INDAHNYA CINTA Rasululullah saw ?
لَا يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى أَكُونَ أَحَبَّ
إِلَيْهِ مِنْ وَلَدِهِ وَوَالِدِهِ وَالنَّاسِ أَجْمَعِينَ
“Tidaklah beriman salah satu dari kalian, kecuali aku lebih
dicintainya dari pada anaknya, orang tuanya dan manusia semuanya”.(Al-Hadits)
Muqaddimah
Cinta Rasulullah
SAW, hukumnya wajib atas setiap muslim. Sebuah ayat dalam al-Quran kiranya
cukup sebagai dalil, peringatan dan anjuran akan kewajiban mencintai Rasul.
Ayat ini juga juga menjadi hujjah akan keagungan kedudukan mencintai
Rasul, dan hujjah akan berhaknya Rasul terhadap cinta tersebut. Dalam ayat itu
Allah menegur keras dan memberikan ancaman terhadap orang-orang yang lebih
mencintai harta, keluarga dan anak-anaknya dari pada Allah dan RasulNya, serta
menginformasikan bahwa mereka adalah kaum yang fasiq, tersesat dan tidak
mendapat petunjukNya . Ayat tersebut adalah firman Allah:
قُلْ إِنْ كَانَ آبَاؤُكُمْ وَأَبْنَاؤُكُمْ
وَإِخْوَانُكُمْ وَأَزْوَاجُكُمْ وَعَشِيرَتُكُمْ وَأَمْوَالٌ اقْتَرَفْتُمُوهَا
وَتِجَارَةٌ تَخْشَوْنَ كَسَادَهَا وَمَسَاكِنُ تَرْضَوْنَهَا أَحَبَّ إِلَيْكُمْ
مِنَ اللَّهِ وَرَسُولِهِ وَجِهَادٍ فِي سَبِيلِهِ فَتَرَبَّصُوا حَتَّى يَأْتِيَ
اللَّهُ بِأَمْرِهِ وَاللَّهُ لَا يَهْدِي الْقَوْمَ الْفَاسِقِينَ
Artinya: “Katakanlah: "Jika bapak-bapak,
anak-anak, saudara-saudara, isteri-isteri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang
kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan tempat tinggal
yang kamu sukai, adalah lebih kamu
cintai dari Allah dan RasulNya dan dari berjihad di jalan nya, Maka
tunggulah sampai Allah mendatangkan Keputusan NYA". dan Allah tidak
memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik”. (QS. At-Taubah: 24)
Dalam hadits lain, Rasulullah bersabda:
ثَلَاثٌ مَنْ كُنَّ فِيهِ وَجَدَ حَلَاوَةَ الْإِيمَانِ:
أَنْ يَكُونَ اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِمَّا سِوَاهُمَا وأن يحب الْمَرْءَ لَا يُحِبُّهُ إِلَّا لِلَّهِ وَأَنْ يَكْرَهَ أَنْ يَعُودَ فِي
الكُفْرِ كَمَا يَكْرَهُ أَنْ يُقْذَفَ فِي النَّارِ
“Tiga perkara, yang jika dimiliki seseorang, maka ia akan
menemukan manisnya iman: (1) Allah dan
RasulNya lebih dicintainya dari pada yang lain, (2) mencintai seseorang
kecuali karena Allah, (3) tidak senang kembali kepada kekufuran sebagaimana ia
tidak senang untuk dilempar ke neraka”.
Balasan bagi orang yang mencintai Rasulullah sangat
besar. Ia akan bersama beliau di hari kiamat. Ketika seorang lelaki sowan
kepada Rasulullah lalu ditanya oleh Rasulullah tentang apa yang ia persiapkan
nanti di hari kiamat, maka ia menjawab: “Aku tidak mempersiapkan diri untuk
hari kiamat dengan banyaknya shalat, puasa dan sadaqah, tetapi aku mencintai
Allah dan RasulNya”. Rasulullah SAW bersabda: “Engkau akan bersama dengan orang yang kau cintai”.
Kebersamaan seseorang dengan rasulullah SAW di hari
kiamat membuat dirinya mendapatkan derajat sejajar dengan derajat Rasulullah
SAW, sesuai dengan kehendak Allah. Hal ini juga ditegaskan oleh Allah SWT dalam
firmanNya:
وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَالرَّسُولَ فَأُولَئِكَ مَعَ
الَّذِينَ أَنْعَمَ اللَّهُ عَلَيْهِمْ مِنَ النَّبِيِّينَ وَالصِّدِّيقِينَ
وَالشُّهَدَاءِ وَالصَّالِحِينَ وَحَسُنَ أُولَئِكَ رَفِيقًا
“Dan barangsiapa yang mentaati Allah dan Rasul(Nya), mereka itu
akan bersama-sama dengan orang-orang yang dianugerahi nikmat oleh Allah, yaitu:
Nabi-nabi, para shiddiiqiin, orang-orang yang mati syahid, dan orang-orang
saleh. dan mereka Itulah teman yang sebaik-baiknya”. (QS. An-Nisa’:
69)
Cinta
Rasulullah saw
Dalam Hadits
Riwayat Imam Bukhari diriwayatkan, Umar bin Khathab berkata kepada Nabi Saw.:
“Sesungguhnya engkau wahai Rasulullah, adalah orang yang paling aku cintai
daripada segala sesuatu selain diriku sendiri.”
Nabi Saw.bersabda, ‘Tidak, demi Dzat yang jiwaku ada di TanganNya, sehingga aku lebih engkau cintai dari dirimu sendiri’.
Maka Umar berkata kepada beliau, ‘Sekarang ini engkau lebih aku cintai daripada diriku sendiri.’
Kemudian Nabi Saw.bersabda, Sekarang (telah sempurna kecintaanmu (imanmu) padaku) wahai Umar.” (HR Bukhari)
Nabi Saw.bersabda, ‘Tidak, demi Dzat yang jiwaku ada di TanganNya, sehingga aku lebih engkau cintai dari dirimu sendiri’.
Maka Umar berkata kepada beliau, ‘Sekarang ini engkau lebih aku cintai daripada diriku sendiri.’
Kemudian Nabi Saw.bersabda, Sekarang (telah sempurna kecintaanmu (imanmu) padaku) wahai Umar.” (HR Bukhari)
Adapun
tanda-tanda cinta sejati kepada Rasul Saw.adalah:
1) Mentaati beliau Saw.dengan menjalankan
perintahnya dan menjauhi larangannya. Pecinta sejati Rasul Saw.manakala
mendengar Nabi Saw.memerintahkan sesuatu akan segera menunaikannya. Ia tak akan
meninggalkannya meskipun itu bertentangan dengan keinginan dan hawa nafsunya.
Ia juga tidak akan mendahulukan ketaatannya kepada isteri, anak, orang tua atau
adat kaumnya. Sebab kecintaannya kepada Nabi Saw dan keluarganya.lebih dari
segala-galanya. Dan memang, pecinta sejati akan patuh kepada yang dicintainya.
Dari Anas
bin Malik RA, “Ada seseorang yang bertanya kepada Nabi SAW tentang hari kiamat,
“Kapankah kiamat datang?” Nabi pun SAW menjawab, “Apa yang telah engkau
persiapkan untuk menghadapinya?” Orang itu menjawab, “Wahai Rasulullah, aku
belum mempersiapkan shalat dan puasa yang banyak, hanya saja aku mencintai
Allah dan Rasul-Nya SAW” Maka Rasulullah SAW pun bersabda, “Seseorang (di hari
kiamat) akan bersama orang yang dicintainya, dan engkau akan bersama yang
engkau cintai.” (HR. Imam Bukhari)
2) Menolong dan mengagungkan beliau Saw.,
melaui dakwah, mensosialisasikan hadits-hadist Nabi, Riwayat hidup Nabi Saw,
menyebarkan dan mengagungkan sunnah-sunnahnya di tengah-tengah kehidupan umat
manusia, betapapun tantangan dan resiko yang dihadapinya.
3) Tidak menerima sesuatupun perintah dan
larangan kecuali melalui beliau Saw. , rela dengan apa yang beliau tetapkan,
serta tidak merasa sempit dada dengan sesuatu pun dari sunnah-nya .
4) Mengikuti Nabi Saw dalam segala halnya.
Dalam hal shalat,zakat, puasa, haji-nya, wudhu, makan, tidur dsb. Juga
berakhlak dengan akhlak beliau, dalam kasih sayangnya kepada keluarga, rendah
hatinya, kedermawanannya, kesabaran dan zuhudnya dsb.
5) Memperbanyak mengingat dan bershalawat
atas beliau Saw dan keluarganya
Allah Swt
bersabda, “Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya berselawat kepada Nabi.
Wahai orang-orang yang beriman, berselawatlah kamu kepada Nabi dan ucapkanlah
salam penghormatan kepadanya.” [QS Al-Ahzaab: 56]
Dalam hal
shalawat Nabi Saw.bersabda:
“Barangsiapa bershalawat atasku sekali,
niscaya Allah bershalawat atasnya sepuluh kali.” (HR. Muslim).
Jakarta 7/1/2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar