MANUSIA TERBAIK
DALAM ISLAM ?
إِنَّ الَّذِينَ
آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ أُولَئِكَ هُمْ خَيْرُ الْبَرِيَّةِ
Sesungguhnya
orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh, mereka itu adalah
Sebaik-baik makhluk. (QS. Al
Bayyinah: 7)
عَنْ
عَائِشَةَ رضي الله عنها قَالَتْ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم-
خَيْرُكُمْ خَيْرُكُمْ لأَهْلِهِ وَأَنَا خَيْرُكُمْ لأَهْلِى. رواه الترمذى
Artinya:
“Aisyah radhiyallahu ‘anha berkata: “Rasulullah shallallau ‘alaihi wasallam berasabda: “Sebaik-baik kalian adalah (suami) yang paling
baik terhadap keluarganya dan aku adalah yang paling baik terhadap keluargaku.”
Hadits riwayat Tirmidzi dan dishahihkan oleh al-Albani di dalam Ash
Shahihah (no. 285).
Muqaddimah
Menarik
sekali, banyak tulisan yang membahas pentingnya menjadi pribadi yang
bermanfaat. Mengapa banyak orang yang tertarik tentang bahasan ini, sebab ini
salah satu perintah Rasulullah saw kepada umatnya. Sabda beliau:
Sebaik-baik
manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain (HR. Ahmad,
Thabrani, Daruqutni. Dishahihkan Al Albani dalam As-Silsilah As-Shahihah)
Menjadi
pribadi yang bermanfaat adalah salah satu karakter yang harus dimiliki oleh seorang
Muslim. Seorang Muslim lebih diperintahkan untuk memberikan manfaat bagi orang
lain, bukan hanya mencari manfaat dari orang atau memanfaatkan orang lain. Ini
adalah bagian dari implementasi konsep Islam yang penuh cinta, yaitu memberi.
Setiap
orang mendambakan menjadi yang terbaik. Sebagai seorang muslim, orientasi hidup
untuk menjadi yang terbaik bukanlah dinilai dari ukuran manusia semata, tetapi
karena ridha Allah Ta’ala. Inilah cara mudah menjadi orang terbaik dalam konsep
Islam.
كُنْتُمْ خَيْرَ
أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ
الْمُنْكَرِ وَتُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ
Kalian
adalah umat yang terbaik dikeluarkan untuk manusia, memerintahkan yang ma’ruf,
mencegah yang munkar, dan beriman kepada Allah. (QS. Ali ‘Imran: 110)
Siapakah
umat terbaik dalam ayat ini? Abdullah bin Abbas Radhiallahu ‘Anhuma mengatakan: “Mereka adalah para
sahabat nabi yang berhijrah bersama Nabi Shallallahu
‘Alaihi wa Sallam dari Mekkah ke Madinah.” (Musnad Ahmad No. 2463.
Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan: hasan.
Al Hakim dalam Al Mustadrak No.
6164, katanya: shahih. Disepakati
Adz DZahabi)
Imam Ibnu
Katsir Rahimahullah
mengatakan:
وَالصَّحِيحُ
أَنَّ هَذِهِ الْآيَةَ عامةٌ فِي جَمِيعِ الْأُمَّةِ، كُلُّ قَرْن بِحَسْبِهِ،
وَخَيْرُ قُرُونِهِمُ الَّذِينَ بُعثَ فِيهِمْ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، ثُمَّ الَّذِينَ يَلونهم، ثُمَّ الَّذِينَ يَلُونَهُمْ
Yang benar
adalah ayat ini berlaku secara umum bagi semua umat ini (Islam), setiap
masing-masing zaman, dan sebaik-baik zaman mereka adalah manusia yang ketika
itu pada mereka diutus Rasulullah Shallallahu
‘Alaihi wa Sallam, kemudian yang mengikuti mereka, kemudian yang
mengikuti mereka. (Tafsir Al
Quran Al ‘Azhim, 2/94)
Kemuliaan Manusia ?
Pertama,
tidak ingkar melunasi hutang
عَنْ
أَبِى هُرَيْرَةَ عن رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- أنه فَقَالَ «
خَيْرُكُمْ أَحْسَنُكُمْ قَضَاءً » متفق عليه
Artinya:
Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu meriwayatkan: “Bahwa Rasulullah shallallahu
‘alaihi wasallam bersabda: “Sebaik-baik kalian adalah yang paling baik
dalam membayar hutang.” Muttafaqun ‘alaih
Kedua, belajar Al-Quran dan mengajarkannya
عَنْ
عُثْمَانَ – رضى الله عنه- عَنِ النَّبِىِّ -صلى الله عليه وسلم- قَالَ
«خَيْرُكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ الْقُرْآنَ وَعَلَّمَهُ» رواه البخاري
Artinya:
“Ustman bin Affan radhiyallahu ‘anhu berkata: “Bahwa Rasulullah shallallahu
‘alaihi wasallam bersabda: “Sebaik-baik kalian adalah yang belajar
al-Quran dan mengajarkannya.” Hadits riwayat Bukhari.
Ketiga,
yang paling diharapkan kebaikannya dan
paling jauh keburukannya
عَنْ
أَبِى هُرَيْرَةَ رضي الله عنه أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- وَقَفَ
عَلَى أُنَاسٍ جُلُوسٍ فَقَالَ « أَلاَ أُخْبِرُكُمْ بِخَيْرِكُمْ مِنْ شَرِّكُمْ
». قَالَ فَسَكَتُوا فَقَالَ ذَلِكَ ثَلاَثَ مَرَّاتٍ فَقَالَ رَجُلٌ بَلَى يَا
رَسُولَ اللَّهِ أَخْبِرْنَا بِخَيْرِنَا مِنْ شَرِّنَا. قَالَ « خَيْرُكُمْ مَنْ
يُرْجَى خَيْرُهُ وَيُؤْمَنُ شَرُّهُ …» رواه الترمذى
Artinya:
“Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu meriwayatkan bahwa Rasulullah shallallahu
‘alaihi wasallam berdiri di hadapan beberapa orang, lalu bersabda: “Maukah
kalian aku beritahukan sebaik-baik dan seburuk-buruk orang dari kalian?”
Mereka terdiam, dan Nabi bertanya seperti itu tiga kali, lalu ada seorang yang
berkata: “Iya, kami mau wahai Rasulullah, beritahukanlah kepada kami
sebaik-baik dan buruk-buruk kami,” beliau bersabda: “Sebaik-sebaik
kalian adalah orang yang diharapkan kebaikannya dan sedangkan keburukannya
terjaga…” Hadits riwayat Tirmidzi dan dishahihkan oleh al-Albani di dalam
Shahihul Jami’ (no. 2603)
Keempat,
menjadi suami yang paling baik terhadap
keluarganya
عَنْ
عَائِشَةَ رضي الله عنها قَالَتْ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم-
خَيْرُكُمْ خَيْرُكُمْ لأَهْلِهِ وَأَنَا خَيْرُكُمْ لأَهْلِى. رواه الترمذى
Artinya:
“Aisyah radhiyallahu ‘anha berkata: “Rasulullah shallallau ‘alaihi
wasallam berasabda: “Sebaik-baik kalian adalah (suami) yang paling baik
terhadap keluarganya dan aku adalah yang paling baik terhadap keluargaku.” Hadits
riwayat Tirmidzi dan dishahihkan oleh al-Albani di dalam Ash Shahihah (no.
285).
Kelima,
yang paling baik akhlaqnya dan menuntut ilmu
عَنْ
أَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- «خَيْرُكُمْ
إِسْلاَماً أَحَاسِنُكُمْ أَخْلاَقاً إِذَا فَقِهُوا» رواه أحمد
Artinya:
“Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu berkata: “Rasulullah shallallahu
‘alaihi wasallam bersabda: “Sebaik-baik kalian islamnya adalah yang
paling baik akhlaq jika mereka menuntut ilmu.” Hadits riwayat Ahmad dan
dishahihkan oleh al-Albani di dalam Shahihul Jami’ (no. 3312)
Keenam, yang memberikan makanan
Keenam, yang memberikan makanan
عَنْ
حَمْزَةَ بْنِ صُهَيْبٍ عَنْ أَبِيهِ رضي الله عنه قَالَ: فَإِنَّ رَسُولَ اللَّهِ
-صلى الله عليه وسلم- قَالَ «خَيْرُكُمْ مَنْ أَطْعَمَ الطَّعَامَ» رواه أحمد
Artinya:
“Hamzah bin Shuhaib meriwayatkan dari bapaknya radhiyallahu ‘anhu yang
berkata: “Sesungguhnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
“Sebaik-baik kalian adalah yang memberikan makanan.” Hadits riwayat Ahmad
dan dihasankan oleh al-Albani di dalam Shahihul Jami’ (no. 3318)
Ketujuh,
yang panjang umur dan baik perbuatannya
عَنْ
عَبْدِ اللَّهِ بْنِ بُسْرٍ رضي الله عنه أَنَّ أَعْرَابِيًّا قَالَ يَا رَسُولَ
اللَّهِ مَنْ خَيْرُ النَّاسِ قَالَ «مَنْ طَالَ عُمُرُهُ وَحَسُنَ عَمَلُهُ» رواه
الترمذى
Artinya:
“Abdullah bin Busr radhiyallahu ‘anhu meriwayatkan bahwa ada seorang
Arab Badui berkata kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam: “Wahai
Rasulullah, siapakah sebaik-baik manusia?” beliau menjawab: “Siapa yang
paling panjang umurnya dan baik amalannya.” Hadits riwayat Tirmidzi dan
dishahihkan oleh al-Albani di dalam Shahihut Targhib wat Tarhib (no. 3363).
Kedelapan,
yang paling bermanfaat bagi manusia
عَنِ
جابر، رَضِيَ الله عَنْهُمَا، قَالَ : قال رَسُولُ اللهِ صَلَّى الله عَلَيه
وسَلَّم: خَيْرُ النَّاسِ أَنْفَعُهُمْ لِلنَّاسِ
Artinya:
“Jabir radhiyallau ‘anhuma bercerita bahwa Rasulullah shallallahu
‘alaihi wasallam bersabda: “Sebaik-baik manusia adalah yang paling
bermanfaat bagi manusia.” Hadits dihasankan oleh al-Albani di dalam
Shahihul Jami’ (no. 3289).
Sebaik-baik
Hamba ?
Orang beriman dan beramal shalih
إِنَّ الَّذِينَ
آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ أُولَئِكَ هُمْ خَيْرُ الْبَرِيَّةِ
Sesungguhnya
orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh, mereka itu adalah
Sebaik-baik makhluk. (QS. Al
Bayyinah: 7)
Orang kaya tapi taat kepada Allah Ta’ala
وَوَهَبْنَا
لِدَاوُودَ سُلَيْمَانَ نِعْمَ الْعَبْدُ إِنَّهُ أَوَّابٌ
Dan Kami
karuniakan kepada Daud, Sulaiman, Dia adalah sebaik- baik hamba. Sesungguhnya
Dia Amat taat (kepada Tuhannya). (QS. Shad:
30)
Orang Yang Ditimpa ujian (penyakit, miskin, musibah) tapi Bersabar
dan Taat
إِنَّا
وَجَدْنَاهُ صَابِرًا نِعْمَ الْعَبْدُ إِنَّهُ أَوَّابٌ
Sesungguhnya
Kami dapati Dia (Ayyub) seorang yang sabar. Dialah Sebaik-baik hamba.
Sesungguhnya Dia Amat taat (kepada Tuhan-nya). (QS. Shad: 44)
Para sahabat nabi dan orang yang mengikuti jejak mereka
كُنْتُمْ خَيْرَ
أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ
الْمُنْكَرِ وَتُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ
Kalian
adalah umat yang terbaik dikeluarkan untuk manusia, memerintahkan yang ma’ruf,
mencegah yang munkar, dan beriman kepada Allah. (QS. Ali ‘Imran: 110)
Imam Ibnu
Katsir Rahimahullah
mengatakan:
وَالصَّحِيحُ
أَنَّ هَذِهِ الْآيَةَ عامةٌ فِي جَمِيعِ الْأُمَّةِ، كُلُّ قَرْن بِحَسْبِهِ،
وَخَيْرُ قُرُونِهِمُ الَّذِينَ بُعثَ فِيهِمْ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، ثُمَّ الَّذِينَ يَلونهم، ثُمَّ الَّذِينَ يَلُونَهُمْ
Yang benar
adalah ayat ini berlaku secara umum bagi semua umat ini (Islam), setiap
masing-masing zaman, dan sebaik-baik zaman mereka adalah manusia yang ketika
itu pada mereka diutus Rasulullah Shallallahu
‘Alaihi wa Sallam, kemudian yang mengikuti mereka, kemudian yang
mengikuti mereka. (Tafsir Al
Quran Al ‘Azhim, 2/94)
Demikianlah
generasi sahabat, dan kita pun bisa menjadi khairu ummah
sebagaimana mereka jika sudah memenuhi syarat-syarat seperti mereka. Imam Ibnu
Jarir, meriwayatkan dari Qatadah, bahwa Umar Radhiallahu ‘Anhu berkhutbah ketika haji:
مَنْ سَرَّه
أَنْ يَكُونَ مِنْ تِلْكَ الْأُمَّةِ فَلْيؤدّ شَرْط اللَّهِ فِيهَا
Barang siapa
yang suka dirinya menjadi seperti umat tersebut maka penuhilah syarat yang
Allah tentukan dalam ayat itu. (Tafsir Ath Thabari, 7/102)
Ayat ini
diperkuat oleh hadits berikut:
خَيْرُ النَّاسِ
قَرْنِي، ثُمَّ الَّذِينَ يَلُونَهُمْ، ثُمَّ الَّذِينَ يَلُونَهُمْ
Sebaik-baiknya
manusia adalah zamanku, kemudian setelahnya, kemudian setelahnya. (HR. Bukhari No. 2652)
Tentunya
maksud manusia pada zaman nabi adalah manusia yang beriman kepadanya di
zamannya, yaitu para sahabatnya. Bukan kaum munafiq dan kaum kafir yang hidup
di zamannya.
Paling konsisten terhadap kewajiban
«إِنَّ خِيَارَكُمْ أَحْسَنُكُمْ قَضَاءً»
Sesungguhnya
yang terbaik di antara kamu adalah yang paling bagus qadha-nya. (HR. Bukhari
No. 2305, Muslim No. 1601, dari Abu Hurairah)
Maksud
“qadha” adalah yang paling konsisten menepati kebenaran yang wajibkan
kepadanya. (Ta’liq Mushthafa Al Bugha, 2/809)
Menarik sekali, banyak tulisan yang membahas
pentingnya menjadi pribadi yang bermanfaat. Mengapa banyak orang yang tertarik
tentang bahasan ini, sebab ini salah satu perintah Rasulullah saw kepada
umatnya. Sabda beliau:Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain (HR. Ahmad, Thabrani, Daruqutni. Dishahihkan Al Albani dalam As-Silsilah As-Shahihah)
Menjadi pribadi yang bermanfaat adalah salah satu karakter yang harus dimiliki oleh seorang Muslim. Seorang Muslim lebih diperintahkan untuk memberikan manfaat bagi orang lain, bukan hanya mencari manfaat dari orang atau memanfaatkan orang lain. Ini adalah bagian dari implementasi konsep Islam yang penuh cinta, yaitu memberi.
Tips Pribadi yang Brmanfaat ?
Langkah #1: Menjadi Pribadi Yang Bermanfaat Adalah Kemauan
Langkah #2: Take Action Now
Langkah #3: Biasakanlah Memberikan Manfaat, Jadikan
Gaya Hidup Anda
Langkah #4: Tingkatkan Manfaat Diri Anda
Langkah #5: Raihnya Manfaatnya Untuk Anda Juga
Sumber:1.http://www.motivasi-islami.com
2.https://muslim.or.id
3.http://www.dakwatuna.com
Jakarta 15/12/2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar