MUSIBAH ITU UJIAN ?
“Hai orang-orang yang beriman, mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan (mengerjakan) shalat, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar. Dan janganlah kamu mengatakan terhadap orang-orang yang gugur di jalan Allah, (bahwa mereka itu) mati, bahkan (sebenarnya) mereka itu hidup tetapi kamu tidak menyadarinya. Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang sabar (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah mereka mengucapkan ‘Inna lillahi wa inna ilaihi rajiuun’. Mereka itulah yang mendapat keberkahan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk” (QS. Al Baqarah 153 – 154)
“Hai orang-orang yang beriman, mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan (mengerjakan) shalat, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar. Dan janganlah kamu mengatakan terhadap orang-orang yang gugur di jalan Allah, (bahwa mereka itu) mati, bahkan (sebenarnya) mereka itu hidup tetapi kamu tidak menyadarinya. Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang sabar (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah mereka mengucapkan ‘Inna lillahi wa inna ilaihi rajiuun’. Mereka itulah yang mendapat keberkahan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk” (QS. Al Baqarah 153 – 154)
Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa
sallam bersabda yang artinya, “Sungguh menakjubkan perkara seorang mukmin, sesungguhnya semua urusannya merupakan kebaikan, dan hal ini tidak terjadi kecuali bagi
orang mukmin. Jika dia mendapat kegembiraan, maka dia bersyukur dan itu
merupakan kebaikan baginya, dan jika mendapat kesusahan, maka dia bersabar dan ini merupakan
kebaikan baginya. (HR. Muslim)
Allah SWT berfirman : "Dan Tuhanmu sekali-kali tidak akan membinasakan
negeri-negeri secara zalim, sedang penduduknya orang-orang yang berbuat
kebaikan." (Huud : 117)
Muqaddimah
Hidup ini
tidak lepas dari cobaan dan ujian, bahkan cobaan dan ujian merupakan sunatullah dalam kehidupan.
Manusia akan diuji dalam kehidupannya baik dengan perkara yang tidak disukainya
atau bisa pula pada perkara yang menyenangkannya. Allah ta’ala berfirman yang artinya, “Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati.
Kami akan mengujimu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan hanya kepada
Kami-lah kamu dikembalikan.” (QS. al-Anbiyaa': 35).
Sahabat Ibnu ‘Abbas -yang diberi keluasan ilmu dalam tafsir
al-Qur’an- menafsirkan ayat ini: “Kami akan menguji kalian dengan kesulitan dan
kesenangan, kesehatan dan penyakit, kekayaan dan kefakiran,
halal dan haram, ketaatan dan kemaksiatan, petunjuk dan kesesatan.” (Tafsir Ibnu Jarir). Dari ayat ini, kita tahu
bahwa berbagai macam penyakit juga merupakan bagian dari cobaan Allah yang
diberikan kepada hamba-Nya. Namun di balik cobaan ini, terdapat berbagai
rahasia/hikmah yang tidak dapat di nalar oleh akal manusia.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kecelakaan bisa terjadi di
mana saja, di laut, di darat mau pun di udara. Contoh paling hangat adalah
hilang kontaknya Pesawat AirAsia tujuan Surabaya-Singapura, Ahad (28/12).
Imam Besar Masjid Istiqlal Jakarta Prof Dr Ali Mustafa Yaqub MA menuturkan, sesuai dengan tuntunan agama Islam hendaknya kita dalam melaksanaan sesuatu yang akan datang kecuali dengan mengatakan insya Allah artinya jika Allah berkehendak.
Kedua, ketika kita berangkat, kita berdoa kepada Allah SWT agar dimudahkan dan diselamatkan dalam perjalanan.
Imam Besar Masjid Istiqlal Jakarta Prof Dr Ali Mustafa Yaqub MA menuturkan, sesuai dengan tuntunan agama Islam hendaknya kita dalam melaksanaan sesuatu yang akan datang kecuali dengan mengatakan insya Allah artinya jika Allah berkehendak.
Kedua, ketika kita berangkat, kita berdoa kepada Allah SWT agar dimudahkan dan diselamatkan dalam perjalanan.
Ketiga, ketika sudah tiba di tempat tujuan, kita
memuji Allah SWT dengan mengatakan alhamdulillah. ''Itu, tuntunan agama seperti
itu. Artinya, jangan sekali-kali kita meninggalkan Allah SWT dalam segala
aktvitas,'' ujarnya kepada Republika di Jakarta, Senin (29/12)
Pimpinan dan Pengasuh Pesantren Darussunnah Ciputat ini mengatakan, apa yang terjadi, merupakan kehendak Allah SWT.
''Ketika
seseorang sudah berdoa kemudian perjalanannya sukses dan lancar, maka itu
anugerah dari Allah SWT. Apabila tidak sukses, maka kita harus bersabar,''
ujarnya menambahkan.
Ujian Itu AnugerahNya
Dalam sebuah hadits Rasulullah Saw bersabda : “Sungguh menakjubkan seorang mukmin itu, jika
mendapatkan perkara yang menyenangkan, dia bersyukur dan bersyukur itu baik
baginya. Jika dia ditimpa perkara yang tidak menyenangkan, dia bersabar dan
bersabar itu baik baginya”
Menurut Imam Al Qurtubi, ujian atau bala’ itu ada yang baik maupun yang buruk. Ayat tersebut diatas ini berarti bahwa Allah Swt menguji kaum muslimin agar Dia mengetahui siapa mujahid dan yang sabar. Imam Ibnu Katsir dalam tafsirnya menyebutkan bahwa ujian Allah itu terkadang sesuatu yang menyenangkan dan terkadang sesuatu yang tidak menyenangkan, seperti rasa takut dan lapar.
Menurut Imam Ibnu Katsir, mengutip sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Ummu Salamah bahwa dia berkata: Aku mendengar Rasulullah Saw bersabda:
‘Tidaklah salah seorang hamba ditimpa musibah lalu mengucapkan inna lillaahi wa inna ilaihi rajiuun, lalu mengatakan ya Allah, berikanlah pahala kepadaku dalam musibahku dan gantikanlah untukku sesuatu yang lebih baik darinya, melainkan niscaya Allah Swt akan memberikan pahala kepadanya dalam musibahnya itu dan memberikan ganti kepadanya yang lebih baik”
Ummu Salamah berkata: Tatkala Abu Salamah wafat akan mengucapkan apa yang diperintahkan Rasulullah kepadaku dan Allah menggantikan untukku yang lebih baik darinya yaitu Rasulullah Saw.
Menurut Imam Al Qurtubi, ujian atau bala’ itu ada yang baik maupun yang buruk. Ayat tersebut diatas ini berarti bahwa Allah Swt menguji kaum muslimin agar Dia mengetahui siapa mujahid dan yang sabar. Imam Ibnu Katsir dalam tafsirnya menyebutkan bahwa ujian Allah itu terkadang sesuatu yang menyenangkan dan terkadang sesuatu yang tidak menyenangkan, seperti rasa takut dan lapar.
Menurut Imam Ibnu Katsir, mengutip sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Ummu Salamah bahwa dia berkata: Aku mendengar Rasulullah Saw bersabda:
‘Tidaklah salah seorang hamba ditimpa musibah lalu mengucapkan inna lillaahi wa inna ilaihi rajiuun, lalu mengatakan ya Allah, berikanlah pahala kepadaku dalam musibahku dan gantikanlah untukku sesuatu yang lebih baik darinya, melainkan niscaya Allah Swt akan memberikan pahala kepadanya dalam musibahnya itu dan memberikan ganti kepadanya yang lebih baik”
Ummu Salamah berkata: Tatkala Abu Salamah wafat akan mengucapkan apa yang diperintahkan Rasulullah kepadaku dan Allah menggantikan untukku yang lebih baik darinya yaitu Rasulullah Saw.
Pembelajaran Tentang Musibah
Wahai
saudaraku, sesungguhnya di balik penyakit dan musibah akan mengembalikan
seorang hamba yang tadinya jauh dari mengingat Allah agar kembali kepada-Nya.
Biasanya seseorang yang dalam keadaan sehat wal ‘afiat
suka tenggelam dalam perbuatan maksiat dan mengikuti hawa nafsunya, dia sibuk
dengan urusan dunia dan melalaikan Rabb-nya. Oleh karena itu, jika Allah
mencobanya dengan suatu penyakit atau musibah, dia baru merasakan kelemahan,
kehinaan, dan ketidakmampuan di hadapan Rabb-Nya. Dia menjadi ingat atas
kelalaiannya selama ini, sehingga ia kembali pada Allah dengan penyesalan dan
kepasrahan diri. Allah ta’ala
berfirman yang artinya, “Dan
sesungguhnya Kami telah mengutus (para rasul) kepada umat-umat sebelummu,
kemudian Kami siksa mereka dengan (menimpakan) kesengsaraan dan kemelaratan, supaya mereka memohon (kepada Allah) dengan
tunduk merendahkan diri.
(QS. al-An’am: 42) yaitu supaya mereka mau tunduk kepada-Ku, memurnikan ibadah
kepada-Ku, dan hanya mencintai-Ku, bukan mencintai selain-Ku, dengan cara taat
dan pasrah kepada-Ku. (Tafsir Ibnu
Jarir)
Wahai
saudaraku, ketahuilah di balik cobaan berupa penyakit
dan berbagai kesulitan lainnya, sesungguhnya di balik itu semua terdapat hikmah
yang sangat banyak. Maka perhatikanlah saudaraku nasehat Ibnul Qoyyim rahimahullah berikut ini:
“Andaikata kita bisa menggali hikmah Allah yang terkandung dalam ciptaan dan
urusan-Nya, maka tidak kurang dari ribuan hikmah (yang dapat kita gali, -ed).
Namun akal kita sangatlah terbatas, pengetahuan kita terlalu sedikit dan ilmu
semua makhluk akan sia-sia jika dibandingkan dengan ilmu Allah, sebagaimana
sinar lampu yang sia-sia di bawah sinar matahari.” (Lihat Do’a dan Wirid, Yazid bin Abdul
Qodir Jawas)
Ingatlah
saudaraku, cobaan dan penyakit merupakan tanda kecintaan Allah kepada
hamba-Nya. Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya
Allah ta’ala jika mencintai suatu kaum, maka Dia akan memberi mereka cobaan.”
(HR. Tirmidzi, shohih).
Allah swt Menyayangi HambaNya dengan
Mengujinya
Orang yang sedang ditimpa penyakit tidak perlu dicekam rasa takut selama ia
mentauhidkan Allah dan menjaga shalatnya. Bahkan, meskipun di masa sehatnya ia
banyak berkubang dalam dosa dan maksiat, karena Allah itu Maha Penerima taubat
sebelum ruh seorang hamba sampai di kerongkongan. Dan sesungguhnya di balik
sakit itu terdapat hikmah dan pelajaran bagi siapa saja yang mau
memikirkan-nya, di antaranya adalah:
Allah Ta'ala berfirman, artinya, “Apa saja musibah yang menimpa kamu maka
disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar
(dari kesalahan-kesalahanmu).” (QS asy Syura: 30)
Dalam ayat ini terdapat kabar gembira sekaligus ancaman jika kita
mengetahui bahwa musibah yang kita alami adalah merupakan hukuman atas dosa-dosa kita. Imam al Bukhari meriwayatkan
dari Abu Hurairah Radhiallaahu 'anhu bahwa Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam
bersabda: ”Tidak ada penyakit, kesedihan dan bahaya yang menimpa seorang
mukmin hinggga duri yang menusuknya melainkan Allah akan mengampuni
kesalahan-kesalahannya dengan semua itu.”
Dalam hadits lain beliau bersabda: “Cobaan senantiasa akan menimpa
seorang mukmin, keluarga, harta dan anaknya hingga dia bertemu dengan Allah dalam keadaan tidak mempunyai dosa.”
Dan dalam hadits lain disebutkan, ”Kematian adalah hiburan bagi orang beriman.” (HR .Ibnu Abi ad Dunya dengan
sanad hasan).
At Tirmidzi meriwayatkan dari Jabir secara marfu’, ”Manusia pada hari
kiamat menginginkan kulitnya dicabik-cabik ketika di dunia karena iri melihat
pahala orang-orang yang tertimpa cobaan.”
Anas Radhiallaahu 'anhu meriwayatkan sebuah hadits secara marfu’, “Sesungguhnya
besarnya pahala tergantung pada besarnya cobaan. Jika Allah mencintai suatu
kaum maka Dia akan mengujinya dengan cobaan. Barang siapa yang ridha atas cobaan tersebut maka dia mendapat
keridhaan Allah dan barang siapa yang berkeluh kesah (marah) maka ia akan
mendapat murka Allah.”
Diriwayatkan dari Abu Hurairah secara marfu’ bahwa Rasulullah Shallallahu
'alaihi wa sallam bersabda, ”Barang siapa yang dikehendaki oleh Allah
kebaikan maka Allah akan menimpakan musibah kepadanya.” (HR al Bukhari).
Seorang mukmin meskipun hidupnya sarat dengan ujian dan musibah namun hati dan
jiwanya tetap sehat.
Diriwayatkan oleh Imam Ahmad dalam Musnadnya dari Abdullah bin Amr dari
Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Sallam, ”Tidak seorangpun yang ditimpa
bala pada jasadnya melainkan Allah memerintahkan kepada para malaikat untuk
menjaganya, Allah berfirman kepada malaikat itu, “Tulislah untuk hambaKu siang
dan malam amal shaleh yang (biasa) ia kerjakan selama ia masih dalam perjanjian
denganKu.”
Wahab bin Munabbih berkata, “Allah menurunkan cobaan supaya hamba
memanjatkan do’a dengan sebab bala’ itu.” Dalam surat Fushilat ayat 51
Allah berfirman, artinya, “Dan apabila Kami memberikan nikmat kepada
manusia, ia berpaling dan menjauhkan diri; tetapi
apabila ia ditimpa malapetaka maka ia banyak berdo’a.”
JAKARTA 29/12/2014
asalamu'alaikum warohmatullahi.wabarakatu...
BalasHapussaya heris daus dari Kota Banjarmasin salam kenal buat semuanya.sahabat-sahabat saya Tki dan Tkw.
cerita yang benar- benar terjadi Asli nyata,100%. bukan rekayasa,Demi Allah Swt.benar-benar.nyata.
kami ingin berbagi cerita kepada anda semua bahwa saya yg dulunya cuma seorang,Tki di malaysia jadi tki
yg gajinya'tidak mencukupi keluarga dikampun jadi Tki itu sangat menderita dan disuatu hari saya duduk2
buka facebook dan tidak disengaja'saya melihat.komentar orang tentan.mbah sumanto.dan katanya bisa membantu
orang untuk memberikan'nomor toto podi 4d yg di berikan oleh mbah sumanto betul dan Benar2 jackpot dan kebetulan
juga saya sering pasang.nomor toto 6d dan magnum 4d di ,akhirnya saya coba untuk menhubungi.mbah sumanto dan,
Alhamdulillah,beliau mau membantu saya untuk memberikan nomor toto dan magnum 4D, diberikan mbah sumanto memang
betul2 terbukti jackpot 100%. dan saya sangat bersyukur berkat bantuan'mbah sumanto kini saya bisa pulang ke
INDONESIA untuk melunasi semua hutang2 saya dan buka usaha sendiri.mungkin'saya tidak bisa.membalas budi
baik.mbah sumanto sekali lagi makasih Banyak,mbah dan bagi teman2 yg menjadi TKI atau TKW seperti saya,bila butuh
bantuan Hub.mbah sumanto di No Tlpn 085313331069 atau (+62853-1333-1069) insya ALLAH beliau akan membantu anda.ini benar
benar kisah nyata dari saya Ngatemi feriy iraan tki malaysia...Semoga barmanfa'at'kpd sahaat-sahabat yang
membutuhkan Insya Allah,jangan ragu jangan takut sudah terbukti banyak.orang yang sukses.kalau mau bukti hubungi sekarang..
https://pesugihanjawagunungkemukus.blogspot.co.id/