Jumat, 16 Mei 2014

HIDUP Sukses Atau Bahagia



SUKSES Dunia Akhirat ?


Allah swt. Berfirman : ”Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan:”Tuhan kami ialah Allah” kemudian mereka (beristiqamah) meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka dengan mengatakan: ”Janganlah kamu takut dan janganlah kamu merasa sedih; dan gembirakanlah mereka dengan jannah yang telah dijanjikan Allah kepadamu.” (QS Fushshilat:30)
Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.” (QS. Al ‘Ashr: 1-3).

Muqaddimah
Jika kehidupan yang kita jalani ini tidak dapat mengantar kita ke Surganya Allah Ta'ala, maka ini bukanlah kehidupan yang sukses. Tetapi ini kehidupan yang akan mendatangkan kecelekaan, penderitaan, dan kemalangan lahir dan bathin, dunia dan akherat.
Sahabat kehidupannya lapar berhari-hari sampai perutnya ditahan dengan batu, disiksa, baju tambalan, rumah kecil, tetapi justru mereka yang dinyatakan telah sukses oleh Allah Ta'ala dalam Al Qur'an. Sahabat dikejar-kejar musuh, meninggalkan keluarga, harta benda, dan perdagangannya semua dilakukan demi kepentingan Agama. Inilah kehidupan
orang-orang yang telah Allah Ridhoi dan mereka Ridho kepada Allah.

Beda dengan musuh-musuh Allah :
1. Firaun dan Namrud hidup sebagai Raja yang besar pada jamannya
2. Qorun hidup sebagai pengusaha yang bergelimang harta
3. PM Hamman seorang perdana mentri yang sukses karir politiknya
4. Kaum Saba yang sukses dengan pertaniannya
5. Kaum Ad yang sukses dengan ilmu kesehatannya
6. Kaum Madyan yang sukses dengan perekonomiannya
7. Kaum Tsamud yang sukses dengan teknologi perumahannya.

Bagaimanakah menjadi orang yang sukses? Sukses yang dimaksud di sini bukan hanya untuk diri sendiri, namun juga bisa menyelamatkan orang lain. Sukses inilah yang selamat dari kerugian di dunia dan akhirat. 

Tip Ragam Sukses
Ada lima kekuatan ajaib dalam kehidupan ini yang dapat mengantarkan ummat Islam pada kesuksesan dunia dan kesuksesan akhirat. Lima hal yang terlupakan, yang sebenarnya sudah ada rumusnya dalam ajaran agama Islam. Kelima rumus tersebur adalah Syukur, Ikhlas, Sabar, Istiqomah, dan Khusnuzan.Jika lima ajaran ini dapat dipraktekan dengan benar, maka pintu kesuksesan dan kebahagiaan akan terbuka.

Untuk mencapai sukses, Islam memberikan jalan yang terang-benderang. Kiat-kiat sukses itu disebutkan di awal-awal Surat Al Mu’minuun.
قَدْ أَفْلَحَ الْمُؤْمِنُونَ (1) الَّذِينَ هُمْ فِي صَلَاتِهِمْ خَاشِعُونَ (2) وَالَّذِينَ هُمْ عَنِ اللَّغْوِ مُعْرِضُونَ (3) وَالَّذِينَ هُمْ لِلزَّكَاةِ فَاعِلُونَ (4) وَالَّذِينَ هُمْ لِفُرُوجِهِمْ حَافِظُونَ (5) إِلَّا عَلَى أَزْوَاجِهِمْ أَوْ مَا مَلَكَتْ أَيْمَانُهُمْ فَإِنَّهُمْ غَيْرُ مَلُومِينَ (6) فَمَنِ ابْتَغَى وَرَاءَ ذَلِكَ فَأُولَئِكَ هُمُ الْعَادُونَ (7) وَالَّذِينَ هُمْ لِأَمَانَاتِهِمْ وَعَهْدِهِمْ رَاعُونَ (8) وَالَّذِينَ هُمْ عَلَى صَلَوَاتِهِمْ يُحَافِظُونَ (9) أُولَئِكَ هُمُ الْوَارِثُونَ (10) الَّذِينَ يَرِثُونَ الْفِرْدَوْسَ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ (11)
(Sungguh berjaya orang-orang Mukmin itu, yaitu mereka yang shalatnya khusyuk; mereka meninggalkan hal-hal yang tidak berguna; mereka menunaikan kewajiban zakat; mereka menjaga kemaluannya, kecuali kepada isteri-isteri atau budak yang mereka miliki, karena hal itu tidak tercela; maka siapa yang mencari selain itu, mereka itu melampaui batas; dan mereka yang menjaga amanat dan janjinya; mereka menjaga shalatnya. Itulah orang-orang yang mewarisi, yaitu mewarisi surga Firdaus, mereka kekal di dalamnya). [Al Mu'minuun: 1-11].
Dari ayat-ayat ini dapat disimpulkan beberapa kiat mencapai sukses, yaitu sebagai berikut:
[a]. Menjalankan shalat secara khusyuk. Khusyuk yaitu saat dalam shalat merasa dirinya kelak akan berjumpa Allah dan kembali kepada-Nya.
[b]. Meninggalkan hal-hal yang sia-sia dan tidak bermanfaat. Dalam hadits disebutkan: Min husnil Islami mar’i tarkuhu maa laa ya’nih (ciri bagusnya keislaman seseorang, dia meninggalkan apa-apa yang tidak bermanfaat baginya).
[c]. Menunaikan kewajiban zakat. Terutama Zakat Maal, bagi yang kekayaannya mencapai nishab; minimal Zakat Fitrah saat bulan Ramadhan, menjelang hadirnya bulan Syawwal. Kalau tak mampu membayar Zakat Maal, karena harta tak mencapai nishab (ambang minimal), maka bersedekah kepada siapa saja yang membutuhkan.
[d]. Menjaga kemaluan dari perbuatan zina; baik zina besar dalam bentuk hubungan seksual dengan wanita yang diharamkan; maupun zina kecil dalam bentuk mencari kepuasan seksual melalui penglihatan, pendengaran, gerakan tangan, maupun langkah kaki.
[e]. Menjaga amanat dan menunaikan janji. Di awal Surat Al Maa’idah disebutkan: Ya aiyuhalladzina amanu ‘aufuu bil ‘uqud (wahai orang beriman penuhilah akad-akad kalian). Salah satu bentuk menunaikan amanah dan janji, ialah berhati-hati kalau berjanji. Kalau sekiranya tak mampu menjalankan, jangan merasa malu untuk menolak berkomitmen/janji. Kalau mengatakan “insya Allah” dalam hati harus sudah 75 % siap melaksanakan. Bisa saja janji “insya Allah” itu dibatalkan, kalau ada kendala serius (udzur) yang tidak memungkinkan dia melaksanakan janjinya.  Harus hati-hati saat mengucapkan “insya Allah”.
[f]. Menjaga Shalat Lima Waktu. Melaksanakan shalat sesuai waktu-waktunya; jangan sering terlambat tanpa alasan, sehingga masuk ke waktu shalat berikutnya. Lebih utama, melaksanakan shalat di awal waktu, secara berjamaah, di masjid. Kalau tak mampu, ya laksanakan shalat sesuai waktunya, jangan terlalu mepet ke waktu berikutnya.

Cara Sukses dalam Sunnah
1.        Niatkan Maka Kau Akan Mendapatkan
Rasulullah saw bersabda dalam sebuah hadist:
Dari Amirul Mu’minin, Abi Hafs Umar bin Al Khottob radiallahuanhu, dia berkata: Saya mendengar Rasulullah saw bersabda : Sesungguhnya setiap perbuatan tergantung niatnya. Dan sesungguhnya setiap orang (akan dibalas) berdasarkan apa yang dia niatkan. (HR Bukhari Muslim).
2.        Mendoakan Saudara
Dari Abu Darda ra bahwasannya ia mendengar Rosululloh SAW bersabda: “Tiada seorang muslim yang mendoakan saudaranya tanpa sepengetahuan saudaranya, kecuali malaikat berkata: Dan untuk kamu pula seperti itu”. (HR. Muslim)
3.        Miliki Ilmunya
Dan sesungguhnya keutamaan orang yang berilmu atas orang yang ahli ibadah seperti keutamaan (cahaya) bulan purnama atas seluruh cahaya bintang. (H.R. Ahmad, Tirmidzi, Abu Dawud, dan Ibnu Majjah)
4.        Silaturahim
 Barang siapa yang senang dipanjangkan umurnya, diluaskan rezekinya, dan dijauhkan dari kematian yang buruk, maka hendaklah bertakwa kepada Allah dan menyambung silaturahmi.” (HR Imam Bazar, Imam Hakim)
5.        Berdo’a
Hadits dari Imam Turmudzi dan Hakim, diriwayatkan dari Abdullah bin Umar, bahwa Nabi SAW Bersabda : “Barangsiapa hatinya terbuka untuk berdo’a, maka pintu-pintu rahmat akan dibukakan untuknya. Tidak ada permohonan yang lebih disenangi oleh Allah daripada permohonan orang yang meminta keselamatan. Sesungguhnya do’a bermanfa’at bagi sesuatu yang sedang terjadi dan yang belum terjadi. Dan tidak ada yang bisa menolak taqdir kecuali do’a, maka berpeganglah wahai hamba Allah pada do’a”. (HR Turmudzi dan Hakim)
Jika kamu bersyukur pasti akan aku tambah (nikmat-Ku) untukmu dan jika kamu kufur maka sesungguhnya siksa-Ku amat pedih” (QS Ibrahim: 7)
By Abi Anwar.16/5/2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Majelis Ulama Indonesia

Dunia Islam

Informasi Kesehatan dan Tips Kesehatan

Total Tayangan Halaman