219. Mereka bertanya kepadamu tentang khamar[136]
dan judi. Katakanlah: "Pada keduanya terdapat dosa yang besar dan beberapa
manfaat bagi manusia, tetapi dosa keduanya lebih besar dari manfaatnya".
dan mereka bertanya kepadamu apa yang mereka nafkahkan. Katakanlah: " yang
lebih dari keperluan." Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya
kepadamu supaya kamu berfikir,AL-BAQARAH
[136] segala minuman yang memabukkan.
90. Hai orang-orang yang beriman, Sesungguhnya
(meminum) khamar, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan
panah[434], adalah termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan
itu agar kamu mendapat keberuntungan.AL-MAIDAH
[434] Al Azlaam artinya: anak panah yang belum
pakai bulu. orang Arab Jahiliyah menggunakan anak panah yang belum pakai bulu
untuk menentukan apakah mereka akan melakukan suatu perbuatan atau tidak.
Caranya ialah: mereka ambil tiga buah anak panah yang belum pakai bulu. setelah
ditulis masing-masing yaitu dengan: lakukanlah, Jangan lakukan, sedang yang
ketiga tidak ditulis apa-apa, diletakkan dalam sebuah tempat dan disimpan dalam
Ka'bah. bila mereka hendak melakukan sesuatu Maka mereka meminta supaya juru
kunci ka'bah mengambil sebuah anak panah itu. Terserahlah nanti apakah mereka
akan melakukan atau tidak melakukan sesuatu, sesuai dengan tulisan anak panah
yang diambil itu. kalau yang terambil anak panah yang tidak ada tulisannya,
Maka undian diulang sekali lagi.
Sejarah Sunan
Ampel
Sunan Ampel (Campa, Aceh,
1401-Ampel,Surabaya,1481)Nama aslinya Raden Rahmat Istrinya adalah seorang putri Tuan yang bernama Nyai Ageng Manila. Dari pernikahan itu beliau mempunyai 4 orang anak, dan dua diantaranya aalah sunan yang tergabung dalam wali songo.
Sunan Ampel adalah penerus cita-cita dan perjuagan Maulana Malik Ibrahim. Beliau memulai aktivitasnya dengan mendirikan pesantren di Ampel Denta, Surabaya. Sehingga beliau dikenal dengan Pembina pondok pesantren pertama di Jawa Timur. Di pesantren inilah beliau mendidik para pemuda Islam untuk menjadi tenaga da’i yang akan di sebar keseluruh Jawa.
Sebagai seorang ulama yang giat berdakwah, Sunan Ampel mempunyai ajaran yang terkenal dngan sebutan “molimo” . “Mo” berarti tidak mau, sedangkan limo adalah 5 perkara. Jadi, “molimo” adalah tidak mau melakukan 5 perkara yang terlarang. Kelima ajaran Sunan Ampel itu adalah:
1. Emoh Main, artinya tidak mau main judi
2. Emoh Ngumbi, artinya tidak mau minum-minuman yang memabukka.
3. Emoh Madat, artinya tidak mau mengisap candu atau ganja.
4. Emoh Maling, artinya tidak mau mencuri atau Kolusi.
5. Emoh Madon, artinya tidak mau main perempuan yang bukan isterinya (zina).
Menurut Babad Diponegoro, Sunan Ampel sangat berpengaruh dikalangan istana Majapahit. Kedekatan beliau tersebut memebuat penyebaran Islam di Daerah kekuasaan Majapahit, khususnya di pantai utara Pulau Jawa, tidak mendapat hambatan yang berarti, bahkan mendapat izin dari penguasa kerajaan.
Sunan Ampel tercatat sebagai perancang kerajaan Islam pertama di Pulau Jawa dengan ibu Kota Bintoro, Demak. Beliaulah yang mengangkat Raden Fatah sebagai sultan pertama Demak, yang di pandang punya jasa paling besar dalam meletakkan peran politik umat Islam di Nusantara. Disamping itu, beliau juga ikut mendirikan Masjid Agung Demak pada tahun 1479.
Sunan Ampel diminta oleh Raja Majapahit untuk memperbaiki moral masyarakat
Majapahit yg telah rusak. Saat itu rakyat Majapahit mayoritas beragama Hindu.
Agama Hindu sendiri terdiri berbagai sekte, salah satunya adalah Hindu Tantrik.
Ajaran Hindu Tantrik ini secara garis besar sama dengan ajaran Filsafat
Hedonist.
Hasil pemikiran filsafat melahirkan pemikiran bahwa tujuan hdup manusia adalah mencari
kebahagaan dah menghindari penderitaan. Semua aliran filsafat sepakat bahwa yg menyebabkan
manusia menderita adalah hawa nafsu.
Ahli filsafat berbeda pendapat dalam tatacara mengatasi hawa nafsu ini untuk
meraih kebahagiaan. Satu berpendapat bahwa nafsu harus dimatikan ini aliran
stoichist, yag lain berpendapat bahwa nafsu harus dipuaskan ini adalah aliran
hedonist
Aliran Hindu tantrik mengajarkan hedonist dimana dalam prinsip2 ajarannya adalah
larangan untuk membatasi nafsu, agar meraih kebahagian mereka harus melakukan
sebanyak-banyaknya 5 M yaitu: Madya (minuman keras, minum sampai mabok), Mangsa
(daging, makan sebanyaknya), Matsya (ikan, makan sebanyaknya), Mudra (nasi,
gandum, jagung, biji2an, makan sebanyaknya), and Maithuna (perempuan, lakukan
hubungan seks sebanyaknya)
Akan tetapi
yang terjadi di saat itu justru Majapahit menjadi kacau. Rakyatnya tak bisa
diatur, bertingkah sakarepe dhewe, karena larangan justru bertentangan dengan
nilai Tantrik. Akhirnya singkat cerita Sunan Ampel dapat memperbaiki akhlaq
masyarakat dengan prinsip Moh Limo yaitu: moh main, moh ngombe, moh maling, moh
madat, moh madon yakni seruan untuk “tidak berjudi, tidak minum minuman keras,
tidak mencuri, tidak menggunakan narkotik, dan tidak berzina” dengan ajaraan
akhlaq ini dalam waktu relatif singkat Sunan Ampel dapat memperbaiki moral
rakyat Majapahit saat itu. Ajarannya banyak menarik simpati dan pada akhirnya
banyak rakyat Majapahit yang tertarik Islam.
Ajaran Moh Limo
Pada saat menyebarkan agama Islam, ada salah satu ajarannya
yang terkenal adalah ajaran Molimo, "mo" yang berarti moh atau tidak,
dan limo yang berarti lima, tidak melakukan lima pantangan. Ajaran ini
dikhususkan kepada kaum lelaki yang ingin mencapai hidup dalam damai di dunia
maupun di akhirat. Kelima ajaran itu adalah;
- Moh Madat
Yang artinya tidak mau mengisap candu atau penggunaan obat-obatan terlarang, terutama yang dilarang oleh ajaran Agama. - Moh Madon
Yang artinya tidak mau main perempuan. Hal yang wajib dihindari oleh para lelaki. - Moh Mabuk
Yang artinya tidak boleh minum minuman keras atau hal yang memabukkan. - Moh Maling
Yang artinya tidak mau mencuri, mengambil barang yang bukan haknya. - Moh Main
Yang artinya tidak mau berjudi, dalam bentuk apapun.
Biarpun terdengar gampang dilakukan, namun sangat sulit
untuk melakukan ajaran tersebut. Disamping dilengkapi dengan akal untuk
berfikir, manusia juga diberi nafsu oleh Sang Maha Pencipta, maka dari itulah,
tidak ada manusia yang luput dari salah. Karena manusia memang tempatnya salah
dan dosa.
Dalam kehidupan sendiri, disamping ada sisi negatif ada juga
sisi positif dari suatu kejadian. Dalam hal ini, ada baiknya juga jika kita
melakukan perbuatan "Limo" dalam ajaran tersebut. Namun bukan
melakukan perbuatan yang seharusnya dijauhi, melainkan melakukan
semangat/spirit orang-orang yang melakukannya. Untuk penjelasannya sebagai
berikut;
- Madat.
Madat atau menghisap obat-obatan terlarang, merupakan perbuatan yang harus dihindari. Namun ada sisi positif dibalik penggunaan obat-obatan yang dapat memberi kenikmatan itu. Kita jadi lebih bisa memaknai nikmat yang telah diberikan oleh Allah, jadi kita lebih bisa bersyukur atas nikmat tersebut. :) - Madon
Jika dilihat, orang-orang yang melakukan perbuatan zina dan main perempuan, mereka lebih terlihat rapi dan berpakaian sopan demi menarik perhatian para wanita yang mereka jumpai. Nah, semangat inilah yang bisa kita ambil untuk diri kita, bahwa kita jadi lebih bisa menghargai diri sendiri untuk kenyamana orang lain disekitar kita. - Mabuk
Sering kita melihat, jika ada orang yang mabuk atau dibawah pengaruh minuman keras, ia akan cenderung ngomong ngalor-ngidul ga karuan. Dan kadang, mereka malah mengucapkan rahasia yang harisnya tidak boleh mereka katakan. Sehingga bisa dikatakan, mereka menjadi orang yang jujur, meski dalam keadaan mabuk. Hal inilah yang dapt diambil, bahwa pada saat dibawah alam sadarnya, mnusia bisa melakukan kejujuran. - Maling
Tahukah kalian, para maling pasti sudah mempersiapkan segala sesuatu demi kesuksesan aksinya. Termasuk ketekunan dalam mengintai mangsa. Jadi tidak tidak serta merta melakukan begitu saja. Nah pelajaran yang bisa diambil adalah ketekunan tersbut, kita bisa menggunakan ketekunan itu, dalam kehidupan, misalnya dalam berusaha untuk menafkahi keluarga. - Main
Main, atau berjudi, sudah pasti harus dijauhi, karena perilaku ini membuat orang-orang jadi malas dalam bekerja. Walaupun bisa dikatakan bekerja, namun sebenarnya yang bekerja adalah uang mereka. Tetapi tahukah kalian, dalam berjudi sendiri, sebenarnya memerlukan keahlian khusu, yakni ketelitian untuk menang. Dalam hal ini, kita bisa mengambil pelajaran bahwa, manusia yang sudah dilengkapi dengan akal dan fikiran, agar bisa menggunakan akal dan fikirannya dengan optimal untuk kebaikannya atau orang-orang disekitarnya.
“Tinggalno Molimo, le ! ben uripmu
kepenak !”. (”tinggalkan molimo nak, biar hidupmu tidak susah!”)
Teringat dulu kata “Molimo”, yang
sering dituturkan orang tua kepada anaknya. Yah “molimo” adalah hal yang sangat
dibenci dikehidupan.
Mungkin bagi orang jawa tengah
pengertian atau maksud dari kata molimo tidaklah asing, yaitu dari kata
M (mo) 5 (limo-”bhs jawa”) atau disingkat 5M, yaitu ;
- MAIN (perjudian / berjudi)
- MADON (main perempuan / prostitusi)
- MALING (mencuri / korupsi dll)
- MADAT (candu narkoba)
- MINUM ( minuman keras/mabuk )
Dan kenyataan dlm kehidupan sehari-hari
menunjukkan bahwa mereka yg melakukan molimo (lima M) akhirnya akan
menderita baik lahir maupun batin. Tapi sebaliknya jika menghindari molimo ini
(lima M) hati/rohani akan menjdi bersih, fisik akan menjadi sehat, dan jauh dr
serangan berbagai jenis penyakit dan insya allah hidupnya bahagia.
Yah …. walaupun sudah diperinggatkan
bahwa molimo (5M) tidak baik bagi kehidupan secara lahir dan bathin,
ternyata masih saja menjadi kesenangan bagi mereka.
Apalagi dengan perkembangan jaman yang
maju ini, molimo semakin tumbuh subur. Lihat saja penyuka molimo
melakukan aksinya di dunia maya.
Coba kita perhatikan molimo pada
jaman sekarang satu persatu ;
MAIN (perjudian /
berjudi), sepertinya tingkat perjudian malah semakin marak dengan menggunakan
tehnologi internet. Sebut saja taruhan bola via online, game online dan
lain-lain
MADON (main perempuan /
prostitusi), data yang menyebutkan juga tak kalah mencengangkan, bahwa
prostitusi via online malah lebih rapi dan juga menggiurkan.
MALING
(mencuri / korupsi dll), dengan banyaknya alat pembayaran online, dimanfaatkan
untuk Hacker untuk membobol rekening nasabah bank, pembelian online
dengan menggunakan rekening orang dan lain-lain.
MADAT (candu narkoba),
Semakin ketatnya pemberantasan narkoba yang dilakukan aparat, maka transaksi
antara penjual dan pembeli jenis narkoba juga tak kalah canggih, dengan memakai
jasa internet online mereka bisa bertransaksi secara aman, dan tak terdeteksi
petugas.
MINUM ( minuman
keras/mabuk). Sudah barang lumrah sekarang dilakukan di even-even sebuah
pub, cafe, diskotik dan tempat-tempat hiburan yang berijin maupun tidak.
Hawa nafsu dan Akronim Moh limo
lauwamah, amarah, supiyah (Hawa nafsu)
atau dalam ajaran Kejawen menggunakan akronim (molimo, M5) yaitu:
madat, madon, maling, mangan, main; ---
mabuk-mabukan, main perempuan, mencuri, makan, berjudi.
Meredam Nafsu Moh limo
Untuk meredam nafsu malima, manusia
Jawa melakukan laku tapa atau “puasa”. Misalnya; tapa brata, tapa ngrame, tapa
mendhem, tapa ngeli.
Nah saudaraku, sebangsa dan setanah
air, opo sih yang dimaksudkan dengan:
1. Tapa brata
2. Tapa ngrame
3. Tapa mendhem
4. Tapa ngeli
1. Tapa brata
sikap perbuatan seseorang yang selalu menahan/puasa hawa nafsu yang berasal dari lima indra. Nafsu angkara yang buruk yakni lauwamah, amarah, supiyah.
2. Tapa ngramé
adalah lelaku watak untuk giat membantu, menolong sesama tetapi “sepi” dalam nafsu pamrih yakni golék butuhé déwé.
3. Tapa mendhem
adalah mengubur nafsu riak, takabur, sombong, suka pamer, pamrih. Semua sifat buruk dikubur dalam-dalam, termasuk “mengubur” amal kebaikan yang pernah kita lakukan kepada orang lain, dari benak ingatan kita sendiri. Manusia suci adalah mereka yang tidak ingat lagi apa saja amal kebaikan yang pernah dilakukan pada orang lain, sebaliknya selalu ingat semua kejahatan yg pernah dilakukannya.
4. Tapa ngeli
yaitu menghanyutkan diri ke dalam arus “aliran air sungai Dzat”, yakni mengikuti kehendak Gusti Maha Wisesa. “Aliran air” milik Tuhan, seumpama air sungai yang mengalir menyusuri sungai, mengikuti irama alam, lekuk dan kelok sungai, yang merupakan wujud bahasa “kebijaksanaan” alam. Maka manusia tersebut akan sampai pada muara samudra kabegjan atau keberuntungan. Berbeda dengan “aliran air” bah, yang menuruti kehendak nafsu akan berakhir celaka, karena air bah menerjang wewaler kaidah tata krama, menghempas “perahu nelayan”, menerjang “pepohonan”, dan menghancurkan “daratan”.
sikap perbuatan seseorang yang selalu menahan/puasa hawa nafsu yang berasal dari lima indra. Nafsu angkara yang buruk yakni lauwamah, amarah, supiyah.
2. Tapa ngramé
adalah lelaku watak untuk giat membantu, menolong sesama tetapi “sepi” dalam nafsu pamrih yakni golék butuhé déwé.
3. Tapa mendhem
adalah mengubur nafsu riak, takabur, sombong, suka pamer, pamrih. Semua sifat buruk dikubur dalam-dalam, termasuk “mengubur” amal kebaikan yang pernah kita lakukan kepada orang lain, dari benak ingatan kita sendiri. Manusia suci adalah mereka yang tidak ingat lagi apa saja amal kebaikan yang pernah dilakukan pada orang lain, sebaliknya selalu ingat semua kejahatan yg pernah dilakukannya.
4. Tapa ngeli
yaitu menghanyutkan diri ke dalam arus “aliran air sungai Dzat”, yakni mengikuti kehendak Gusti Maha Wisesa. “Aliran air” milik Tuhan, seumpama air sungai yang mengalir menyusuri sungai, mengikuti irama alam, lekuk dan kelok sungai, yang merupakan wujud bahasa “kebijaksanaan” alam. Maka manusia tersebut akan sampai pada muara samudra kabegjan atau keberuntungan. Berbeda dengan “aliran air” bah, yang menuruti kehendak nafsu akan berakhir celaka, karena air bah menerjang wewaler kaidah tata krama, menghempas “perahu nelayan”, menerjang “pepohonan”, dan menghancurkan “daratan”.
8. (mereka berdoa): "Ya Tuhan kami,
janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri
petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi Engkau;
Karena Sesungguhnya Engkau-lah Maha pemberi (karunia)".ALI IMRAN.
Amin Ya Rabbal Aalamin
JAKARTA 19/2/2013
bagus juga untuk menambah wawasan pak
BalasHapusSdh banyak ditinggalkan falsafah molimo seiring dg perkembangan Teknologi Informasi.Perlu dijadikan materi pokok dlm dakwah sebagai pedoman hidup manusia untuk mencapai tujuan hidup di dunia dan akhirat.
BalasHapusTerima kasih atas informasinya... Sangat bermanfaat..
BalasHapus☺️