30.Renungan Siang !!!
*Hukum Allah*
ﻭَﻣَﻦْ ﻟَﻢْ ﻳَﺤْﻜُﻢْ ﺑِﻤَﺎ ﺃَﻧْﺰَﻝَ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻓَﺄُﻭﻟَﺌِﻚَ ﻫُﻢُ ﺍﻟْﻜَﺎﻓِﺮُﻭﻥ
"dan barang siap yang tidak berhukum dengan hokum
yang telah diturunkan allah maka mereka adalah orang2
kafir "(Q.S almaidah ayat 44)
yang telah diturunkan allah maka mereka adalah orang2
kafir "(Q.S almaidah ayat 44)
ﻭَﻣَﻦْ ﻟَﻢْ ﻳَﺤْﻜُﻢْ ﺑِﻤَﺎ ﺃَﻧْﺰَﻝَ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻓَﺄُﻭﻟَﺌِﻚَ ﻫُﻢُ ﺍﻟﻈَّﺎﻟِﻤُﻮﻥَ
Artinya: "dan barang siap yang tidak berhukum dengan
hokum yang telah diturunkan allah maka mereka adalah
orang2 dzolim"(Q.S almaidah ayat 45)
hokum yang telah diturunkan allah maka mereka adalah
orang2 dzolim"(Q.S almaidah ayat 45)
ﻭَﻣَﻦْ ﻟَﻢْ ﻳَﺤْﻜُﻢْ ﺑِﻤَﺎ ﺃَﻧْﺰَﻝَ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻓَﺄُﻭﻟَﺌِﻚَ ﻫُﻢُ ﺍﻟْﻔَﺎﺳِﻘُﻮﻥ
Artinya: "dan barang siapa yang tidak berhukum
dengan hokum yang telah diturunkan allah maka
mereka adalah orang2 fasik " (Q.S almaidah ayat 46)
dengan hokum yang telah diturunkan allah maka
mereka adalah orang2 fasik " (Q.S almaidah ayat 46)
Memahami misi Rasul di atas, jelaslah bahwa
kemerdekaan dalam pandangan Islam bukan sekadar
merdeka dari penjajah, melainkan ketika kita
menghamba kepada Allah swt semata.
kemerdekaan dalam pandangan Islam bukan sekadar
merdeka dari penjajah, melainkan ketika kita
menghamba kepada Allah swt semata.
Makna ini dipertegas Rib'i bin Amir ketika diutus oleh
panglima perang kaum Muslimin, Sa'ad bin Abi
Waqqash ra, dalam perang Qadisiyah. Di hadapan
Rustum, panglima perang bangsa Persia, Rib'i bin
Amir menyampaikan misi luhurnya, "Kami datang untuk
memerdekakan manusia dari penyembahan dari
sesama manusia menuju penyembahan kepada Rabb
manusia, Allah swt. Untuk memerdekakan manusia dari
kesempitan dunia menuju keluasan dunia dan untuk
memerdekakan manusia dari kezhaliman beragam
agama menuju keadilan Islam" ( Al Bidaayah wa'n
Nihaayah, Ibnu Katsir IV/43).
panglima perang kaum Muslimin, Sa'ad bin Abi
Waqqash ra, dalam perang Qadisiyah. Di hadapan
Rustum, panglima perang bangsa Persia, Rib'i bin
Amir menyampaikan misi luhurnya, "Kami datang untuk
memerdekakan manusia dari penyembahan dari
sesama manusia menuju penyembahan kepada Rabb
manusia, Allah swt. Untuk memerdekakan manusia dari
kesempitan dunia menuju keluasan dunia dan untuk
memerdekakan manusia dari kezhaliman beragam
agama menuju keadilan Islam" ( Al Bidaayah wa'n
Nihaayah, Ibnu Katsir IV/43).
*Tanah air Indonesia adalah tanah kelahiran kita bangsa
Indonesia dan kita harus mencintainya sesuai dengan ajaran agama yang
diakaui seperti islam,kristen katolik/protestan,hindu,budah, kongfuzu dan keyakinannya.*
Islam agama universal adalah agama yang mengatur urusan
dunia/akhirat dan sesuai dengan tuntutan zaman,dari urusan dapur sampai
urusan masuk kubur.
Allah swt telah menurunkan kitab2 suci seperti
zabur,taurat,injil dan alquranul karim dengan maksud agar setiam kaum
sadar dan mau kembali dengan hukum2 Allah swt.
Addin/agama dari nabi Adam as,Nuh as sampai akhir zaman
baginda nabi Muhammad saw adalah Islam hanya menyembah kepada Alkah swt
semata tidak ada tuhan tandingang bagiNya dan ada perbedaan
syariat/undang2 para nabi sesuai sikon pada waktu itu.
*Pelajaran ayat tsb diatas dapat difahami bahwa orang orang
yang tidak berhukum dengan hukum Allah swt disebut orang kafir,orang
zhalim dan fasiq,siapa mereka ?*
Secara bahasa kafir berarti orang yang tidak beriman kepada
sang Pencipta Allah swt;zhalim artinya orang yang berbuat
aniaya/berbuat tidak pada tempatnya;fasiq artinya orang yang berbuat
dosa. Orang beroman yang melakukan kezhaliman atau fusuq masih dikatakan
muslim sedangkan orang kafir yang melakukan aniaya atau perbuatan dosa
tetap disebut non muslim.
Syariat islam wajib diberlakukan dan dipatuhi oleh setiap
muslim baik urusan pribadi maupun lainnya seperti aturan rumah
tangga,bermasyarakat dan bernegara. Secara pribadi muslim harus
melaksanakan hukum Allah swt dan secara umum muslim juga mematuhui hukum
negara sesuai dengan undang2 yang diberlakukan,tentu yang tidak
bertentangan dengan aqidah islam.
Menurut Buya Hamka , tidak mungkin tauhid
dilepaskan dalam perjuangan bernegara. Sebab
pangkal pokok pandangan Islam adalah dua kalimat
syahadat.
dilepaskan dalam perjuangan bernegara. Sebab
pangkal pokok pandangan Islam adalah dua kalimat
syahadat.
Menurut beliau:
“Akibat dua kalimat syahadat itu bagi kehidupan Islam
sangat besar dan sangat jauh. Karena kalimat itu,
tidaklah ada yang mereka sembah, melainkan Allah.
Tidak ada peraturan yang mereka akui, atau undang-
undang yang mereka junjung tinggi, melainkan
peraturan dan undang-undang dari Allah.” [9]
Namun sayang. Piagam Jakarta tak terlaksana hingga
saat ini.Kalimat“ Dengan menjalankan syariat Islam bagi
pemeluknya ” malah dihapuskan.
“Akibat dua kalimat syahadat itu bagi kehidupan Islam
sangat besar dan sangat jauh. Karena kalimat itu,
tidaklah ada yang mereka sembah, melainkan Allah.
Tidak ada peraturan yang mereka akui, atau undang-
undang yang mereka junjung tinggi, melainkan
peraturan dan undang-undang dari Allah.” [9]
Namun sayang. Piagam Jakarta tak terlaksana hingga
saat ini.Kalimat“ Dengan menjalankan syariat Islam bagi
pemeluknya ” malah dihapuskan.
Buya Hamka, sangat
menyesalkan peristiwa ini.
“Pendeknya, sesudah sehari maksud berhasil
(maksudnya proklamasi kemerdekaan-pen), partner
ditinggalkan, dan orang mulai jalan sendiri. Pihak Islam
dibujuk dengan janji-janji bahwa kepentingannya akan dijamin.
menyesalkan peristiwa ini.
“Pendeknya, sesudah sehari maksud berhasil
(maksudnya proklamasi kemerdekaan-pen), partner
ditinggalkan, dan orang mulai jalan sendiri. Pihak Islam
dibujuk dengan janji-janji bahwa kepentingannya akan dijamin.
Bersama dengan tujuh kalimat itu,
dihapuskkan pulalah kata yang diatas sekali, kata
pembukaan yang termasuk kalimat sakti dalam jiwa
orang yang hidup dalam Islam, yaitu kalimat, ‘Dengan
Nama Allah Tuhan Yang Rahman dan Rahim. Sampai
begitunya!”,sesal Buya Hamka.
dihapuskkan pulalah kata yang diatas sekali, kata
pembukaan yang termasuk kalimat sakti dalam jiwa
orang yang hidup dalam Islam, yaitu kalimat, ‘Dengan
Nama Allah Tuhan Yang Rahman dan Rahim. Sampai
begitunya!”,sesal Buya Hamka.
Ya Allah bimbinglah kami dan saudara kami jalan yang Engkau ridhai... Aamiin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar