HANYA Engkaulah yang Kami Sembah
1.
Perintah Ibadah
Dan Aku
tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi
kepada-Ku.(QS.Adz-Dzariyat:56)
Dan
sembahlah Tuhanmu sampai datang kepadamu yang diyakini (ajal).(QS.Al-Hijr:99)
Padahal
mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan
kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus[1595], dan supaya mereka
mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian Itulah agama yang
lurus.(QS.AL-Baiyinah)
PERJUMPAAN DENGANNYA |
Hanya
Engkaulah yang kami sembah[6], dan Hanya kepada Engkaulah kami meminta
pertolongan[7].(QS.Al-Fatihah:5)
[6] Na'budu diambil dari kata 'ibaadat: kepatuhan
dan ketundukkan yang ditimbulkan oleh perasaan terhadap kebesaran Allah,
sebagai Tuhan yang disembah, Karena berkeyakinan bahwa Allah mempunyai
kekuasaan yang mutlak terhadapnya.
[7] Nasta'iin (minta pertolongan), terambil dari
kata isti'aanah: mengharapkan bantuan untuk dapat menyelesaikan suatu pekerjaan
yang tidak sanggup dikerjakan dengan tenaga sendiri.
2. Makna
Ibadah
Ibadah
menurut bahasa adalah merendah dan mengabdikan diri, tunduk, taat.
Ar-Raghib
Al-Ashfahani berkata, “Al-Ubuudiyah idzhar al-tadzallul ialah merendahkan diri,
sedangkan Al-Ibadah lebih mencakup dibanding merendah, sebab ibadah adalah
puncak penghambaan kepada Allah.”
Menurut
Muhammad al-Jarjani ibadah adalah perbuatan seorang mukallaf(orang yang
dibebani perintah dan larangan) yang menentang hawa nafsunya karena
mengagungkan dan memuliakan Tuhan.
Jadi,
ibadah adalah merendahkan diri dan mengabdi kepada Tuhan karena mengagungkan
dan memuliakan dengan mengikuti petunjuk agama.
3. Ibadah
Dalam Islam
Aqidah
ialah keyakinan hidup, yaitu Iman dala arti khas yakni pengikraran yang
bertolak dari hati.
Baik
ibadah dalam arti khas maupun mu’amalah dalam arti luas ataupun akhlak, ke
tiga-tiganya pada hakekatnya bertitik tolak dari aqidah, merupakan menifestasi
dan konsekuensi daripada aqidah (iman atau keyakinan hidup), ibadah mu’amalah
dan akhlak setiap muslim berhubungan secara korelatif berjalin-jalin dengan
erat dan mesra satu dengan lainnya, tidak bisa dipisah-pisahkan.
Sistem
(sistema) ialah satu kebulatan yang terdiri atas beberapa bagian; dimana bagian
yang satu dengan bagia-bagian yang lainnya saling berhubungan secara korelatip.
Sistem (nizham) Politik-Ekonomi-Sosial Islam adalah system (hasil usaha
formolasi manusia secara sistematis mengenai) Politik-Ekonomi-Sosial
berdasarkan Islam, yaitu berdasarkan ibadah-mu’amalah akhlak Islam, berakarkan
aqidah Islam.(Wawasan Islam:Endang Saifuddin Anshari)
4.
Tujuan Ibadah
Syeh
Muhammad Abduh setelah menjelaskan arti ibadah sebagai puncak ketunduka akibat
adanya rasa keagungan terhadap yang disembah menggaris bawahi bahwa tujuan
ibadah dalam agama-agama adalah mengingatkan manusia tentang rasa keagungan
akan kekuasaan Tuhan yang Maha Tinggi itu.
Sedangkan
menurut Abbas Al-Aqqad menyimpulkan dua tujuan pokok ibadah yaitu:
1.
Mengingatkan manusia akan unsure rohani dalam dirinya, yang juga memiliki
kebutuhan-kebutuhan yang berbeda dengan kebutuhan-kebutuhan jasmaninya.
2.
Mengingatkannya bahwa di balik kehidupan yang fana ini, masih ada lagi kehidupan
berikut yang bersifat abadi.
Dengan
demikian, ibadah-ibadah seperti salat, puasa, zakat dan haji, tidak terlepas
dari kedua tujuan pokok tersebut.
4.
Tafsir Ayat Ibadah
1.Apapun
pekerjaan seseorang atau jabatannya wajib hukumnya beribadah kepada Allah SWT
semata dengan berpedoman firman-firman-Nya dan petunjuk Rasul-Nya.
2.
Ibadah dalam Islam ada yang mahdhah seperti rukun Islam dan rukun Iman,
sedangkan ibadah ghair al-mahdhah misalnya membantu orang-orang yang
membutuhkan pertolongan.
3. Ibadah
kepada Allah SWT bisa dilakukan sesuai syari’at Islam, misalnya shalat, zakat,
puasa, hajji dengan waktu yang sudah ditentukan. Tetapi jika memuji dan
mengagungkan dengan nama-nama-Nya seperti berdzikir kapan saja bisa dilakukan
yang penting ada petunjuknya dari Agama. Mengenal Allah SWT dengan
nama-nama-Nya, dengan membaca mengulang-ulang dan menghafalkannya serta sanggup
menteladani pesan asma-asma tersebut dalam kehidupan sehari-hari.
4.
Ibadah harus dikerjakan sampai ajal menjemput dan selagi masih berakal.
5.Ibadah
harus dikerjakan dengan ikhlas hanya semata-mata mencari ridha Allah SWT dan
sesuai petunjuk Nabi Muhammad saw.
6.
Ibadah hanya diperuntukkan hanya kepada Allah SWT bukan kepada yang lain dan
hanya kepada-Nyalah kita memohon pertolongan. Dengan ibadah, kita boleh
memintak apa yang menjadi hajat seperti iman yang benar, taqwa lahir batin,
ilmu yang berguna, sehat dan permintaan yang lain.
7.
Jadikan setiap langkah dan bekerja adalah ladang beribadah kepada-Nya Allah SWT
dan saling tolong menolong dalam kebaikan dan taqwa.
5.
Ibadah Yang Diterima
Islam
adalah agama universal bagi ummat manusia yang beriman, bagaimana kita
berhubungan dengan Tuhan, sesama makhluk bahklan terhadap diri sendiri ? Ibadah
dalam Islam mencakup aqidah (keyakinan), akhlak (moral), syari’at (aturan dan
hukum bermu’amalah dengan Tuhan dan sesama).
Pengabdian
seseorang akan diterima bilamana ia melaksanakan ibadah dengan ikhlas dan
sesuai petunjuk Rasulullah saw.
Diriwayatkan
dari Syaqiq bin Ibrahim Az-Zahid, bahwa ia berkata,”Benteng amal itu ada tiga
yaitu:
1.
Keyakinan bahwa amal itu dari Allah Ta’ala untuk menghilangkan ujub;
2.
Mengharapkan ridha Allah untuk menghilangkan hawa nafsu;
3.
Mengharap pahala/balasan amalnya itu hanya dari Allah sehingga tidak menimbulkan
tamak dan riya.(kitab Tanbihul Ghafilin:Al-Faqih Abul Laits As-Samarqandi)
Sebagian
orang bijak yang lain mengatakan, bahwa amal perbuatan itu memerlukan empat
hal, yaitu:
1.
Mempunyai ilmu, karena amal perbuatanitu tidak akan benar dan sempurna jika
tanpa dilandasi dengan ilmu. Amal perbuatan yang tanpa ilmu akan lebih banyak
salahnya daripadanya benarnya.
2.
Niat pada saat memulai pekerjaan, karena amal perbuatan itu tidak akan sah jika
tanpa niat, sebagaiamana hadits Nabi saw yang artinya:”Sesungguhnya amal-amal
perbuatan itu (tergantung) niatnya, dan seseorang itu akan mendapatkan sesuai
dengan apa yang ia niatkan.”
3.
Sabar, sehingga ia akan bisa mengerjakannya dengan tenang.
4.
Ikhlas ketika selesai mengerjakan amal perbuatan, karena amal yang tidak ikhlas
tidak akan diterima. (kitab Tanbihul Ghafilin)
6. Pesan
Ibadah
1. Kerjakan dengan ikhlas, hanya karena Allah
swt semata!
2.
Lakukan ibadah dengan ilmu yang benar !
3.Sesuai petunjuk Rasulullah saw.
4.Jadikan
ucapan kita, langkah dan aktifitas kita menjadi ladang beribadah dengan banyak
berdzikir kepada Allah SWT dan memohon hidayah untuk melaksanakan ibadah yang
benar dan diterima oleh Allah SWT.
Abi Naufal ( 4 Januari 2010)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar