90.Renungan Siang !!!
*Hijrah Hati*
ﻭَﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﺁﻣَﻨُﻮﺍْ ﻭَﻫَﺎﺟَﺮُﻭﺍْ ﻭَﺟَﺎﻫَﺪُﻭﺍْ ﻓِﻲ ﺳَﺒِﻴﻞِ ﺍﻟﻠّﻪِ ﻭَﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﺁﻭَﻭﺍْ
ﻭَّﻧَﺼَﺮُﻭﺍْ ﺃُﻭﻟَـﺌِﻚَ ﻫُﻢُ ﺍﻟْﻤُﺆْﻣِﻨُﻮﻥَ ﺣَﻘّﺎً ﻟَّﻬُﻢ ﻣَّﻐْﻔِﺮَﺓٌ ﻭَﺭِﺯْﻕٌ ﻛَﺮِﻳﻢٌ
ﻭَّﻧَﺼَﺮُﻭﺍْ ﺃُﻭﻟَـﺌِﻚَ ﻫُﻢُ ﺍﻟْﻤُﺆْﻣِﻨُﻮﻥَ ﺣَﻘّﺎً ﻟَّﻬُﻢ ﻣَّﻐْﻔِﺮَﺓٌ ﻭَﺭِﺯْﻕٌ ﻛَﺮِﻳﻢٌ
“Dan orang-orang yang beriman dan berhijrah serta
berjihad pada jalan Allah, dan orang-orang yang
memberi tempat kediaman dan memberi pertolongan
(kepada orang-orang muhajirin), mereka itulah orang- orang yang benar-benar beriman. Mereka memperoleh ampunan dan rezki (nikmat) yang mulia. ”
(QS. Al-Anfal [8]: 74).
berjihad pada jalan Allah, dan orang-orang yang
memberi tempat kediaman dan memberi pertolongan
(kepada orang-orang muhajirin), mereka itulah orang- orang yang benar-benar beriman. Mereka memperoleh ampunan dan rezki (nikmat) yang mulia. ”
(QS. Al-Anfal [8]: 74).
Maka dari itu, mereka yang berhijrah di jalan Allah
adalah orang yang tinggi derajatnya dan termasuk
orang yang mendapat kemenangan besar.
adalah orang yang tinggi derajatnya dan termasuk
orang yang mendapat kemenangan besar.
ﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﺁﻣَﻨُﻮﺍْ ﻭَﻫَﺎﺟَﺮُﻭﺍْ ﻭَﺟَﺎﻫَﺪُﻭﺍْ ﻓِﻲ ﺳَﺒِﻴﻞِ ﺍﻟﻠّﻪِ ﺑِﺄَﻣْﻮَﺍﻟِﻬِﻢْ
ﻭَﺃَﻧﻔُﺴِﻬِﻢْ ﺃَﻋْﻈَﻢُ ﺩَﺭَﺟَﺔً ﻋِﻨﺪَ ﺍﻟﻠّﻪِ ﻭَﺃُﻭْﻟَﺌِﻚَ ﻫُﻢُ ﺍﻟْﻔَﺎﺋِﺰُﻭﻥَ
ﻭَﺃَﻧﻔُﺴِﻬِﻢْ ﺃَﻋْﻈَﻢُ ﺩَﺭَﺟَﺔً ﻋِﻨﺪَ ﺍﻟﻠّﻪِ ﻭَﺃُﻭْﻟَﺌِﻚَ ﻫُﻢُ ﺍﻟْﻔَﺎﺋِﺰُﻭﻥَ
“Orang-orang yang beriman dan berhijrah serta
berjihad di jalan Allah dengan harta, benda dan diri mereka, adalah lebih tinggi derajatnya di sisi Allah; dan itulah orang-orang yang mendapat
kemenangan.” (QS. At-Taubah [9]: 20).
berjihad di jalan Allah dengan harta, benda dan diri mereka, adalah lebih tinggi derajatnya di sisi Allah; dan itulah orang-orang yang mendapat
kemenangan.” (QS. At-Taubah [9]: 20).
Menafsirkan ayat tentang hijrah pada QS. 9: 20 *Sayyid Qutb
dalam tafsir Fi Dzilalil Qur’an* mengatakan bahwa,Sesungguhnya tidak
ada wujud hakiki (dari keimanan seorang Muslim) hanya semata-mata
memeluk akidah,dan bukan pula dengan semata-mata melaksanakan
ibadah-ibadah ritual.
Agama ini adalah manhaj kehidupan yang tidak
tercermin wujud nyatanya kecuali dalam akumulasi
gerakan, dalam bentuk masyarakat yang bekerja sama bahu-membahu. Adapun keberadannya dalam bentuk
akidah hanyalah wujud hukmi (secara hukum) saja,
bukan wujud riil, kecuali bila tercermin dalam bentuk gerakan nyata.
Dengan demikian makna hijrah dapat dipahami
sebagai suatu gerakan perpindahan secara totalitas,
mulai dari fikriyah hingga amaliyah, dari jahiliyah
menuju Islamiyah dalam satu gerakan yang rapi,
sistemik dan keseluruhan, baik dalam konteks pribadi
maupun sosial.
ibadah-ibadah ritual.
Agama ini adalah manhaj kehidupan yang tidak
tercermin wujud nyatanya kecuali dalam akumulasi
gerakan, dalam bentuk masyarakat yang bekerja sama bahu-membahu. Adapun keberadannya dalam bentuk
akidah hanyalah wujud hukmi (secara hukum) saja,
bukan wujud riil, kecuali bila tercermin dalam bentuk gerakan nyata.
Dengan demikian makna hijrah dapat dipahami
sebagai suatu gerakan perpindahan secara totalitas,
mulai dari fikriyah hingga amaliyah, dari jahiliyah
menuju Islamiyah dalam satu gerakan yang rapi,
sistemik dan keseluruhan, baik dalam konteks pribadi
maupun sosial.
*Makna Hijrah*
Tahun baru Hijriyah adalah sistem penanggalan Islam
yang didasarkan pada peristiwa hijrah yang dilakukan oleh Nabi dan para sahabatnya. Peristiwa tersebut menjadi starting point peradaban Islam menuju puncak kejayaan.
yang didasarkan pada peristiwa hijrah yang dilakukan oleh Nabi dan para sahabatnya. Peristiwa tersebut menjadi starting point peradaban Islam menuju puncak kejayaan.
Dari peristiwa hijrah itu, spirit iman menjadi nyata
dalam kata dan perbuatan, sehingga tidak heran jika
setelah hijrah banyak sekali para sahabat yang
memiliki kepribadian unggul nan mengagumkan.
Perubahan mindset benar-benar terjadi secara totalitas pada diri seluruh umat Islam kala itu.
dalam kata dan perbuatan, sehingga tidak heran jika
setelah hijrah banyak sekali para sahabat yang
memiliki kepribadian unggul nan mengagumkan.
Perubahan mindset benar-benar terjadi secara totalitas pada diri seluruh umat Islam kala itu.
*Mata Hati*
Suatu hari seorang lelaki menemui Buya Hamka. Kepada
beliau, dengan gemas menggebu dia bercerita. *“Subhanallah Buya”,
ujarnya. “Sungguh saya tidak menyangka. Ternyata di Makkah itu ada
pelacur, Buya.* Kok bisa ya Buya? Ih. Ngeri.”
“O ya?”, sahut Buya Hamka. *“Saya baru saja dari Los
Angeles dan New York itu. Dan masya Allah, ternyata di sana tidak ada
pelacur.”*
“Ah, mana mungkin Buya! Di Makkah saja ada kok. Pasti di Amerika jauh lebih banyak lagi!”
“Ah, mana mungkin Buya! Di Makkah saja ada kok. Pasti di Amerika jauh lebih banyak lagi!”
*_“Kita memang hanya akan dipertemukan, dengan apa-apa yang kita cari.” tukas Buya dengan senyum teduhnya._*
Meski pergi ke Makkah, tapi *jika yang diburu oleh hati
kita memang adalah hal-hal buruk, syaithan dari golongan jin maupun
manusia takkan kekurangan cara untuk membantu kita mendapatkannya*.
Dan meski safarnya(perjalanannya) ke Los Angeles dan New
York, *jika yang dicarinya adalah kebajikan, maka segala kejelekan akan
enggan dan bersembunyi.*
Maka mari mengisi hati kita dengan prasangka baik, harapan baik, keinginan baik, dan tekad untuk menjadi lebih baik.
*Sebab jika hati senantiasa berniat baik; Allah akan pertemukan kita dengan hal yang baik, orang-orang baik, tempat yang baik, atau setidaknya peluang dan kesempatan berbuat baik.*
*Sebab jika hati senantiasa berniat baik; Allah akan pertemukan kita dengan hal yang baik, orang-orang baik, tempat yang baik, atau setidaknya peluang dan kesempatan berbuat baik.*
Kuatkan Niat karena Allah dalam segala Hal...
Jadiduu imanakum biqouli Laa ilaaha illalaah....
لا اله الا الله......
لا اله الا الله......
*Semoga kita tergolong orang orang beriman yang senantiasa
berhijrah di jalanNya dan dipertemukan dengan orang orang shalih dunia
akhirat... Aamiin.*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar