103.Renungan Pagi !!!
*Sedikit Manusia Bersyukur*
Rasul saw pernah bersabda bahwa orang yang
paling bersyukur ialah manusia yang paling qanaah
(menerima pemberian Allah) dalam kehidupannya,
sedang manusia yang paling kufur adalah manusia
yang rakus dan tamak. Karena orang yang rakus itu
tak pernah menikmati yang sudah ia terima, tapi ia
masih terus berangan-angan terhadap apa yang
belum ia miliki.
Imam ali ra mengatakan orang yang qanaah adalah
orang yang kaya. Sedangkan yang rakus/tama’
adalah sebenarnya orang fakir.
paling bersyukur ialah manusia yang paling qanaah
(menerima pemberian Allah) dalam kehidupannya,
sedang manusia yang paling kufur adalah manusia
yang rakus dan tamak. Karena orang yang rakus itu
tak pernah menikmati yang sudah ia terima, tapi ia
masih terus berangan-angan terhadap apa yang
belum ia miliki.
Imam ali ra mengatakan orang yang qanaah adalah
orang yang kaya. Sedangkan yang rakus/tama’
adalah sebenarnya orang fakir.
ﻭَﻣَﺎ ﺑِﻜُﻢْ ﻣِﻦْ ﻧِﻌْﻤَﺔٍ ﻓَﻤِﻦَ ﺍﻟﻠﻪِ ( 53 )
“Dan apa saja nikmat yang ada pada kamu, maka dari
Allah-lah (datangnya)…” (QS. An-Nahl: 53)
“Dan apa saja nikmat yang ada pada kamu, maka dari
Allah-lah (datangnya)…” (QS. An-Nahl: 53)
ﻭَﺇِﻥْ ﺗَﻌُﺪُّﻭْﺍ ﻧِﻌْﻤَﺔَ ﺍﻟﻠﻪِ ﻻَ ﺗُﺤْﺼُﻮْﻫَﺎ ( 18 )
“Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah,
niscaya kamu tak dapat menentukan jumlahnya.” (QS. An-Nahl: 18).
“Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah,
niscaya kamu tak dapat menentukan jumlahnya.” (QS. An-Nahl: 18).
ﻋَﺠَﺒًﺎ ِﻷَﻣْﺮِ ﺍﻟْﻤُﺆْﻣِﻦِ ﺇﻥَّ ﺃَﻣْﺮَﻩُ ﻛُﻠَّﻪُ ﻟَﻪُ ﺧَﻴْﺮٌ ﻭَﻟَﻴْﺲَ ﺫَﻟِﻚَ ِﻷَﺣَﺪٍ ﺇِﻻَّ
ﻟِﻠْﻤُﺆْﻣِﻦِ، ﺇِﻥْ ﺃَﺻَﺎﺑَﺘْﻪُ ﺳَﺮَّﺍﺀُ ﺷَﻜَﺮَ ﻓَﻜَﺎﻥَ ﺧَﻴْﺮًﺍ ﻟَﻪُ، ﻭَﺇِﻥْ ﺃَﺻَﺎﺑَﺘْﻪُ
ﺿَﺮَّﺍﺀُ ﺻَﺒَﺮَ ﻓَﻜَﺎﻥَ ﺧَﻴْﺮﺍً ﻟَﻪُ
“Sungguh menakjubkan urusan seorang mukmin,
semua urusannya adalah baik baginya. Hal ini tidak
didapatkan kecuali pada diri seorang mukmin. Apabila
mendapatkan kesenangan, dia bersyukur, maka yang
demikian itu merupakan kebaikan baginya. Sebaliknya
apabila tertimpa kesusahan, dia pun bersabar, maka
yang demikian itu merupakan kebaikan
baginya.” (Hadits shohih. Diriwayatkan oleh Muslim,
no. 2999 dari Abu Yahya Shuhaib bin Sinan
radhiyallahu ‘anhu ).
ﻟِﻠْﻤُﺆْﻣِﻦِ، ﺇِﻥْ ﺃَﺻَﺎﺑَﺘْﻪُ ﺳَﺮَّﺍﺀُ ﺷَﻜَﺮَ ﻓَﻜَﺎﻥَ ﺧَﻴْﺮًﺍ ﻟَﻪُ، ﻭَﺇِﻥْ ﺃَﺻَﺎﺑَﺘْﻪُ
ﺿَﺮَّﺍﺀُ ﺻَﺒَﺮَ ﻓَﻜَﺎﻥَ ﺧَﻴْﺮﺍً ﻟَﻪُ
“Sungguh menakjubkan urusan seorang mukmin,
semua urusannya adalah baik baginya. Hal ini tidak
didapatkan kecuali pada diri seorang mukmin. Apabila
mendapatkan kesenangan, dia bersyukur, maka yang
demikian itu merupakan kebaikan baginya. Sebaliknya
apabila tertimpa kesusahan, dia pun bersabar, maka
yang demikian itu merupakan kebaikan
baginya.” (Hadits shohih. Diriwayatkan oleh Muslim,
no. 2999 dari Abu Yahya Shuhaib bin Sinan
radhiyallahu ‘anhu ).
Al-Bukhari dan Muslim menceritakan di dalam kitab
Shahih-nya, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
bangun shalat malam hingga kedua kaki beliau
bengkak. Lalu istri beliau, yaitu ‘Aisyah radhiyallahu
‘anha bertanya, ”Mengapa Anda melakukan ini,
padahal Allah telah mengampuni dosa-dosa Anda
yang dulu maupun yang akan datang?” Beliau
shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab:
ﺃَﻓَﻼَ ﺃَﻛُﻮْﻥُ ﻋَﺒْﺪًﺍ ﺷَﻜُﻮْﺭًﺍ
”Tidak pantaskah jika aku menjadi hamba yang
bersyukur?” (Hadits shohih. Diriwayatkan oleh al-
Bukhari, no. 4837 dan Muslim, no. 2820)
Shahih-nya, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
bangun shalat malam hingga kedua kaki beliau
bengkak. Lalu istri beliau, yaitu ‘Aisyah radhiyallahu
‘anha bertanya, ”Mengapa Anda melakukan ini,
padahal Allah telah mengampuni dosa-dosa Anda
yang dulu maupun yang akan datang?” Beliau
shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab:
ﺃَﻓَﻼَ ﺃَﻛُﻮْﻥُ ﻋَﺒْﺪًﺍ ﺷَﻜُﻮْﺭًﺍ
”Tidak pantaskah jika aku menjadi hamba yang
bersyukur?” (Hadits shohih. Diriwayatkan oleh al-
Bukhari, no. 4837 dan Muslim, no. 2820)
NILAI SYUKUR
Terdapat beberapa nilai dari bersyukur menurut Al-
Quran sebagai berikut:
Ketika kita bersyukur, sebenarnya kita sedang
memberikan nikmat bagi diri kita sendiri
Ketika kita bersyukur, sebenarnya kita sedang
bersiap menerima tambahan nikmat Allah
Ketika kita bersyukur, sebenarnya kita sedang
membentengi diri kita dari siksa Allah (rujuk
kembali An-Nisa:147 dan Ibrahim: 7)
Ketika kita bersyukur, maka kita akan selalu
merasa tentram karena merasa semua yang
terjadi adalah yang terbaik bagi dirinya
menurut Allah SWT.
Terdapat beberapa nilai dari bersyukur menurut Al-
Quran sebagai berikut:
Ketika kita bersyukur, sebenarnya kita sedang
memberikan nikmat bagi diri kita sendiri
Ketika kita bersyukur, sebenarnya kita sedang
bersiap menerima tambahan nikmat Allah
Ketika kita bersyukur, sebenarnya kita sedang
membentengi diri kita dari siksa Allah (rujuk
kembali An-Nisa:147 dan Ibrahim: 7)
Ketika kita bersyukur, maka kita akan selalu
merasa tentram karena merasa semua yang
terjadi adalah yang terbaik bagi dirinya
menurut Allah SWT.
Introspeksi Diri dalam memasuki tahun baru Islam 1438 Hijriah : ...
*Manfaat Bersyukur*
“Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan:
Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan
menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu
mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.”
(QS. Ibrahim: 7).
Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan
menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu
mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.”
(QS. Ibrahim: 7).
“Dan sesungguhnya telah Kami berikan hikmah kepada Luqman,
yaitu: Bersyukurlah kepada Allah. Dan barangsiapa yang bersyukur, maka
sesungguhnya ia
bersyukur untuk dirinya sendiri, dan barangsiapa yang tidak bersyukur, maka sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji.”
(QS. Al Luqman : 31).
bersyukur untuk dirinya sendiri, dan barangsiapa yang tidak bersyukur, maka sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji.”
(QS. Al Luqman : 31).
“Mengapa Allah akan menyiksamu, jika kamu
bersyukur dan beriman? Dan Allah adalah Maha
Mensyukuri lagi Maha Mengetahui.” (QS. An Nisaa’ : 147).
“Sesuatu yang bernyawa tidak akan mati melainkan
dengan izin Allah, sebagai ketetapan yang telah
ditentukan waktunya. Barang siapa menghendaki
pahala dunia, niscaya Kami berikan kepadanya pahala
dunia itu, dan barang siapa menghendaki pahala
akhirat, Kami berikan (pula) kepadanya pahala akhirat
itu. Dan kami akan memberi balasan kepada orang- orang yang bersyukur.”
(QS. Ali Imran:145)
bersyukur dan beriman? Dan Allah adalah Maha
Mensyukuri lagi Maha Mengetahui.” (QS. An Nisaa’ : 147).
“Sesuatu yang bernyawa tidak akan mati melainkan
dengan izin Allah, sebagai ketetapan yang telah
ditentukan waktunya. Barang siapa menghendaki
pahala dunia, niscaya Kami berikan kepadanya pahala
dunia itu, dan barang siapa menghendaki pahala
akhirat, Kami berikan (pula) kepadanya pahala akhirat
itu. Dan kami akan memberi balasan kepada orang- orang yang bersyukur.”
(QS. Ali Imran:145)
*SURAT AR-RAHMAN*
Didalam Surat Ar-Rahman ada pengulangan satu ayat yg berbunyi sbb :
فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ
ِ
"Fabiayyi aala 'i rabbi-kumaa tukadzdzibaan"
ِ
"Fabiayyi aala 'i rabbi-kumaa tukadzdzibaan"
Artinya :
"Maka Nikmat Tuhan-mu yang manakah yang 'Kamu Dustakan'?"
⭕Kalimat ini diulang-ulang sebanyak 31x oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala.
Apa gerangan makna kalimat tersebut ?
Apa gerangan makna kalimat tersebut ?
⭕Setelah Allah SWT menguraikan beberapa nikmat yang dianugerahkan kepada kita, lalu Allah SWT bertanya :
"Maka Nikmat Tuhan-mu yang manakah yang Kamu Dustakan'?"
⭕Menarik untuk diperhatikan bahwa Allah SWT menggunakan kata "DUSTA", bukan kata "INGKAR"
Hal ini menunjukkan bahwa Nikmat yang Allah SWT berikan kepada manusia itu tidak bisa diingkari keberadaannya.
Yang sering dilakukan manusia adalah 'Men-Dustakan' NYA.
⭕Dusta berarti 'Menyembunyikan Kebenaran'.
Manusia sebenarnya tahu bahwa mereka telah 'Diberi Nikmat'
oleh Allah SWT, tapi mereka 'menyembunyikan Kebenaran itu, sehingga
mereka
*MENDUSTAKANNYA!*
*MENDUSTAKANNYA!*
⭕Bukankah kalau kita mendapat rezeki banyak, kita katakan bahwa itu karena hasil dari 'Kerja Keras' kita???
⭕Kalau kita berhasil meraih gelar Sarjana S1/S2 bahkan S3, itu karena 'Otak Kita' yang cerdas???
⭕Kalau kita sehat, jarang sakit, itu karena 'kepiawaian kita', kita 'Pandai Menjaga' Pola Makan & Rajin ber-Olah Raga, dsb.
⭕Semua nikmat yang kita peroleh seakan-akan hanya karena usaha kita, tanpa sadar,kita telah melupakan Peranan Allah SWT,
» Kita sepelekan kehadiran Allah pada semua keberhasilan yang kita raih.
» kita dustakan bahwa sesungguhnya nikmat itu semuanya datang dari Allah SWT.
"Maka Nikmat Tuhan-mu yang manakah yang Kamu dustakan?"
✅Kita telah bergelimang kenikmatan :
» Harta,
» Jabatan,
» Pasangan Hidup,
» Anak2 yang telah kita miliki
» Jabatan,
» Pasangan Hidup,
» Anak2 yang telah kita miliki
Ingatlah....
Semua Nikmat itu akan Ditanya pada Hari Kiamat Kelak
⭕"Sungguh kamu pasti akan ditanya pada hari itu akan 'Nikmat' yang kamu peroleh saat ini"
(QS At-Takatsur : 8)
(QS At-Takatsur : 8)
✅Sudah siapkah kita menjawab & Mempertanggung Jawabkannya
⭕"Dan jika kamu menghitung Nikmat2 Allah, niscaya kamu tidak akan sanggup menghitungnya.
(QS An-Nahl : 18).
(QS An-Nahl : 18).
Begitu firman Allah SWT..
✅Tidak patutkah kita bersyukur kepada-NYA?
» Ucapkan Alhamdulillah,
» Berhentilah mengeluh,
» dan Jalani Hidup ini dengan ikhlas sebagai wujud
'Rasa Syukur' kita pada ALLAH SWT.
» Berhentilah mengeluh,
» dan Jalani Hidup ini dengan ikhlas sebagai wujud
'Rasa Syukur' kita pada ALLAH SWT.
*Semoga bermanfaat...Aamiin*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar