Kamis, 21 Maret 2013

TAHAYUI DAN KHURAFAT




         PANDANGAN Islam Terhadap TAHAYUL DAN KHURAFAT


أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: مَنْ عَمِلَ عَمَلًا لَيْسَ عَلَيْهِ أَمْرُنَا فَهُوَ رَدٌّ
"Barangsiapa yang mengada-adakan dalam (urusan) agama ini suatu pekerjaan yang tiada daripadanya, maka (yang diada-adakan itu) tertolak." (Hadis Bukhari, Muslim).

Sementara hadis riwayat Abu Daud dan al-Tirmidhi yaitu hadis Hasan lagi Sahih menyatakan:
عن العرباض بن سارية رضي الله عنه قالو: وعظنا رسول الله صلى الله عليه وسلم:... "إياكم ومحدثات الأمور فإن كل بدعة ضلالة" رواه أبو داود والترمذي وابن ماجه وابن حبان في صحيحه وقال الترمذي حديث حسن صحيح

"Dan jauhilah oleh kamu akan perkara-perkara bid'ah (yang baru diada-adakan), kerana sesungguhnya tiap-tiap bid'ah itu adalah sesat."

Muqaddimah

Kepercayaa rakyat, atau yang sering kali juga disebut tahayul, adalah kepercayaa yang oleh orang berpendidikan barat dianggap sederhana bahkan pandir, tidak berdasarkan logika. Sehingga secara ilmiah tidak dapat dipertanggung jawabkan. Berhubung kata “Tahayul” mengandung arti merendahkan atau menghina, maka ahli Folklor Moderent lebih senang mempergunakan istilah kepercayaan rakyat (folk belief) atau keyakinan rakyat dari pada tahayul (superstitious) karene tahayul berarti : hanya hanyalan belaka, atau sesuatu yang hanya di angan-angan saja, meski sebenarnya tidak ada. Demikian juga istilah superstitious berasal dari kata latin supertitio yang berarti keterlaluan takut pada dewa-dewa.
Menurut para ahli Folklor, tahayul mencakup bukan saja kepercayaan (belief) melainkan juga kelakukan (behavior), pengalaman-pengalaman (experinces) ada kalanya juga alat, dan biasanya juga ungkapan serta sajak.

Makna Takhayul Dan Khurafat
Kata tahayul berasal dari bahasa Arab yang artinya: berangan-angan tinggi, melamun, membayangkan atau menghayal (Kamus Munawwir, h. 361).
Dalam KKBI, tahayul adalah sesuatu yang ada hanya di khayal belaka, kepercayaan kepada sesuatu yang dianggap ada (tetapi sebenarnya tidak ada atau dianggab sakti tetapi sebenarnya tidak).
Secara bahasa, berasal dari kata khayal yang berarti: apa yang tergambar pada seseorang mengenai suatu hal baik dalam keadaan sadar atau sedang bermimpi.
Dari istilah takhayul tersebut ada dua hal yang termasuk dalam kategori talhayul, yaitu:
1. Kekuatan ingatan yang yang terbentuk berdasarkan gambar indrawi dengan segala jenisnya, (seperti: pandangan, pendengaran, pancaroba, penciuman) setelah hilangnya sesuatu yang dapat diindera tersebut dari panca indra kita.
2. Kekuatan ingatan lainnya yang disandarkan pada gambar idrawi, kemudian satu dari unsurnya menjadi sebuah gambar yang baru. Gambar baru tersebut bisa jadi satu hal yang benar-benar terjadi, atau hal yang diluar kebiasaan (kemustahilan). Seperti kisah seribu satu malam, Nyai Roro Kidul dan cerita-cerita khurafat lainnya.
Kata churafat berasal dari bahasa Arab yang artinya hampir sama dengan Tahayul. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, churafat adalah dongeng (ajaran dsb) yang tidak masuk akal.
Khurâfat secara bahasa berarti takhayul, dongeng atau legenda
Sedangkan khurâfy adalah hal yang berkenaan dengan takhayul atau dongeng.
Dalam kamus munawir khurafat diartikan dengan: hal yang berkenaan dengan kepercayaan yang tidak masuk akal (batil)

Khurâfat ialah semua cerita sama ada rekaan atau khayalan, ajaran-ajaran, pantang-larang, adat istiadat, ramalan-ramalan, pemujaan atau kepercayaan yang menyimpang dari ajaran Islam .

Berdasarkan pengertian di atas, khurâfat mencakup cerita dan perbuatan yang direka-re
bersifat dusta. Begitu juga dengan pemikiran yang direka-reka merupakan salah satu bentuk khurafat.
Kata khurafat berasal dari bahasa arab: al-khurafat yang berarti dongeng, legenda, kisah, cerita bohong, asumsi, dugaan, kepercayaan dan keyakinan yang tidak masuk akal, atau akidah yang tidak benar. Mengingat dongeng, cerita, kisah dan hal-hal yang tidak masuk akal di atas umumnya menarik dan mempesona, maka khurafat juga disebut “al-hadis al-mustamlah min al-kidb”, cerita bohong yang menarik dan mempesona.
Sedangkan secara istilah, khurafat adalah suatu kepercayaan, keyakinan, pandangan dan ajaran yang sesungguhnya tidak memiliki dasar dari agama tetapi diyakini bahwa hal tersebut berasal dan memiliki dasar dari agama. Dengan demikian, bagi umat Islam, ajaran atau pandangan, kepercayaan dan keyakinan apa saja yang dipastikan ketidakbenaranya atau yang jelas-jelas bertentangan dengan ajaran al-Qur’an dan Hadis nabi, dimasukan dalam kategori khurafat.
Khurâfat secara bahasa berarti takhayul, dongeng atau legenda  Sedangkan khurâfy adalah hal yang berkenaan dengan takhayul atau dongeng. Dalam kamus munawir khurafat diartikan dengan: hal yang berkenaan dengan kepercayaan yang tidak masuk akal (batil).

Kata tahayul berasal dari bahasa Arab, al-tahayul yang bermakna reka-rekaan, persangkaan, dan khayalan. Sementara secara istilah, tahayul adalah kepercayaan terhadap perkara ghaib, yang kepercayaan itu hanya didasarkan pada kecerdikan akal, bukan didasarkan pada sumber Islam, baik al-Qur’an maupun al-hadis.

Secara bahasa, berasal dari kata khayal yang berarti: apa yang tergambar pada seseorang mengenai suatu hal baik dalam keadaan sadar atau sedang bermimpi. Dari istilah takhayul tersebut ada dua hal yang termasuk dalam kategori talhayul, yaitu:

     1.Kekuatan ingatan yang yang terbentuk berdasarkan gambar indrawi dengan segala jenisnya, (seperti: pandangan, pendengaran, pancaroba, penciuman) setelah hilangnya sesuatu yang dapat diindera tersebut dari panca indra kita.
     2.Kekuatan ingatan lainnya yang disandarkan pada gambar idrawi, kemudian satu dari unsurnya menjadi sebuah gambar yang baru. Gambar baru tersebut bisa jadi satu hal yang benar-benar terjadi, atau hal yang diluar kebiasaan (kemustahilan). Seperti kisah seribu satu malam, Nyai Roro Kidul dan cerita-cerita khurafat lainnya.

Takhayul diartikan juga: percaya kepada sesuatu yang tidak benar (mustahil) . Jadi takhayul merupakan bagian dari khurâfat.

Faktor Pendorong Tahayiul dan Khurafat
Firman Allah;
ما نعبدهم إلا ليقربونا إلى الله زلفى (الزمر:3)
"Kami tidak menyembah mereka melainkan supaya mereka mendekatkan kami kepada Allah dengan sedekat-dekatnya"... (QS. 39:3).

Takhayul juga merupakan senjata para ahli bid'ah dalam menguatkan argumennya dengan dalih bahwasanya ini adalah sesuai dengan syari'at yang disandarkan secara dusta kepada salafus shalih.

Di antara faktor-faktor yang mendorong terjadinya khurâfat ialah :
1. Mudah mempercayai benda-benda takhayul
2. Dangkalnya ilmu agama
3. Terpengaruh dengan kelebihan seseorang atau sesuatu benda

Penolakan Islam terhadap mental khurâfat
1. Kepercayaan dan amalan dalam Islam berdasarkan keyakinan bukan sangkaan (Dzan)
2. Tidak mengikut hawa nafsu dan emosi
3. Menolak taklid buta
4. Melarang kepada seorang muslim untuk menuruti pemimpin yang zalim
5. Menolak dakwaan tanpa bukti
Contoh Bentuk Tahayul

1    Jika wanita hamil ngidam makanan tertentu tidak dipenuhi, kelak anak yang terlahir akan suka “ngences” (banyak meneteskan ludah)    Indonesia
2    Wanita hamil tidak boleh melukai/menyakiti hewan, kelak anaknya bisa terlahir cacat    Indonesia
3    Saat hamil jangan pernah menghina orang cacat, nanti anak yang lahir mengalami kelainan (cacat) tubuh    Indonesia
4    Bayi lahir bersama selaput ketuban (bayi bungkus) akan menjadi anak pintar serta punya banyak kelebihan    Indonesia
5    Kuburlah ari-ari bayi di dekat rumah agar kelak anak itu selalu ingat dan setia pada keluarga    Indonesia
6    Wanita hamil harus selalu membawa gunting, sebagai penolak bala    Indonesia
18    Seorang wanita tidak boleh mencabuti rambut alisnya karena itu akan menghilangkan kepuasan seksual    Indonesia
19    Jangan berhubungan seks lagi sejak kehamilan memasuki bulan ketujuh, itu akan menyebabkan si anak tidak hormat pada orang tua    Indonesia
20    Jangan memandang alat kelamin pasangan pada saat berhubungan intim, itu akan menyebabkan kesialan selama seminggu    Indonesia
21    Jangan pernah memberikan hadiah saputangan kepada tunangan karena ini akan menyebabkan putusnya hubungan    Indonesia
Bentuk-bentuk Khurafat
Djarnawi hadikusuma, dalam salah satu bukunya “Ahlus Sunnah wal Jama’ah, Bid’ah Khurafat”, menjelaskan beberapa perilaku yang bisa dikategorikan sebagai perbuatan khurafat, yaitu:
1)      Mempercayai bahwa berjabat tangan dengan orang yang pernah berjabat tangan dengan orang yang secara berantai sampai kepada orang yang pernah berjabat tangan dengan Rasulullah akan masuk surga.
2)      Mendapatkan barakah dengan mencucup tangan para ulama. Demikian itu dikerjakan dengan kepercayaan bahwa berkah Allah kepada ulama itu akan berlimpah kepadanya.
3)      Mempercayai beberapa ulama tertentu itu keramat serta menjadi kekasih Allah sehingga terjaga dari berbuat dosa. Andakata pun berbuat dosa, maka sekedar sengaja diperbuatnya untuk menyembunyikan kesucianya tidak dengan niat maksiat.
4)      Memakai ayat-ayat al-Qur’an untuk azimat menolak bala’, pengasihan dan sebagainya.
5)      Mengambil wasilah (perantara) orang yang telah mati untuk mendo’a kepada Allah. Mereka berziarah ke kuburan para wali dan ulama besar serta memohon kepada Allah agar do’a (permohonan) orang yang berziarah kuburnya itu dikabulkan. Ada yang memohon dapat jodoh, anak, rizki, pangkat, keselamatan dunia akhirat dan sebagainya. Mereka percaya dengan syafa’at (pertolongan) arwah para wali dan ulama itu, permohonan atau doa mesti dikabulkan Allah karena wali dan ulama itu kekasih-nya.
Contoh Bentuk Khurafat Lainnya:
1.Kualat Karena Melanggar Adat
Kadang dalam rangka tasyakuran atau tolak balak. Tapi kenapa cara seperti itu yang dipilih bukan cara yang ditunjukkan oleh islam? Jawabannya hampir bisa dipastikan, “adatnya sejak dulu ya seperti ini!” persis dengan kaum musyrik tempo dulu. Allah berfirman,
“Dan apabila dikatakan kepada mereka: “Ikutilah apa yang telah diturunkan Allah,” mereka menjawab: “(Tidak), tetapi Kami hanya mengikuti apa yang telah Kami dapati dari (perbuatan) nenek moyang kami”. (QS. Al-Baqarah 170)

2.Cegah Bencana Dengan Ritual Tolak Balak
Ritual yang dimaksud adalah sesaji untuk taqarrub kepada jin yang mereka anggap berkuasa di tempat itu. Seakan jin-jin itu mampu mengendalikan alam, mampu mendatangkan banjir, mampu menjadikan gempa bumi dan tanah longsor. Ini adalah keyakinan syirik paling berat yang bahkan tidak dilakukan oleh orang-orang musyrik. Orang-orang musyrik dahulu menyekutukan Allah dalam beribadah, tapi mereka tetap meyakini, bahwa yang mengendalikan semua urusan adalah Allah. Firman Allah Qs. Yunus 31

3.Hilangkan Mimpi Buruk Dengan Membalik Bantal
Mereka meyakini dengan membalik bantalnya, maka arah mimpi menjadi berubah atau ‘epesode’nya berganti. Ada pula yang berkeyakinan, dengan membalik bantal, maka apa yang dialami dalam mimpi tidak menjelma di alam nyata. Bagaimana islam menjelaskan kejadian seperti ini, lalu bagaimana solusinya?
Nabi telah menjelaskan bahwa mimpi baik itu adalah dari Allah, sedang mimpi buruk itu dari setan. Rasulullah bersabda,
“Mimpi baik itu dari Allah, sedang mimpi buruk itu dari setan. Jika salah satu di antara kalian bermimpi yang tidak disukai, maka hendaknya menghembuskan (dengan sedikit ludah) kekiri tiga kali, lalu membaca ta’awudz kepada Allah dari keburukannya, niscaya mimpi buruk itu tidak akan memadharatkannya.” (HR. Muslim)
4.Sial Karena Terkena Hukum Karma
Dalam bahasa sansekerta, karma berarti perbuatan. Dalam arti umum, meliputi semua kehendak (baik dan buruk, lahir dan batin, pikiran, kata-kata atau tindakan). Karma dikenal juga dengan hukum sebab-akibat. Mereka yang percaya karma yakin bahwa di masa yang akan datang orang akan memperoleh konsekuensi dari apa yang telah diperbuat di masa lalu.
5.Musibah Karena Mendahului Kakaknya Menikah
Mereka meyakini bahwa hal ini akan menjadikan kakaknya tidak laku, dan sang adik juga akan menerima akibatnya karena lancang melangkahi kakaknya menikah. Sebagian yang merasa terpaksa ‘melanggar’ adat itu mengharuskan sang adik untuk mengadakan ritualplangkahan. Adapun islam mengajarkan untuk menyegerakan jika dirasa sudah mampu. Tidak menjadi soal apakah ketika menikah kakaknya telah menikah atau belum.

6.Selamatan  Tujuh Bulan Dalam Kandungan
Orang jawa menyebutnya dengan mitoni. Menurut para pelakunya, ritual ini merupakan bentuk syukur kepada sang Pencipta yang telah menyelamatkan ibu dan calon bayi hingga berumur tujuh bulan. Harinya pun dipilih hari ‘baik’ bukan sembarang hari. Bentuk ritualnya bermacam-macam, dari ritual siraman, calon ibu berganti pakaian dengan 7 motif, lalu para tamu diminta untuk memilih motif mana yang paling cocok.
Tujuan untuk bersyukur tidaklah menjadikan ritual itu layak diikuti. Karena tujuan yang benar harus ditempuh dengan cara yang benar pula. Lalu bagaimana cara mensyukuri yang benar? Tak ada ritual khusus, waktu khusus atau tempat khusus. Hendaknya memperbanyak tahmid dalam segala kondisi, dan jika suatu kali mendapatkan suatu perkara yang tidak disukai hendaknya membaca Alhamdulillah ‘ala kulli haal, segala puji bagi Allah dalam segala keadaan.
7.Kokok Ayam Ditengah Malam, Isyarat Wanita Hamil Di Luar Nikah
Kepercayaan seperti ini biasanya terjadi karena hasil utak-atik orang terhadap perkara yang dianggap ganjil. Misalnya secara kebetulan ada kejadian yang berbarengan. Keyakinan seperti ini tidaklah dibenarkan karena tidak berlandaskan dali
Sehatkan Aqidah dan Ibadah Kita Dari Penyakit TBC !
Bagaimana caranya agar aqidah, syariah dan ibadah kita terhindar atau tidak terjangkit oleh penyakit TBC (Tahayul, Bid`ah, dan Churafat) ini. Satu-satunya terapi adalah dengan ilmu dan terus menuntut ilmu, berkawan dengan orang-orang yang berilmu, rajin mengikuti pengajian/majelis taklim, dan banyak membaca dan bertanya.Hanya orang-orang yang berilmulah yang tidak tertipu.
Bukankah Allah berfirman dalam surat al-Mujadalah ayat 11 bahwa Allah akan mengangkat derajat orang-orang yang beriman dan berilmu beberapa derajat. Tidak sama orang yang mengetahui dengan orang yang tidak mengetahui. Mari kita periksa lagi aqidah dan ibadah yang kita lakukan, apakah sudah sesuai dengan tuntunan agama, sehingga kita tidak terjangkiti oleh virus penyakit TBC (Tahayul, Bid`ah, dan Churafat).

“Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik. Dan Dia mengampuni segala dosa yang lain selain dari dosa syirik bagi siapa yang dikehendaki-Nya. dan barang siapa yang mempersekutu kan Allah sungguh ia telah berbuat dosa yang besar”. (An Nisa’:48).
JAKARTA  21/3/2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Majelis Ulama Indonesia

Dunia Islam

Informasi Kesehatan dan Tips Kesehatan

Total Tayangan Halaman