Rabu, 02 Desember 2015

NIKMAT BERIBADAH




IBADAH SEPENUH HATI ?

اللَّهُمَّ أَعِنِّي عَلَى ذِكْرِكَ وَشُكْرِكَ وَحُسْنِ عِبَادَتِكَ
Allahumma a’inni ‘ala dzikrika wa syukrika wa husni ‘ibadatik’ (Ya Allah, bantulah aku untuk mengingat-Mu, bersyukur kepada-Mu, dan beribadah dengan baik kepada-Mu).”(HR Abu Dawud)

Muqaddimah
وَمَا اجْتَمَعَ قَوْمٌ فِي بَيْتٍ مِنْ بُيُوْتِ اللهِ يَتْلُوْنَ كِتَابَ الل
هِ وَيَتَدَارَسُوْنَهُ إِلاَّ نَزَلَتْ عَلَيْهِمُ السَّكِيْنَةُ
وَغَشِيَتْهُمُ الرَّحْمَةُ وَحَفَّتْهُمُ الْمَلاَئِكَةُ
“Tidaklah berkumpul suatu kaum di salah satu dari rumah-rumah Allah yang mereka membaca Kitabullah dan saling mengajarkannya di antara mereka, kecuali akan turun kepada mereka ketenangan, diliputi oleh rahmat, dikelilingi oleh para malaikat, dan Allah akan menyebut-nyebut mereka kepada siapa saja yang ada di sisi-Nya.”(HR Muslim)
Yusuf bin  AL Husain radhiyallahu anhu suatu saat bertemu dengan Dzu Nun Al Mishri,  yang saat itu menyampaikan, “Jasad merasa sakit karena nyeri. Sedangkan hati sakit karena dosa. Sebagaimana jasad tidak merasakan lezatnya makanan karena nyeri, demikian pula hati tidak merasakan nikmatnya ibadah karena dosa.” (dari Shifat Ash Shafwah, 4/316).
Gairah hearts Beribadah Sangat Mudah di temukan Komunitas hearts sufi, mereka melakukan ibadah-ibadah sunnah hearts Disetor Yang Banyak. Ada sufi Yang mengerjakan shalat Tengah Malam ratusan rakaat, SEMENTARA ADA Yang mengerjakan puasa SECARA Terus menerus. Dalam kitab "Kasful Mahjub" diceritakan ADA Seorang sufi ketika memasuki bulan Ramadhan Hanya berbuka puasa 2 kali. Dia selama 15 hari TIDAK Makan Dan air minum Dan berbuka PADA Pertengahan Ramadhan, kemudian puasa melanjutkan Dan berbuka ketika memasuki Hari raya, padahal tiap Malam dia Menjadi imam shalat tarawih. Tubuh Dari sufi Yang Telah memiliki kecintaan Mendalam Kepada Tuhan Adalah SEBUAH misteri Yang Sulit diungkapkan DENGAN akal fikiran Manusia.
Nikmat Ibadah ?
Guru Sufi mengatakan, "Orang Yang Telah mencapai Tahap Taqwa, TIDAK ADA Perasaan Berat baginya melakukan ibadah Yang diperintahkan Allah". Berarti taqwa Bisa didenisikan SEBAGAI Kondisi Dimana Seorang hamba melakukan Perintah Allah DENGAN Senang Hati bahkan memiliki gairah hearts ibadah tersebut.
Di bawah ini beberapa hal yang berhubungan dengan kelezatan Ibadah.
Kelezatan ibadah adalah nikmat Allah dan sekaligus balasan amal ibadah di dunia.
Berkata Ibnu Taimiyah, " Apabila kamu belum mendapatkan balasan amal berupa kenikmatan dlm hatimu, kelapangan dlm dadamu maka curigailah amalnya, maka sesungguhnya Allah Maha Syukur, yaitu Dia harus memberi balasan orang yang beramal atas amalnya di dunia berupa kenikmatan dalam hatinya. Juga kekuatan, lapang dada, dan kesenangan. Maka jika dia belum mendapatkannya, maka amalnya pasti rusak."
Dalam Tahdzib Madarijus Salikin hal: 312, beliau juga berkata:
"Sesungguhnya di dunia ada jannah, barangsiapa yang belum memasukinya niscaya dia tidak akan memasuki jannah di akhirat." Demikian pula dalam Al Wabil ash Shoyib Minal Kalim ath Thoyib, hal: 81
Sebab-sebab mendapatkan kelezatan ibadah ?
1. Mujahadatun nafs diatas ketaatan kpd Allah sehingga dia terbiasa taat, kadang kala jiwa maunya lari dari mulai menjalani mujahadah.
Berkata seorang salaf:
"Aku senantiasa menuntun jiwaku kepada Allah, sedangkan dia dalam keadaan menangis hingga aku selalu menuntunnya sedangkan dia keadaan tertawa."
b. Jauh dari dosa, dosa kecil maupun besar. Maka sesungguhnya maksiat adalah penghalang yang mencegah dari merasakan kelezatan ibadah karena ia akan mewariskan kerasnya hati, kasar dan kebengisan.
Berkata seorang salaf:
"Tidaklah Allah menimpakan kepada hamba siksa yang lebih besar melainkan kerasnya hati."
2. Meninggalkan berlebih-lebihan dalam makan, minum, ngobrol dan mengumbar pandangan.
Berkata seorang salaf:
"Kesenangan hati dalam sedikit dosa, kesenangan perut dalam sedikit makan, kesenangan lisan dengan sedikit bicara."
3. Hendaklah hamba menghadirkan hati bahwa ibadah yang dilakukan dalam rangka taat untuk Allah dan hanya mencari ridhoNya, dan bahwa ibadah ini dicintai Allah, diridhoi dan bisa mendekatkan dirinya kepadaNya.
4.Hendaklah hamba menghadirkan hati bahwa ibadah ini tidak sia-sia dan hilang begitu saja seperti harta. Dia sangat membutuhkannya, akan mendapatkan buahnya di dunia dan di akhirat. Maka barangsiapa yang menghadirkannya, dia tidak mempermasalahkan apa yang tidak didapat di dunia. Dia menyenangi ibadah dan mendapatkan kenikmatannya.
Perbaiki ibadah Anda segera !
Hal itu bisa dilakukan dengan berusaha:
1-agar kita sholat dengan khusyu'
2-agar kita baca al quran dgn tadabur (memikirkan dan memahami)
3-agar hati kita tidak lalai dalam dzikir dan doa
4-agar kita bisa menikmati jalan dakwah dan jihad
Rahasia Ibadah Malam ?
Tentang keutamaan menjalankan ibadah pada tengah malam.
Menurut Imam Al-Ghazali, menjalankan ibadah pada tengah malam termasuk upaya menggapai cinta Allah Swt. yang paling sempurna, karena merupakan bukti yang paling benar tentang adab dalam beribadah. Allah Swt. memuji orang yang gemar beribadah pada malam hari dengan firman-Nya,
Lambung mereka jauh dari tempat tidurnya, sedangkan mereka berdoa kepada Tuhannya dengan rasa takut dan harap, dan mereka menafkahkan sebagian dari rezeki yang Kami berikan kepada mereka (QS Al-Sajdah [32]: 16).
Rabi’ah Al-‘Adawiyah, seorang sufi wanita yang mengembangkan konsep al-hubb (kecintaan) dalam tasawuf Islam, begitu gemar menjalankan ibadah pada tengah malam. Ia sering berkata, “Tuhanku, bintang-bintang di langit telah gemerlapan, orang-orang telah tidur, pintu-pintu istana telah ditutup, dan pada saat itulah semua pencinta telah menyendiri dengan yang dicintainya. Inilah aku berada di hadirat-Mu.”
Hasan Al-Bashri berkata, “Menurutku, tak ada ibadah yang lebih berat daripada ibadah pada tengah malam.” Orang-orang bertanya, “Mengapa orang-orang yang mendirikan shalat Tahajud itu adalah orang-orang yang wajahnya paling tampan?”. “Karena mereka bermesraan dengan Al-Rahman, sehingga Allah memberikan sebagian cahaya-Nya kepada mereka,” jawabnya.
Abu Sulaiman Al-Darani berkata, “Orang yang gemar beribadah pada tengah malam, merasakan kenikmatan luar biasa yang melebihi nikmat karena bermain-main. Seandainya bukan karena ibadah pada tengah malam, aku tidak suka tetap hidup di dunia.”
Al-Dhahhak menambahkan, “Aku menemukan suatu kaum yang merasa malu kepada Allah di gelapnya malam seperti ini karena tidur lama.”
Ikhtitam
كان النبي صلى الله عليه و سلم إذا حزبه أمر صلى
“jika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam  tertimpa suatu perkara yang berat maka beliau melakukan shalat“(HR Abu Dawud)
اللَّهُمَّ أَعِنِّي عَلَى ذِكْرِكَ وَشُكْرِكَ وَحُسْنِ عِبَادَتِكَ
Allahumma a’inni ‘ala dzikrika wa syukrika wa husni ‘ibadatik’ (Ya Allah, bantulah aku untuk mengingat-Mu, bersyukur kepada-Mu, dan beribadah dengan baik kepada-Mu).”(HR Abu Dawud)
Sumber:1.http://sufimuda.net
2.https://admi1992.wordpress.com
3.http://mozaik.inilah.com
Jakarta 3/12/2015

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Majelis Ulama Indonesia

Dunia Islam

Informasi Kesehatan dan Tips Kesehatan

Total Tayangan Halaman