepada Allah ,
membacakan al-Qur’an dan mengajarkan epada mereka masalah agama. Hal ini
dilakukan Rasululah sae berkali-kali sebagaimana disenutkan oleh riwayat
Bukhari dan Muslim dari hadist Ibnu
Abbas dan Ibnu Ma’sud ra.
Juga ada
penadapat ulama bahwa jin dan setan selalu taat pada azimat ?Muhammad Ishaq
an-Nadzim dalam bukunya”Al-Fihrisat” yang memuat pendapat-pendapat
Ulama:”Bahwasanyapara pembuat azimat itu sama menduka, kalau setan dan jin
selalu taat kepada mereka dan selalu berkhidmat sesuai dengan perintah atau
larangan mereka . Demikianlah pula para ahli sihir yang manjur , mereka
berpendapat bahwa dengan melakukan perbuatan yang dilarang Tuhan, justru sihir
mereka akan lebih hebat . sebab setan akan
menjadi senang karenanya. Menurut pendapat mereka , setan dan jin dapat
mereka perbudak,dapat diperintah membunuh atau menyakiti orang yang mereka
kehendaki .
Syeih
Wahid Abdus Salam Bali dalam kitabnya”Wqoyatul Insan minal Jinni Wasy Syaitan “
menerangkan bahwa ada banyak sebab manusia dapat dikuasai aliasa sitempatioleh
jin diantaranya:
1.
Jin
lelaki jatuh cinta kepada orang wanita atau jin perempuan jatuh cinta kepada
orang lelaki .
2.
Kezaliman
manusia terhadap jin dengan menumpahkan air panas kepadanya atau menimpainya
dari tempat yang tinggi dan lain sebagainya .
3.
Kezaliman
jin terhadap manusia seperti mengganggunya tanpa sebab . Dalam hal ini jin
tidak bisa mengganggu manusia kecuali dalam salah satu dari empat (4) keadaan
berikut ini :a. marah sekali b. Takut sekali c. Senantiasa bernafsu
syahwatnya dan d. Lalai sekali .
Beliau
selanjutnya mengatakan bahwa ketika jin masuk ke dalam jasad
manusia,
dia langsung manuju otak dan melalui otak dia bisa mempengaruhi bagian mana
saja di antara anggota tubuh manusia dari sentral di otak . Kajian-kajian
kedokteran telah membuktikan bahwa para penderita ke erupan memiliki gelombang
yang sangat halus dan aneh yang bersemayam di otak . Banyak jin yang
memberitahukan kepada saya bahwa mereka menetap di otak .
Hadist riwayat imam Muslim yang
menerangkan bagiamana jin atau setan dapat masuk kedalam diri manusia, yaitu
yang artinya : Sesungguhnya setan itu berjalan dalam tubuh anak adam sebagaiman
darah yang mangalir dalam tubuhnya .
Setiap manusia atau seorang muslim
yang lalai dari dzikrullah /mengingat Allah, atau melakukan hal-hal yang
dilarang oleh Allah , berarti memberikan peluang dan menyodorkan diri untuk
dikuasai jin atau setan, jinjahat dan Ifrit .
KH. Bahaudin Mudhary dalam
bukunya”Esensi Puasa. Kajian Metafisika” mengatakan bahwa siapa yang tidak
dapat mengendalikan hawa nafsunya akan menjadi korban sinar Iblis(setan),
pikirannya selalu dikendalikan Iblis yang mengajak berbuat buruk dan jahat
sesuai dengan ide yang dimiliki oleh Iblis(setan) .
Pemikir masa kini, Dr. Yusuf
Al-Qardhawy dalam kitabnya “Mauqiful Islam.. . . “ menerangkan bagaimana jin
membisikan kepada manusia yang ditiupnya , . . . terkadang yang berbicara adalah jin Mu’min
yang shaleh , dan terkadang adalah setan . Percakapan inipun terbagi menjadi
dua macam :
Pertama
: Beracakap-cakapnya jin atau setan kepada seseorang dengan percakapan yang
dapat didengar oleh telinganya .
Kedua :
Disusupkan kedalam hati seseorang ketika berada dekat dengan jin atau setan .
contohnya adalah: janji-janji setan dan angan-angan yang dibuatnya, ketika
menjanjikan kepada manusia dan membangkitkan angan-angan kosong, serta ketika
memerintah dan melarangnya .
Dari uraian di atas, kehidupan
bangsa jin ada yang seperti manusia , yaitu: mereka nikah untuk mendapatkan
keturunan , belajar agama yang dianutnya, makan (tulang, kotoran binatang
danmakanan yang tidak disebut nama Allah) dan minum) dan bertempat di
tempat-tempat yang jorok , bahkan dalam diri manusia yang lalai dari dzikrullah
dan berbuat dzalim. Mereka juga mengalami mati, namun umur mereka
panjang-panjang bila dibanding dengan kita .Imam Bukhari meriwayatkan dari Ibnu
Abbas bahwa Nabi bersabda yang artinya : Aku berlindung dengan keperkasaan-Ku
ya Allah, tiada Tuhan yang berhak disembah melainkan engkau, yang tidak mati,
jin dan manusia mereka mengalami mati .
Kemampuan Jin
Sering kita dengar dari orang-orang
bahwa ilmu hitam alias yang menggunakan khadam jin atau dapat melakukan yang
berat dan aneh-aneh seperti ilmu tenung , sante , pellet, dan lain sebagainya
.Terlepas benar atau tidak , Islam memberikan arahan-arahan belum jelas di
kelopak mata kita, khususnya hal-hal yang berkaitan denga keghaiban .
Dengan akal, manusia mampu
menciptakan berbagai alat yang canggih dan iptek sepanjang perjalanan mereka,
bahkan manusialah mahkluk yang paling baik bentuknya dan mulia di antara
makhluk lainnya . Tetapi bilamana mereka
tidak menggunakan akal dan hati nuraninya mereka lebih hina dari pada binatang
.
Makhluk yang bernama jin juga
mempunyai kemampuan untukberbuat sesuatu , bahkan mereka dapat menjelma sesuatu
yang ia maunya seperti berbentuk manusia , binatang dll .?
Jika kita baca al-Qur’an dan sunnah
Nabi, maka akan kita dapati informasi tetang kemampuan jin, di antaranya:
1.
Mengarungi
Angkasa
Firman
Allah SWT dalam surat jin ayat 9:
$¯Rr&ur $¨Zä. ßãèø)tR $pk÷]ÏB yÏè»s)tB ÆìôJ¡¡=Ï9 ( `yJsù ÆìÏJtGó¡o tbFy$# ôÅgs ¼çms9 $\/$pkÅ #Y|¹§ ÇÒÈ
Dan
Sesungguhnya kami dahulu dapat menduduki beberapa tempat di langit itu untuk
mendengar-dengarkan (berita-beritanya). tetapi sekarang[1524] barangsiapa yang
(mencoba) mendengar-dengarkan (seperti itu) tentu akan menjumpai panah api yang
mengintai (untuk membakarnya).
[1524] yang dimaksud dengan sekarang, ialah waktu
sesudah nabi Muhammad s.a.w. diutus menjadi rasul.
2.Pekerja
Berat
Allah
berfirman dalam surat Saba’ ayat 13:
tbqè=yJ÷èt ¼çms9 $tB âä!$t±o `ÏB |=Ì»pt¤C @ÏW»yJs?ur 5b$xÿÅ_ur É>#uqpgø:$%x. 9rßè%ur BM»uÅ#§ 4 (#þqè=yJôã$# tA#uä y¼ãr#y #[õ3ä© 4 ×@Î=s%ur ô`ÏiB yÏ$t6Ïã âqä3¤±9$# ÇÊÌÈ
Para jin
itu membuat untuk Sulaiman apa yang dikehendakinya dari gedung-gedung yang
Tinggi dan patung-patung dan piring-piring yang (besarnya) seperti kolam dan
periuk yang tetap (berada di atas tungku). Bekerjalah Hai keluarga Daud untuk
bersyukur (kepada Allah). dan sedikit sekali dari hamba-hambaKu yang berterima
kasih.
Firman
Allah lainnya pada surat an-Namal ayat 39 :
tA$s% ×MÌøÿÏã z`ÏiB Çd`Éfø9$# O$tRr& y7Ï?#uä ¾ÏmÎ/ @ö6s% br& tPqà)s? `ÏB y7ÏB$s)¨B ( ÎoTÎ)ur Ïmøn=tã ;Èqs)s9 ×ûüÏBr& ÇÌÒÈ
Berkata 'Ifrit (yang cerdik) dari golongan
jin: "Aku akan datang kepadamu dengan membawa singgsana itu kepadamu
sebelum kamu berdiri dari tempat dudukmu; Sesungguhnya Aku benar-benar Kuat
untuk membawanya lagi dapat dipercaya".
3.Ghaib
?
Ketidak
mampuan jin mengetahui yang ghaib dijelaskan al-Qur’an antara lain
Melalui
kisah nabi Sulaiman as . dengan para jin yang ditundukkan Allah kepadanya ,
sebagaimana dalam surat Saba’. Menurut riwayat , Nabi Sulaiman as sedang
bertelekan memegang pada tongkatnya ketika kematian menjemput beliau . Para jin
ketika bekerja dengan giat sesuai dengan penugasan nabi Sulaiman as, Mereka
tidak mengetahui bahwa nabi Agung itu telah wafat kecuali setelah rayap memakan
tongkatnya, sehingga lapuk dan tidak dapat menahan badan Sulaiman , sehingga
akhirnya beliau jatuh . Ketika itu barulah para jin mengetahui bahwa Sulaiman
telah wafat .
Tetapi meskipun demikian, kemampuan
jin sebagaimana uraian diatas, al-Qur’an menegaskan bahwa memiliki potensi yang
lebih dan dapat diaktualkan . Penegasan ini tersurat pada surat an*namal ayat
40 :
tA$s% Ï%©!$# ¼çnyZÏã ÒOù=Ïæ z`ÏiB É=»tGÅ3ø9$# O$tRr& y7Ï?#uä ¾ÏmÎ/ @ö6s% br& £s?öt y7øs9Î) y7èùösÛ 4 $£Jn=sù çn#uäu #
É)tGó¡ãB ¼çnyZÏã tA$s% #x»yd `ÏB È@ôÒsù În1u þÎTuqè=ö6uÏ9 ãä3ô©r&uä ÷Pr& ãàÿø.r& ( `tBur ts3x© $yJ¯RÎ*sù ãä3ô±o ¾ÏmÅ¡øÿuZÏ9 ( `tBur txÿx. ¨bÎ*sù În1u @ÓÍ_xî ×LqÌx. ÇÍÉÈ
Berkatalah
seorang yang mempunyai ilmu dari AI Kitab[1097]: "Aku akan membawa
singgasana itu kepadamu sebelum matamu berkedip". Maka tatkala Sulaiman
melihat singgasana itu terletak di hadapannya, iapun berkata: "Ini
termasuk kurnia Tuhanku untuk mencoba Aku apakah Aku bersyukur atau mengingkari
(akan nikmat-Nya). dan barangsiapa yang bersyukur Maka Sesungguhnya dia
bersyukur untuk (kebaikan) dirinya sendiri dan barangsiapa yang ingkar, Maka
Sesungguhnya Tuhanku Maha Kaya lagi Maha Mulia".
[1097] Al Kitab di sini Maksudnya: ialah Kitab yang
diturunkan sebelum nabi Sulaiman ialah Taurat dan Zabur.
Memanfaatkan Jin???
Allah berfirman dalam surat al-Jin
ayat 6:
¼çm¯Rr&ur tb%x. ×A%y`Í z`ÏiB ħRM}$# tbrèqãèt 5A%y`ÌÎ/ z`ÏiB Çd`Ågø:$# öNèdrß#tsù $Z)ydu ÇÏÈ
Dan
bahwasanya ada beberapa orang laki-laki di antara manusia meminta
perlindungan[1523] kepada beberapa laki-laki di antara jin, Maka jin-jin itu
menambah bagi mereka dosa dan kesalahan.
[1523] ada di antara orang-orang Arab bila mereka
melintasi tempat yang sunyi, Maka mereka minta perlindungan kepada jin yang
mereka anggap Kuasa di tempat itu.
Memang
aneh tapi nyata, manusia yang dilebihkan oleh Tuhan dengan berbagai
kelebihannya, meminta perlindungan kepada jin . Sering kita dengar ceritera
atau berita bahwa ada sebagian manusia mempunyai kelebihan memperalat atau
sesuatu , terlepas benar dan tidaknya, atau sah-sah saja .
Bagaimana pendapat para alim-ulama’
mengenai masalah tersebut ? sebelum mengkaji pendapat para pakar muslim,
terlebih dahulu mari kita pahami pernyataan Nabi Sulaiman as yang tersurat pada
surat Shad ayat 35:
tA$s% Éb>u öÏÿøî$# Í< ó=ydur Í< %Z3ù=ãB w ÓÈöt7.^t 7tnL{ .`ÏiB üÏ÷èt/ ( y7¨RÎ) |MRr& Ü>$¨duqø9$#
Ia berkata: "Ya Tuhanku, ampunilah Aku dan
anugerahkanlah kepadaku kerajaan yang tidak dimiliki oleh seorang juapun
sesudahku, Sesungguhnya Engkaulah yang Maha Pemberi".
Firman
tersebut dapat dipahami bahwa Allah SWT mengabulkan dan menundukkan sebagian
jin kepada nabi Sulaiman as .
Ibnu Taimiyah membagi manusia yang
mampu memerintah jin pada tingkat tiga macam yaitu :
1.
Memerintah jin sesuai dengan yang diperintahkan Allah , yakni beribadah
hanya
kepada-Nya dan taat kepada Rasul-Nya .
Siapa yang melakukan ini, maka ia termasuk
wali Allah yang paling utama .
2.
memanfaatkan jin untuk tujuan-tujuan mubah, sambil memerintahkannya
melaksanakan kewajiban dan menghindari
larangan Allah . Orang seperti ini bagaikan
raja . Kalaupun dia termasuk wali Allah,
peringkatnya dibawah peringkat pertama .
3.
Menggunakan jin untuk hal-hal yang dilarang ileh Allah dan Rasul-Nya, seperti
syirik
dan membunuh, atau kedurhakaan lain
.Sebenarnya yang melakukan hal ini , telah tertipu oleh setan .
Syeih Muhammad Asy-Sya’rawi
mengatakan bahwa . . . .Tetapi lanjutnya , jin yang baik sebagaimana manusia
yang baik tidak mungkin rela diperalat oleh siapapun . Jika demikan, tidak
demikian , tidak ada jin yang ditundukkan ?diperalat manusia kecuali yang
jahat, namun itu pasti akan berakibat buruk dan sulit buat manusia sebagiamana
firman Allah pada surat al-Jin ayat 6 diatas .
Perlu diingat , bahwa tidak
ditemukan satu ayat al-Qur’an pun yang menginformasikan kerjasam atara manusia
dan jin dalam kebaikan. Yang ditemukan adlah ayat-ayat yang menunjuk jalinan
kerjasama antara setan manusia dan setan jin . Sebagaimana firman Allah pada
surat al-An’am ayat 112:
Yang
artinya : Demikian Kami jadikan bagi tiap-tiap Nabi, musuh yaitu setan-setan
dari jenis manusia dan dari jenis jin. Sebagian mereka membisikan kepada
sebagian yang lain perkataan-perkataan yang indah untuk menipu manusia .
Ulama-ulama yang berpendapat bahwa
jin dapat diperalat oleh manusia menyatakan bahwa hal tersebut terjadi melalui
bacaan , tulisan-tulisan atau pekerjaan tertentu .
Bagaimana dengan kisah Nabi Sulaiman
? Syihabuddin Mahmud al-Lusy, seorang pakar tafsir dan sastra dari baqdad dan memilki kecendrungan tasawuf(1802-1854) ,
ketika menfsirkan doa Nabi Sulaiman diatas, menulis antara lain :Yang hak
adalah penundukan jin yang pasti untuk nabi Sulaiman as, bukan melalui bacaan
atau olah jiwa, tetapi penundukkan illahi tanpa perantara sesuatu . . . . .
Memang persoalan berkhodam jin
adalah pro dan kontra alias selisih pendapat , tetapi yang pasti berang siapa
yang memperalat jin untuk kejahatan seperti menenung dan lain sebagainya, lambat
laun mereka akan dapat balasan yang setimpal , bahkan senjata makan tuan . Ada
sebagian ulama mengatakan bahwa orang-orang yang membaca sesuatu dari ayat-ayat
al-Qur’an atau bacaan lainnya untuk maksud tertentu katakan kesaktian ataupun
namanya , jika didasari dengan niat bukan mencari keridhaan Allah atau
tulisan-tulisan tertentu maka kekuatan tersebut adalah daya jin atauy setan ?
Persoalan menggunakan jimat-jimat
dikalangan ulam bereda pendapat , meskipun dari al-Qur’an tau lainnya. Ibrahim
An Nakha’i adalah seorang Imam dari pembesar fuqaha’ tabi’in yang meninggal
tahun96 H. Ia berkata dalam kitab “Fathul Majid syray kitabut Tauhid” :”Mereka
memakruhkan jimat-jimat keseluruhannya , baik dari al-Qur’an maupun bukan
al-Qur’an “. Kata-kata mereka yang dimaksud adalah sahabat-sahabat Ibnu Mas’ud
dari madarasah keilmuan yang terkenal di kufah , mereka yaitu: al-Qomah,
al-Aswad, Masruq, Abi Wail, al-Harist bin suwaid, ‘Ubaidah as salmani ,
ar-Rabai’i, bin Kustaimdan yang lainnya”.
Itulah sikap Adullah bin Mas’ud dan
para sahabatnya . ketika Nabi Muhammad saw membai’at 9 orang beliau tidak
membai’at karena padanya jimat maka Rasulullah mencabut jimat tersebut baru
membai’tinya sambil bersabda yang diriwayatkan imam Ahmad dalam musnadnyayang
artinya:barang siapa menggantungkan (memakai) jimat maka diatelah melakukan
perbuatan syirik .
Sedangkan yang membolehkan
jimat-jimat yang bersal dari al-Qyr’an adalah Abdulah bin Amr , Rasulullah
mengajarkan kepada kami untuk membaca kalimat-kalimat Allah yang artinya:Dengan
nama Allah , aku berlindung denga kalimat-kalimat Allah yang sempurna . . . ..
Yang
jelas al-Qur’an maupun sunnah menyuruh kita untuk selalu berdo’a kepada-Nya ,
do’a adalah otaknya ibadah dan senjatanya orang-orang yang beriman kepada
kekuasaan Allah SWT .
Jin Pendamping, Qarin Manusia
Allah berfirman dalam surat
az-Zuhruf ayat 36:
`tBur ß·÷èt `tã Ìø.Ï Ç`»uH÷q§9$# ôÙÍhs)çR ¼çms9 $YZ»sÜøx© uqßgsù ¼çms9 Ö`Ìs% ÇÌÏÈ
Barangsiapa
yang berpaling dari pengajaran Tuhan yang Maha Pemurah (Al Quran), kami adakan
baginya syaitan (yang menyesatkan) Maka syaitan Itulah yang menjadi teman yang
selalu menyertainya.
Setiap
manusia ada teman pendampingnya , baikdari jenis jin atau dan malaikat,
termasuk baginda Rasulullah saw. Ketika manusia cenderung dan berbuat kebajikan
, qorin malaikatlah yang sangat dominant menariknya, tetapi sebaliknya jin
berbuat keajahatan maka qorin jinlah atau setan yang menguasainya . Salah satu
sebab manusia dalam kejahatan dan kehinaan tidak lain karena jauh dari petunjuk
Tuhan . Mereka membaca al-Qur’an tapi hukum-hukumnya tidak dipatuhi ?
Sahabat Umar bin Khatab yang
terkenal kuat aqidahnyadan ditakuti syaitan, tetapi beliau tidak mampu
mengislamkan jin atau syaitan pendampingnya. Hany Nabi Muhammad saw sajalah
yang mampu mengislamkan qorin beliau sehingga beliau selamat dari tipu dayanya
.
Ahmad dan muslim meriwayatkan dari
Ibnu Mas’ud yang
artinya:”Setiap
orang dari kalian punya pendamping dari jin termasuk engkau wahai Rasulullah
?Nabi menjawab termasuk aku, tetapi Allah telah membantuku menundukkannya
kemudian dia masuk Islam sehingga tidak memerintahkan aku kecuali dengan
kebaikan “.
Selain itu , seandainya orang –orang
muslim selain Nabi mampu mengislamkan jin/ qorin atau syaitan pendampingnya
niscaya tidak ada lagi hikmah diadakannya ujian dan cobaan?
Belum
tentu setiap jin pendamping seorang muslim, qorinnya Islam, bisa kafir, atheis,
penyembah berhala, kokunis Yahudi atau Kristen . Pendapat ini pengakuan jn
muslim yang bersahabat dengan Muhammad Isa Dawud ?Pantas dan dapat kita pahami
betapa sulitnya menjadi muslim yang kaffah, karena jin-jin pendamping kita
berbeda aqidah . Tanpa pertolongan Allah SWT sulit menolak ajakannya/ Bahkan sering kita dapati seorang
ulama atau apa namanya , suatu saat terjerumus dari lembah jurang api neraka,
apakah itu pengkhianatan , pendustaan, korupsi dll?
Apa lagi mereka terjun je dunia
politik , sulit rasanya untuk mempertahankan dan menolak ajaka jin-jin kafir
atau setan beserta kroni-kroninya .Mungkin mereka mempunyai tujuan yang
benardan mulia, namun tujuan tersebut dipapas oleh daya-daya setan jin dan
setan manusia. Sebaiknya ummat Islam bagi tugas untuk menegakkan amal-ma’ruf
dan nahi-mungjar sebagimana petunjuk Rasulullah saw.
Perlindungan Diri dari Gangguan Jin
Betapa lemahnya kita menghadapi tipu
daya jin atau setan, tapi sebagai seorang muslim yang beriman dengan kuasa dan
kehendak Tuhan tidak boleh putus asa, yang terpenting bagi kita selalu
berlindung-Nya dari kejahatan mereka . banyak ulama yang mengatakan bagaimana
memagari iman dan taqwa mereka dari gangguan mereka , diantaranya: selalu
mengadakan hubungan dengan-Nya, sperti berdo’a , berdzikir, membaca ayat-ayat
al-Qur’an yang tersirat permohonan kepadanya seperti membaca surat al-Ikhlas
,al-Flaq an-Nash dll . Banyak aurad yang diajarkan kepada kita oleh para alim-ulama. Tapi yang terpenting ,adalah giat
beribadah, berdo’a , tawakal dan mentauhidkan Allah dalam segala urusan .
Hanya dengan karunia Allahlah,
tulisan ini dapat diselesaikan dan sebagai kesimpulan awal sampai akhit sebagai
berikut:
1.
Berbagai
macam bentuk jenis jin dan diantara mereka ada yang dihisab
Sebagaiman
Manusia .
- Kehidupan mereka ada yang seperti manusia , makan dan minum bekerja dan menikah .
- Jin dapat dilihat oleh mata manusia , jika mereka merubah bentuk dari aslinya dan orang-orang tertentu .
- Mereka bertempat diberbagai tempat, terutama yang kotor, bahkan diotak manusia(kesurupan jin) .
- Marah sekali, takut sekali dan bernafsu syahwat merupakan peluang sangat besar bagi mereka untuk menguasainya .
- Kemampuan jin tidak diragukan kehebatannya , namun manusia lah yang berilmu dan beriman lebih unggul .
- Tiada daya untuk menolak kecuali menghamba kepada Tuhan dan ikhlas kepada-Nya .
Nabi mengajarkan kepada kita sesuatu
wirid yang banyak sekali, ada satu yang patut kita baca dan renungkan yaitu:
Bismillah laa Yadhurru ma’as mihi syaiun fill ardhi wa la fis sama’ wahuwas samiul ‘alim!
Daftar
Pustaka
- Al-Qur’an dan Terjemahannya
- M. Quraish shihab, yang tersembunyi :Jin, Iblis, Setan& Malaikat dalam al-Qur’an serta wacana pemikiran ulama masa kini dan lalu
- Asy-Syaih Badruddin binAbdullah Asy-Syibli , Gharaib wa ‘ajibul Jin Kama Yushawiruhal Qur’an wa sunnah .
- Raji Al-Asmar, Al-Jin Haqiqatuhum al-Tahashun mainhum, ‘Ilajul Mashru .
- Muhammad Isa Dawud, Dialog dengan jin Muslim , pengalaman spiritual .
- Syaih Wahid Abdus Salam Bali , Wiqayatul Insan Minal Jin was Syaitan
- Dr. Yusuf Al-Qardhawi, Mauqiful Islam minal Ilham , wal Kasyfi, war Ra’ya wa minat Tamaim wal Kahanah war Ruqa.
- KH. Bahaudin Mudhary, Esensi Puasa , kajian Metafisika .
- Asy-Syaih Muhammad Mutawally Asy sya’rawy , Al-Fatwa .
- Prof. Dr. M. Mutawally Asy-Sya’rawy, Anda bertanya Islam Menjawab.
- Muhammad Ali Ash Shabuni, Shafwatut tafaasiir.
- Ibnu Katsir ,AL-Qur’anul Adzim .
- Tafsir lain –lainnya .
ABI
NAUFAL
JAKARTA
2003
Tidak ada komentar:
Posting Komentar