IBADAH SEPENUH
HATI ?
اللَّهُمَّ أَعِنِّي عَلَى ذِكْرِكَ
وَشُكْرِكَ وَحُسْنِ عِبَادَتِكَ
Allahumma
a’inni ‘ala dzikrika wa syukrika wa husni ‘ibadatik’ (Ya Allah, bantulah aku
untuk mengingat-Mu, bersyukur kepada-Mu, dan beribadah dengan baik kepada-Mu).”(HR Abu Dawud)
Muqaddimah
وَمَا اجْتَمَعَ قَوْمٌ فِي بَيْتٍ
مِنْ بُيُوْتِ اللهِ يَتْلُوْنَ كِتَابَ الل
هِ وَيَتَدَارَسُوْنَهُ إِلاَّ
نَزَلَتْ عَلَيْهِمُ السَّكِيْنَةُ
وَغَشِيَتْهُمُ الرَّحْمَةُ
وَحَفَّتْهُمُ الْمَلاَئِكَةُ
“Tidaklah
berkumpul suatu kaum di salah satu dari rumah-rumah Allah yang mereka membaca
Kitabullah dan saling mengajarkannya di antara mereka, kecuali akan turun kepada mereka ketenangan, diliputi oleh
rahmat, dikelilingi oleh para malaikat, dan Allah akan menyebut-nyebut mereka kepada
siapa saja yang ada di sisi-Nya.”(HR Muslim)
Yusuf bin AL Husain radhiyallahu anhu suatu saat bertemu dengan Dzu Nun Al
Mishri, yang saat itu menyampaikan,
“Jasad merasa sakit karena nyeri. Sedangkan hati sakit karena dosa. Sebagaimana
jasad tidak merasakan lezatnya makanan karena nyeri, demikian pula hati tidak
merasakan nikmatnya ibadah karena dosa.” (dari Shifat Ash Shafwah, 4/316).
Gairah hearts Beribadah Sangat Mudah di temukan Komunitas hearts
sufi, mereka melakukan ibadah-ibadah sunnah hearts Disetor Yang Banyak. Ada sufi Yang mengerjakan
shalat Tengah Malam ratusan rakaat, SEMENTARA ADA Yang mengerjakan puasa SECARA
Terus menerus. Dalam kitab "Kasful Mahjub" diceritakan ADA
Seorang sufi ketika memasuki bulan Ramadhan Hanya berbuka puasa 2 kali. Dia selama 15 hari TIDAK
Makan Dan air minum Dan berbuka PADA Pertengahan Ramadhan, kemudian puasa
melanjutkan Dan berbuka ketika memasuki Hari raya, padahal tiap Malam dia
Menjadi imam shalat tarawih. Tubuh Dari sufi Yang Telah
memiliki kecintaan Mendalam Kepada Tuhan Adalah SEBUAH misteri Yang Sulit
diungkapkan DENGAN akal fikiran Manusia.
Nikmat Ibadah ?
Guru Sufi
mengatakan, "Orang Yang Telah mencapai Tahap Taqwa, TIDAK ADA Perasaan
Berat baginya melakukan ibadah Yang diperintahkan Allah". Berarti taqwa Bisa didenisikan SEBAGAI Kondisi Dimana Seorang hamba
melakukan Perintah Allah DENGAN Senang Hati bahkan memiliki gairah hearts
ibadah tersebut.
Di
bawah ini beberapa hal yang berhubungan dengan kelezatan Ibadah.
Kelezatan
ibadah adalah nikmat Allah dan sekaligus balasan amal ibadah di dunia.
Berkata
Ibnu Taimiyah, " Apabila kamu belum mendapatkan balasan amal berupa
kenikmatan dlm hatimu, kelapangan dlm dadamu maka curigailah amalnya, maka
sesungguhnya Allah Maha Syukur, yaitu Dia harus memberi balasan orang yang
beramal atas amalnya di dunia berupa kenikmatan dalam hatinya. Juga kekuatan,
lapang dada, dan kesenangan. Maka jika dia belum mendapatkannya, maka amalnya
pasti rusak."
Dalam
Tahdzib Madarijus Salikin hal: 312, beliau juga berkata:
"Sesungguhnya
di dunia ada jannah, barangsiapa yang belum memasukinya niscaya dia tidak akan
memasuki jannah di akhirat." Demikian pula dalam Al Wabil ash Shoyib Minal
Kalim ath Thoyib, hal: 81
Sebab-sebab
mendapatkan kelezatan ibadah ?
1. Mujahadatun nafs diatas ketaatan kpd Allah sehingga
dia terbiasa taat, kadang kala jiwa maunya lari dari mulai menjalani mujahadah.
Berkata
seorang salaf:
"Aku
senantiasa menuntun jiwaku kepada Allah, sedangkan dia dalam keadaan menangis
hingga aku selalu menuntunnya sedangkan dia keadaan tertawa."
b.
Jauh dari dosa, dosa kecil maupun besar. Maka sesungguhnya maksiat adalah
penghalang yang mencegah dari merasakan kelezatan ibadah karena ia akan
mewariskan kerasnya hati, kasar dan kebengisan.
Berkata
seorang salaf:
"Tidaklah
Allah menimpakan kepada hamba siksa yang lebih besar melainkan kerasnya
hati."
2. Meninggalkan
berlebih-lebihan dalam makan, minum, ngobrol dan mengumbar pandangan.
Berkata
seorang salaf:
"Kesenangan
hati dalam sedikit dosa, kesenangan perut dalam sedikit makan, kesenangan lisan
dengan sedikit bicara."
3. Hendaklah hamba
menghadirkan hati bahwa ibadah yang dilakukan dalam rangka taat untuk Allah dan
hanya mencari ridhoNya, dan bahwa ibadah ini dicintai Allah, diridhoi dan bisa
mendekatkan dirinya kepadaNya.
4.Hendaklah hamba
menghadirkan hati bahwa ibadah ini tidak sia-sia dan hilang begitu saja seperti
harta. Dia sangat membutuhkannya, akan mendapatkan buahnya di dunia dan di
akhirat. Maka barangsiapa yang menghadirkannya, dia tidak mempermasalahkan apa
yang tidak didapat di dunia. Dia menyenangi ibadah dan mendapatkan
kenikmatannya.
Perbaiki
ibadah Anda segera !
Hal
itu bisa dilakukan dengan berusaha:
1-agar kita sholat
dengan khusyu'
2-agar kita baca al
quran dgn tadabur (memikirkan dan memahami)
3-agar hati kita tidak
lalai dalam dzikir dan doa
4-agar kita bisa
menikmati jalan dakwah dan jihad
Rahasia Ibadah Malam ?
Tentang
keutamaan menjalankan ibadah pada tengah malam.
Menurut Imam
Al-Ghazali,
menjalankan ibadah pada tengah malam termasuk upaya menggapai cinta
Allah Swt. yang paling sempurna, karena merupakan bukti yang paling benar
tentang adab dalam beribadah. Allah Swt. memuji orang yang gemar beribadah pada
malam hari dengan firman-Nya,
Lambung mereka jauh dari tempat tidurnya, sedangkan mereka berdoa
kepada Tuhannya dengan rasa takut dan harap, dan mereka menafkahkan sebagian
dari rezeki yang Kami berikan kepada mereka (QS Al-Sajdah [32]: 16).
Rabi’ah
Al-‘Adawiyah, seorang
sufi wanita yang mengembangkan konsep al-hubb (kecintaan) dalam tasawuf Islam,
begitu gemar menjalankan ibadah pada tengah malam. Ia sering berkata, “Tuhanku,
bintang-bintang di langit telah gemerlapan, orang-orang telah tidur,
pintu-pintu istana telah ditutup, dan pada saat itulah semua pencinta telah
menyendiri dengan yang dicintainya. Inilah aku berada di hadirat-Mu.”
Hasan Al-Bashri berkata, “Menurutku, tak ada ibadah yang lebih
berat
daripada ibadah pada tengah malam.” Orang-orang bertanya,
“Mengapa orang-orang yang mendirikan shalat Tahajud itu adalah orang-orang yang
wajahnya paling tampan?”. “Karena mereka bermesraan dengan Al-Rahman, sehingga
Allah memberikan sebagian cahaya-Nya kepada mereka,” jawabnya.
Abu Sulaiman Al-Darani berkata, “Orang yang gemar beribadah pada tengah malam, merasakan kenikmatan
luar biasa yang melebihi nikmat karena bermain-main. Seandainya bukan karena
ibadah pada tengah malam, aku tidak suka tetap hidup di dunia.”
Al-Dhahhak menambahkan, “Aku menemukan suatu kaum yang merasa malu kepada Allah
di gelapnya malam seperti ini karena tidur lama.”
Ikhtitam
كان النبي صلى الله عليه و سلم إذا
حزبه أمر صلى
“jika
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tertimpa suatu perkara yang
berat maka beliau melakukan shalat“(HR Abu Dawud)
اللَّهُمَّ أَعِنِّي عَلَى ذِكْرِكَ
وَشُكْرِكَ وَحُسْنِ عِبَادَتِكَ
Allahumma
a’inni ‘ala dzikrika wa syukrika wa husni ‘ibadatik’ (Ya Allah, bantulah aku
untuk mengingat-Mu, bersyukur kepada-Mu, dan beribadah dengan baik kepada-Mu).”(HR Abu Dawud)
Sumber:1.http://sufimuda.net
2.https://admi1992.wordpress.com
3.http://mozaik.inilah.com
Jakarta 3/12/2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar