Kamis, 07 Maret 2013

ANAK Shalih-Shalihah





                       MENJADI Anak Shalih-Shalihah
"Orang-orang yang beriman dan anak cucu yang mengikuti mereka dalam keimanan, Kami gabungkan anak cucu mereka dengan mereka dan Kami tiada mengurangi sedikitpun pahala amal mereka. Tiap-tiap manusia terikat dengan apa yang dikerjakannya." (QS. Ath Thur [52] : 21)
Muqaddimah

Anak-anak yang shalih ialah yang bersikap dan berprilaku baik. Mereka tidak saja sopan – santun kepada orang tuanya tapi juga taat menjalankan perintah Allah SWT.

Dalam ayat di atas, Allah SWT menjanjikan kepada setiap orang tua yang beriman dan mempunyai anak-anak yang shalih (baik), kelak di akhirat akan dikumpulkan di dalam surga. Ini artinya, anak-anak yang shalih dapat mendatangkan suasana bahagia dalam rumah tangga dan keberkahan pada kedua orang tuanya.
Mendidik Anak Menjadi Shalih-Shalihah
1.Dengan ilmu. Yang dibutuhkan orang tua adalah ilmu agama dan ilmu berkomunikasi dengan anak. Pertama tanamkan akidah yang shohihah. Lalu ilmu tentang ibadah, terutama sholat dan bersuci. Lalu ilmu tentang adab yang disertai contoh dari kedua orang tuanya. Dibutuhkan juga ilmu seni berkomunikasi dengan anak. Bagaimana membangun rasa percaya diri pada anak. Bagaimana memotivasi anak agar semangat belajar. Bagaimana menumbuhkan bakat . Dan berbagai konsep-konsep dasar pendidikan anak lainnya.
2.Keshalihan orang tua. Keshalihan dan ketaqwaan orang tua adalah modal utama untuk mendapatkan keturunan yang shalih. Orangtua adalah ustadz dan ustadzah pertama bagi anak. Manakala anak melihat orangtuanya berhias akhlak mulia dan tekun beribadah, niscaya ia akan menirunya. Allah Subhanahu wa ta’ala akan menjaga keturunan orang yang shalih, walaupun ia telah meninggal dunia sekalipun.
3.Penuh keikhlasan. Ikhlas merupakan ruh dari setiap amalan. Amalan tanpa keikhlasan seperti jasad yang tak bernyawa. Rawat dan didik anak anda dengan ketulusan, mengharapkan keridhaan Allah ta’ala. Dengan ketulusan aktivitas atau ibadah akan terasa ringan. Dengan keikhlasan anak mudah diatur. Dengan keikhlasan kita akan memetik buah pahala. Latih dan biasakan diri untuk ikhlas dari sekarang dan sekecil apapun perbuatan yang kita lakukan
4.Perlu kesabaran. Sabar merupakan syarat mutlak keberhasilan. Mendidik anak butuh kesabaran ekstra, sebab rentang waktu mendidik anak yang lama dan sering sekali anak berperilaku yang tidak sesuai dengan harapan kita. Contoh aplikasi kesabaran : 1) sabar membiasakan berperilaku baik terhadap anak. 2) sabar dalam menghadapi pertanyaan anak. 3) sabar menjadi pendengar yang baik. 4) sabar manakala emosi memuncak.
5.Istiqomah mendo’akan. Sebesar apapun usaha orangtua dalam merawat, mendidik dan mengarahkan anaknya, tapi penentu hasilnya tetaplah Allah subhanhu wa ta’ala. Hal ini menunjukkan betapa besar kekuasaan Allah. Sesekali perdengarkan do’a tersebut dihadapan anak anda agar dia memahami betapa besar harapan anda agar dia menjadi anak shalih. Do’a orang tua itu mustajab, baik do’a berupa kebaikan atau keburukan. Maka berhati-hatilah.
Tanda-Tanda Anak Shalih-Shalihah

Hari ini, di tengah terjangan arus globalisasi, mendidik anak menjadi shalih tidaklah mudah, butuh perjuangan dan kerja keras dari orang tua. Sebaliknya, anak yang durhaka kepada orang tuanya berarti melakukan dosa besar (QS. Al Israa [17] : 23-24) dan (QS. Lukman [31] :14).
Inilah ciri-ciri anak shalih-shalihah:
1. Berbuat baik kepada kedua ibubapanya walaupun ibubapanya musyrik.
2. Menjauhi perbuatan yang tidak baik, sekalipun pada masa itu tidak ada orang mengetahuinya
3. Mendirikan solat
4. Mengajak manusia kepada kebaikan
5. Menjauhi kemungkaran
6. Bersabar menghadapi dugaan dalam kehidupan
7. Tidak bersikap sombong
8. Tidak melakukan perkara yang tidak baik dalam masyakarat
9. Selalu bertutur dengan sopan
10. Menghormati orang lain
( Rujuk Surah Al-Luqman : Ayat 15-19 )
Balasan Anak Shalih-Shalihah

Anak yang durhaka kepada orang tua, hidupnya tidak akan berkah dan mendapat azab dari Allah secara langsung. "Semua dosa itu azabnya ditunda oleh Allah sampai hari kiamat, kecuali orang yang durhaka kepada kedua orang tuanya. Sesungguhnya Allah akan mempercepat azab kepadanya; dan Allah akan menambah umur seorang hamba jika ia berbuat baik kepada ibu bapaknya, bahkan Allah akan menambah kebaikannya kepada siapa saja yang berbuat baik kepada ibu bapaknya, serta memberi nafkah kepada mereka jika diperlukan." (HR. Ibnu Majah)
Hadits di atas memberikan beberapa pelajaran kepada kita.
Pertama, seorang anak harus mencintai orang tuanya agar mendapat keberkahan dan kebaikan di dunia dan di akhirat nanti.

Kedua, orang tua hendaknya lebih serius dan sungguh-sungguh lagi dalam mendidik anak-anaknya agar menjadi anak yang shalih, yang menjadi penyejuk mata dan penentram hati.

Ketiga, orang tua adalah makhluk yang sangat lemah. Karenanya dalam mendidik anak harus selalu memohon petunjuk dan pertolongan dari Allah SWT agar diberikan kemudahan dalam mengarahkan anak-anaknya menjadi shalih. Amin.
"Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami istri-istri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa," (QS. Al-Furqan: 74). Amin Ya Rabbal ‘Alamin.BY ABI ANWAR
Jakarta  7/3/2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Majelis Ulama Indonesia

Dunia Islam

Informasi Kesehatan dan Tips Kesehatan

Total Tayangan Halaman