Kajian Tafsir Yaasiin
*JANGAN MENJADI PENGHAMBA SETAN !*
Tafsir Yasin Ayat 60-70
Ayat 60-70: Penjelasan tentang permusuhan setan,
kehinaan yang akan diperoleh orang-orang kafir
pada saat mereka dihisab, dan penafian keadaan
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam sebagai
penyair.
ﺃَﻟَﻢْ ﺃَﻋْﻬَﺪْ ﺇِﻟَﻴْﻜُﻢْ ﻳَﺎ ﺑَﻨِﻲ ﺁﺩَﻡَ ﺃَﻥْ ﻻ
ﺗَﻌْﺒُﺪُﻭﺍ ﺍﻟﺸَّﻴْﻄَﺎﻥَ ﺇِﻧَّﻪُ ﻟَﻜُﻢْ ﻋَﺪُﻭٌّ
ﻣُﺒِﻴﻦٌ (٦٠ )ﻭَﺃَﻥِ ﺍﻋْﺒُﺪُﻭﻧِﻲ ﻫَﺬَﺍ
ﺻِﺮَﺍﻁٌ ﻣُﺴْﺘَﻘِﻴﻢٌ ( ٦١ ) ﻭَﻟَﻘَﺪْ ﺃَﺿَﻞَّ
ﻣِﻨْﻜُﻢْ ﺟِﺒِﻼ ﻛَﺜِﻴﺮًﺍ ﺃَﻓَﻠَﻢْ ﺗَﻜُﻮﻧُﻮﺍ
ﺗَﻌْﻘِﻠُﻮﻥَ ( ٦٢ ) ﻫَﺬِﻩِ ﺟَﻬَﻨَّﻢُ ﺍﻟَّﺘِﻲ ﻛُﻨْﺘُﻢْ
ﺗُﻮﻋَﺪُﻭﻥَ (٦٣ ) ﺍﺻْﻠَﻮْﻫَﺎ ﺍﻟْﻴَﻮْﻡَ ﺑِﻤَﺎ
ﻛُﻨْﺘُﻢْ ﺗَﻜْﻔُﺮُﻭﻥَ ( ٦٤ ) ﺍﻟْﻴَﻮْﻡَ ﻧَﺨْﺘِﻢُ
ﻋَﻠَﻰ ﺃَﻓْﻮَﺍﻫِﻬِﻢْ ﻭَﺗُﻜَﻠِّﻤُﻨَﺎ ﺃَﻳْﺪِﻳﻬِﻢْ
ﻭَﺗَﺸْﻬَﺪُ ﺃَﺭْﺟُﻠُﻬُﻢْ ﺑِﻤَﺎ ﻛَﺎﻧُﻮﺍ ﻳَﻜْﺴِﺒُﻮﻥَ
( ٦٥ ) ﻭَﻟَﻮْ ﻧَﺸَﺎﺀُ ﻟَﻄَﻤَﺴْﻨَﺎ ﻋَﻠَﻰ
ﺃَﻋْﻴُﻨِﻬِﻢْ ﻓَﺎﺳْﺘَﺒَﻘُﻮﺍ ﺍﻟﺼِّﺮَﺍﻁَ ﻓَﺄَﻧَّﻰ
ﻳُﺒْﺼِﺮُﻭﻥَ (٦٦ ) ﻭَﻟَﻮْ ﻧَﺸَﺎﺀُ
ﻟَﻤَﺴَﺨْﻨَﺎﻫُﻢْ ﻋَﻠَﻰ ﻣَﻜَﺎﻧَﺘِﻬِﻢْ ﻓَﻤَﺎ
ﺍﺳْﺘَﻄَﺎﻋُﻮﺍ ﻣُﻀِﻴًّﺎ ﻭَﻻ ﻳَﺮْﺟِﻌُﻮﻥَ (٦٧ )
ﻭَﻣَﻦْ ﻧُﻌَﻤِّﺮْﻩُ ﻧُﻨَﻜِّﺴْﻪُ ﻓِﻲ ﺍﻟْﺨَﻠْﻖِ ﺃَﻓَﻼ
ﻳَﻌْﻘِﻠُﻮﻥَ (٦٨ ) ﻭَﻣَﺎ ﻋَﻠَّﻤْﻨَﺎﻩُ ﺍﻟﺸِّﻌْﺮَ ﻭَﻣَﺎ
ﻳَﻨْﺒَﻐِﻲ ﻟَﻪُ ﺇِﻥْ ﻫُﻮَ ﺇِﻻ ﺫِﻛْﺮٌ ﻭَﻗُﺮْﺁﻥٌ
ﻣُﺒِﻴﻦٌ (٦٩ ) ﻟِﻴُﻨْﺬِﺭَ ﻣَﻦْ ﻛَﺎﻥَ ﺣَﻴًّﺎ
ﻭَﻳَﺤِﻖَّ ﺍﻟْﻘَﻮْﻝُ ﻋَﻠَﻰ ﺍﻟْﻜَﺎﻓِﺮِﻳﻦَ ( ٧٠ )
Terjemah Surat Yasin Ayat 60-70
60. Bukankah Aku telah memerintahkan kamu
[1] wahai anak cucu Adam agar kamu tidak
menyembah setan [2] ? Sungguh, setan itu
musuh yang nyata bagi kamu [3] ,
61. dan hendaklah kamu menyembah-Ku [4] .
Inilah jalan yang lurus[5] ,”
62. Dan sungguh, ia (setan itu) telah
menyesatkan sebagian besar di antara kamu.
Maka apakah kamu tidak mengerti[6] ?
63. [7] Inilah (neraka) Jahanam yang dahulu
telah diperingatkan kepadamu [8] .
64. Masuklah ke dalamnya pada hari ini
karena dahulu kamu mengingkarinya.
65. [9] Pada hari ini Kami tutup mulut mereka
[10] ; tangan mereka akan berkata kepada
Kami dan kaki mereka akan memberi
kesaksian terhadap apa yang dahulu mereka
kerjakan [11] .
66. Dan jika Kami menghendaki, pastilah
Kami hapuskan penglihatan mata mereka;
sehingga mereka berlomba-lomba (mencari)
jalan [12] . Maka bagaimana mungkin mereka
dapat melihat?.
67. Dan jika Kami menghendaki, pastilah
Kami ubah bentuk mereka [13] di tempat
mereka berada; sehingga mereka tidak
sanggup berjalan lagi[14] dan juga tidak
sanggup kembali[15] .
68. Dan barang siapa Kami panjangkan
umurnya niscaya Kami kembalikan dia
kepada awal kejadian(nya) [16] . Maka
mengapa mereka tidak mengerti [17] ?
69. [18] Dan Kami tidak mengajarkan syair
kepadanya (Muhammad) dan bersyair itu
tidaklah pantas baginya[19] . Al Quran itu
tidak lain hanyalah peringatan[20] dan kitab
yang jelas [21] ,
70. Agar dia (Muhammad) memberi
peringatan kepada orang-orang yang hidup
(hatinya) [22] dan agar pasti ketetapan (azab)
terhadap orang-orang kafir [23] .
Ayat 60-70: Penjelasan tentang permusuhan setan,
kehinaan yang akan diperoleh orang-orang kafir
pada saat mereka dihisab, dan penafian keadaan
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam sebagai
penyair.
ﺃَﻟَﻢْ ﺃَﻋْﻬَﺪْ ﺇِﻟَﻴْﻜُﻢْ ﻳَﺎ ﺑَﻨِﻲ ﺁﺩَﻡَ ﺃَﻥْ ﻻ
ﺗَﻌْﺒُﺪُﻭﺍ ﺍﻟﺸَّﻴْﻄَﺎﻥَ ﺇِﻧَّﻪُ ﻟَﻜُﻢْ ﻋَﺪُﻭٌّ
ﻣُﺒِﻴﻦٌ (٦٠ )ﻭَﺃَﻥِ ﺍﻋْﺒُﺪُﻭﻧِﻲ ﻫَﺬَﺍ
ﺻِﺮَﺍﻁٌ ﻣُﺴْﺘَﻘِﻴﻢٌ ( ٦١ ) ﻭَﻟَﻘَﺪْ ﺃَﺿَﻞَّ
ﻣِﻨْﻜُﻢْ ﺟِﺒِﻼ ﻛَﺜِﻴﺮًﺍ ﺃَﻓَﻠَﻢْ ﺗَﻜُﻮﻧُﻮﺍ
ﺗَﻌْﻘِﻠُﻮﻥَ ( ٦٢ ) ﻫَﺬِﻩِ ﺟَﻬَﻨَّﻢُ ﺍﻟَّﺘِﻲ ﻛُﻨْﺘُﻢْ
ﺗُﻮﻋَﺪُﻭﻥَ (٦٣ ) ﺍﺻْﻠَﻮْﻫَﺎ ﺍﻟْﻴَﻮْﻡَ ﺑِﻤَﺎ
ﻛُﻨْﺘُﻢْ ﺗَﻜْﻔُﺮُﻭﻥَ ( ٦٤ ) ﺍﻟْﻴَﻮْﻡَ ﻧَﺨْﺘِﻢُ
ﻋَﻠَﻰ ﺃَﻓْﻮَﺍﻫِﻬِﻢْ ﻭَﺗُﻜَﻠِّﻤُﻨَﺎ ﺃَﻳْﺪِﻳﻬِﻢْ
ﻭَﺗَﺸْﻬَﺪُ ﺃَﺭْﺟُﻠُﻬُﻢْ ﺑِﻤَﺎ ﻛَﺎﻧُﻮﺍ ﻳَﻜْﺴِﺒُﻮﻥَ
( ٦٥ ) ﻭَﻟَﻮْ ﻧَﺸَﺎﺀُ ﻟَﻄَﻤَﺴْﻨَﺎ ﻋَﻠَﻰ
ﺃَﻋْﻴُﻨِﻬِﻢْ ﻓَﺎﺳْﺘَﺒَﻘُﻮﺍ ﺍﻟﺼِّﺮَﺍﻁَ ﻓَﺄَﻧَّﻰ
ﻳُﺒْﺼِﺮُﻭﻥَ (٦٦ ) ﻭَﻟَﻮْ ﻧَﺸَﺎﺀُ
ﻟَﻤَﺴَﺨْﻨَﺎﻫُﻢْ ﻋَﻠَﻰ ﻣَﻜَﺎﻧَﺘِﻬِﻢْ ﻓَﻤَﺎ
ﺍﺳْﺘَﻄَﺎﻋُﻮﺍ ﻣُﻀِﻴًّﺎ ﻭَﻻ ﻳَﺮْﺟِﻌُﻮﻥَ (٦٧ )
ﻭَﻣَﻦْ ﻧُﻌَﻤِّﺮْﻩُ ﻧُﻨَﻜِّﺴْﻪُ ﻓِﻲ ﺍﻟْﺨَﻠْﻖِ ﺃَﻓَﻼ
ﻳَﻌْﻘِﻠُﻮﻥَ (٦٨ ) ﻭَﻣَﺎ ﻋَﻠَّﻤْﻨَﺎﻩُ ﺍﻟﺸِّﻌْﺮَ ﻭَﻣَﺎ
ﻳَﻨْﺒَﻐِﻲ ﻟَﻪُ ﺇِﻥْ ﻫُﻮَ ﺇِﻻ ﺫِﻛْﺮٌ ﻭَﻗُﺮْﺁﻥٌ
ﻣُﺒِﻴﻦٌ (٦٩ ) ﻟِﻴُﻨْﺬِﺭَ ﻣَﻦْ ﻛَﺎﻥَ ﺣَﻴًّﺎ
ﻭَﻳَﺤِﻖَّ ﺍﻟْﻘَﻮْﻝُ ﻋَﻠَﻰ ﺍﻟْﻜَﺎﻓِﺮِﻳﻦَ ( ٧٠ )
Terjemah Surat Yasin Ayat 60-70
60. Bukankah Aku telah memerintahkan kamu
[1] wahai anak cucu Adam agar kamu tidak
menyembah setan [2] ? Sungguh, setan itu
musuh yang nyata bagi kamu [3] ,
61. dan hendaklah kamu menyembah-Ku [4] .
Inilah jalan yang lurus[5] ,”
62. Dan sungguh, ia (setan itu) telah
menyesatkan sebagian besar di antara kamu.
Maka apakah kamu tidak mengerti[6] ?
63. [7] Inilah (neraka) Jahanam yang dahulu
telah diperingatkan kepadamu [8] .
64. Masuklah ke dalamnya pada hari ini
karena dahulu kamu mengingkarinya.
65. [9] Pada hari ini Kami tutup mulut mereka
[10] ; tangan mereka akan berkata kepada
Kami dan kaki mereka akan memberi
kesaksian terhadap apa yang dahulu mereka
kerjakan [11] .
66. Dan jika Kami menghendaki, pastilah
Kami hapuskan penglihatan mata mereka;
sehingga mereka berlomba-lomba (mencari)
jalan [12] . Maka bagaimana mungkin mereka
dapat melihat?.
67. Dan jika Kami menghendaki, pastilah
Kami ubah bentuk mereka [13] di tempat
mereka berada; sehingga mereka tidak
sanggup berjalan lagi[14] dan juga tidak
sanggup kembali[15] .
68. Dan barang siapa Kami panjangkan
umurnya niscaya Kami kembalikan dia
kepada awal kejadian(nya) [16] . Maka
mengapa mereka tidak mengerti [17] ?
69. [18] Dan Kami tidak mengajarkan syair
kepadanya (Muhammad) dan bersyair itu
tidaklah pantas baginya[19] . Al Quran itu
tidak lain hanyalah peringatan[20] dan kitab
yang jelas [21] ,
70. Agar dia (Muhammad) memberi
peringatan kepada orang-orang yang hidup
(hatinya) [22] dan agar pasti ketetapan (azab)
terhadap orang-orang kafir [23] .
*BAYAN*
[1] Yakni melalui lisan para rasul-Ku.
[2] Yakni menaati setan. Teguran keras ini
mencakup teguran keras terhadap semua
kekuran dan kemaksiatan, karena sikap
demikian disebabkan karena menaati setan
dan menyembahnya.
[3] Oleh karena itu, kamu diperingatkan
untuk menjauhinya dan tidak menaatinya.
[4] Yakni beribadah hanya kepada-Ku dan
menaati-Ku, serta memanfaatkan waktu
luangmu untuk beribadah, minimal yang
wajib.
[5] Yakni namun kamu tidak menjaga
perintah-Ku dan tidak mengamalkan wasiat-
Ku, dan kamu malah taat kepada setan,
sehingga dia menyesatkan sebagian besar di
antara kamu.
[6] Yakni tidakkah kamu berpikir, sehingga
memilih taat kepada Tuhanmu dan tidak
mengikuti setan. Seandainya kamu memiliki
akal yang sehat, tentu kamu tidak akan
mengikuti setan, karena akibatnya membuat
kamu masuk ke dalam neraka.
[7] Dikatakan kepada mereka di akhirat.
[8] Yakni yang kamu malah mendustakannya,
maka sekarang lihatlah dengan mata
kepalamu. Ketika itu hati mereka pun gelisah,
penuh rasa takut dan pandangannya terpana.
Kemudian ditambah lagi dengan
diperintahkan untuk dimasukkan ke dalam
neraka.
[9] Allah Subhaanahu wa Ta'aala berfirman
menerangkan keadaan mereka di tempat
yang penuh kesengsaraan itu.
[10] Dengan menjadikan mereka bisu tidak
bisa bicara, sehingga mereka tidak sanggup
mengingkari apa yang telah mereka kerjakan
berupa kekafiran dan sikap mendustakan.
[11] Anggota badan mereka akan memberikan
kesaksian terhadap apa yang mereka kerjakan
dan akan dijadikannya dapat berbicara oleh
Allah yang mampu menjadikan segala sesuatu
dapat berbicara.
[12] Mencari keselamatan atau mencari jalan
ke surga.
[13] Menurut Ibnu Abbas, “(Yakni) Kami
binasakan mereka.” Menurut As Suddiy,
“Yakni Kami ubah bentuk mereka.” Menurut
Abu Shalih, “Kami jadikan mereka batu.”
Sedangkan menurut Al Hasan Al Bashri dan
Qatadah, “Tentu Aku jadikan mereka duduk
di atas kakinya.”Menurut Syaikh As Sa’diy,
“Kami hilangkan gerakan mereka.”
[14] Ke depan.
[15] Ke belakang. Maksud ayat ini adalah,
bahwa orang-orang kafir telah mendapatkan
ketetapan azab, dan mereka harus disiksa. Di
hadapan mereka ada neraka, di mana ia
(neraka) telah ditunjukkan kepada orang-
orang kafir, dan seseorang tidak ada yang
dapat selamat kecuali dengan melintasi
jembatan yang dibentangkan di atas neraka,
sedangkan yang dapat melintasinya hanyalah
orang-orang mukmin, di mana mereka
berjalan dengan cahaya mereka. Adapun
mereka (orang-orang kafir), tidak memiliki
jaminan selamat dari neraka di sisi Allah.
Jika Allah menghendaki, Dia menghapuskan
penglihatan mereka dan membiarkan
gerakan mereka sehingga mereka hanya
dapat berjalan tetapi tidak tahu jalan, dan
jika Dia menghendaki, maka Dia hilangkan
juga gerakan mereka, sehingga mereka tidak
dapat maju dan tidak dapat mundur. Dengan
demikian, mereka tidak bisa melintasi
jembatan dan tidak akan selamat. Wal ‘iyaadz
billah .
[16] Maksudnya, kembali menjadi lemah dan
kurang akal.
[17] Bahwa yang berkuasa seperti itu
berkuasa pula membangkitkan yang telah
mati, sehingga mereka pun mau beriman.
Atau maksudnya, maka mengapa mereka
tidak mengerti bahwa manusia memiliki
kekurangan dari berbagai sisi, oleh karena itu
seharusnya mereka gunakan kekuatan dan
akal mereka untuk ketaatan kepada Allah
Subhaanahu wa Ta'aala.
[18] Allah Subhaanahu wa Ta'aala
membersihkan Nabi-Nya Muhamma
shallallahu 'alaihi wa sallam dari tuduhan
yang disampaikan orang-orang kafir, yaitu
bahwa Beliau adalah penyair dan bahwa
yang Beliau bawa adalah syair.
[19] Maksudnya tidak mungkin Beliau penyair
karena Beliau adalah seorang yang cerdas
dan memperoleh petunjuk, sedangkan para
penyair rata-rata orang yang sesat dan
diikuti oleh orang-orang yang sesat, dan
karena Allah Subhaanahu wa Ta'aala telah
menyingkirkan semua syubhat yang dipakai
orang-orang yang tersesat untuk mengingkari
kerasulan Beliau, Beliau seorang yang tidak
mampu baca-tulis sehingga apa yang Beliau
bawa adalah betul-betul wahyu dari Allah
‘Azza wa Jalla. Allah juga memberitahukan
bahwa Dia tidak mengajarkan syair
kepadanya, dan hal itu tidak pantas baginya.
Atau bisa juga maksudnya, tidak mudah
baginya membuat syair, yakni Beliau tidak
mampu membuatnya, sehingga apa yang
Beliau bawa bukanlah syair.
[20] Yakni peringatan untuk mengingatkan
orang-orang yang berakal terhadap semua
tuntutan agama, Al Qur’an mengandung
semua tuntutan itu, serta mengingatkan akal
apa yang Allah tanamkan dalam fitrahnya
berupa perintah mengerjakan semua yang
baik dan melarang semua yang buruk.
[21] Menjelaskan hukum-hukum dan hal lain
yang dibutuhkan. Tidak disebutkan ma’mul
(objeknya) untuk menerangkan bahwa Al
Qur’an menerangkan semua yang hak dengan
dalil-dalilnya yang tafshil (rinci) maupun
ijmal (garis besar), demikian pula
menerangkan yang batil dan dalil-dalil
kebatilannya.
[22] Yakni yang hidup hatinya. Oleh karena
itu, dengan siraman Al Qur’an, hatinya akan
tumbuh, ilmu dan amalnya akan bertambah
olehnya, dan Al Qur’an bagi hati orang
mukmin ibarat air hujan yang disiramkan
kepada tanah yang baik.
[23] Karena hujjah Allah telah tegak kepada
mereka, dan alasan mereka telah terputus,
sehingga tidak ada sedikit pun uzur dan
syubhat yang dapat diterima dari mereka.
Dan orang-orang yang kafir itu seperti orang-
orang yang mati dan tanah keras yang tidak
menumbuhkan tanaman, sehingga pembacaan
Al Qur’an tidak bermanfaat bagi mereka dan
tidak membuat hatinya tumbuh sebagaimana
tumbuhnya tanah yang baik.
[2] Yakni menaati setan. Teguran keras ini
mencakup teguran keras terhadap semua
kekuran dan kemaksiatan, karena sikap
demikian disebabkan karena menaati setan
dan menyembahnya.
[3] Oleh karena itu, kamu diperingatkan
untuk menjauhinya dan tidak menaatinya.
[4] Yakni beribadah hanya kepada-Ku dan
menaati-Ku, serta memanfaatkan waktu
luangmu untuk beribadah, minimal yang
wajib.
[5] Yakni namun kamu tidak menjaga
perintah-Ku dan tidak mengamalkan wasiat-
Ku, dan kamu malah taat kepada setan,
sehingga dia menyesatkan sebagian besar di
antara kamu.
[6] Yakni tidakkah kamu berpikir, sehingga
memilih taat kepada Tuhanmu dan tidak
mengikuti setan. Seandainya kamu memiliki
akal yang sehat, tentu kamu tidak akan
mengikuti setan, karena akibatnya membuat
kamu masuk ke dalam neraka.
[7] Dikatakan kepada mereka di akhirat.
[8] Yakni yang kamu malah mendustakannya,
maka sekarang lihatlah dengan mata
kepalamu. Ketika itu hati mereka pun gelisah,
penuh rasa takut dan pandangannya terpana.
Kemudian ditambah lagi dengan
diperintahkan untuk dimasukkan ke dalam
neraka.
[9] Allah Subhaanahu wa Ta'aala berfirman
menerangkan keadaan mereka di tempat
yang penuh kesengsaraan itu.
[10] Dengan menjadikan mereka bisu tidak
bisa bicara, sehingga mereka tidak sanggup
mengingkari apa yang telah mereka kerjakan
berupa kekafiran dan sikap mendustakan.
[11] Anggota badan mereka akan memberikan
kesaksian terhadap apa yang mereka kerjakan
dan akan dijadikannya dapat berbicara oleh
Allah yang mampu menjadikan segala sesuatu
dapat berbicara.
[12] Mencari keselamatan atau mencari jalan
ke surga.
[13] Menurut Ibnu Abbas, “(Yakni) Kami
binasakan mereka.” Menurut As Suddiy,
“Yakni Kami ubah bentuk mereka.” Menurut
Abu Shalih, “Kami jadikan mereka batu.”
Sedangkan menurut Al Hasan Al Bashri dan
Qatadah, “Tentu Aku jadikan mereka duduk
di atas kakinya.”Menurut Syaikh As Sa’diy,
“Kami hilangkan gerakan mereka.”
[14] Ke depan.
[15] Ke belakang. Maksud ayat ini adalah,
bahwa orang-orang kafir telah mendapatkan
ketetapan azab, dan mereka harus disiksa. Di
hadapan mereka ada neraka, di mana ia
(neraka) telah ditunjukkan kepada orang-
orang kafir, dan seseorang tidak ada yang
dapat selamat kecuali dengan melintasi
jembatan yang dibentangkan di atas neraka,
sedangkan yang dapat melintasinya hanyalah
orang-orang mukmin, di mana mereka
berjalan dengan cahaya mereka. Adapun
mereka (orang-orang kafir), tidak memiliki
jaminan selamat dari neraka di sisi Allah.
Jika Allah menghendaki, Dia menghapuskan
penglihatan mereka dan membiarkan
gerakan mereka sehingga mereka hanya
dapat berjalan tetapi tidak tahu jalan, dan
jika Dia menghendaki, maka Dia hilangkan
juga gerakan mereka, sehingga mereka tidak
dapat maju dan tidak dapat mundur. Dengan
demikian, mereka tidak bisa melintasi
jembatan dan tidak akan selamat. Wal ‘iyaadz
billah .
[16] Maksudnya, kembali menjadi lemah dan
kurang akal.
[17] Bahwa yang berkuasa seperti itu
berkuasa pula membangkitkan yang telah
mati, sehingga mereka pun mau beriman.
Atau maksudnya, maka mengapa mereka
tidak mengerti bahwa manusia memiliki
kekurangan dari berbagai sisi, oleh karena itu
seharusnya mereka gunakan kekuatan dan
akal mereka untuk ketaatan kepada Allah
Subhaanahu wa Ta'aala.
[18] Allah Subhaanahu wa Ta'aala
membersihkan Nabi-Nya Muhamma
shallallahu 'alaihi wa sallam dari tuduhan
yang disampaikan orang-orang kafir, yaitu
bahwa Beliau adalah penyair dan bahwa
yang Beliau bawa adalah syair.
[19] Maksudnya tidak mungkin Beliau penyair
karena Beliau adalah seorang yang cerdas
dan memperoleh petunjuk, sedangkan para
penyair rata-rata orang yang sesat dan
diikuti oleh orang-orang yang sesat, dan
karena Allah Subhaanahu wa Ta'aala telah
menyingkirkan semua syubhat yang dipakai
orang-orang yang tersesat untuk mengingkari
kerasulan Beliau, Beliau seorang yang tidak
mampu baca-tulis sehingga apa yang Beliau
bawa adalah betul-betul wahyu dari Allah
‘Azza wa Jalla. Allah juga memberitahukan
bahwa Dia tidak mengajarkan syair
kepadanya, dan hal itu tidak pantas baginya.
Atau bisa juga maksudnya, tidak mudah
baginya membuat syair, yakni Beliau tidak
mampu membuatnya, sehingga apa yang
Beliau bawa bukanlah syair.
[20] Yakni peringatan untuk mengingatkan
orang-orang yang berakal terhadap semua
tuntutan agama, Al Qur’an mengandung
semua tuntutan itu, serta mengingatkan akal
apa yang Allah tanamkan dalam fitrahnya
berupa perintah mengerjakan semua yang
baik dan melarang semua yang buruk.
[21] Menjelaskan hukum-hukum dan hal lain
yang dibutuhkan. Tidak disebutkan ma’mul
(objeknya) untuk menerangkan bahwa Al
Qur’an menerangkan semua yang hak dengan
dalil-dalilnya yang tafshil (rinci) maupun
ijmal (garis besar), demikian pula
menerangkan yang batil dan dalil-dalil
kebatilannya.
[22] Yakni yang hidup hatinya. Oleh karena
itu, dengan siraman Al Qur’an, hatinya akan
tumbuh, ilmu dan amalnya akan bertambah
olehnya, dan Al Qur’an bagi hati orang
mukmin ibarat air hujan yang disiramkan
kepada tanah yang baik.
[23] Karena hujjah Allah telah tegak kepada
mereka, dan alasan mereka telah terputus,
sehingga tidak ada sedikit pun uzur dan
syubhat yang dapat diterima dari mereka.
Dan orang-orang yang kafir itu seperti orang-
orang yang mati dan tanah keras yang tidak
menumbuhkan tanaman, sehingga pembacaan
Al Qur’an tidak bermanfaat bagi mereka dan
tidak membuat hatinya tumbuh sebagaimana
tumbuhnya tanah yang baik.
*TAFSIR*
Surah Yaa siin 60
ﺃَﻟَﻢْ ﺃَﻋْﻬَﺪْ ﺇِﻟَﻴْﻜُﻢْ ﻳَﺎ ﺑَﻨِﻲ ﺁﺩَﻡَ ﺃَﻥْ ﻟَﺎ ﺗَﻌْﺒُﺪُﻭﺍ ﺍﻟﺸَّﻴْﻄَﺎﻥَ ﺇِﻧَّﻪُ
ﻟَﻜُﻢْ ﻋَﺪُﻭٌّ ﻣُﺒِﻴﻦٌ ( 60 )
Keadaan mereka, (orang-orang kafir) digiring
masuk neraka itu, Allah SWT menghardik
dan mengingatkan mereka kepada
perbuatan-perbuatan dosa yang pernah
mereka kerjakan di dunia dengan
mengatakan: "Bukankah dahulu pernah Aku
wasiatkan kepadamu agar kamu jangan
sekali-kali menyembah setan". Di samping itu
telah Aka kemukakan kepadamu bukti-bukti
yang kuat, akal pikiran, Aku utus Rasul
kepadamu dengan membawa kitab yang
berisi petunjuk ke jalan kebahagiaan dunia
dan akhirat. Sebenarnya dengan hidayah dan
pengutusan Rasul itu telah cukup sebagai
alasan bagimu untuk tidak mengikuti godaan
setan. Tetapi semuanya itu tidak kamu
hiraukan, sehingga jadilah nasibmu seperti
keadaan sekarang ini".
Kemudian Allah SWT menerangkan sebab Dia
melarang manusia mengikuti setan, yaitu
karena Setan itu merupakan musuh yang
nyata bagi manusia, permusuhan manusia
dengan setan telah berlangsung sejak dahulu
kala, yaitu sejak setan menyesatkan Adam
dan Hawa, sehingga mereka dikeluarkan
Allah SWT dari Surga. Sejak itu setan selalu
berusaha dan berdaya upaya menyesatkan
manusia.
Sesungguhnya syaitan itu telah menyesatkan
sebahagian besar di antaramu. Maka apakah
kamu tidak memikirkan? (QS. 36:62)
Surah Yaa siin 62
ﻭَﻟَﻘَﺪْ ﺃَﺿَﻞَّ ﻣِﻨْﻜُﻢْ ﺟِﺒِﻠًّﺎ ﻛَﺜِﻴﺮًﺍ ﺃَﻓَﻠَﻢْ ﺗَﻜُﻮﻧُﻮﺍ ﺗَﻌْﻘِﻠُﻮﻥَ ( 62 )
Ayat ini menerangkan pengaruh dan akibat
godaan setan kepada manusia, yaitu mereka
ingkar dan tidak menaati Allah, bahkan
banyak di antara mereka yang
mempersekutukan Nya.
Alangkah lemahnya hati manusia, sehingga
mereka dapat tergoda oleh setan. Padahal
mereka telah dianugerahi akal, pikiran,
perasaan, kemampuan jasmani dan rohani,
demikian pula taufik dan hidayah berupa
agama yang disampaikan Rasul kepada
mereka. Sebenarnya dengan semua anugerah
yang diberikan itu manusia dapat
membedakan mana yang benar dan mana
yang salah, mana jalan yang lurus dan mana
jalan yang Sesat, mana perbuatan dosa dan
mana amal yang saleh. Tetapi mereka lalai
dan selalu memperturutkan hawa nafsunya.
Inilah Jahannam yang dahulu kamu di ancam
(dengannya). (QS. 36:63)
Surah Yaa siin 63
ﻫَﺬِﻩِ ﺟَﻬَﻨَّﻢُ ﺍﻟَّﺘِﻲ ﻛُﻨْﺘُﻢْ ﺗُﻮﻋَﺪُﻭﻥَ ( 63 )
Allah SWT menyatakan kepada orang-orang
kafir itu : "Hai orang-orang kafir, inilah
neraka Jahanam yang pernah Aku janjikan
kepadamu dan janji itu telah disampaikan
oleh Rasul yang telah diutus kepadamu
semasa hidup di dunia dahulu. Tetapi kamu
tidak mempercayainya, bahkan kamu ingkar
dan durhaka kepada Ku dart menyembah
Tuhan selain Ku.
Masuklah ke dalamnya pada hari ini
disebabkan kamu dahulu mengingkarinya. (QS.
36:64)
Surah Yaa siin 64
ﺍﺻْﻠَﻮْﻫَﺎ ﺍﻟْﻴَﻮْﻡَ ﺑِﻤَﺎ ﻛُﻨْﺘُﻢْ ﺗَﻜْﻔُﺮُﻭﻥَ ( 64 )
Hal orang-orang kafir masukan dan
rasakanlah pada hari ini kepanasan api
neraka itu. Tetaplah di dalamnya sebagai
balasan dari keingkaran dan perbuatan dosa
yang telah kamu kerjakan dahulu.
Dari ayat-ayat ini dipahami, seakan-akan
Allah memperingatkan kepada orang-orang
kafir yang sedang diazab itu bahwa mereka
tidak perlu lagi menyesal, putus asa dart
bersedih hati karena azab yang sedang
mereka alami. Azab itu diberikan kepada
mereka, merupakan ketetapan Tuhan yang
tidak mungkin dirubah lagi. Karena kepada
mereka sewakatu hidup di dunia telah
disampaikan bermacam-macam peringatan
dan bermacam-macam cobaan, tetapi mereka
tetap ingkar. Karena itu dan terimalah azab
yang sedang ditimpakan itu.
ﺃَﻟَﻢْ ﺃَﻋْﻬَﺪْ ﺇِﻟَﻴْﻜُﻢْ ﻳَﺎ ﺑَﻨِﻲ ﺁﺩَﻡَ ﺃَﻥْ ﻟَﺎ ﺗَﻌْﺒُﺪُﻭﺍ ﺍﻟﺸَّﻴْﻄَﺎﻥَ ﺇِﻧَّﻪُ
ﻟَﻜُﻢْ ﻋَﺪُﻭٌّ ﻣُﺒِﻴﻦٌ ( 60 )
Keadaan mereka, (orang-orang kafir) digiring
masuk neraka itu, Allah SWT menghardik
dan mengingatkan mereka kepada
perbuatan-perbuatan dosa yang pernah
mereka kerjakan di dunia dengan
mengatakan: "Bukankah dahulu pernah Aku
wasiatkan kepadamu agar kamu jangan
sekali-kali menyembah setan". Di samping itu
telah Aka kemukakan kepadamu bukti-bukti
yang kuat, akal pikiran, Aku utus Rasul
kepadamu dengan membawa kitab yang
berisi petunjuk ke jalan kebahagiaan dunia
dan akhirat. Sebenarnya dengan hidayah dan
pengutusan Rasul itu telah cukup sebagai
alasan bagimu untuk tidak mengikuti godaan
setan. Tetapi semuanya itu tidak kamu
hiraukan, sehingga jadilah nasibmu seperti
keadaan sekarang ini".
Kemudian Allah SWT menerangkan sebab Dia
melarang manusia mengikuti setan, yaitu
karena Setan itu merupakan musuh yang
nyata bagi manusia, permusuhan manusia
dengan setan telah berlangsung sejak dahulu
kala, yaitu sejak setan menyesatkan Adam
dan Hawa, sehingga mereka dikeluarkan
Allah SWT dari Surga. Sejak itu setan selalu
berusaha dan berdaya upaya menyesatkan
manusia.
Sesungguhnya syaitan itu telah menyesatkan
sebahagian besar di antaramu. Maka apakah
kamu tidak memikirkan? (QS. 36:62)
Surah Yaa siin 62
ﻭَﻟَﻘَﺪْ ﺃَﺿَﻞَّ ﻣِﻨْﻜُﻢْ ﺟِﺒِﻠًّﺎ ﻛَﺜِﻴﺮًﺍ ﺃَﻓَﻠَﻢْ ﺗَﻜُﻮﻧُﻮﺍ ﺗَﻌْﻘِﻠُﻮﻥَ ( 62 )
Ayat ini menerangkan pengaruh dan akibat
godaan setan kepada manusia, yaitu mereka
ingkar dan tidak menaati Allah, bahkan
banyak di antara mereka yang
mempersekutukan Nya.
Alangkah lemahnya hati manusia, sehingga
mereka dapat tergoda oleh setan. Padahal
mereka telah dianugerahi akal, pikiran,
perasaan, kemampuan jasmani dan rohani,
demikian pula taufik dan hidayah berupa
agama yang disampaikan Rasul kepada
mereka. Sebenarnya dengan semua anugerah
yang diberikan itu manusia dapat
membedakan mana yang benar dan mana
yang salah, mana jalan yang lurus dan mana
jalan yang Sesat, mana perbuatan dosa dan
mana amal yang saleh. Tetapi mereka lalai
dan selalu memperturutkan hawa nafsunya.
Inilah Jahannam yang dahulu kamu di ancam
(dengannya). (QS. 36:63)
Surah Yaa siin 63
ﻫَﺬِﻩِ ﺟَﻬَﻨَّﻢُ ﺍﻟَّﺘِﻲ ﻛُﻨْﺘُﻢْ ﺗُﻮﻋَﺪُﻭﻥَ ( 63 )
Allah SWT menyatakan kepada orang-orang
kafir itu : "Hai orang-orang kafir, inilah
neraka Jahanam yang pernah Aku janjikan
kepadamu dan janji itu telah disampaikan
oleh Rasul yang telah diutus kepadamu
semasa hidup di dunia dahulu. Tetapi kamu
tidak mempercayainya, bahkan kamu ingkar
dan durhaka kepada Ku dart menyembah
Tuhan selain Ku.
Masuklah ke dalamnya pada hari ini
disebabkan kamu dahulu mengingkarinya. (QS.
36:64)
Surah Yaa siin 64
ﺍﺻْﻠَﻮْﻫَﺎ ﺍﻟْﻴَﻮْﻡَ ﺑِﻤَﺎ ﻛُﻨْﺘُﻢْ ﺗَﻜْﻔُﺮُﻭﻥَ ( 64 )
Hal orang-orang kafir masukan dan
rasakanlah pada hari ini kepanasan api
neraka itu. Tetaplah di dalamnya sebagai
balasan dari keingkaran dan perbuatan dosa
yang telah kamu kerjakan dahulu.
Dari ayat-ayat ini dipahami, seakan-akan
Allah memperingatkan kepada orang-orang
kafir yang sedang diazab itu bahwa mereka
tidak perlu lagi menyesal, putus asa dart
bersedih hati karena azab yang sedang
mereka alami. Azab itu diberikan kepada
mereka, merupakan ketetapan Tuhan yang
tidak mungkin dirubah lagi. Karena kepada
mereka sewakatu hidup di dunia telah
disampaikan bermacam-macam peringatan
dan bermacam-macam cobaan, tetapi mereka
tetap ingkar. Karena itu dan terimalah azab
yang sedang ditimpakan itu.
*Faedah Ayat tsb:*
1. Larangan menyembah setan, mengikuti langkah langkah setan seperti kesombongan dengan menolak kebenaran dari Tuhan.
2. Jadikan setan sebagai musuh yang nyata dengan berlindung dan memohon pertolongan kepada Alkah swt.!
3.Rajin beribadah dengan melaksanakan perintah dan menjauhi laranganNya serta istiqamah beragama.
4. Ikuti jalan yang lurus yaitu alquran dan sunnah Rasul serta penjelasan para alim ulama khususnya imam Abu Hanifah/Malik/Syafii/Ahmad bin Hanball dan ulama lainnya.
2. Jadikan setan sebagai musuh yang nyata dengan berlindung dan memohon pertolongan kepada Alkah swt.!
3.Rajin beribadah dengan melaksanakan perintah dan menjauhi laranganNya serta istiqamah beragama.
4. Ikuti jalan yang lurus yaitu alquran dan sunnah Rasul serta penjelasan para alim ulama khususnya imam Abu Hanifah/Malik/Syafii/Ahmad bin Hanball dan ulama lainnya.
Ciledug 21/10/2916
Bersambung...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar