DAYA GUNA SHALAT ?
وَأَقِيمُوا الصَّلاةَ وَآتُوا الزَّكَاةَ وَارْكَعُوا مَعَ الرَّاكِعِينَ
Artinya: “Dan dirikanlah sholat, tunaikanlah zakat dan
rukuklah beserta orang-orang yang rukuk.” (QS.al Baqarah(2) : 43)
وَاسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلاةِ وَإِنَّهَا لَكَبِيرَةٌ إِلا عَلَى الْخَاشِعِينَ
Artinya: “Dan mintalah pertolongan (kepada Allah)
dengan sabar dan (mengerjakan) sholat. Dan sesungguhnya yang demikian itu
sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyuk,” (QS.al Baqarah(2):45)
حَافِظُوا عَلَى الصَّلَوَاتِ وَالصَّلاةِ الْوُسْطَى وَقُومُوا لِلَّهِ قَانِتِينَ
Artinya: “Peliharalah segala sholat (mu), dan
(peliharalah) sholat wusthaa. Berdirilah karena Allah (dalam sholatmu) dengan
khusyuk.” (QS.al
Baqarah(2):238)
Muqaddimah
Abdullah Ibnu Mas’ud RA berkata, “Aku bertanya kepada Rasulullah, “Ya Rasulullah, amal perbuatan apa yang paling afdhal?” Beliau menjawab, “Shalat tepat pada waktunya.” Aku bertanya lagi, “Lalu apa lagi?” Beliau menjawab, “Berbakti kepada kedua orang tua.” Aku bertanya lagi, “Kemudian apa lagi, ya Rasulullah?” Beliau menjawab, “Berjihad di jalan Allah.”(HR. Bukhari)
Dari hadist tersebut kita dapat menyimpulkan betapa pentingnya shalat tepat waktu, dan tentu saja hal tersebut sangat disukai Allah SWT.
Adapun keutamaan shalat tepat waktu adalah :
Di antaranya : ..
1. Dicintai Allah SWT ..
2. Badan selalu sehat ..
3. Dijaga oleh malaikat ..
4. Diturunkan berkah untuk rumahnya ..
5. Wajahnya akan menunjukkan tanda-tanda orang yang shaleh..
6. Akan berhati lembut ..
7. Melalui jembatan Shiratal Mustaqim seperti kilat ..
8. Diselamatkan dari siksa api neraka ..
9. Ditempatkan ke dalam golongan orang-orang tidak takut dan bersedih ..
Abdullah Ibnu Mas’ud RA berkata, “Aku bertanya kepada Rasulullah, “Ya Rasulullah, amal perbuatan apa yang paling afdhal?” Beliau menjawab, “Shalat tepat pada waktunya.” Aku bertanya lagi, “Lalu apa lagi?” Beliau menjawab, “Berbakti kepada kedua orang tua.” Aku bertanya lagi, “Kemudian apa lagi, ya Rasulullah?” Beliau menjawab, “Berjihad di jalan Allah.”(HR. Bukhari)
Dari hadist tersebut kita dapat menyimpulkan betapa pentingnya shalat tepat waktu, dan tentu saja hal tersebut sangat disukai Allah SWT.
Adapun keutamaan shalat tepat waktu adalah :
Di antaranya : ..
1. Dicintai Allah SWT ..
2. Badan selalu sehat ..
3. Dijaga oleh malaikat ..
4. Diturunkan berkah untuk rumahnya ..
5. Wajahnya akan menunjukkan tanda-tanda orang yang shaleh..
6. Akan berhati lembut ..
7. Melalui jembatan Shiratal Mustaqim seperti kilat ..
8. Diselamatkan dari siksa api neraka ..
9. Ditempatkan ke dalam golongan orang-orang tidak takut dan bersedih ..
Manfaat Shalat ?
1. Tinjauan dari segi
moral
Shalat merupakan benteng hidup kita
agar jangan sampai terjerumus ke dalam perbuatan keji dan munkar. Hal ini
tampak jelas dalam firman Allah SWT :
"Sesungguhnya shalat itu
mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan munkar"
(QS. Al Ankabut 45)
Shalat yang khusu’ mewujudkan suatu
ibadah yang benar-benar ikhlas, pasrah terhadap zat Yang Maha Suci dan Maha
Mulia. Di dalam shalat tersebut kita meminta segala sesuatu dari-Nya, memohon
petunjuk untuk mendapatkan jalan yang lurus, mendapat limpahan rahmat, rizki,
barokah dan pahala dari-Nya. Oleh karena itu orang yang shalatnya khusu’ dan
ikhlas karena Allah SWT akan selalu merasa dekat kepada-Nya dan tidak akan
menghambakan diri, tidak akan menjadikan panutan selain daripada Allah SWT.
Dengan kata lain segala sesuatu yang dilakukan hanyalah karena Allah dan hanya
untuk mendapatkan ridlo’ dari Allah. Maka pantaslah jika Allah berfirman :
"Sesungguhnya beruntunglah
orang-orang yang beriman (yaitu) orang-orang yang khusu’ dalam
sembahyangnya"
(QS. Al Mu’minuun 1-2)
Disamping itu shalat juga
membersihkan jiwa dari sifat-sifat yang buruk, khususnya cara-cara hidup yang
materialis yang menjadikan urusan duniawi lebih penting dari segala-galanya
termasuk ibadah kepada Allah. Kebersihan dan kesucian jiwa ini digambarkan dalam
sebuah hadits :
"Jikalau di pintu seseorang
diantara kamu ada sebuah sungai dimana ia mandi lima kali, maka apakah akan
tinggal lagi kotorannya (yang melekat pada tubuhnya) ? Bersabda Rasulullah saw
: ‘Yang demikian itu serupa dengan shalat lima waktu yang (mana) Allah
dengannya (shalat itu) dihapuskan semua kesalahan’."
(HR. Abu Daud)
Yang dimaksud kesalahan disini adalah
yang berupa dosa-dosa kecil, sedangkan yang berupa dosa besar tetap wajib
dengan bertaubat kepada Allah.
Jadi pada hakekatnya shalat itu
mendidik jiwa kita agar terhindar dari sifat-sifat takabur, sombong, tinggi
hati, dan sebagainya, serta mengarahkan kita agar selalu tawakal dan berserah
diri kepada Allah SWT. Hal ini karena pada dasarnya manusia selalu berkeluh
kesah apabila ditimpa kesusahan dan bersifat kikir apabila mendapat kebaikan,
ini sesuai dengan salah satu firman Allah :
"Sesungguhnya manusia diciptakan
bersifat keluh kesah lagi kikir. Apabila ia ditimpa kesusahan, maka ia berkeluh
kesah dan apabila ia mendapat kebaikan ia amat kikir kecuali orang-orang yang
mengerjakan shalat, yang mereka itu tetap mengerjakan shalatnya" (QS. Al
Ma’aarij)
Apabila kita mendapat suatu musibah
maupun kesulitan, maka kita harus memohon pertolongan kepada Allah dengan
mengerjakan shalat dan bersabar serta tawakal.
"Jadikanlah sabar dan shalat
sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali
bagi orang-orang yang khusu’."
(QS. Al Baqarah 45)
"Hai orang-orang beriman,
jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta
orang-orang yang sabar."
(QS. Al Baqarah 153)
Di dalam salah satu firman-Nya Allah
juga menegaskan nilai positif dari shalat :
"(Yaitu) orang-orang yang
beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah hanya
dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tenteram"
(QS. Ar Ra’d 28)
Tinjauan dari segi fisik (kesehatan)
Shalat disamping mengandung hikmah
secara moral seperti diuraikan diatas, juga mengandung hikmah secara fisik
terutama yang menyangkut masalah kesehatan.
Hikmah shalat menurut tinjauan
kesehatan ini dijelaskan oleh DR. A. SABOE yang mengemukakan pendapat ahli-ahli
(sarjana) kedokteran yang termasyhur terutama di barat. Mereka berpendapat
sebagai berikut :
a) Bersedekap, meletakkan telapak
tangan kanan diatas pergelangan tangan kiri merupakan istirahat yang paling
sempurna bagi kedua tangan sebab sendi-sendi, otot-otot kedua tangan berada
dalam posisi istirahat penuh. Sikap seperti ini akan memudahkan aliran darah
mengalir kembali ke jantung , serta memproduksi getah bening dan air jaringan
dari kedua persendian tangan akan menjadi lebih baik sehingga gerakan di dalam
persendian akan menjadi lebih lancar. Hal ini akan menghindari timbulnya
bermacam-macam penyakit persendian seperti rheumatik. Sebagai contoh, orang
yang mengalami patah tangan, terkilir maka tangan/lengan penderita tersebut
oleh dokter akan dilipatkan diatas dada ataupun perut dengan mempergunakan mitella
yang disangkutkan di leher.
b) Ruku’, yaitu membungkukkan badan
dan meletakkan telapak tangan diatas lutut sehingga punggung sejajar merupakan
suatu garis lurus. Sikap yang demikian ini akan mencegah timbulnya penyakit yang
berhubungan dengan ruas tulang belakang, ruas tulang pungung, ruas tulang leher,
ruas tulang pinggang, dsb.
c) Sujud, sikap ini menyebabkan semua
otot-otot bagian atas akan bergerak. Hal ini bukan saja menyebabkan otot-otot
menjadi besar dan kuat, tetapi peredaran urat-urat darah sebagai pembuluh nadi
dan pembuluh darah serta limpa akan menjadi lancar di tubuh kita. Dengan sikap
sujud ini maka dinding dari urat-urat nadi yang berada di otak dapat dilatih
dengan membiasakan untuk menerima aliran darah yang lebih banyak dari biasanya,
karena otak (kepala) kita pada waktu itu terletak di bawah. Latihan semacam ini
akan dapat menghindarkan kita mati mendadak dengan sebab tekanan darah yang
menyebabkan pecahnya urat nadi bagian otak dikarenakan amarah, emosi yang
berlebihan, terkejut dan sebagainya yang sekonyong-konyong lebih banyak darah
yang di pompakan ke urat-urat nadi otak yang dapat menyebabkan pecahnya
urat-urat nadi otak, terutama bila dinding urat-urat nadi tersebut telah
menjadi sempit, keras, dan rapuh karena dimakan usia.
d) Duduk Iftrasy (duduk antara dua
sujud & tahiyat awal), posisi duduk seperti ini menyebabkan tumit menekan
otot-otot pangkal paha , hal ini mengakibatkan pangkal paha terpijit. Pijitan
tersebut dapat menghindarkan atau menyembuhkan penyakit saraf pangkal paha
(neuralgia) yang menyebabkan tidak dapat berjalan. Disamping itu urat nadi dan
pembuluh darah balik di sekitar pangkal paha dapat terurut dan tirpijit
sehingga aliran darah terutama yang mengalir kembali ke jantung dapat mengalir
dengan lancar. Hal ini dapat menghindarkan dari pengakit bawasir.
e) Duduk tawaruk (tahiyat akhir),
duduk seperti ini dapat menghindarkan penyakit bawasir yang sering dialami
wanita yang hamil. Kemudian duduk tawaruk ini juga dapat untuk mempermudah
buang air kecil.
f) Salam, diakhiri dengan menoleh ke
kanan dan ke kiri. Hal ini sangat berguna untuk memperkuat otot-otot leher dan
kuduk, selain itu dapat pula untuk menghindarkan penyakit kepala dan kuduk
kaku.
Shalat Tepat Waktu ?
Keutamaan shalat tepat waktu tersebut
disampaikan oleh Khalifah Usman bin Affan.
Selain memiliki keutamaan tersebut, shalat tepat waktu akan memberikan manfaat lain, yaitu:
1. Disiplin ..
Banyak yang mengatakan orang Indonesia terkenal suka tidak tepat waktu. Sebagai generasi muda, kita harus membuktikan bahwa hal tersebut tidak benar. Dengan membiasakan diri untuk selalu shalat tepat waktu, maka akan menumbuhkan sikap disiplin dalam diri kita.
Sikap disiplin ini lama-lama akan menyebar juga pada kegiatan lain, tidak hanya shalat. Bagaimana kita bisa disiplin dalam kegiatan berat, bila hal seringan shalat saja kita malas-malasan?
2. Memprioritaskan Allah ..
Dengan suka menunda-nunda shalat karena alasan duniawi, berarti kita menomorduakan Allah SWT. Na’udzubillah ... Dengan selalu melakukan shalat tepat waktu, maka Allah akan menjadi prioritas utama dalam kehidupan kita. Bagaimana doa kita didengar oleh Allah SWT bila kita saja tidak memprioritaskan-Nya?
3. Pandai mengatur ..
Memang banyak halangan untuk melaksanakan shalat secara tepat waktu, misalnya masih di jalan atau dikalahkan oleh rasa lapar. Bila sudah tahu penyebabnya, kita harus dapat memanajemen waktu dan kegiatan.
Misalnya apakah memundurkan kepulangan kita, shalat di tengah perjalanan, atau memajukan kepulangan sehingga dapat shalat tepat waktu.
4. Menggugurkan dosa ..
Siapa manusia yang tidak berdosa? Setiap manusia pasti memiliki dosa, namun dosa-dosa tersebut dapat berguguran dengan kita selalu shalat tepat waktu. Seperti sabda Rasulullah :
“Sesungguhnya seorang hamba yang muslim, jika menunaikan shalat dengan ikhlas karena Allah, maka dosa-dosanya akan berguguran seperti gugurnya daun-daun ini dari pohonnya” (HR. Ahmad).
Selain memiliki keutamaan tersebut, shalat tepat waktu akan memberikan manfaat lain, yaitu:
1. Disiplin ..
Banyak yang mengatakan orang Indonesia terkenal suka tidak tepat waktu. Sebagai generasi muda, kita harus membuktikan bahwa hal tersebut tidak benar. Dengan membiasakan diri untuk selalu shalat tepat waktu, maka akan menumbuhkan sikap disiplin dalam diri kita.
Sikap disiplin ini lama-lama akan menyebar juga pada kegiatan lain, tidak hanya shalat. Bagaimana kita bisa disiplin dalam kegiatan berat, bila hal seringan shalat saja kita malas-malasan?
2. Memprioritaskan Allah ..
Dengan suka menunda-nunda shalat karena alasan duniawi, berarti kita menomorduakan Allah SWT. Na’udzubillah ... Dengan selalu melakukan shalat tepat waktu, maka Allah akan menjadi prioritas utama dalam kehidupan kita. Bagaimana doa kita didengar oleh Allah SWT bila kita saja tidak memprioritaskan-Nya?
3. Pandai mengatur ..
Memang banyak halangan untuk melaksanakan shalat secara tepat waktu, misalnya masih di jalan atau dikalahkan oleh rasa lapar. Bila sudah tahu penyebabnya, kita harus dapat memanajemen waktu dan kegiatan.
Misalnya apakah memundurkan kepulangan kita, shalat di tengah perjalanan, atau memajukan kepulangan sehingga dapat shalat tepat waktu.
4. Menggugurkan dosa ..
Siapa manusia yang tidak berdosa? Setiap manusia pasti memiliki dosa, namun dosa-dosa tersebut dapat berguguran dengan kita selalu shalat tepat waktu. Seperti sabda Rasulullah :
“Sesungguhnya seorang hamba yang muslim, jika menunaikan shalat dengan ikhlas karena Allah, maka dosa-dosanya akan berguguran seperti gugurnya daun-daun ini dari pohonnya” (HR. Ahmad).
Pesan Shalat ?
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا ارْكَعُوا وَاسْجُدُوا وَاعْبُدُوا رَبَّكُمْ وَافْعَلُوا الْخَيْرَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, ruku’lah
kamu, sujud-lah kamu, sembahlah Rabbmu dan perbuatlah kebajikan supaya kamu
mendapat kemenangan.” (QS.al-Hajj(22): 77)
الَّذِينَ هُمْ فِي صَلاتِهِمْ خَاشِعُونَ
Artinya: “(yaitu) orang-orang yang khusyuk dalam
sholatnya,” (QS. al Mu’minun(23):2)
وَالَّذِينَ هُمْ عَلَى صَلَوَاتِهِمْ يُحَافِظُونَ
Artinya: “Dan orang-orang yang menjaga sholatnya.”
(QS.al-Mu’minun(23):9)
اتْلُ مَا أُوحِيَ إِلَيْكَ مِنَ الْكِتَابِ وَأَقِمِ الصَّلاةَ إِنَّ الصَّلاةَ تَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَلَذِكْرُ اللَّهِ أَكْبَرُ وَاللَّهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُونَ
Artinya: “Bacalah apa yang telah diwahyukan
kepadamu, yaitu Al Kitab (Al Qur’an) dan dirikanlah sholat. Sesungguhnya sholat
itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar. Dan sesungguhnya
mengingat Allah (sholat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadah-ibadah
yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS.al‘Ankabut(29):45)
الَّذِينَ هُمْ عَلَى صَلاتِهِمْ دَائِمُونَ
Artinya: “Yang mereka itu senantiasa mengerjakan
sholatnya.” (QS.al-Ma’arij(70):23)
إِنَّ رَبَّكَ يَعْلَمُ أَنَّكَ تَقُومُ أَدْنَى مِنْ ثُلُثَيِ اللَّيْلِ وَنِصْفَهُ وَثُلُثَهُ وَطَائِفَةٌ مِنَ الَّذِينَ مَعَكَ وَاللَّهُ يُقَدِّرُ اللَّيْلَ وَالنَّهَارَ عَلِمَ أَنْ لَنْ تُحْصُوهُ فَتَابَ عَلَيْكُمْ فَاقْرَءُوا مَا تَيَسَّرَ مِنَ الْقُرْآنِ عَلِمَ أَنْ سَيَكُونُ مِنْكُمْ مَرْضَى وَآخَرُونَ يَضْرِبُونَ فِي الأرْضِ يَبْتَغُونَ مِنْ فَضْلِ اللَّهِ وَآخَرُونَ يُقَاتِلُونَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ فَاقْرَءُوا مَا تَيَسَّرَ مِنْهُ وَأَقِيمُوا الصَّلاةَ وَآتُوا الزَّكَاةَ وَأَقْرِضُوا اللَّهَ قَرْضًا حَسَنًا وَمَا تُقَدِّمُوا لأنْفُسِكُمْ مِنْ خَيْرٍ تَجِدُوهُ عِنْدَ اللَّهِ هُوَ خَيْرًا وَأَعْظَمَ أَجْرًا وَاسْتَغْفِرُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ رَحِيمٌ
Artinya: “Sesungguhnya Tuhanmu mengetahui
bahwasanya kamu berdiri (sholat) kurang dari dua pertiga malam, atau seperdua
malam atau sepertiganya dan (demikian pula) segolongan dari orang-orang yang bersama
kamu. Dan Allah menetapkan ukuran malam dan siang. Allah mengetahui bahwa kamu
sekali-kali tidak dapat menentukan batas-batas waktu-waktu itu, maka Dia
memberi keringanan kepadamu, karena itu bacalah apa yang mudah (bagimu) dari Al
Qur’an. Dia mengetahui bahwa akan ada di antara kamu orang-orang yang sakit dan
orang-orang yang berjalan di muka bumi mencari sebagian karunia Allah; dan
orang-orang yang lain lagi yang berperang di jalan Allah, maka bacalah apa yang
mudah (bagimu) dari Al Qur’an dan dirikanlah sembahyang, tunaikanlah zakat dan
berikanlah pinjaman kepada Allah pinjaman yang baik. Dan kebaikan apa saja yang
kamu perbuat untuk dirimu niscaya kamu memperoleh (balasan) nya di sisi Allah
sebagai balasan yang paling baik dan yang paling besar pahalanya. Dan mohonlah
ampunan kepada Allah; sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”
(QS.al Muzammil(73):20)
مَا سَلَكَكُمْ فِي سَقَرَ قَالُوا لَمْ نَكُ مِنَ الْمُصَلِّينَ
Artinya: “Apakah yang menyebabkan kalian masuk ke
dalam neraka saqor, mereka menjawab, kami dahulu tidak termasuk orang-orang
yang mengerjakan sholat.” (QS.al-Mudatsir(74):42-43)
فَوَيْلٌ لِلْمُصَلِّينَ
Artinya: “Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang
sholat,” (QS.al-Ma’un(107):4)
الَّذِينَ هُمْ عَنْ صَلاتِهِمْ سَاهُونَ
Artinya: “(yaitu) orang-orang yang lalai dari
sholatnya,” (QS.al-Ma’un(107):5)
فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ
Artinya: “Maka dirikanlah sholat karena Tuhanmu dan
berkorbanlah.” (QS.al Kausar(108):2)
Ikhtitam
الَّذِينَ هُمْ عَلَى صَلاتِهِمْ دَائِمُونَ
Artinya: “Yang mereka itu senantiasa mengerjakan
sholatnya.” (QS.al-Ma’arij(70):23)
Sumber:1.Al-Qur’an Hadts 2.http://nasehathambaallah.blogspot.com
3.http://f-adikusumo.staff.ugm.ac.id
JAKARTA 8/5/2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar