POLA MAKAN
RASULULLAH SAW ?
- QS Al Baqarah: 168
يَا أَيُّهَا
النَّاسُ كُلُواْ مِمَّا فِي الأَرْضِ حَلاَلاً طَيِّباً وَلاَ تَتَّبِعُواْ
خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُّبِينٌ
Artinya:
“Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di
bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan, karena sesungguhnya
syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu.”
2.QS
Al Baqarah: 173
إِنَّمَا
حَرَّمَ عَلَيْكُمُ الْمَيْتَةَ وَالدَّمَ وَلَحْمَ الْخِنْزِيرِ وَمَا أُهِلَّ
بِهِ لِغَيْرِ اللَّهِ ۖ فَمَنِ اضْطُرَّ غَيْرَ بَاغٍ وَلَا عَادٍ فَلَا إِثْمَ
عَلَيْهِ ۚ إِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ رَحِيمٌ
“Sesungguhnya
Allah hanya mengharamkan bagimu bangkai, darah, daging babi, dan binatang yang
(ketika disembelih) disebut (nama) selain Allah. Tetapi barangsiapa dalam
keadaan terpaksa (memakannya) sedang dia tidak menginginkannya dan tidak (pula)
melampaui batas, maka tidak ada dosa baginya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun
lagi Maha Penyayang.”
Muqaddimah
“Sesungguhnya telah ada dalam diri Rasulullah
itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat)
Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah. (al-Ahzab
[33]: 21).
“Dua nikmat
yang sering kali manusia tertipu oleh keduanya, yaitu kesehatan dan waktu
luang”. (HR. Bukhari no. 6412).
Dalam berbagai aktivitas dan pola kehidupan
Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam memang sudah dirancang oleh Allah
subhaanahu wa ta’ala sebagai contoh teladan yang baik (uswah hasanah) bagi
semua manusia. Teladan ini
mencakup berbagai aspek kehidupan termasuk dalam hal pola makan yang bermuara
pada kesehatan tubuh secara keseluruhan.
Pola Hidup Sehat ?
Al Fudhail bin Iyyadh mengatakan, “Ada dua hal yang menyebabkan hati menjadi beku dan keras yaitu banyak berbicara dan banyak makan.”“Orang beriman itu makan dengan menggunakan satu lambung sedangkan orang yang kafir makan dengan menggunakan tujuh lambung.” (HR. Bukhari no. 5393, dan Muslim no. 2060).
Beberapa
gambaran pola hidup sehat Rasulullah berdasarkan berbagai riwayat yang bisa
dipercaya, sebagai berikut:
1.
Di pagi hari, Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam menggunakan siwak untuk
menjaga kesehatan mulut dan gigi. Organ tubuh tersebut merupakan organ yang
sangat berperan dalam konsumsi makanan. Apabila mulut dan gigi sakit, maka
biasanya proses konsumsi makanan menjadi terganggu.
2.
Di pagi hari pula Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam membuka menu
sarapannya dengan segelas air dingin yang dicampur dengan sesendok madu asli.
Khasiatnya luar biasa. Dalam Al Qur’an, madu merupakan syifaa (obat) yang
diungkapkan dengan isim nakiroh menunjukkan arti umum dan menyeluruh. Pada
dasarnya, bisa menjadi obat berbagai penyakit. Ditinjau dari ilmu kesehatan,
madu berfungsi untuk membersihkan lambung, mengaktifkan usus-usus dan
menyembuhkan sembelit, wasir dan peradangan.
“Sesungguhnya
Rasulullah saw minum air zamzam sambil berdiri. “(Diriwayatkan oleh Ahmad bin
Mani’, dari Husyaim, dari `Ashim al Ahwal dan sebagainya,dari Sya’bi, yang
bersumber dari Ibnu `Abbas r.a.)
“Minuman
yang paling disukai Rasulullah saw adalah minuman manis yang
dingin.”(Diriwayatkan oleh Ibnu Abi `Umar, dari Sufyan, dari Ma’mar, dari
Zuhairi, dari `Urwah, yang bersumber dari `Aisyah r.a.)
3.
Masuk waktu dhuha (pagi menjelang siang), Rasulullah shallallahu’alaihi wa
sallam senantiasa mengonsumsi tujuh butih kurma ajwa’ (matang). Rasulullah
shallallahu’alaihi wa sallam pernah bersabda, “Barang siapa yang makan tujuh
butir kurma, maka akan terlindungi dari racun”.
4.
Menjelang sore hari, menu Rasulullah biasanya adalah cuka dan minyak zaitun.
Selain itu, Rasulullah juga mengonsumi makanan pokok seperti roti. Manfaatnya
banyak sekali, diantaranya mencegah lemah tulang, kepikunan di hari tua,
melancarkan sembelit, menghancurkan kolesterol dan melancarkan pencernaan. Roti
yang dicampur cuka dan minyak zaitun juga berfungsi untuk mencegah kanker dan
menjaga suhu tubuh di musim dingin.
“Keluarga
Nabi saw tidak pernah makan roti sya’ir sampai kenyang dua hari berturut-turut
hingga Rasulullah saw wafat.” (Diriwayatkan oleh Muhammad bin al Matsani, dan
diriwayatkan pula oleh Muhammad bin Basyar, keduanya menerima dari Muhammad bin
Ja’far, dari Syu’bah, dari Ishaq, dari Abdurrahman bin Yazid, dari al Aswad bin
Yazid, yang bersumber dari `Aisyah r.a.)
5.
Di malam hari, menu utama makan malam Rasulullah adalah sayur-sayuran. Beberapa
riwayat mengatakan, Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam selalu mengonsumsi
sana al makki dan sanut. Menurut Prof. Dr. Musthofa, di Mesir deudanya mirip
dengan sabbath dan ba’dunis. Mungkin istilahnya cukup asing bagi orang di luar
Arab, tapi dia menjelaskan, intinya adalah sayur-sayuran. Secara umum, sayuran
memiliki kandungan zat dan fungsi yang sama yaitu menguatkan daya tahan tubuh
dan melindungi dari serangan penyakit.
6.
Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam tidak langsung tidur setelah makan
malam. Beliau beraktivitas terlebih dahulu supaya makanan yang dikonsumsi masuk
lambung dengan cepat dan baik sehingga mudah dicerna. Caranya juga bisa dengan
shalat.
7.
Disamping menu wajib di atas, ada beberapa makanan yang disukai Rasulullah
tetapi tidak rutin mengonsumsinya. Diantaranya, tsarid yaitu campuran antara
roti dan daging dengan kuah air masak. Beliau juga senang makan buah yaqthin
atau labu air, yang terbukti bisa mencegah penyakit gula. Kemudian, beliau juga
senang makan buah anggur dan hilbah (susu).
Qitsa
adalah sejenis buah-buahan yang mirip mentimun tetapi ukurannya lebih besar
(Hirbis) “Sesungguhnya Nabi saw memakan semangka dengan kurma (yang baru
masak)”(Diriwayatkan oleh Ubadah bin `Abdullah al Khaza’i al Bashri, dari
Mu’awiyah bin Hisyam,dari Sufyan, dari Hisyam bin `Urwah, dari bapaknya, yang
bersumber dari `Aisyah r.a.)
8.
Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam sering menyempatkan diri untuk
berolahraga. Terkadang beliau berolahraga sambil bermain dengan anak-anak dan
cucu-cucunya. Pernah pula Rasulullah lomba lari dengan istri tercintanya,
Aisyah radiyallahu’anha.
9.
Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam tidak menganjurkan umatnya untuk
begadang. Hal itu yang melatari, beliau tidak menyukai berbincang-bincang dan
makan sesudah waktu isya. Biasanya beliau tidur lebih awal supaya bisa bangun
lebih pagi. Istirahat yang cukup dibutuhkan oleh tubuh karena tidur termasuk
hak tubuh.
10.
Pola makan Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam ternyata sangat cocok dengan
irama biologi berupa siklus pencernaan tubuh manusia yang oleh pakar kesehatan
disebut circadian rhytme (irama biologis).
Ikhtitam
Setelah makan malam Rasulullah tidak langsung tidur. Beliau beraktivitas seperti sholat terlebih dahulu supaya makanan yang dikonsumsi masuk lambung dengan cepat dan mudah dicerna. Nabi bersabda: “Hancurkan makanmu dengan dzikir dan shalat serta Janganlah tidur setelah makan maka hatimu menjadi keras.” (HR. Ibnu Sunni, Thabrani dan Baihaqi).
Setelah makan malam Rasulullah tidak langsung tidur. Beliau beraktivitas seperti sholat terlebih dahulu supaya makanan yang dikonsumsi masuk lambung dengan cepat dan mudah dicerna. Nabi bersabda: “Hancurkan makanmu dengan dzikir dan shalat serta Janganlah tidur setelah makan maka hatimu menjadi keras.” (HR. Ibnu Sunni, Thabrani dan Baihaqi).
Sumber:1.http://www.republika.co.id
2.http://www.eramuslim.com
3.https://isnaizakiya29.wordpress.com
Jakarta 17/12/2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar