Rabu, 26 November 2014

PERJALANAN ORANG SHALIH




PERJALANAN ORANG2 SHALIH ?


Nabi Ibrahim sa. juga pernah berdoa "ya Tuhanku berikanlah kepadaku hikmah dan masukkanlah aku ke dalam golongan orang-orang shaleh."(QS.as-Syu'ara:83).

Muqaddimah

Kata shaleh didapati dalam al-Qur'an sebanyak 117 kali. Sebagian menyatakan balasan bagi orang yang beriman dan beramal shaleh, dan sebagian lainnya berupa doa agar dimasukkan ke dalam orang-orang shaleh. Dalam QS. al-Hajj: 23 Allah menjanjikan surga bagi orang-orang shaleh. "Sungguh Allah akan memasukkan orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebaikan ke dalam surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai."

Setiap muslim menginginkan menjadi hamba yang shaleh. Setelah berwudhuk kita juga dianjurkan berdoa "......waj'alnii min 'ibaadika al-shalihin." (dan jadikanlah aku dari golongan hamba-hambaMu yang shaleh). Nabi Ibrahim sa. juga pernah berdoa "ya Tuhanku berikanlah kepadaku hikmah dan masukkanlah aku ke dalam golongan orang-orang shaleh."(QS.as-Syu'ara:83).

Pengertian orang shaleh disini, adalah orang yang memiliki ahklaq yang baik, berilmu, tawadhu, zuhud, wara’ dan santun kepada sesama.  Berteman dengan mereka akan jauh dari mencelakai diri dibanding berteman dengan orang yang bukan shaleh.

Namun demikian dalam pandangan Allah, orang shaleh tidak saja baik, namun mereka itu dicintai Allah karena kedekatan mereka kepadaNya. Dalam al Quran disebutkan :

Dan barang siapa yang mentaati Allah dan RasulNya, mereka itu akan bersama-sama dengan orang-orang yang dianugerahi nikmat Allah yaitu: Nabi-nabi, para shiddiqin, para syuhada dan orang-orang shaleh dan mereka itu teman yang sebaik-baiknya (Annisa : 69)

Kriteria Orang Shalih

Allah menjelaskan kriteria orang shaleh sebagaimana disebutkan dalam QS. Ali Imran: 113-114, yaitu:

1.Orang yang berlaku lurus (memiliki karakter istiqamah) yaitu orang yang teguh pendirian, konsisten dan komitmen dalam meyakini dan melakukan kebenaran.

2.Senantiasa membaca ayat-ayat Allah baik qauliyah (al-Qur'an dan Hadits) maupun ayat-ayat kauniyah (alam semesta).

3.Mereka yang senantiasa sujud di keheningan malam.

4.Beriman kepada Allah dengan sebenarnya. Sehingga perbuatan dan tingkah lakunya dilandasi dengan taqwa. Taqwa menjadi alat kontrol dan stabilator dari berbagai kemaksiatan dan dosa.

5.Beriman kepada hari akhir.

6.Mengajak berbuat baik dan meninggalkan kejahatan.

7.Bersegera melakukan kegiatan positif.

Orang2 Shalih dalam Al-Qur’an

1.     Suami saleh: Ibrahim merupakan sososk suami saleh yang dikisahkan Al Qur’an. Selain sibuk berdakwah dengan segala kiatnya, ia juga sangat mencintaimkeluarganya. Karenanya, ketika ia harus meninggalkan Hajar, istrinya, ia pasrahkan istrinya kepada Allah. “Ya Tuhan kami, sesunggunya aku telah menempatkan sebagian keturunanku di lembah yang tidak punya tanam-tanaman di dekat rumah Engkau (Baitullah) yang dihor,ati.” (QS Ibrahim : 37).

2.     Wanita saleh: Maryam adalah sosok wanita saleh yang dikisahkan Al Qur’an. Wanita anak Imron itu selalu menjaga dirinya. Bahkan ia lantas menyepi ke daerah timur menjauhi keluarganya. Ia begitu kuat menjaga kesuciannya dan kehomatannya.

3.     Pemuda saleh: Ashabul kahfi, mereka pemuda yang lari dari kekejaman penguasa dizamannya, lantaran mempertahankan agama mereka, hidup dizaman yang penuh dengan kekafiran. Akhirnya mereka lari ke gua. Dan Allah menidurkan mereka.

4.     Anak saleh: Ismail putra Ibrahim, prestasi kesalehannya yang paling menonjol adalah sikapnya saat akan disembelih ayahnya. Sebuah ketegaran yang luar biasa. Kepasrahan kepada perintah Allah yang tiada terkira serta bakti kepada orang tua tercinta.

5.     Istri saleh: Istri Fir’aun, ia bagian dari keluarga Fir’aun tetapi bias menjadi wanita saleh. Ia juga berperan menyelamatkan Musa. Semua telah diaturoleh Allah SWT. Ia sangat berharap bias masuk surga , “ Ya Rabbku, bangunlah untukku sebuah rumah disisi Mu dalam surga dan selamatkan aku dari Fir’aun dan perbuatannya dan selamatkanlah aku dari kaum yang zalim.’ (QS At Tahrim: 11).

6.     Penguasa saleh: Sulaiman. Tak orang yan punya kekuasaan seperti Sulaiman, bahkan sampai kapanpun. Tetapi kekuasaannya itu justru tambah membuatnya semakin saleh.  Bukan sebaliknya. Ia berkata,”Ini adalah karunia Rabbku, untuk menguji apakah aku bersyukur atau ingkar”. (QS An Naml: 40).

7.     Pejabat saleh: Yusuf, ia memimpin jabatan yang ‘basah’, tapi tidak terfitnah. Dua hal yang menonjol dari sikap Yusuf, pertama ia berdiri atas nama dirinya sendiri. Tidak dipengaruhi kepentingan orang lain, apalagi yang kotor. Kedua, ia bekerja professional, tidak karena kepentingan dan ambisis politiknya.

8.     Militer saleh: Thalut, ia diangkat jadi panglima perang padahal sebelumnya tidak terlalu dikenal, apalagi dikenal kaya. Bani Israil protes. Tapi karena kesalehannya, ilmu dan kekuatan fisiknya, Allah memilihnya. (QS Al Baqorah: 247).

9.     Ilmuwan saleh: Dzul-Qarnain, terkenal pandai dizamannya. Ia membawa ilmu baru yang belum dikenal oleh penduduk yang tingga diantara dua buah gunung. Saat itu ada dua bangsa, Ya’juj dan Ma’juj, yang suka membuat kerusakan dimuka bumi. Denagn izin Allah Dzul-Qarnaian mampu menumpas mereka dengan ilmu dan keahliannya membuat benteng besi dan tembaga.

Keistimewaan Orang Shalih

Dari Abu Said Al Khudri, bahwa Rasulullah saw, bersabda: Takutlah terhadap firasah seorang mukmin, sebab ia melihat dengan cahaya Allah, kemudian membaca ayat Inna fi dzalika li ayatin lilmutawassimin (HR Tirmidzi).

Keistimewaan seorang mukmin yang shaleh adalah  mengacu pada ayat Allah :

Firman Allah: Barang siapa yang Allah menghendaki akan memberikan kepadanya petunjuk, niscaya Dia melapangkan dadanya untuk memeluk agama Islam. Dan barang siapa yang dikehendaki Allah kesesatannya, niscaya Allah menjadikan dadanya sesak lagi sempit, seolah-olah ia sedang mendaki ke langit. Begitulah Allah menimpakan siksa kepada orang-orang yang tidak beriman (Al Anam : 125)

Diantara orang shaleh dapat terjalin komunikasi dan berinteraksi secara batin sesuai doa yang dipanjatkan umat Islam kepada mereka. Dalam shalat doa ini dilakukan saat Tahiyat dengan mengucapkan salam kepada Nabi Saw, kepada diri kita, kepada hamba-hamba Allah yang shaleh.

Dari Abdullah, ia mengatakan : Kami dulu mengatakan dalam shalat di belakang Nabi Saw. “Salam kepada Allah, salam kepada fulan, maka bersabda Rasulullah Saw suatu hari : Sesungguhnya Allah itu Assalam, maka jika seseorang diantara kamu duduk dalam shalat hendaklah mengatakan: Segala penghormatan milik Allah, juga shalawat dan kebaikan, salam atasmu wahai Nabi serta rahmat Allah dan barakahNya, salam atas kami semua dan atas hamba-hamba Allah yang shaleh (HR Muslim)

Balasan Orang Shalih

Al-Quran menggambarkan  bermacam pahala bagi orang-orang yang beriman dan yang beramal saleh. Bermacam  pahala tersebut digambarkan dengan peristilahan  seperti : pahala yang besar, pahala yang mulia, pahala yang tidak pernah putus, dan pahala yang baik.

Allah telah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan yang beramal saleh, (bahwa) untuk mereka ampunan dan pahala yang besar.” (surat : Al-Maidah Ayat : 9)

“kecuali orang-orang yang sabar (terhadap bencana), dan mengerjakan amal-amal saleh; mereka itu beroleh ampunan dan pahala yang besar.” (surat : Huud Ayat : 11)

“Siapakah yang mau meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, maka Allah akan melipat-gandakan (balasan) pinjaman itu untuknya, dan dia akan memperoleh pahala yang banyak.” (Al-Hadiid Ayat : 11)

“Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal saleh, mereka mendapat pahala yang tiada putus-putusnya.” (Fushshilat Ayat : 8)

…… Maka jika kamu patuhi (ajakan itu) niscaya Allah akan memberikan kepadamu pahala yang baik….. (surat : Al-Fat-h Ayat : 16)

JAKARTA 26/11/2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Majelis Ulama Indonesia

Dunia Islam

Informasi Kesehatan dan Tips Kesehatan

Total Tayangan Halaman