Rabu, 27 Maret 2013

FITNAH AKHIR ZAMAN



                 BERHATI-HATI Datangnya  FItnah Akhir Zaman
PENYEBAR KERUSAKAN
يأتي على الناس زمان همتهم بطونهم وشرفهم متاعهم وقبلتهم نساؤهم ودينهم دراهمهم ودنانيرهم أولئك شر الخلق لا خلاق لهم عند الله
Akan datang kepada manusia di mana perhatianya adalah perutnya, kebanggaan mereka adalah harta (benda) qiblatnya adalah wanita, agama mereka adalah uang dirham dan dinar, mereka itulah makhluk paling jelek dan tidak mendapat bagian di sisi Allah.(Hadits)
Muqaddimah
Akan datang suatu masa di mana bangsa mengeroyok kalian seperti orang rakus merebutkan makanan di atas meja, ditanyakan (kepada Rasulullah saw) apakah karena di saat itu jumlah kita sedikit? Jawab Rasulullah saw, tidak bahkan kamu saat itu mayoritas tetapi kamu seperti buih di atas permukaan air banjir, hanya mengikuti kemana air banjir mengalir (artinya kamu hanya ikut-ikutan pendapat kebanyakan orang seakan-akan kamu tidak punya pedoman hidup) sungguh Allah telah mencabut rasa takut dari dada musuh-musuh kamu, dan mencampakkan di dalam hatimu ‘al-wahn’ ditanyakan (kepada Rasulullah) apakah al-wahn itu ya Rasulullah? Jawabnya: wahn adalah cinta dunia dan benci mati.
Dasatnya Fitnah
Imam Muslim rahimahullah meriwayatkan di dalam Shahihnya :
Ishaq bin Manshur menuturkan kepada saya. Dia berkata; Abu Dawud at-Thoyalisi mengabarkan kepada saya. Dia berkata; Ibrahim bin Sa’d menuturkan kepada kami dari ayahnya, dari Abu Salamah, dari Abu Hurairah -radhiyallahu’anhu-, dia berkata; Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Akan terjadi fitnah/gempuran cobaan, orang yang tidur di saat itu lebih baik daripada orang yang terjaga. Orang yang terjaga lebih baik daripada yang berdiri. Orang yang berdiri lebih baik daripada yang berlari. Maka barangsiapa yang mendapatkan tempat kembali atau untuk berlindung hendaknya dia segera mencari perlindungan dengannya.” (Diriwayatkan pula oleh al-Bukhari dalam Shahihnya di Kitab al-Fitan, bab maa takuunu fitnatul qa’id fiha khairun minal qaa’im [hadits no. 7081], diterjemahkan dari Shahih Muslim cet Darul Kutub Ilmiyah, hal. 1105).
Imam Muslim rahimahullah juga meriwayatkan di dalam Shahihnya :
Qutaibah bin Sa’id menuturkan kepada kami dari Malik bin Anas di dalam riwayat yang dibacakan di hadapannya dari Abu Zinad dari al-A’raj dari Abu Hurairah -radhiyallahu’anhu- bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tidak akan terjadi hari kiamat kecuali sampai pada suatu ketika seorang lelaki melewati kuburan seseorang maka dia pun berkata, ‘Aduhai alangkah enaknya kalau aku sekarang berada di tempatnya.’.” (Diriwayatkan pula oleh al-Bukhari di dalam Shahihnya di Kitab al-Fitan, bab laa taquumus sa’ah hatta yughbatha ahlul qubur [hadits no. 7115], diterjemahkan dari Shahih Muslim cet Darul Kutub Ilmiyah, hal. 1114).
Kedua hadits di atas memberikan banyak pelajaran berharga, di antaranya :
  1. Dalam situasi fitnah maka seorang mukmin memerlukan ketegaran iman dan kesabaran ekstra
  2. Sesungguhnya amal-amal itu tergantung pada niatnya
  3. Ketika fitnah berkecamuk maka orang yang selamat darinya adalah yang berusaha sekuat tenaga untuk tidak ikut campur karena hal itu justru semakin memperkeruh suasana
  4. Diperintahkannya kita untuk menghindari tempat-tempat timbulnya fitnah
  5. Yang menjadi ukuran adalah benar dan tidaknya tindakan yang diambil, bukan berapa banyak tindakan atau kegiatan yang dilakukan
  6. Kewajiban mengimani hari kiamat dan tanda-tandanya
  7. Demikian parahnya kondisi fitnah yang terjadi menjelang kiamat
  8. Bolehnya mengangankan kematian bagi orang yang menjumpai fitnah dalam hal agama yang membuatnya khawatir akan keselamatan dirinya
  9. Kewajiban bersabar ketika menghadap fitnah yang ada
  10. Kewajiban untuk membekali diri dengan ilmu dalam mengatasi fitnah-fitnah tersebut
  11. Kewajiban mengimani adanya alam kubur
  12. Seorang yang beriman akan merasakan kebahagiaan di kuburnya
  13. Hendaknya banyak-banyak mengingat kematian
  14. Hendaknya setiap orang berintrospeksi diri dan mengukur kemampuan dirinya dalam menghadapi fitnah yang ada
  15. Dan faidah lainnya yang belum saya ketahui, wallahu a’lam.
Peringatan Rasulullah saw Tentang Fitnah Akhir Zaman
1.Ibnu Majah berkata, bahwa Muhammad bin Abdullah bin Numair meriwayatkan kepada kami dari Ubay dan Waki’, dari al A’masy, dari Syaqiq, dari Abdullah, ia mengatakan, bahwa Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam pernah bersabda,
“Akan terjadi menjelang Kiamat nanti hari-hari dimana ilmu agama ditarik dan kebodohan merajalela di mana-mana, serta terjadi berbagai bentuk kekacauan di seluruh penjuru bumi. Dan kekacauan dimaksud berbentuk pembunuhan.”
Demikianlah yang diriwayatkan oleh Imam al Bukhari dan Imam Muslim dari hadits al A’masy.
2.Ibnu Majah berkata, bahwa Abu Mu’awiyah meriwayatkan kepada kami dari Abu Malik al Asyja’i, dari Rabi’i bin Harasy, dari Hudzaifah bin al Yaman, ia mengatakan, bahwa Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam pernah menggambarkan,
“Islam akan berlalu sebagaimana memudarnya warna pada pakaian. Hingga tidak lagi diketahui apa itu puasa, shalat, nusuk (sikap tunduk, patuh), dan tidak pula sedekah. Akan terjadi proses lupa terhadap al Qur’an dalam waktu satu malam dan tidak ada yang tersisa di atas bumi walau hanya satu ayat. Sampai ada suatu golongan dari manusia yang sudah renta, dimana mereka mengatakan, ‘Kami mendapati nenek moyang kami berpegang atas kalimat LA ILAHA ILLALLAH, maka kami pun mengucapkannya.’”
Shalah pun bertanya, “Apakah kalimat La ilaha illallah berguna bagi mereka, sedangkan mereka tidak mengetahui lagi apa itu shalat, puasa, nusuk, dan juga sedekah?” Hudzaifah pun memberikan penjelasan kepadanya secara berulang, hingga ia benar-benar memahami. Dimana, dalam setiap penjelasan ia mendapatkan perlawanan, sampai pada kali ketiga dari penjelasannya ia mengatakan, “Wahai Shalah, kalimat tersebut mampu menyelamatkan mereka dari siksa neraka.”21 Ucapan ini pun diulangnya, sampai Shalah benar-benar bisa memahaminya.
Sementara perkataan Hudzaifah, “Menyelamatkan mereka dari keabadian siksa neraka,” bisa jadi mengandung makna, bahwa kalimat tersebut mampu membentengi mereka dari kepedihan adzab neraka yang kekal.  Disebabkan pada saat pengucapannya tidak disertai dengan beban kewajiban berupa amal perbuatan yang telah diperintahkan setelah menunaikan kalimat tersebut, wallahu a’lam.
3.Kualitas iman umat Islam saat ini tengah melorot jauh dibandingkan pendahulu-pendahulu mereka, jika kita cari sebabnya tidak lain karena cinta dunia dan benci mati, Rasulullah saw bersabda:
(يوشك ان تتداعى عليكم الامم كما تتداعى الاكلة على قصعتها، قيا أ من قلة نحن يومئذ,  قال (صلى الله عليه وسلم): لا, بل انتم كثير، ولكنكم غثاء كغثاء السيل، ولينزعن الله المهابة من قلوب اعدائكم منكم، وليقذفن الله في قلوبكم الوهن، قالوا: وما الوهن يا رسول الله؟ قال (صلى الله عليه وسلم) : حب الدنيا وكراهية الموت)
Akan datang suatu masa di mana bangsa mengeroyok kalian seperti orang rakus merebutkan makanan di atas meja, ditanyakan (kepada rasulullah saw) apakah karena di saat itu jumlah kita sedikit? Jawab rasulullah saw, tidak bahkan kamu saat itu mayoritas tetapi kamu seperti buih di atas permukaan air banjir, hanya mengikuti kemana air banjir mengalir (artinya kamu hanya ikut-ikutan pendapat kebanyakan orang seakan-akan kamu tidak punya pedoman hidup) sungguh Allah telah mencabut rasa takut dari dada musuh-musuh kamu, dan mencampakkan di dalam hatimu ‘al-wahn’ ditanyakan (kepada Rasulullah) apakah al-wahn itu ya Rasulullah? Jawabnya: wahn adalah cinta dunia dan benci mati.(Hadits)
Penyakit-penyakit cinta dunia ini disebabkan merasuknya rasa cinta kepada harta, tahta, wanita, di hati manusia. Manusia ingin kaya, pangkat tinggi, punya pengaruh hebat, terkenal dimana-mana.
4.Dari Usamah bin Zaid radhiyallahu ‘anhuma, katanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wassalam mendaki sebuah benteng di antara benteng-benteng yang ada di Madinah, kemudian beliau bersabda, “Tahukah kalian apa yang kelihatan olehku, sungguh aku menyaksikan jatuhnya fitnah di sela-sela rumah kalian seperti ditimpa hujan lebat.” 2456 HR Muslim.
Ini berlaku semasa generasi sahabah yang mana Rasulullah shallallahu ‘alaihi wassalam masih lagi hidup, lalu bagaimana kiranya pada zaman kita masa ini, zaman yang jauh dari para Sahabah? Tidak kiralah Fitnah Syubhat wa Fitnah Syahwat. Allahumusta’an.
5.Dari Abdullah bin Amr bin Ash radhiyallahu anhu:
” Telah bersabda Rasulullah SAW : ” Sungguh-sungguh akan datang atas umatku sebagaimana yang telah datang pada Bani Israil, sebagaimana sepasang sandal yang sama ukurannya, sehingga kalu dulunya pernah ada di kalangan Bani Israil orang yang menzinai ibunya terang-terangan
niscaya akan ada diumatku ini yang melakukan demikian. Dan sesungguhnya Bani Israil telah terpecah menjadi 72 golongan dan umatku akan terpecah menjadi 73 golongan. Semua mereka bakal masuk neraka kecuali satu golongan yang selamat. para shahabat bertanya: “Siapakah mereka yang selamat itu ya Rasulullah?” Rasulullah menjawab: ” yaitu golongan yang mengikuti Aku ada padanya pada hari ini dan yang mengikuti para Sahabatku.” [ Hadits ini diriwayatkan lengkap oleh Tirmidzi, diterangkan pula oleh Hakim juz yang pertama, Ibnu Wadhoh, Imam Al-Azurri dalam kitabnya As-Syari’ah, Ibnu Nasr Al-Marwaji dalam kitabnya As-Sunnah Al-Laalikai, Abdul Qahir Al-Baghdadi dalam kitabnya Al-Faruq bainal Firaq ]
6.Dari Abu Najih al-Irbadh bin Sariah radhiyallahu anhu bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam memberikan kami nasihat yang membuat hati kami bergetar dan air mata kami bercucuran. Maka kami berkata, Wahai Rasulullah, seakan-akan ini merupakan nasihat perpisahan, maka berilah kami wasiat. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, Saya wasiatkan kalian untuk bertakwa kepada Allah Taala, tunduk dan patuh kepada pemimpin kalian meskipun yang memimpin kalian adalah seorang budak, karena orang yang hidup setelahku akan menyaksikan banyaknya perselisihan. Maka, hendaklah kalian berpegang teguh terhadap ajaranku dan ajaran Khulafa ar-Rasyidin al-Mahdiyin, gigitlah dengan geraham kalian. Hendaklah kalian menghindari perkara yang diada-adakan, karena semua perkara bidah adalah sesat. (Riwayat Abu Daud dan Turmudzi, dia berkata, Hasan shahih.)
7.Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wassallam bersabda, “Bersegeralah kamu sekalian dengan beramal (kebajikan, sebelum datangnya) fitnah-fitnah/cobaan-cobaan (yang menghitam) seperti potongan-potongan malam yang menghitam, seorang lelaki waktu pagi beriman sedang waktu sore ia menjadi kafir dan waktu sore dia beriman sedang waktu pagi dia menjadi kafir, seseorang dari mereka menjual agamanya dengan harta dunia yang sedikit.” (Hadits Riwayat Ahmad, Muslim, dan At-Tirmidzi, dari Abu Hurairah, shahih).
8.Imam Muslim meriwayatkan di dalam Shahihnya dari jalan Abu Hurairah radhiyallahu’anhu, dia berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Islam datang dalam keadaan asing. Dan ia akan kembali menjadi asing sebagaimana kedatangannya. Maka beruntunglah orang-orang yang asing itu.” (HR. Muslim [145] dalam Kitab al-Iman.Syarh Muslim, 1/234).
9.Hadis Umar bin Auf r.a: Rasulullah s.a.w telah mengutuskan Abu Ubaidah bin Al-Jarrah ke Bahrain. Dia pergi ke Bahrain untuk mengambil jizyah ahli Bahrain kerana Rasulullah s.a.w telah membuat perjanjian dengan penduduk Bahrain. Rasulullah s.a.w telah memerintahkan Al-Ala’ bin Al-Hadhrami untuk mengutip Jizyah dari penduduk Bahrain. (Selepas itu) Abu Ubaidah pulang dari Bahrain dengan harta Jizyah. Orang-orang Ansar telah mendengar (khabar) kepulangan Abu Ubaidah maka mereka (orang-orang Ansar) datang bersembahyang Subuh bersama Rasulullah s.a.w. Selesai sembahyang, Rasulullah s.a.w berpaling menghadap rombongan. Mereka menyerahkan wang kutipan jizyah kepada Baginda. Rasulullah s.a.w senyum ketika melihat ahli rombongan tersebut, kemudian Baginda bersabda:” Aku kira kamu semua (Orang Ansar) telah mendengar (khabar) kepulangan Abu Ubaidah dari Bahrain membawa sesuatu. Mereka menjawab: Memang benar wahai Rasulullah. Lalu Rasulullah s.a.w bersabda: Maka beritahulah khabar gembira ini dan bercita-citalah apa yang menggembirakan kamu (dengan wang ini). Demi Allah. Aku tidak takut kefakiran menimpa kamu semua akan tetapi aku amat takut apabila dunia dihampar di hadapan kamu (diberikan kemudahan memiliki nikmat dunia) sebagaimana yang telah diberikan kepada mereka sebelum kamu lalu kamu berlumba-lumba untuk memilikinya sebagaimana mereka. Dunia itu akan menghancurkan kamu sebagaimana ia menghancurkan mereka.” 2561 HR Muslim Muslimun
Membentengi Fitnah Akhir Zaman Dengan Berjama’ah
Kaum Muslimin Rahimakumullah
Oleh karena itu marilah kita dalam menghadapi zaman yang penuh fitnah dan zaman jahiliyyah modern yang penuh kerusakan dan yang dilanda dengan perselisihan perpecahan ini, marilah kita mengikuti pesan dan perintah Rasulullah saw yang diriwayatkan oleh sahabat Hudzfah Ibnul Yaman RA.
Di atas,تلزم جماعة المسلمين وإمامهم  yaitu bagi mereka yang mengaku sebagai orang muslim, mari bergabung dengan kelompok saudara yang muslim, sebab Rasulullah saw bersabda
عليكم بالجماعة فإن يد الله على الجماعة ومن شذ شذ فى النار
Tetapi wajiblah kamu bersama-sama jama’ah karena kekuatan/pertolongan Allah terletak pada jama’ah dan barang siapa menyendiri (pengenyahan diri) maka dia akan sendirian di neraka:
Bagitu pula Rasulullah bersabda:
إن الله لن يجمع أمتى على ضلالة
Seseungguhnya Allah tidak mengumpulkan umatkan (Islam) terhadap suatu kesesatan.
Dan marilah kita tetap menjadi muslim yang teguh, memegang iman dan prinsip/pendirian bagaikan batu karang tak goyah karena hembusan badai duit dan krisis. Tak lekang oleh panas dan tak lapuk oleh hujan.
طوبى لمن هدي إلى الاسلام ولوكان عيشه كفافا وقنع به
Berbahagialah orang yang ditunjukkan kepada Islam walaupun hidupnya pas-pasan dan ia terima apa yang menjadi qadha dan qadarnya.
ربنا لا تزغ قلوبنا بعد إذ هديتنا وهب لنا من لدنك رحمة إنك أنت الوهاب
Ya Tuhan kami, janganlah kau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah kau beri petunjuk kepada kami. Dan kurniakanlah rahmat dari sisi engkau karena sesungguhnya engkaulah Maha Pemberi. Amin Ya Rabbal Alamin
JAKARTA  27/3/2013







Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Majelis Ulama Indonesia

Dunia Islam

Informasi Kesehatan dan Tips Kesehatan

Total Tayangan Halaman