AGUNGNYA PUASA DAN AL-QUR’AN
“Bacalah
al-Qur’an karena ia akan datang pada hari Kiamat sebagai pemberi syafa’at
kepada para ahlinya.” (HR. Muslim) Dan sabda beliau shalallahu ‘alaihi wasalam:
“Puasa dan
al-Qur’an, keduanya akan memberikan syafa’at kepada seorang hamba pada hari
Kiamat…” (HR. Ahmad dan al-Hakim)
Muqaddimah
Sedikit berbagi mengenai Al-Qur'an :
Ditinjau dari segi kebahasaan, Al-Qur’an berasal dari bahasa Arab yang berarti
"bacaan" atau "sesuatu yang dibaca berulang-ulang". Kata
Al-Qur’an adalah bentuk kata benda (masdar) dari kata kerja qara'a yang artinya
membaca. Yang ingin mengetahui apa itu Al-Qur'an lebih lanjut bisa dilihat :
Wikipedia, bisa juga mencari/ searching di Google, Yahoo, Bing, dll. Yang lebih
baik dari pada di atas mending pesantren (direkomendasi) atau privat guru ngaji
buat di rumah atau bisa juga mengaji di masjid-masjid di daerah sahabat FS !
Bagi setiap muslim, Al Quran
diturunkan untuk direnungkan, dibaca, dan dipahami maknanya, dipatuhi perintah
dan larangannya, kemudian diamalkan isinya. Dengan demikian, ia akan menjadi
hujjah baginya di hadapan Rabbnya, Sang Pemberi Syafaat baginya pada hari
akhir/kiamat.
Balasan Pembawa Al-Qur’an
1. “Tidak berkumpul suatu kaum di
salah satu rumah Allah Ta’ala, sedang mereka membaca kitab-Nya dan mengkajinya,
melainkan mereka akan dilimpahi ketenangan, dicurahi rahmat, diliputi para
malaikat, dan disanjungi oleh Allah di hadapan para makhluk dan di sisi-Nya.”
(HR. Abu Dawud)
2.(yaitu) orang-orang yang beriman
dan hati mereka menjadi tentram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan
mengingati Allah-lah hati menjadi tentram.” (QS. Ar Ra’d/13: 28)
3. “Sesiapa yang membaca al-Qur’an
dan beramal dengan isi kandungannya, dianugerahkan kedua ibu - bapanya mahkota
di hari qiamat. Cahayanya (mahkota) lebih baik daripada cahaya matahari di
rumah-rumah dunia. Kalaulah yang demikian itu matahari berada di rumah kamu
(dipenuhi dengan sinarannya), maka apa sangkaan kamu terhadap yang beramal
dengan ini (al-Qur’an).”(Hadis riwayat Abu Daud)
4.Orang yang membaca Al Qur’an
terang-terangan seperti orang yang bersedekah terang-terangan, dan orang yang
membaca Al Qur’an secara tersembunyi seperti orang yang bersedekah secara
sembunyi.” (HR. Abu Dawud, Tirmidzi dan Nasa’i, lihat Shahihul Jaami’: 3105)
Keutamaan Al-Qur’an
1.“Dan apabila dibacakan Al-Qur’an,
simaklah dengan baik dan perhatikanlah dengan tenang agar kamu mendapat rahmat”
(Q.S. 7: 204).
2.Dan Kami telah menurunkan dari
Alquran, suatu yang menjadi penawar (obat) dan rahmat bagi orang-orang yang
beriman dan Alquran itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain
kerugian.(Q.S.17:82).
3.Dr. Al Qadhi, melalui
penelitiannya yang panjang dan serius di Klinik Besar Florida Amerika Serikat,
berhasil membuktikan hanya dengan mendengarkan bacaan ayat-ayat Al-Qur’an,
seorang Muslim, baik mereka yang berbahasa Arab maupun bukan, dapat merasakan
perubahan fisiologis yang sangat besar.
Penurunan depresi, kesedihan,
memperoleh ketenangan jiwa, menangkal berbagai macam penyakit merupakan
pengaruh umum yang dirasakan orang-orang yang menjadi objek penelitiannya. Penemuan
sang dokter ahli jiwa ini tidak serampangan. Penelitiannya ditunjang dengan
bantuan peralatan elektronik terbaru untuk mendeteksi tekanan darah, detak
jantung, ketahanan otot, dan ketahanan kulit terhadap aliran listrik. Dari
hasil uji cobanya ia berkesimpulan, bacaan Al-Qur’an berpengaruh besar hingga
97% dalam melahirkan ketenangan jiwa dan penyembuhan penyakit.
4.Penelitian Dr. Al Qadhi ini
diperkuat pula oleh penelitian lainnya yang dilakukan oleh dokter yang berbeda.
Dalam laporan sebuah penelitian yang disampaikan dalam Konferensi Kedokteran
Islam Amerika Utara pada tahun 1984, disebutkan, Al-Qur’an terbukti mampu
mendatangkan ketenangan sampai 97% bagi mereka yang mendengarkannya.
Hikmah Pengamal Al-Qur’an
1.mendapatkan pahala yang sangat banyak, di mana satu huruf diberi balasan dengan sepuluh kebajikan, sebagaimana diriwayatkan oleh Iman At-Tirmidzi dalam sebuah hadits Rasulullah SAW. Kita tahu bahwa seluruh Alquran, menurut sebuah literatur berjumlah 325.015 huruf, yang berarti satu kali khatam Alquran mendapatkan nilai pahala kebajikan kelipatan sepuluh, yakni 3.250.150.
Tentu untuk meraihnya, kita harus berusaha memperbanyak membaca Alquran. Baik sebulan sekali, dua bulan sekali, atau bahkan tiga bulan sekali. Bahkan banyak di antara ulama Alquran yang mampu mengkhatamkan Alquran setiap seminggu sekali.
2.Allah SWT akan mengangkat derajat orang-orang selalu membaca Alquran, mempelajari isi kandungannya dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.
“Sesungguhnya Allah mengangkat derajat suatu kaum dengan Kitab Alquran dan Allah merendahkan kaum yang lainnya (yang tidak mau membaca, mempelajari dan mengamalkan Alquran).” (HR Bukhari).
Secara logika dapat kita pahami, mengapa orang-orang yang membaca dan mempelajari isi kandungan Alquran dan berusaha mengamalkannya diangkat derajatnya oleh Allah SWT? Orang-orang yang membaca Alquran berarti orang-orang yang selalu dekat dengan Allah, bahkan membaca Alquran merupakan bercakap-cakap dengan Allah SWT.
3.mendapatkan ketengan jiwa atau hati yang sangat luar biasa, di mana setiap ayat Alquran yang dibacanya akan mendatangkan ketenangan dan ketentraman bagi para pembacanya. Sebagaimana diterangkan dalam surah Al-Isra [17] ayat 82, Alquran diturunkan Allah SWT untuk menjadi obat segala macam penyakit kejiwaan. Sehingga para pembaca Alquran, bahkan orang yang mendengarkan bacaannya mendapat pula ketenangan jiwa.
4.mendapatkan syafaat (pertolongan) pada hari Kiamat. Hal ini dijelaskan pada hadis Rasulullah SAW yang diriwayatkan Imam Muslim. “Bacalah Alquran oleh kamu sekalian, karena bacaan Alquran yang dibaca ketika hidup di dunia ini, akan menjadi syafaat/penolong bagi para pembacanya di hari Kiamat nanti.”
Maka perbanyaklah membaca Alquran ketika nafas masih menyertai kita dan denyut jantung masih bergerak, karena bacaan Alquran akan menjadi syafaat/penolong bagi para pembacanya di hari Kiamat nanti, dikala manusia banyak yang sengsara dan menderita.
5.akan terbebas dari aduan Rasulullah SAW pada hari Kiamat nanti, di mana ada beberapa manusia yang diadukan Rasulullah SAW pada hari Kiamat dihadapan Allah SWT.
1.mendapatkan pahala yang sangat banyak, di mana satu huruf diberi balasan dengan sepuluh kebajikan, sebagaimana diriwayatkan oleh Iman At-Tirmidzi dalam sebuah hadits Rasulullah SAW. Kita tahu bahwa seluruh Alquran, menurut sebuah literatur berjumlah 325.015 huruf, yang berarti satu kali khatam Alquran mendapatkan nilai pahala kebajikan kelipatan sepuluh, yakni 3.250.150.
Tentu untuk meraihnya, kita harus berusaha memperbanyak membaca Alquran. Baik sebulan sekali, dua bulan sekali, atau bahkan tiga bulan sekali. Bahkan banyak di antara ulama Alquran yang mampu mengkhatamkan Alquran setiap seminggu sekali.
2.Allah SWT akan mengangkat derajat orang-orang selalu membaca Alquran, mempelajari isi kandungannya dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.
“Sesungguhnya Allah mengangkat derajat suatu kaum dengan Kitab Alquran dan Allah merendahkan kaum yang lainnya (yang tidak mau membaca, mempelajari dan mengamalkan Alquran).” (HR Bukhari).
Secara logika dapat kita pahami, mengapa orang-orang yang membaca dan mempelajari isi kandungan Alquran dan berusaha mengamalkannya diangkat derajatnya oleh Allah SWT? Orang-orang yang membaca Alquran berarti orang-orang yang selalu dekat dengan Allah, bahkan membaca Alquran merupakan bercakap-cakap dengan Allah SWT.
3.mendapatkan ketengan jiwa atau hati yang sangat luar biasa, di mana setiap ayat Alquran yang dibacanya akan mendatangkan ketenangan dan ketentraman bagi para pembacanya. Sebagaimana diterangkan dalam surah Al-Isra [17] ayat 82, Alquran diturunkan Allah SWT untuk menjadi obat segala macam penyakit kejiwaan. Sehingga para pembaca Alquran, bahkan orang yang mendengarkan bacaannya mendapat pula ketenangan jiwa.
4.mendapatkan syafaat (pertolongan) pada hari Kiamat. Hal ini dijelaskan pada hadis Rasulullah SAW yang diriwayatkan Imam Muslim. “Bacalah Alquran oleh kamu sekalian, karena bacaan Alquran yang dibaca ketika hidup di dunia ini, akan menjadi syafaat/penolong bagi para pembacanya di hari Kiamat nanti.”
Maka perbanyaklah membaca Alquran ketika nafas masih menyertai kita dan denyut jantung masih bergerak, karena bacaan Alquran akan menjadi syafaat/penolong bagi para pembacanya di hari Kiamat nanti, dikala manusia banyak yang sengsara dan menderita.
5.akan terbebas dari aduan Rasulullah SAW pada hari Kiamat nanti, di mana ada beberapa manusia yang diadukan Rasulullah SAW pada hari Kiamat dihadapan Allah SWT.
JAKARTA 1/7/2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar