KARAKTERISTIK ORANG BERTAQWA ?
وَأَنَّ هَذَا صِرَاطِي مُسْتَقِيمًا فَاتَّبِعُوهُ وَلَا تَتَّبِعُوا السُّبُلَ فَتَفَرَّقَ بِكُمْ عَنْ سَبِيلِهِ ذَلِكُمْ وَصَّاكُمْ بِهِ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
dan bahwa (yang Kami perintahkan) ini adalah jalan-Ku yang lurus, maka
ikutilah dia; dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain), karena
jalan-jalan itu mencerai-beraikan kamu dari jalan-Nya. Yang demikian itu
diperintahkan Allah kepadamu agar kamu bertakwa. (QS. Al-An’am : 153)
Muqaddimah
وَتَزَوَّدُوا فَإِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوَى وَاتَّقُونِ يَا أُولِي الْأَلْبَابِ
Berbekallah, dan sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa dan bertakwalah kepada-Ku hai orang-orang yang
berakal. (Al-Baqarah : 197)
وَسَارِعُوا إِلَى مَغْفِرَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمَاوَاتُ وَالْأَرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ (133) الَّذِينَ يُنْفِقُونَ فِي السَّرَّاءِ وَالضَّرَّاءِ وَالْكَاظِمِينَ الْغَيْظَ وَالْعَافِينَ عَنِ النَّاسِ وَاللَّهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ
Dan bersegeralah kamu kepada ampunan
dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang
disediakan untuk orang-orang yang bertakwa, (yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu
lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan
amarahnya dan memaafkan (kesalahan)
orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebaikan. (QS. Ali Imran :
133-134)
Dalil Ridho kepada keputusan Allah SWT.
وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِنَ الْخَوْفِ وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ مِنَ الْأَمْوَالِ وَالْأَنْفُسِ وَالثَّمَرَاتِ وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ . الَّذِينَ إِذَاۤ أَصَابَتْهُمْ مُصِيبَةٌ قَالُواۤ إِنَّا لِلّٰهِ وَإِنَّاۤ إِلَيْهِ رَاجِعُونَ
Dan sungguh akan Kami berikan cobaan
kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan
buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar,
(yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan, "Innaa lillaahi wa innaa ilaihi
raaji`uun" (QS. Al-Baqarah : 155-156)
Secara etimologis takwa berasal dari وقى يقى وقايتا yang artinya : menutupi, menjaga, berhati-hati,
berlindung dan takut. Sedangkan pengertian secara terminologis adalah :
الخوف بالجليل والعمل بالتنزيل والاستعداد ليوم الرحيل والرضى بالقليل
“Takwa adalah takut kepada Dzat yang Maha Mulya, beramal berdasarkan
(wahyu) Al-Qur’an, mencari bekal untuk perjalanan akhirat dan ridho terhadap keputusan
Allah.
Tanda orang yang bertakwa
menurut Qaul Usman bin Affan ra,
antara lain:
- tidak suka bergaul kecuali dengan orang yang bisa memperbaiki agamanya.
- jika mendapat musibah dalam urusan duniawi dia anggap sebagai hukuman atas kesalahan terdahulu.
- jika mendapat musibah dalam urusan agama meskipun kecil dia bersedih.
- dia tidak suka memenuhi perutnya dengan makanan yang halal sekalipun, karena khawatir tercampur dengan yang haram.
- dia selalu memandang orang lain lebih baik dari dirinya dalam hal agama.
Sesungguhnya kerusakan hati
disebabkan oleh 6 hal (Hasan Al-Basri
ra), yaitu:
- mereka yang sengaja berbuat dosa dengan harapan dapat bertaubat
- mereka menuntut ilmu tapi tidak mengamalkannya
- jika mereka mengamalkannya, mereka tidak ikhlas
- mereka makan rizki dari ALLAH namun tidak bersyukur
- mereka tidak rela dengan bagian dari ALLAH
- mereka mengebumikan orang-orang mati namun tidak mengambil pelajaran darinya
Obat hati itu ada lima perkara:
- Baca Al-Quran dan maknanya
- Mandirikan sholat malam
- Berkumpullah dengan orang-orang shaleh
- Perbanyaklah berpuasa
- Perbanyaklah berdzkir
Nilai-Nilai Taqwa dalam Al-Qur’an
1. Bersegera memohon ampunan Allah bila berbuat dosa dan mudah meminta maaf kepada sesama manusia (Tidak
gengsi)
2. Mau berinfaq/sedekah dalam keadaan lapang maupun sempit (Tidak pelit)
3. Bisa menahan amarah (Tidak ngambekan/emosian)
4. Mudah memaafkan kesalahan orang lain (Tidak pendendam)
5. Senantiasa melakukan kebaikan atau berbuat baik (Tidak jahat)
Kelima
ciri di atas diambil dari surat Al-Qur’an - Ali ‘Imran (3) : 133 – 135
sebagai berikut:
“Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertaqwa, (yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menukai orang-orang yang berbuat kebajikan.
Dan juga orang-orang yang apabila mengerjakan
perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu
memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni
dosa selain dari pada Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu,
sedang mereka mengetahui” ~ Al-Qur’an - Ali
‘Imran (3) : 133 – 135 ~
6. Selalu menepati janji – “Bukan demikian, sebenarnya siapa yang menepati janji (yang dibuatnya) dan bertaqwa, maka sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaqwa” ~ Ali Imran (3) : 76 ~
7. Bersabar dalam menerima cobaan – “ ....
Orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan peperangan. Mereka
itulah orang-orang yang benar (imannya); dan mereka itulah orang yang bertaqwa”
~ Al Baqarah (2) : 177 ~.
Surah
dan ayat Al-Qur’an tersebut di atas (Al Baqarah : 177) secara keseluruhan
merupakan ‘Pokok Pokok Kebajikan’ dan merupakan kriteria terinci mengenai orang
yang bertaqwa. (Silahkan baca)
8. Tidak sombong dan tidak berbuat kerusakan di muka
bumi
– “Negeri akhirat itu, kamijadikan untuk orang-orang yang tidak
menyombongkan diri dan berbuat kerusakan di (muka) bumi. Dan kesudahan yang
baik itu adalah bagi orang-orang yang bertaqwa” ~ Al Qashash (28) : 83 ~
9. Selalu ingat kepada Allah (dzikrullah) dengan
menggunakan akal – “Hai orang-orang yang beriman, berzikirlah
(dengan menyebut nama) Allah, zikir yang sebanyak-banyaknya” ~ Al Ahzab
(33) : 41
“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan
silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang
berakal, (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk
atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit
dan bumi (seraya berkata): “Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini
dengan sia-sia Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka” ~ Ali Imran (3) :
190 – 191 ~
10. Selalu berhati-hati dalam setiap tindakan karena
takut terhadap azab Allah – “Dan sesungguhnya telah Kami berikan kepada Musa
dan Harun Kitab Taurat dan penerangan serta pengajaran bagi orang-orang yang
bertaqwa, (yaitu) orang-orang yang takut akan (azab) Tuhan mereka, sedang
mereka tidak melihat-Nya, dan mereka merasa takut akan (tibanya) hari
kiamat.” ~ Al An biyaa’ (21) : 48 – 49 ~
JAKARTA 27/5/2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar