Jumat, 04 Desember 2015

KHUSYU' ALA GHAZALI





MENITI SHALAT KHUSYU’ ?


واقم الصلاة لذكرى
Artinya:. Dirikanlah shalat untuk review mengingatku (QS Thaha: 14)
ولا تكن من الغافلين
Artinya: Janganlah kamu termasuk orang-orangutan Yang Lalai. (QS al-A'raf: 205)

قد أفلح المؤمنون (1) الذين هم في صلاتهم خاشعون (2)
Artinya: Sungguh mendapat Kemenangan orang-orangutan Yang beriman, Dimana shalat mereka hearts keadaan khusyu '(Al-Mukminun: 1-2)

Muqaddimah
Sholat didirikan karena Allah (Lillah) untuk mendapatkan dan merasakan kebersamaan atau kedekatan dengan Allah (Billah).  Oleh karena menginginkan selalu kebersamaan atau kedekatan dengan Allah (Billah) maka sebagian muslim, selain mendirikan sholat wajib 5 waktu menambah lagi dengan sholat-sholat sunnah dan amalan-amalan sunnah lainnya.  Kesadaran akan kebutuhan sholatlah yang membuat kita rindu,  senang dan selalu merasa butuh untuk melakukannya. Insyaallah, tulisan berikut ini akan menguraikan tips sholat khusyu’
  • Mencari tahu tentang sholat sebagaimana yang telah dicontohkan oleh Rasulullah SAW
  • Mengetahui tujuan mendirikan sholat dan syarat yang harus dipenuhi sebelum melakukan sholat.
  • Memperhatikan dan kesadaran tumakninah
Perihal awal yang utama adalah mencari tahu tentang sholat sebagaimana yang telah dicontohkan oleh Rasulullah SAW.  Dengan mengetahui sholat seperti yang dicontohkan Rasulullah SAW, kita akan mendapatkan sholat yang khusyu’.
Sumber awal tentu adalah dari Al-Qur’an dan hadits.
Jikalau kemampuan kita terbatas untuk menggali hukum tentang sholat dari dalam Al-Qur’an dan Hadits maka kita dapat mengikuti imam yang telah mengeluarkan / menggali  hukum (istinbath)  tentang sholat dari dalam Al-Qur’an dan Hadits yang dikenal sebagai Imam Mujtahid
Tujuan Shalat ?
Petunjuk Allah dalam Al –Qur’an, yang artinya
Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan (yang hak) selain Aku, maka sembahlah Aku dan dirikanlah sholat untuk mengingat Aku.  (QS  Thaha 20: 14)
Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan sholat  sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar” (QS al Baqarah 2 : 153)
Tujuan mendirikan sholat adalah untuk mengingat Allah , menuju (mi’raj) kepada Allah, seolah dihadapan atau berjumpa ke hadhirat Allah untuk menyembahNya, sehingga kita dapat  terhubung / sampai  (wushul) kepada Allah dalam upaya kita untuk mendapatkan pertolongan Allah.
Nabi Muhammad Saw bersabda, bahwa Ash-shalatul Mi’rajul Mu’minin, sholat itu adalah mi’rajnya orang-orang mukmin“. Yaitu naiknya jiwa meninggalkan ikatan nafsu yang terdapat dalam fisik manusia menuju ke hadirat Allah.
Dalam sebuah hadist Rasulullah s.a.w. bersabda: “Sesungguhnya kalian apabila sholat maka sesungguhnya ia sedang bermunajat (bertemu) dengan Tuhannya, maka hendaknya ia mengerti bagaimana bermunajat dengan Tuhan”
Allah berfirman yang artinya,
“Sesungguhnya sembahyang (Sholat) itu memang berat kecuali bagi mereka yang khusyu’ yaitu mereka yang yakin akan berjumpa dengan Tuhan mereka, dan sesungguhnya mereka akan kembali kepadaNya”. (QS. Al-Baqarah 2 : 45).
Sholat adalah amal / perbuatan yang merupakan kelanjutan atau perwujudan dari syahadat (kesaksian) yang telah diucapkan atau kita janjikan.
Nabi saw Ngajarin Shalat Khusyu’ ?
Diriwayatkan dari Abu  Hurairah:
Rasulullah Saw masuk ke dalam masjid dan seseorang mengikutinya. Orang itu mengerjakan shalat kemudian menemui Nabi Saw dan mengucapkan salam. Nabi Saw membalas salamnya dan  berkata, “Kembalilah dan shalatlah karena kau belum shalat”. Orang mengerjakan shalat dengan cara sebelumnya, kemudian menemui dan mengucapkan salam kepada Nabi Saw. Beliau pun kembali berkata, “Kembalilah dan shalatlah karena kau belum shalat”. Hal itu terjadi tiga kali. Orang itu berkata, “Demi  Dia  yang mengutus engkau dengan kebenaran, aku tidak dapat mengerjakan shalat dengan cara yang lebih baik selain cara ini. Ajarilah aku bagaimana cara shalat”. Nabi Saw bersabda, “Ketika kau berdiri untuk shalat, ucapkan takbir lalu bacalah (surah) dari Al Quran kemudian rukuklah hingga kau merasa tenang (thuma’ninah). Kemudian angkatlah kepalamu dan berdiri lurus, lalu sujudlah hingga kau merasa tenang selama sujudmu, kemudian duduklah dengan tenang, dan kerjakanlah hal yang sama dalam setiap shalatmu“.  (1:724 – Shahih Al Bukhari).
Diantara gerakan dalam Sholat, berikan waktu sejenak (tinggalkan aktifitas jasmani/ jasad) agar ada kesempatan ruhNya dapat  mi’raj, bertemu dan terhubung (wushul) kepada Allah.
Sebagaimana Imam Al-Ghazali mengibaratkan gerakan dan bacaan dalam shalat itu seperti jasad, sedangkan khusyu’ dan tumakninah adalah ruhnya. Masih banyak para mushallin yang ‘berjasad’ baik, bahkan sempurna tanpa cacat, namun tak memiliki ‘ruh’. Akhirnya, shalatnya hanya sebatas ritual, bukan sumber spiritual.
Khusyu’ Ala Imam Ghazali ?
Menurut Iman Al-Ghazali, shalat khusyu’ itu terdiri dari 6 pilar, yaitu :
1. Hudlurul Qalbi (Menghadirkan Hati)
Adalah pemusatan fikiran dan fokus bermunajat kepada Allah, tidak sedang berpikir yang lain. terkadang seseorang berpikir tentang sesuatu dalam shalat, pada hal sebelumnya dia tidak memikirkan apa pun, itu lah setan yang mencoba menyelami pikiran manusia agar berpaling dari kekhusyu’an.
2. Tafahhum (Penghayatan)
Mengerti dan memahami apa yang dibaca dalam shalat. dengan bekal pemahaman atas apa yang dibaca dalam shalat, seseorang dapat memusatkan fikirannya pada bacaannya. dan setelah memahami arti dan maksud dari bacaan, hendaknya di hayati.
3. Ta’dzim (Membesarkan Allah SWT)
Mengakui kebesaran Allah adalah pujian kepada Allah SWT atas Maha hebatNya atas segala nikmat yang diberikanNya. kebesaran atas kekuasaanNya yang tak tertandingi, yang menciptakan bumi dan langit berserta isinya, serta kagum atas kehebatan Allah yang maha besar atas segalanya.
4. Haibah (Takut dan Kagum atas kebesaran Allah SWT)
“Dari abi Rihanah sesungguhnya ia bersama Rasulullah SAW pada suatu peperangan, kemudian dia mendengar pada suatu malam Rasulullah SAW berdoa, api neraka haram menyentuh orang yang bergadang untuk ibadah di jalan Allah dan api neraka haram menyentuh orang yang air matanya mengalir karena takut kepada Allah. (H.R. ad Darimi)
5. Raja’ (Mengharap ampunan Allah)
QS : 2:218. “Sesungguhnya orang-orang yang beriman, orang-orang yang berhijrah dan berjihad di jalan Allah, mereka itu mengharapkan rahmat Allah, dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”.
6. Haya’ (Rasa Malu)
QS : 16:19. “Dan Allah mengetahui apa yang kamu rahasiakan dan apa yang kamu tampakan”
Allah SWT adalah Dzat yang maha mengetahui segala sesuatu yang ada di bumi, perbuatan baik pastilah akan mendapat pahala dan perbuatan buruk menjadi dosa dan kehinaan bagi diri manusia itu. Diri kita yang tak luput dari dosa dan hawa nafsu, tampak begitu hinanya kita atas dosa kita di hadapan maha sucinya Allah, dan rasa malunya kita dihadapan Allah, membuat diri merasa takut akan dosa kita dan siksa Allah SWT, sehingga memacu kita untuk bertaubat dg sungguh sungguh dan selalu berbuat amal kebaikan untuk medapat ridho Allah SWT.
Prof. Tengku Hasbi Sebagai Shiddieqy mengajukan 7 Saran SEBAGAI Kiat kusyuk hearts shalat:
1.      Hendaklah kitd menganggap Berdiri di hadapan Allah Yang Mahakuasa, Yang Maha Mengetahui Segala rahasia
2.      Hendaklah Memahami zikir-zikir Yang dibaca, yakni memperhatikan maknanya, kandungannya, Serta maksudnya.
3.      Hendaklah rukuk memanjangkan Dan sujud (tuma'ninah)
4.      TIDAK mempermainkan ANGGOTA Tubuh, seperti menggerakkan serbi, menggaruk kepala, Dan berpaling-pagar.
5.      Hendaklah Tetap Memandang KE Tempat sujud, walaupun bermata buta ATAU bersalat di Sisi Kabbah.
6.      Hendaklah menjauhkan Diri Dari Segala Yang mengganggu hati, seperti Menahan Buang udara gede Kecil ATAU.

Cara Kiat Khusyu’ sebelum Shalat ?
Untuk Bisa khusyuk salat diperlukan JUGA Langkah Persiapan Dan kesiapan SEBAGAI pra-Kondisi SEBELUM salat ATAU di-luar shalat. Pra-Kondisi here Yang dimaksud ANTARA berbaring:
·         1.Memahami fungsi fungsi, tujuan, Dan tata Cara Pelaksanaan salat, with mengacu PADA Petunjuk Al Qur'an Dan Sunnah Rasul.
·         2.Melaksanakan wudhu DENGAN Pelaksanaan Dan penghayatan yang Baik Dan Benar
·         3.Menyambut Bacaan azan Dan Iqomat DENGAN Penuh penghayatan
·         4.Memilikih Tempat salat (masjid / musala) Yang kondusif, Yaitu suci, Motor, Nyaman, Tenang, Dan Menyenangkan.
·         5.Menjauhkan BERBAGAI HAL Yang Bisa mengganggu konsentrasi Pelaksanaan salat. Misal: handphone Mematikan.
·         6.Memiliki Niat Yang ikhlas Disertai kedekatan Dan ketaatan Kepada Allah.


Sumber:1.http://kitab-kuneng.blogspot.co.id
2.https://mutiarazuhud.wordpress.com
3.tipsmudahgoogle.blogspot.com
Jakarta 3/12/2015

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Majelis Ulama Indonesia

Dunia Islam

Informasi Kesehatan dan Tips Kesehatan

Total Tayangan Halaman