KENALAN DENGAN
IBLIS DKK ?
وَإِذْ قُلْنَا لِلْمَلاَئِكَةِ اسْجُدُوا لآدَمَ فَسَجَدُوا إِلاَّ إِبْلِيْسَ أَبَى وَاسْتَكْبَرَ وَكَانَ مِنَ الْكَافِرِيْنَ
“Dan (ingatlah) ketika
Kami berfirman kepada para malaikat: ‘Sujudlah kamu kepada Adam,’ maka sujudlah mereka kecuali Iblis; ia
enggan dan takabur dan adalah ia termasuk golongan orang-orang yang kafir.”
(Al-Baqarah: 34)
surat Al-Kahfi ayat 50
وَإِذْ قُلْنَا لِلْمَلاَئِكَةِ اسْجُدُوا لآدَمَ فَسَجَدُوا إِلاَّ إِبْلِيْسَ كَانَ مِنَ الْجِنِّ فَفَسَقَ عَنْ أَمْرِ رَبِّهِ
“Dan (ingatlah) ketika
Kami berfirman kepada para malaikat: ‘Sujudlah kamu kepada Adam’, maka sujudlah mereka kecuali iblis. Dia
adalah dari golongan jin, lalu ia mendurhakai perintah Rabbnya.”
قَالَ أَنَا خَيْرٌ مِنْهُ خَلَقْتَنِي مِنْ نَارٍ وَخَلَقْتَهُ مِنْ طِيْنٍ
“Aku lebih baik darinya:
Engkau ciptakan aku dari api sedang dia Engkau ciptakan dari tanah.”
(Al-A’raf: 12)
قَالَ أَنْظِرْنِي إِلَى يَوْمِ يُبْعَثُوْنَ. قَالَ إِنَّكَ مِنَ الْمُنْظَرِيْنَ. قَالَ فَبِمَا أَغْوَيْتَنِي لأَقْعُدَنَّ لَهُمْ صِرَاطَكَ الْمُسْتَقِيْمَ. ثُمَّ لآتِيَنَّهُمْ مِنْ بَيْنِ أَيْدِيْهِمْ وَمِنْ خَلْفِهِمْ وَعَنْ أَيْمَانِهِمْ وَعَنْ شَمَائِلِهِمْ وَلاَ تَجِدُ أَكْثَرَهُمْ شَاكِرِيْنَ
“Iblis menjawab: ‘Beri tangguhlah aku sampai waktu mereka
dibangkitkan’, Allah berfirman: ‘Sesungguhnya kamu termasuk mereka yang diberi
tangguh.’ Iblis menjawab: ‘Karena Engkau telah menghukumiku tersesat, aku
benar-benar akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan Engkau yang lurus.
Kemudian aku akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari
kanan dan kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka
bersyukur (taat).”
(Al-A’raf: 14-17)
وَكَذَلِكَ جَعَلْنَا لِكُلِّ نَبِيٍّ عَدُوًّا شَيَاطِيْنَ اْلإِنْسِ وَالْجِنِّ يُوْحِي بَعْضُهُمْ إِلَى بَعْضٍ زُخْرُفَ الْقَوْلِ غُرُوْرًا
“Dan demikianlah Kami
jadikan bagi tiap-tiap nabi itu musuh, yaitu
setan-setan (dari jenis) manusia dan
(dari jenis) jin, sebahagian mereka membisikkan kepada sebahagian yang lain
perkataan-perkataan yang indah-indah untuk menipu (manusia).” (Al-An’am:
112)
إِنَّ الشَّيْطَانَ لَكُمْ عَدُوٌّ فَاتَّخِذُوْهُ عَدُوًّا إِنَّمَا يَدْعُو حِزْبَهُ لِيَكُوْنُوا مِنْ أَصْحَابِ السَّعِيْرِ
“Sesungguhnya setan itu adalah musuh bagimu,
maka anggaplah ia musuhmu, karena sesungguhnya setan-setan itu hanya mengajak
golongannya supaya mereka menjadi penghuni neraka yang menyala-nyala.”
(Fathir: 6)
Rasulullah Shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda:
خُلِقَتِ الْمَلاَئِكَةُ مِنْ نُوْرٍ وَخُلِقَتِ الْجَانُّ مِنْ مَّارِجٍ مِنْ نَارٍ وَخُلِقَ آدَمُ مِمَّا وُصِفَ لَكُمْ
“Para malaikat
diciptakan dari cahaya, jin diciptakan dari nyala api, dan Adam diciptakan dari
apa yang disifatkan kepada kalian.” (HR. Muslim no. 2996 dari ’Aisyah
radhiallahu ‘anha)
Muaqaddimah
Siapakah Iblis
itu, yuk saya akan mengajak Anda semua untuk mengenal sosok makhluk yang sangat
menakutkan dan mengerikan sebagai musuh manusia yang nyata, tetapi dia tidak
nyata. Menurut Syekh Rasjid Ridha, Iblis adalah sejenis makhluk yang hidup
berakal, tetapi dia ingkar, tersembunyi, tidak dapat dilihat dengan mata dan
diciptakan dari api.
Menurut Syekh
Abi Ishak dalam kitabnya yang berjudul Al 'arais diceritakan bahwa telah
terjadi dialog antara iblis dengan Allah sebagai berikut :
Iblis : Hai
Tuhanku, telah Engkau laknat aku, Engkau telah keluarkan aku dari surga, telah
Engkau jadikan aku syetan yang tercela, telah Engkau jadikan Adam itu khalifah,
telah Engkau bangkitkan beberapa Rasul, dan telah Engkau turunkan beberapa
kitab kepada Adam dan rasul-rasul yang lain. Oleh sebab itu, aku minta pula
kepada Engkau, yakni siapakah utusanku?
Allah :
Utusanmu adalah tukang-tukang sihir (tukang-tukang tenung).
Iblis : Apakah
kitabku?
Allah : Kitabmu
adalah cerita-cerita dongeng.
Iblis : Apakah
haditsku?
Allah :
Haditsmu adalah syair-syair yang merusak.
Iblis :
Siapakah tukang azanku?
Allah : Tukang
azanmu adalah bunyi suling dan seruni.
Iblis : Apakah
masjidku?
Allah :
Masjidmu adalah pekan dan pasar.
Iblis : Apakah
rumahku?
Allah : Rumahmu
adalah kamar-kamar mandi.
Iblis : Apakah
makananku?
Allah :
Makananmu adalah makanan yang dimakan dengan tidak membaca bismillah.
Iblis : Apakah
minumanku?
Allah :
Minumanmu adalah semua minuman yang memabukkan.
Iblis : Dan,
siapakah perangkap-perangkapku ya Allah?
Allah :
Perangkapmu adalah perempuan.
Siapa
Jin, Setan, dan Iblis ?
Kalimat jin, setan, ataupun
juga Iblis seringkali disebutkan dalam Al-Qur`an, bahkan mayoritas kita pun
sudah tidak asing lagi mendengarnya. Sehingga eksistensinya sebagai makhluk
Allah Subhanahu wa Ta’ala tidak lagi diragukan, berdasarkan Al-Qur`an dan As-Sunnah
serta ijma’ ulama Ahlus Sunnah wal Jamaah. Tinggal persoalannya, apakah
jin, setan, dan Iblis itu tiga makhluk yang berbeda dengan penciptaan yang
berbeda, ataukah mereka itu bermula dari satu asal atau termasuk golongan para
malaikat?
Yang pasti, Allah Subhanahu
wa Ta’ala telah menerangkan asal-muasal penciptaan jin dengan firman-Nya:
وَالْجَانَّ خَلَقْنَاهُ مِنْ قَبْلُ مِنْ نَارِ السَّمُوْمِ
“Dan Kami telah
menciptakan jin sebelum (Adam) dari api yang sangat panas.” (Al-Hijr: 27)
Juga firman-Nya:
وَخَلَقَ الْجَانَّ مِنْ مَارِجٍ مِنْ نَارٍ
“Dan Dia menciptakan jin
dari nyala api.” (Ar-Rahman: 15)
Rasulullah Shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda:
خُلِقَتِ الْمَلاَئِكَةُ مِنْ نُوْرٍ وَخُلِقَتِ الْجَانُّ مِنْ مَّارِجٍ مِنْ نَارٍ وَخُلِقَ آدَمُ مِمَّا وُصِفَ لَكُمْ
“Para malaikat
diciptakan dari cahaya, jin diciptakan dari nyala api, dan Adam diciptakan dari
apa yang disifatkan kepada kalian.” (HR. Muslim no. 2996 dari ’Aisyah
radhiallahu ‘anha)
Adapun Iblis, maka Allah
Subhanahu wa Ta’ala berfirman tentangnya:
وَإِذْ قُلْنَا لِلْمَلاَئِكَةِ اسْجُدُوا لآدَمَ فَسَجَدُوا إِلاَّ إِبْلِيْسَ كَانَ مِنَ الْجِنِّ
“Dan (ingatlah) ketika
Kami berfirman kepada para malaikat: ‘Sujudlah kamu kepada Adam’, maka sujudlah
mereka kecuali Iblis. Dia adalah dari golongan jin…” (Al-Kahfi: 50)
Ibnu Katsir rahimahullahu
berkata: “Iblis mengkhianati asal penciptaannya, karena dia sesungguhnya
diciptakan dari nyala api, sedangkan asal penciptaan malaikat adalah dari
cahaya. Maka Allah Subhanahu wa Ta’ala mengingatkan di sini bahwa Iblis
berasal dari kalangan jin, dalam arti dia diciptakan dari api. Al-Hasan
Al-Bashri berkata: ‘Iblis tidak termasuk malaikat sedikitpun. Iblis
merupakan asal mula jin, sebagaimana Adam sebagai asal mula manusia’.”
(Tafsir Al-Qur`anul ’Azhim, 3/94)
Asy-Syaikh Abdurrahman bin
Nashir As-Sa’di rahimahullahu mengatakan: “Iblis adalah abul jin (bapak
para jin).” (Taisir Al-Karim Ar-Rahman, hal. 406 dan 793)
Sedangkan
setan, mereka adalah kalangan jin yang durhaka. Asy-Syaikh Muqbil bin Hadi rahimahullahu
pernah ditanya tentang perbedaan jin dan setan, beliau menjawab: “Jin itu
meliputi setan, namun ada juga yang shalih. Setan diciptakan untuk memalingkan
manusia dan menyesatkannya. Adapun yang shalih, mereka berpegang teguh dengan
agamanya, memiliki masjid-masjid dan melakukan shalat sebatas yang mereka
ketahui ilmunya. Hanya saja mayoritas mereka itu bodoh.” (Nashihatii li
Ahlis Sunnah Minal Jin)
Siapakah
Iblis?
Terjadi perbedaan pendapat
dalam hal asal-usul iblis, apakah berasal dari malaikat atau dari jin.
Pendapat pertama menyatakan
bahwa iblis berasal dari jenis jin. Ini adalah pendapat Al-Hasan Al-Bashri
rahimahullahu. Beliau menyatakan: “Iblis tidak pernah menjadi golongan
malaikat sekejap matapun sama sekali. Dan dia benar-benar asal-usul jin, sebagaimana
Adam adalah asal-usul manusia.” (Diriwayatkan Ibnu Jarir dalam tafsir surat
Al-Kahfi ayat 50, dan dishahihkan oleh Ibnu Katsir dalam Tafsir-nya)
Pendapat ini pula yang
tampaknya dikuatkan oleh Ibnu Katsir, Al-Jashshash dalam kitabnya Ahkamul
Qur‘an (3/215), dan Asy-Syinqithi dalam kitabnya Adhwa`ul Bayan (4/120).
Penjelasan tentang dalil pendapat ini beliau sebutkan dalam kitab tersebut.
Secara ringkas, dapat disebutkan sebagai berikut:
1. Kema’shuman malaikat
dari perbuatan kufur yang dilakukan iblis, sebagaimana firman Allah:
لاَ يَعْصُوْنَ اللهَ مَا أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُوْنَ مَا يُؤْمَرُوْنَ
“…yang
tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan
selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.” (At-Tahrim: 6)
لاَ يَسْبِقُوْنَهُ بِالْقَوْلِ وَهُمْ بِأَمْرِهِ يَعْمَلُوْنَ
“Mereka itu tidak
mendahului-Nya dengan perkataan, dan mereka mengerjakan perintah-perintah-Nya.”
(Al-Anbiya`: 27)
2. Dzahir surat Al-Kahfi
ayat 50
وَإِذْ قُلْنَا لِلْمَلاَئِكَةِ اسْجُدُوا لآدَمَ فَسَجَدُوا إِلاَّ إِبْلِيْسَ كَانَ مِنَ الْجِنِّ فَفَسَقَ عَنْ أَمْرِ رَبِّهِ
“Dan (ingatlah) ketika
Kami berfirman kepada para malaikat: ‘Sujudlah kamu kepada Adam’, maka sujudlah
mereka kecuali iblis. Dia adalah dari golongan jin, lalu ia mendurhakai
perintah Rabbnya.”
Bersambung... jakarta 11/11/2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar