KAJIAN SURAT
AL-KAFIRUN ?
قُلْ
يَا أَيُّهَا الْكَافِرُونَ (1) لَا أَعْبُدُ مَا تَعْبُدُونَ (2) وَلَا أَنْتُمْ
عَابِدُونَ مَا أَعْبُدُ (3) وَلَا أَنَا عَابِدٌ مَا عَبَدْتُمْ (4) وَلَا
أَنْتُمْ عَابِدُونَ مَا أَعْبُدُ (5) لَكُمْ دِينُكُمْ وَلِيَ دِينِ (6)
“Katakanlah: “Hai orang-orang kafir, Aku tidak
akan menyembah apa yang kamu sembah. Dan kamu bukan penyembah Tuhan yang aku
sembah. Dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah, dan kamu
tidak pernah (pula) menjadi penyembah Tuhan yang aku sembah. Untukmu agamamu,
dan untukkulah, agamaku.” (QS. Al Kaafirun: 1-6)
Muqaddimah
Merupakan
surat tauhid dan pelepasan dari syirik dan kesesatan. Orang – orang musyrik
telah mengajak Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk menyembah tuhan –
tuhan mereka selama setahun dan mereka akan menyembah Rabb Beliau setahun pula.
Maka turunlah surat ini yang memotong ketamakan orang – orang kafir dan
memutuskan perselisihan diantara kedua pihak ( ahli iman dan penyembah berhala
), serta menolak usulan tidak berakal dari orang – orang kafir untuk sekarang
dan akan datang.
Kolerasi Dengan Surat Sebelumnya ?
Allah memerintahkan pada surat yang lalu untuk
mengikhlaskan ibadah hanya bagi Allah Subhanahuwata’ala yang tiada sekutu
baginya. Pada surat tauhid dan al bara atau minasy syirk ini disebutkan jelas
tentang kekhususan peribadatan kepada Allah Subhanahuwata’ala dan tidak boleh
dicampur adukan dengan peribadatan kaum kafir Nabi hanya akan menyembah kepada
Rabbnya saja dan tidak akan menyembah berhala – berhala yang mereka sembah.
beliau sangat keras dalam hal ini dengan mengulangi dan menegaskan prinsipnya,
kemudian berakhir dengan pernyataan bahwa bagi beliau agama beliau dan bagi
mereka agamanya sendiri.
Asbabun
Nuzul Surat Al-Kafirun ayat 1-6
?
Diposkan diriwayatkan ath-Thabarani Dan Ibnu Abi Hatim, Yang
bersumber Dari Ibnu 'Abbas bahwa kaum Quraisy berusaha mempengaruhi Nabi
Muhammad saw DENGAN menawarkan harta Kekayaan agar beliau Menjadi orangutan
Yang memucat kaya di kota Mekah. Mereka JUGA menawarkan Kepada beliau untuk
review menikahi wanita mana Saja Yang beliau kehendaki. Upaya tersebut mereka
Sampaikan kepda beliau seraya Berkata: "Inilah Yang Kami sediakan Bagimu
hai Muhammad, with Syarat Engkau Jangan memaki-maki tuhan-tuhan Kami Dan
menjelek-jelekkannya, ATAU sembahlah tuhan-tuhan Kami selama Setahun."
Nabi Muhammad saw Menjawab: " Aku akan Menunggu wahyu Dari Rabb-ku.
"Surat Suami turun-berkenaan DENGAN Peristiwa ITU SEBAGAI Perintah untuk
review menolak Penawaran kaum kafir ITU.
Tafsir Ayat ?
قُلْ
Katankanlah, Wahai Muhammad
يَا أَيُّهَا الْكَافِرُونَ
“Wahai
orang – orang yang kafir”. Pemimpin – pemimpin
musyrikin Mekkah.
لَا أَعْبُدُ
مَا تَعْبُدُونَ
“
saya tidak akan menyembah apa yang kalian sembah”. Tidak di waktu sekarang dan tidak pula di masa akan
datang.
وَلَا أَنتُمْ
عَابِدُونَ مَا أَعْبُدُ
“
dan kalian bukanlah orang – orang ang menyembah Rabb ( Allah ) yang saya sembah
“.
Di
masa sekarang dan yang akan datang. Ada yang berpendapat bahwa dua kalimat
selanjutnya ( ayat 4 dan 5 ) sebagai penegas, namun ada pula yang berpendapat
bahwa 2 dan 3 menunjukan perbedaan sesembahan ( Nabi Muhammad shallallahu
‘alaihi wa sallam menyembah Allah Subhanahuwata’ala sedang mereka menyembah
berhala ), adapun ayat 4 dan 5 menunjukan pebedaan dalam ibadah itu sendiri (
ibadah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah yang murni untuk Allah satu –
satunya tanpa dicampuri kesyirikan dan kelalaian dari Yang disembah sedangkan
ibadah mereka semuanya adalah syirik mempersekutukan Allah ) maka keduanya
tidak akan pernah dapat bertemu.
لَكُمْ
دِينُكُمْ وَلِيَ دِينِ
“
bagi kalian agama kalian “ . yaitu syirik yang
kalian lakukan.
وَلِيَ دِينِ
“
dan bagiku agamaku” . yaitu tauhid dan
Islam yang saya berada padanya dan tidak akan melepaskannya.
Imam Al
Bukhari mengatakan,
( لَكُمْ دِينُكُمْ ) الْكُفْرُ . ( وَلِىَ دِينِ ) الإِسْلاَمُ
وَلَمْ يَقُلْ دِينِى ، لأَنَّ الآيَاتِ بِالنُّونِ فَحُذِفَتِ الْيَاءُ كَمَا
قَالَ يَهْدِينِ وَيَشْفِينِ . وَقَالَ غَيْرُهُ ( لاَ أَعْبُدُ مَا تَعْبُدُونَ )
الآنَ ، وَلاَ أُجِيبُكُمْ فِيمَا بَقِىَ مِنْ عُمُرِى ( وَلاَ أَنْتُمْ
عَابِدُونَ مَا أَعْبُدُ ) . وَهُمُ الَّذِينَ قَالَ ( وَلَيَزِيدَنَّ كَثِيرًا
مِنْهُمْ مَا أُنْزِلَ إِلَيْكَ مِنْ رَبِّكَ طُغْيَانًا وَكُفْرًا )
“Lakum diinukum”, maksudnya bagi
kalian kekafiran yang kalian lakukan. “Wa liya diin”,
maksudnya bagi kami agama kami. Dalam ayat ini tidak disebut dengan (دِينِى) karena kalimat tersebut sudah terdapat
huruf “nuun”, kemudian “yaa” dihapus sebagaimana hal ini
terdapat pada kalimat (يَهْدِينِ) atau (يَشْفِينِ). Ulama lain mengatakan bahwa ayat (لاَ أَعْبُدُ
مَا تَعْبُدُونَ),
maksudnya adalah aku tidak menyembah apa yang kalian sembah untuk saat ini.
Aku juga tidak akan memenuhi ajakan kalian di sisa umurku (artinya: dan
seterusnya aku tidak menyembah apa yang kalian sembah), sebagaimana Allah
katakan selanjutnya (وَلاَ أَنْتُمْ عَابِدُونَ مَا أَعْبُدُ). Mereka mengatakan,
وَلَيَزِيدَنَّ
كَثِيرًا مِنْهُمْ مَا أُنْزِلَ إِلَيْكَ مِنْ رَبِّكَ طُغْيَانًا وَكُفْرًا
“Dan Al Quran yang diturunkan kepadamu dari
Tuhanmu sungguh-sungguh akan menambah kedurhakaan dan kekafiran bagi kebanyakan
di antara mereka.” (QS. Al Maidah: 64). Demikian yang disebutkan
oleh Imam Al Bukhari.
Keutamaan
Surat INI ?
Disebutkan
hearts beberapa Riwayat bahwa, Nilai surat Suami Setara DENGAN seperempat
Al-Qur'an. Diantaranya Riwayat Ibnu Umar Dari Yang menyebutkan bahwa,
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Qul
huwaLlahu ahad Setara DENGAN sepertiga Al-Qur'an, Dan Qul yaa Ayyuhal
kaafiruun Setara DENGAN seperempat Al-Qur'an" (HR Ath Thabrani-).
Dalam
Banyak Riwayat, bahwa Rasulullah shallallahu disebutkan 'alaihi
wasallam biasa membaca Surat Al-Kafirun Dan Surat Al-Ikhlas hearts Jazz RS
shalat, diantaranya hearts doa rakaat shalat sunnah fajar (HR Muslim Dari Abu
Hurairah ra), shalat sunnah ba'diyah maghrib ( HR Ahmad, Tirmidzi, Nasa-i, Ibnu
Majah Dan Ibnu Hibban Dari Ibnu Umar ra), shalat sunnah thawaf (HR Muslim Dari
Jabir bin Abdillah ra), Dan shalat witir (HR Al-Hakim Dari Ubay bin Ka'ab ra).
Beberapa
Riwayat JUGA menyebutkan disunnahkannya membaca Surat Al-Kafirun Sebelum Tidur,
diantaranya hadits Riwayat Naufal bin Mu'awiyah Al-Asyja'i, Dimana beliau
meminta diajari SEBUAH Bacaan Yang sebaiknya dibaca Sebelum Tidur. Maka
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Bacalah Qul
yaa Ayyuhal kaafirun Sampai Akhir surat, Lalu Langsung Tidurlah Sesudah
ITU, KARENA Sesungguhnya surat tersebut Adalah penolakan Terhadap
kesyirikan." (HR Ahmad, Abu Dawud, At-Tirmidzi, Al-Hakim, Al -Baihaqi Dan
Lain-lain)
Ikhtitam
SEBAGAI
Penutup, berikut inisial poin-poin KESIMPULAN Umum Dari Kandungan Makna surat
Al-Kaafiruun, khususnya kalimat pamungkasnya: "Lakum diinukum waliya
diin":
(1)
SECARA Umum Islam memberikan Pengakuan Terhadap realita keberadaan agama-agama
berbaring Dan penganut-penganutnya. Disamping Dari kalimat "Lakum
diinukum waliya diin", Makna tersebut JUGA diambil firman Allah yang
lain seperti "Laa ikraaha fid-diin", Yang Berarti Islam
mengakui adanya Kebebasan beragama Bagi SETIAP orangutan, Dan Bukan Kebebasan
mengganggu, mempermainkan ATAU merusak agama Yang ADA.
(2)
Dan karenanya, Islam membenarkan kaum muslimin untuk review berinteraksi DENGAN
ummat-ummat non muslim hearts ITU Bidang-bidang Kehidupan Umum.
(3)
Namun di Saat Yang sama Islam memberikan ketegasan SIKAP ideologis Berupa baraa
'ATAU penolakan Total Terhadap SETIAP Bentuk kesyirikan aqidah, ritual
ibadah ataupun hukum, Yang Terdapat di hearts agama-agama lain.
(4)
Maka TIDAK ADA boleh pencampuran ANTARA Islam dan agama-agama Lain hearts
Bidang-bidang aqidah, ibadah ritual dan Hukum.
(5)
BeGiTu pula antar ummat muslim Dan ummat kafir TIDAK dibenarkan saling
mencampuri Urusan-Urusan Khusus agama lain.
(6)
Kaum muslimin Dilarang keras Ikut-ikutan penganut agama berbaring hearts
Keyakinan aqidah, ritual ibadah
Sumber:1.https://shirotholmustaqim.wordpress.com
2.http://konsultasisyariah.ne
3.https://rumaysho.com
Jakarta 2/12/2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar