FAEDAH AL-QUR’AN BAGI MANUSIA
(Beberapa hari yang ditentukan itu
ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) al-Qur'an
sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu
dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil).،¨ (QS.al- Baqarah:185)
Muqaddimah
Di awal surat al-Baqarah tersebut Allah Ta'alamenyebut al-Qur'an sebagai petunjuk bagi orang yang bertakwa sedangkan di pertengahannya disebutkan sebagai petunjuk bagi manusia, dan ini sifatnya umum baik bagi yang bertakwa maupun yang tidak bertakwa.
Adapun petunjuk bagi orang bertakwa, mempunyai arti bahwa mereka mampu mengambil manfaat dan mengambil faidah dari al-Qur'an itu, serta mereka mampu manjadikan cahaya al-Qur'an sebagai penerang bagi mereka.
Di awal surat al-Baqarah tersebut Allah Ta'alamenyebut al-Qur'an sebagai petunjuk bagi orang yang bertakwa sedangkan di pertengahannya disebutkan sebagai petunjuk bagi manusia, dan ini sifatnya umum baik bagi yang bertakwa maupun yang tidak bertakwa.
Adapun petunjuk bagi orang bertakwa, mempunyai arti bahwa mereka mampu mengambil manfaat dan mengambil faidah dari al-Qur'an itu, serta mereka mampu manjadikan cahaya al-Qur'an sebagai penerang bagi mereka.
Sedangkan petunjuk bagi manusia, artinya al-Qur'an memberi penjelasan bagi mereka mana jalan yang lurus terbimbing, jika mereka menghendaki jalan lurus tersebut bagi diri mereka.
Jadi al-Qur'an merupakan petunjuk dilalah dan irsyad (penjelasan dan bimbingan) bagi seluruh manusia, dan petunjuk taufiq bagi orang yang bertakwa, khususnya mereka yang memenuhi panggilan al-Qur'an.
Manfa’at
dari Al-Qur’an
1.Al Qur'an sebagai Cahaya
Allah menamai al-Qur'an dengan Nur (cahaya), yaitu sesuatu yang menerangai jalan yang terbentang di hadapan manusia sehingga tampak segala yang ada di hadapannya. Apakah ada lobang, ataukah duri lalu menghindarinya, dan kelihatan pula jalan yang selamat sehingga dia manempuh jalan itu.
Orang yang tidak mempunyai cahaya maka dia berada di dalam kegelapan, tidak bisa melihat lobang serta duri, tidak mengetahui adanya bahaya karena memang tidak mampu untuk melihat.
Kita semua tahu adanya cahaya yang mampu kita lihat, seperti cahaya matahari, lampu,lentera dan cahaya yang lain. Dengan adanya cahaya inilah kita tahu bagaimana sebaiknya berjalan di jalanan, di pasar, di rumah dan kita tahu dengan cahaya itu apa yang perlu untuk kita jauhi dan waspadai.
2.Al Qur'an sebagai Pembeda
Allah Ta'ala juga menyifati al Qur'an sebagai Furqaan (pembeda) sebagai mana firman-Nya, artinya,
،§Maha Suci Allah yang telah menurunkan Al-Furqaan (yaitu al-Qur'an) kepada hamba-Nya, agar dia menjadi pemberi peringatan kepada seluruh alam.،¨ (QS. Al Furqaan:1)
Artinya al-Qur'an membedakan antara yang haq dengan yang batil, antara yang lurus dengan yang sesat, yang bermanfaaat dan yang berbahaya. Dia menyuruh kita semua mengerjakan kebaikan dan melarang kita dari perbuatan buruk dan dia memperlihat kan segala apa yang kita perlukan untuk urusan dunia dan akhirat, maka dia adalah furqan dalam arti membedakan antara yang hak dengan yang batil.
3.Al Qur'an sebagai Obat Penawar
Allah Subhannahu wa Ta'alaƒn juga menyebut al-Qur'an ini sebagai syifa'(obat penawar), Dia berfirman, artinya,
،§Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Rabbmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman.،¨ (QS. Yunus:57)
Dia merupakan obat bagi penyakit yang bersifat hakiki (yang menimpa badan) dan penyakit yang sifatnya maknawi (yang menimpa hati). Merupakan obat bagi penyakit badan, dengan cara membacakannya untuk orang yang sakit atau terkena ain (hipnotis), kesurupan jin dan semisalnya.
Dengan izin Allah Subhannahu wa Ta'ala orang yang sakit akan menjadi sembuh jika bacaan tersebut berasal dari hati seorang mukmin yang yakin kepada-Nya. Apabila keyakinan yang kuat berkumpul antara orang yang membacakannya dengan yang di bacakan untuknya maka Allah akan memberikan kesembuhan bagi si sakit.
Al-Qur'an juga merupakan obat bagi penyakit maknawi, seperti penyakit ragu-ragu (syak), syubhat (kerancuan), kufur dan nifak. Penyakit-penyakit ini jauh lebih berbahaya daripada penyakit badan.
Penyakit hati lebih berbahaya daripada penyakit badan karena penyakit badan ujung penghabisannya adalah mati sedangkan mati itu pasti terjadi dan tidak mungkin dapat ditolak. Penyakit hati jika dibiarkan terus menerus maka akan menyebabkan matinya hati , rusak secara total sehingga si empunya hati menjadi seorang kafir, condong kepada kaburukan , fasik. Dan tidak ada obat baginya selain daripada al-Qur'an yang telah diturunkan oleh Allah sebagai obat.
Allah menamai al-Qur'an dengan Nur (cahaya), yaitu sesuatu yang menerangai jalan yang terbentang di hadapan manusia sehingga tampak segala yang ada di hadapannya. Apakah ada lobang, ataukah duri lalu menghindarinya, dan kelihatan pula jalan yang selamat sehingga dia manempuh jalan itu.
Orang yang tidak mempunyai cahaya maka dia berada di dalam kegelapan, tidak bisa melihat lobang serta duri, tidak mengetahui adanya bahaya karena memang tidak mampu untuk melihat.
Kita semua tahu adanya cahaya yang mampu kita lihat, seperti cahaya matahari, lampu,lentera dan cahaya yang lain. Dengan adanya cahaya inilah kita tahu bagaimana sebaiknya berjalan di jalanan, di pasar, di rumah dan kita tahu dengan cahaya itu apa yang perlu untuk kita jauhi dan waspadai.
2.Al Qur'an sebagai Pembeda
Allah Ta'ala juga menyifati al Qur'an sebagai Furqaan (pembeda) sebagai mana firman-Nya, artinya,
،§Maha Suci Allah yang telah menurunkan Al-Furqaan (yaitu al-Qur'an) kepada hamba-Nya, agar dia menjadi pemberi peringatan kepada seluruh alam.،¨ (QS. Al Furqaan:1)
Artinya al-Qur'an membedakan antara yang haq dengan yang batil, antara yang lurus dengan yang sesat, yang bermanfaaat dan yang berbahaya. Dia menyuruh kita semua mengerjakan kebaikan dan melarang kita dari perbuatan buruk dan dia memperlihat kan segala apa yang kita perlukan untuk urusan dunia dan akhirat, maka dia adalah furqan dalam arti membedakan antara yang hak dengan yang batil.
3.Al Qur'an sebagai Obat Penawar
Allah Subhannahu wa Ta'alaƒn juga menyebut al-Qur'an ini sebagai syifa'(obat penawar), Dia berfirman, artinya,
،§Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Rabbmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman.،¨ (QS. Yunus:57)
Dia merupakan obat bagi penyakit yang bersifat hakiki (yang menimpa badan) dan penyakit yang sifatnya maknawi (yang menimpa hati). Merupakan obat bagi penyakit badan, dengan cara membacakannya untuk orang yang sakit atau terkena ain (hipnotis), kesurupan jin dan semisalnya.
Dengan izin Allah Subhannahu wa Ta'ala orang yang sakit akan menjadi sembuh jika bacaan tersebut berasal dari hati seorang mukmin yang yakin kepada-Nya. Apabila keyakinan yang kuat berkumpul antara orang yang membacakannya dengan yang di bacakan untuknya maka Allah akan memberikan kesembuhan bagi si sakit.
Al-Qur'an juga merupakan obat bagi penyakit maknawi, seperti penyakit ragu-ragu (syak), syubhat (kerancuan), kufur dan nifak. Penyakit-penyakit ini jauh lebih berbahaya daripada penyakit badan.
Penyakit hati lebih berbahaya daripada penyakit badan karena penyakit badan ujung penghabisannya adalah mati sedangkan mati itu pasti terjadi dan tidak mungkin dapat ditolak. Penyakit hati jika dibiarkan terus menerus maka akan menyebabkan matinya hati , rusak secara total sehingga si empunya hati menjadi seorang kafir, condong kepada kaburukan , fasik. Dan tidak ada obat baginya selain daripada al-Qur'an yang telah diturunkan oleh Allah sebagai obat.
Fungsi
Al-Qur’an
Fungsi Al-Qur`an yang tidak kalah
penting, adalah sebagai bukti kebenaran Nabi Muhammad saw., dan bukti bahwa
semua ayatnya benar-benar dari Allah SWT. Sebagai bukti kedua fungsinya yang
terakhir paling tidak ada dua aspek dalam Al-Qur`an itu sendiri, yakni:
- Isi/kandungannya yang sangat lengkap dan sempurna;
- Keindahan bahasanya dan ketelitian redaksinya;
- Kebenaran berita-berita gaibnya; dan
- Isyarat-isyarat ilmiahnya.
- sebagai bukti berasal dari Allah SWT. Dan apabila engkau(Muhammad) tidak membacakan satu ayat kepada mereka, mereka berkata, "Mengapa tidak engkau buat sendiri ayat itu?" Katakanlah (Muhammad), "Sesungguhnya aku hanya mengikuti apa yang diwahyukan Tuhanku kepadaku. (Al-Qur`an) ini adalah bukti-bukti yang nyata dari Tuhanmu, petunjuk dan rahmat bagi orang-orang beriman". (QS. 7/Al-A`rof: 203) Orang kafir beranggapan bahwa Al-Qur`an itu adalah karangan Nabi Muhammad saw, sehingga apabila wahyu tidak turun, maka mereka meminta kepada beliau untuk mengarang ayat. Tentu saja hal ini merupakan ejekan mereka kepada Nabi Muhammad.
- sebagai pembenar kitab-kitab suci sebelumnya, yakni Taurot, Zabur, dan Injil. "Dan apa yang telah Kami wahyukan kepadamu (Muhammad) yaitu Kitab (Al-Qur`an) itulah yang benar, membenarkan kitab-kitab yang sebelumnya." (QS. 35/Fathir: 31)
- sebagai pelajaran dan penerangan. "Al-Qur`an itu tidak lain adalah pelajaran dan kitab yang jelas." (QS. 36/Ya Sin: 69)
- sebagai pembimbing yang lurus. "Segala puji bagi Allah yang telah menurunkan Kitab (Al-Qur`an) kepada hamba-Nya dan Dia tidak menjadikannya bengkok, sebagai bimbingan yang lurus.." (QS. 18/ Al-Kahfi: 1-2) Yang dimaksud "Dia tidak menjadikannya bengkok" adalah tidak ada dalam Al-Qur`an makna yang berlawanan dan tidak ada penyimpangan dari kebenaran.
- sebagai pedoman hidup bagi manusia, petunjuk dan rahmat bagi yang meyakininya. "Al-Qur`an ini adalah pedoman bagi manusia, petunjuk dan rahmat bagi kaum yang meyakini." (QS. 45/Al- Jatsiyah: 20)
- sebagai peringatan. "Al-Qur`an itu tidak lain adalah peringatan bagi seluruh alam" (QS. 68/Al-Qolam: 52)
- sebagai petunjuk dan kabar gembira. "Kami turunkan Kitab (Al- Qur`an) kepadamu untuk menjelaskan segala sesuatu, sebagai petunjuk, rahmat dan kabar gembira bagi orang yang berserah diri (muslim). (QS. 16/An-Nahl: 89)
- sebagai obat penyakit jiwa. "Wahai manusia, sungguh telah datang kepadamu pelajaran (Al-Qur`an) dari Tuhanmu, penyembuh bagi penyakit yang ada dalam dada, petunjuk dan rahmat bagi orang yang beriman". (QS. 10/Yunus: 57)
JAKARTA
12/7/2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar