62.Renungan Pagi !!!
*Pasca Haji*
ﻭﺍﻟْﺤَﺞُّ ﺍﻟْﻤَﺒْﺮُﻭﺭُ ﻟَﻴْﺲَ ﻟَﻪُ ﺟَﺰَﺍﺀٌ ﺇِﻻَّ ﺍﻟْﺠَﻨَّﺔُ
“Haji yang mabrur tidak lain pahalanya adalah
surga.”
surga.”
Ibadah haji adalah ibadah yang wajib dikerjakan oleh
setiap muslim bak pria dan wanita. kewajiban ini
berlaku bagi mereka yang telah memenuhi syarat-
syarat yang telah ditentukan. keberasaan haji sebagai suatu kewajiban telah diungkapkan dalam berbagai dalil, baik Al-Qur'an maupun Hadist Nabi Muhammad
SAW. Di antaranya dalam surat Ali imran ayat 97
setiap muslim bak pria dan wanita. kewajiban ini
berlaku bagi mereka yang telah memenuhi syarat-
syarat yang telah ditentukan. keberasaan haji sebagai suatu kewajiban telah diungkapkan dalam berbagai dalil, baik Al-Qur'an maupun Hadist Nabi Muhammad
SAW. Di antaranya dalam surat Ali imran ayat 97
"Mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap
Allah, yaitu bagai orang yang sanggup mengadakan
perjalanan ke Baitullah. Barang siapa yang mengingkari
(kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuata) dari semesta alam."
Allah, yaitu bagai orang yang sanggup mengadakan
perjalanan ke Baitullah. Barang siapa yang mengingkari
(kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuata) dari semesta alam."
Rangkaian pelaksanaan ibadah haji memang penuh
dengan kegiatan simbolik, yang sesungguhnya memiliki
makna kemanusiaan yang luar biasa mendalam.
Penghayatan secara mendalam terhadap nilai-nilai dari semua rangkaian ritual ibadah secara terus menerus inilah selanjutnya menjadikan kemabruran haji kita terjaga dengan baik. Nilai-nilai tersebut diharapkan
selalu menghiasi perilaku kehidupan pasca haji.
dengan kegiatan simbolik, yang sesungguhnya memiliki
makna kemanusiaan yang luar biasa mendalam.
Penghayatan secara mendalam terhadap nilai-nilai dari semua rangkaian ritual ibadah secara terus menerus inilah selanjutnya menjadikan kemabruran haji kita terjaga dengan baik. Nilai-nilai tersebut diharapkan
selalu menghiasi perilaku kehidupan pasca haji.
*Membawa Haji Mabrur*
*Di antara tanda-tanda haji mabrur* yang telah
disebutkan para ulama adalah:
disebutkan para ulama adalah:
*Pertama : Harta yang dipakai untuk haji adalah harta yang halal,* karena Allah tidak menerima kecuali
yang halal, sebagaimana ditegaskan oleh sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,
yang halal, sebagaimana ditegaskan oleh sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,
ﺇِﻥَّ ﺍﻟﻠَّﻪَ ﻃَﻴِّﺐٌ ﻻَ ﻳَﻘْﺒَﻞُ ﺇِﻻَّ ﻃَﻴِّﺒًﺎ
“Sungguh Allah baik, tidak menerima kecuali yang
baik
baik
.
*Kedua: Amalan-amalannya dilakukan dengan ikhlas*
dan baik, sesuai dengan tuntunan Nabi shallalahu
‘alaihi wa sallam . Paling tidak, rukun-rukun dan
kewajibannya harus dijalankan, dan semua larangan
harus ditinggalkan. Jika terjadi kesalahan, maka
hendaknya segera melakukan penebusnya yang telah
ditentukan.
dan baik, sesuai dengan tuntunan Nabi shallalahu
‘alaihi wa sallam . Paling tidak, rukun-rukun dan
kewajibannya harus dijalankan, dan semua larangan
harus ditinggalkan. Jika terjadi kesalahan, maka
hendaknya segera melakukan penebusnya yang telah
ditentukan.
*Ketiga: Hajinya dipenuhi dengan banyak amalan*
baik, seperti dzikir, shalat di Masjidil Haram, shalat
pada waktunya, dan membantu teman seperjalanan.
baik, seperti dzikir, shalat di Masjidil Haram, shalat
pada waktunya, dan membantu teman seperjalanan.
*Ibnu Rajab* berkata, “Maka haji mabrur adalah yang
terkumpul di dalamnya amalan-amalan baik, plus menghindari
perbuatan-perbuatan dosa.
*Keempat: Tidak berbuat maksiat selama ihram.*
Maksiat dilarang dalam agama kita dalam semua
kondisi. Dalam kondisi ihram, larangan tersebut
menjadi lebih tegas, dan jika dilanggar, maka haji
mabrur yang diimpikan akan lepas.
*Kelima: Setelah haji* menjadi lebih baik
Salah satu tanda diterimanya amal seseorang di sisi
Allah adalah diberikan taufik untuk melakukan
kebaikan lagi setelah amalan tersebut. Sebaliknya, jika
setelah beramal saleh melakukan perbuatan buruk, maka itu adalah tanda bahwa Allah tidak menerima amalannya.
Salah satu tanda diterimanya amal seseorang di sisi
Allah adalah diberikan taufik untuk melakukan
kebaikan lagi setelah amalan tersebut. Sebaliknya, jika
setelah beramal saleh melakukan perbuatan buruk, maka itu adalah tanda bahwa Allah tidak menerima amalannya.
*Al-Hasan al-Bashri* mengatakan, “Haji mabrur adalah pulang dalam keadaan zuhud terhadap dunia dan
mencintai akhirat.” Ia juga mengatakan, “Tandanya
adalah meninggalkan perbuatan-perbuatan buruk yang
dilakukan sebelum haji.”
mencintai akhirat.” Ia juga mengatakan, “Tandanya
adalah meninggalkan perbuatan-perbuatan buruk yang
dilakukan sebelum haji.”
*Ibnu Hajar al-Haitami* mengatakan, “Dikatakan bahwa tanda
diterimanya haji adalah meninggalkan maksiat yang dahulu dilakukan,
mengganti teman-teman yang
buruk menjadi teman-teman yang baik, dan mengganti
majlis kelalaian menjadi majlis dzikir dan kesadaran.”
buruk menjadi teman-teman yang baik, dan mengganti
majlis kelalaian menjadi majlis dzikir dan kesadaran.”
*Nilai nilai Kehidupan Pasca Haji*
*1. Ketauhidan* yang kokoh dihati setiap muslim dan muslimah;
*2. Rasa kesamaan* dan kebersamaan saling menjaga dan memberi kasih sayang di antara sesama umat manusia;
*3. Menyandang sikap* tawakal sepenuhnya pada Allah;
*4. Kesediaan berkorban* pada setiap upaya meraih
keberhasilan dalam setiap perjuangan, sehingga tidak
pernah ada perjuangan tanpa pengorbanan, dan
keberhasilan dalam setiap perjuangan, sehingga tidak
pernah ada perjuangan tanpa pengorbanan, dan
*5. Training secara istiqomah* shalat berjamaah di Masjidil Haram maupun di Masjidil Nabawi. Semua
nilai-nilai mulia ini diharapkan memberikan pengaruh (atsar) pada kehidupan selanjutnya pasca ibadah haji
dilaksanakan. Pengaruh pada dirinya, keluarganya, dan masyarakat sekitarnya. Ketauhidannya semakin kokoh dalam langkah-langkah kehidupannya, rasa kasih sayangnya semakin kuat terhadap sesama manusia
terutama terhadap kaumdhuafa, selalu siap berkurban dalam setiap perjuangan, dan selalu menjaga shalat
ber-jamaahnya di masjid-masjid atau di mushalla atau di rumah.
nilai-nilai mulia ini diharapkan memberikan pengaruh (atsar) pada kehidupan selanjutnya pasca ibadah haji
dilaksanakan. Pengaruh pada dirinya, keluarganya, dan masyarakat sekitarnya. Ketauhidannya semakin kokoh dalam langkah-langkah kehidupannya, rasa kasih sayangnya semakin kuat terhadap sesama manusia
terutama terhadap kaumdhuafa, selalu siap berkurban dalam setiap perjuangan, dan selalu menjaga shalat
ber-jamaahnya di masjid-masjid atau di mushalla atau di rumah.
*Semoga Para Hujjaaj membawa haji mabrur dan hidupnya bertambah berkah serta semakin mulia akhlaknya... Aamiin.*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar